D I O
D E S
A I N MAGISTER TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA
JAYA YOGYAKARTA
PRO
YEK
MALIOBORO
ERA
MILENIAL
Mahasiswa ;
Alexianus Thomas M. Uak
185402814
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Yogyakarta merupakan salah satu dari beberapa kota di Indonesia yang mendapat gelar
“Istimewa” sehingga biasa disebut Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ).
Sejak berdirinya Kraton Yogya (1755) yang ditandai dengan Perjanjian Giyanti, Yogyakarta
sudah melalui banyak perjalanan hingga kini. Banyak bukti sejarah yang tertinggal yang
mampu menegaskan bahwa Kota Yogyakarta pantas mendapatkan gelar Daerah Istimewa.
Jalan Malioboro adalah salah satu dari sekian banyak bukti sejarah yang hingga kini masih
sangat bermakna bagi masyarakat Yogyakarta dan sudah menjadi Citra Kota Yogyakarta.
Seperti halnya bukti sejarah yang lain, jalan Malioboro kini mengalami banyak perubahan
sejak awal lahirnya (1755) hingga kemudian oleh Sultan Hamengku Buwono I
mengembangkannya menjadi sarana perdagangan rakyat sekitar Keraton (1758 ).
Saat ini Jalan Malioboro telah menjadi salah satu koridor jalan dengan kegiatan Ekonomi
yang cukup tinggi di Kota Yogyakarta, terlepas dari perannya sebagai ikon Pariwisata Kota
Yogyakarta yang terkenal hingga mancanegara.
Selain menjadi citra kota Yogyakarta, jalan Malioboro merupakan sumbu imajiner yang
menghubungkan Gunung Merapi - Keraton - Tugu - Laut Kidul sehingga kesan mistis dan sakral
sangat dirasakan dan oleh karena itu kebisingan yang terjadi saat ini harus segera diatasi
sehingga Yogyakarta semakin terasa “Istimewa”.
Tujuan
Mengidentifikasi dan menganalisis sumber bunyi yang ada pada koridor Jalan Malioboro;
03
Mengkaji Intensitas bunyi yang dihasilkan dengan regulasi / aturan yang berlaku di Kota
Yogyakarta;
Memberi rekomendasi berupa Model Desain kepada Pemerintah maupun swasta dalam
menjaga dan melestarikan citra kota Yogyakarta khususnya dalam penataan audio di koridor
jalan Malioboro
Sasaran
Menata Koridor Jalan Malioboro dari aspek bunyi, dalam rangka menjaga dan
melestarikan Citra Kota Yogyakarta
Menciptakan ruang yang bebas dari kebisingan yang mengganggu pada koridor
Jalan Malioboro.
Manfaat
Mengetahui sumber - sumber bunyi yang ada pada koridor Jalan Malioboro;
03
Mengetahui kesesuaian itensitas bunyi yang ada di Koridor Jalan Malioboro saat
ini dengan regulasi / aturan yang berlaku di Kota Yogyakarta;
Mendapatkan rekomendasi kepada Pemerintah maupun swasta dalam menjaga
dan melestarikan citra kota Yogyakarta khususnya dalam penataan audio di
koridor jalan Malioboro.
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Penataan audio di Koridor Jalan Malioboro sebagai elemen
pendukung Citra Kota Yogyakarta yang sesuai dengan regulasi / aturan yang
berlaku dan dapat mejawab tantangan di era milenial masa kini dan masa yang
akan datang ?
KERANGKA PEMIKIRAN
BAGAIMANA
PENATAAN BUNYI DI
Perangkat Audio Existing KORIDOR JALAN
FISIK Kendaraan
MALIOBORO
Material Bangunan
SEBAGAI ELEMEN
PENATAAN AUDIO PADA PENDUKUNG CITRA IDENTIFIKASI
ANALISIS
KORIDOR JALAN KOTA YOGYAKARTA AUDIO PADA KESIMPULAN /
MALIOBORO YANG SESUAI KORIDOR HASIL
LATAR BELAKANG KOMPONEN
SEBAGAI ELEMEN DENGAN REGULASI / JALAN PENELITIAN
PENDUKUNG CITRA KOTA ATURAN YANG MALIOBORO
YOGYAKARTA BERLAKU DAN
DAPAT MENJAWAB
NON - FISIK Intensitas Bunyi
TANTANG DI ERA
MILENIAL MASA KINI
DAN MASA YANG
AKAN DATANG ?
PERATURAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA NOMOR 40
TAHUN 2017 TENTANG BAKU
TINGKAT KEBISINGAN REGULASI / ATURAN
PEMERINTAH
PERDA KOTA YOGYAKARTA
NOMOR 2 TAHUN 2010
TENTANG
RTRW KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2010 - 2029
KAJIAN TEORI
BUNYI
Menurut Kamus Bahasa Indonesia;
1 sesuatu yg kedengaran (di- dengar) atau ditangkap oleh telinga; 2 nada; laras (pd alat musik atau nyanyian
dsb); 3 Ling suara yg diadakan oleh alat- alat bicara; 4 ucapan dari apa yg tertulis (surat, huruf, dsb);
Jurnal Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS);
Bunyi secara Harfiah dapat diartikan sebagai sesuatu yang kita dengar. Bunyi merupakan hasil getaran dari
partikel – partikel yang berada di udara (Sound Research Laboratories Ltd,1976) dan energy yang terkandung
didalam bunyi dapat meningkat secara cepat dan dapat juga menempuh jarak yang sangat jauh. (Egan,1972).
Bunyi juga diidentikkan sebagai pergerakan gelombang di udara yang terjadi bila sumber bunyi mengubah
partikel terdekat dari posisi diam menjadi partikel yang bergerak.
JENIS KEBISINGAN
Menurut Buchari (2007), kebisingan dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
Kebisingan yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas, misalnya mesin-mesin,
dapur pijar, dan lain-lain.
Kebisingan yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit, misalnya gergaji serkuler,
katup gas, dan lain-lain.
Kebisingan terputus-putus (intermitten/interuted noise) adalah kebisingan dimana suara
mengeras dan kemudian melemah secara perlahan-lahan, misalnya lalu-lintas, suara kapal
terbang di lapangan udara.
Kebisingan Kontinyu dengan Kebisingan Kontinyu dengan
Spektrum Frekuensi Luas Spektrum Frekuensi Sempit Kebisingan Terputus - Putus
Music Event
8 ELEMEN KOTA SHIRVANI Life Music
MALIOBORO ACTIVITY Speaker Outdoor
Speaker Indoor BUNYI
SUPPORT Pertunjukan Tari
PERATURAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
NOMOR 40 TAHUN 2017
TENTANG BAKU TINGKAT
KEBISINGAN
Status Malioboro;
Pasal 65 huruf a, Malioboro merupakan kawasan pariwisata yang arah perencanaan kotanya
PERDA KOTA
mempertahankan dan mengembangkan kualitas ruang; YOGYAKARTA NOMOR
Pasal 73 ayat (1) huruf a, Malioboro sebagai jalur kota yang menyiratkan citra filosofis dan peninggalan
budaya;
2 TAHUN 2010
Pasal 73 ayat (2) huruf f, Malioboro sebagai jalur kota yang menyiratkan citra kegiatan pariwisata pasif TENTANG RTRW KOTA
dalam pengembangan citra kota; YOGYAKARTA TAHUN
Pasal 74 huruf e, Kawasan Malioboro dengan batasannya merupakan kawasan pembatas dan jalur
bercitra budaya, pariwisata dan atau perjuangan;
2010 - 2029
Pasal 80 ayat (2), Jalan Malioboro diarahkan untuk area khusus pejalan khaki ( pedestrian ).
REFERENSI PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT Lyna Hidayatul Khasanah http://library.fis.uny.ac.id/elibfis Mengetahui Pengaruh Kebisingan dan
KEBISINGAN LALU LINTAS DAN Mahasiswa Program Studi 2017 sebarannya di sepanjang jalan Cak Di
VOLUME KENDARAAN Pendidikan Geografi, Fakultas Tiro terhadap Kenyamanan layanan
TERHADAP KENYAMANAN Ilmu Sosial fasilitas umum yang ada di sepanjang
LAYANAN FASILITAS UMUM DI Universitas Negeri Yogyakarta jalan.
SEPANJANG JALAN CIK DI TIRO
KOTA YOGYAKARTA
KAJIAN METODE SAMPLING Dodi Rusjadi TE. js.bsn.go.id Mengkaji contoh metode sampling
PENGUKURAN KEBISINGAN DARI dan Maharani R. Palupi 2011 pengukuran yang terlampir pada
KEPUTUSAN MENTERI Subbid Metrologi Akustik dan keputusan itu dengan menganalisis hasil
LINGKUNGAN HIDUP NO. 48 Getaran, Puslit KIM-LIPI pengukuran kebisingan per jam di
TAHUN 1996 Kompleks PUSPIPTEK Setu, beberapa kota di Indonesia, dan untuk
Tangerang mengusulkan sebuah pedoman
pengukuran baku
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN Khany Nuristian, Warsito, jurnal.fmipa.unila.ac.id Mengukur tingkat kebisingan suara di
SUARADI LINGKUNGAN Gurum Ahmad Pauzidan 2015 lingkungan Universitas Lampung( Unila )
UNIVERSITAS LAMPUNG Amir Supriyanto dalam bentuk sound topography
Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Lampung
KAJIAN LOKASI
Jalan Margo Utomo
LOKASI Parkiran Abu Bakar Ali
PENELITIAN
Jalan Malioboro
Jalan Sosrowijayan
Jalan Sosrokusuman
Jalan Dagen
Jalan Pajeksan
Jalan Suryatmajan
Jalan Beskalan
Jalan Pabringan
Jalan Reksobayan
Yogjayakarta KM. 0
Jln. K.H. Ahman Dahlan
Jalan Raya Jogja
Batasan Penelitian
DATA EXISTING
KOMPONEN FISIK
Komponen Fisik yang dimaksud adalah semua benda yang
KENDARAAN SPEAKER
bisa dilihat dan dirabah yang menghasilkan bunyi atau ( Modern & Tradisional ) ( Indoor & Outdoor )
terkait dengan bunyi di Malioboro.
Ada beberapa Komponen Fisik yang akan dikaji dalam
MATERIAL BANGUNAN
penelitian ini terkait dengan penataan bunyi ( audio ) di ( Material Akustik )
VEGETASI
Koridor Jalan Malioboro, yakni;
Ade beberapa jenis kendaraan yang melewati jalan Malioboro, mulai dari Roda 2, 3
hingga roda 4, baik yang bermesin maupun yang tidak bermesin.
KENDARAAN
Kendaraan merupakan komponen sik yang paling dominan menghasilkan bunyi di KENDARAAN
Koridor Jalan Malioboro
MODEREN
Jenis Kendaraan Modern yang dimaksud adalah semua jenis kendaraan yang menggunkan mesin ( bermotor ).
Kendaraan modern yang paling besar adalah Bus ( Trans Jogja dan Bus Pariwisata ). Kendaraan roda 4 yang lain misalnya
mobil - mobil pribadi, taxi, pick up dan minibus juga memberi efek kebisingan di Koridor Jalan Malioboro. Selain roda 4,
kebisingan juga berasal dari kendaraan roda 2 ( motor ) dan roda 3 yakni becak yang menggunakan motor sebagai penggerak
DATA EXISTING
KOMPONEN FISIK
Selain kendaraan Modern, beberapa kendaraan Tradisional pun menghasilkan bunyi di KENDARAAN
Koridor Jalan Malioboro. Kendaraan trasional merupakan salah satu warisan budaya yang
meningkatkan Citra Kota Yogyakarta. KENDARAAN
TRADISIONAL
Dalam PERDA DIY. NO.5 Thn. 2016 Tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong, dijelaskan bahwa Kendaraan
Tradisional adalah Sarana angkutan umum dengan kendaraan tidak bermotor yang digerakan oleh tenaga orang dan / atau
ditarik oleh hewan yang oleh masyarakat masih diakui keberadaannya meliputi Becak dan Andong yang digunakan untuk
angkutan barang dan / atau orang dengan dipungut bayaran.
Material yang berserat merupakan salah satu contoh material yang dapat menyerap bunyi, pada lapisan luar bangunan
yang ada pada Koridor Jalan Malioboro belum ada yang menggunakan material akustik, sehingga ketika berada di area
pedestrian atau area luar kawasan Malioboro sangat terasa kebisingannya.
SUMBER BUNYI
MALIOBORO
SIANG HARI
SUMBER BUNYI SIANG HARI
DI KORIDOR JALAN MALIOBORO
TIDAK
BERGERAK / BERPINDAH TETAP / KONSTAN RENDAH ( 0dB - 59 dB) SEDANG ( 61 dB - 79 dB) TINGGI ( 80 dB - ... dB) SENANG BIASA SENANG
Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah Adalah Adalah
“Bergerak” yang ada di “Tidak Bergerak” yang intensitasnya yang intensitasnya yang intensitasnya sumber bunyi sumber bunyi sumber bunyi
Koridor Jalan Malioboro, yang ada di Koridor tidak lebih dari 60 dB, diantara 61 db - 80 dB, lebih dari 81 dB, yang yang tidak yang tidak
diantaranya; Jalan Malioboro, digemari, terlalu digemari,
diantaranya; diantaranya; diantaranya; digemari
Kendaraan Modern diantaranya; Speaker Outdoor Speaker Indoor diantaranya; ( biasa saja ),
diantaranya;
Kendaraan Tradisional Speaker Outdoor Kendaraan Speaker Outdoor Speaker diantaranya; Kendaraan
Speaker Indoor Tradisional Kendaraan Modern Outdoor Speaker Moderen
Trans Jogja Outdoor
Kendaraan Speaker
Roda 4 & roda 2 Indoor
DATA EXISTING
KOMPONEN NON - FISIK
SUMBER BUNYI
MALIOBORO
MALAM HARI
TIDAK
BERGERAK / BERPINDAH TETAP / KONSTAN RENDAH ( 0dB - 59 dB) SEDANG ( 61 dB - 79 dB) TINGGI ( 80 dB - ... dB) SENANG BIASA SENANG
Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah sumber bunyi Adalah Adalah Adalah
“Bergerak” yang ada di “Tidak Bergerak” yang intensitasnya yang intensitasnya yang intensitasnya sumber bunyi sumber bunyi sumber bunyi
Koridor Jalan Malioboro, yang ada di Koridor tidak lebih dari 60 dB, diantara 61 db - 80 dB, lebih dari 81 dB, yang yang tidak yang tidak
diantaranya; Jalan Malioboro, digemari, terlalu digemari,
diantaranya; diantaranya; diantaranya; digemari
Kendaraan Modern diantaranya; Kendaraan Kendaraan Modern diantaranya; ( biasa saja ),
diantaranya;
Kendaraan Tradisional Alat Musik Tradisional Trans Jogja Alat Musik diantaranya; Kendaraan
Alat Musik Alat Musik Kendaraan Speaker Moderen
Roda 4 & roda 2 Outdoor
Alat
Musik
DATA EXISTING
KOMPONEN NON - FISIK
JENIS BUNYI
DI KORIDOR JALAN MALIOBORO
JENIS BUNYI
MALIOBORO
KETERATURAN BUNYI
SIANG HARI BUNYI YANG DISUKAI/TIDAK DISUKAI
BUNYI YANG TERATUR BUNYI YANG TIDAK TERATUR BUNYI YANG DISUKAI BUNYI YANG DISUKAI
Adalah jenis bunyi yang “Teratur” Adalah jenis bunyi yang “Tidak Adalah jenis bunyi yang “Disukai” Adalah jenis bunyi yang “Tidak
yang ada di Koridor Jalan Teratur” yang ada di Koridor yang ada di Koridor Jalan Disukai” yang ada di Koridor
Malioboro, diantaranya; Jalan Malioboro, diantaranya; Malioboro, diantaranya; Jalan Malioboro, diantaranya;
Speaker Outdoor Kendaraan Speaker Outdoor Kendaraan
Speaker Indoor Speaker Indoor
MALIOBORO
MALAM HARI
BUNYI YANG TERATUR BUNYI YANG TIDAK TERATUR BUNYI YANG DISUKAI BUNYI YANG DISUKAI
Adalah jenis bunyi yang “Teratur” Adalah jenis bunyi yang “Tidak Adalah jenis bunyi yang “Disukai” Adalah jenis bunyi yang “Tidak
yang ada di Koridor Jalan Teratur” yang ada di Koridor yang ada di Koridor Jalan Disukai” yang ada di Koridor
Malioboro, diantaranya; Jalan Malioboro, diantaranya; Malioboro, diantaranya; Jalan Malioboro, diantaranya;
Alat Musik Kendaraan Alat Musik Kendaraan
SUMBER BUNYI ( SPEAKER OUTDOOR )
Speaker Outdoor adalah salah satu sumber bunyi di malioboro yang
1 hanya aktif pada siang hari. MALIOBORO
Terdapat 26 speaker yang tersebar di 26 titik berbeda.
2 Ini adalah salah satu contoh sumber bunyi yang posisinya tetap dan SIANG HARI
menghasilkan bunyi yang teratur .
3
4
5
6 1 2 3 4 5
7
8
9
10 6 7 8 9 10
11
12
13
14 11 12 13 14 15
15
22 16
23 17
16 17 18 19 20
24 18
25 19
26 20
21
21 22 23 24 25 26
Speaker Indoor & Kendaraan
Selain Speaker Outdoor, terdapat juga Ssumber bunyi lainnya
ketika siang hari di malioboro yakni Speaker Indoor dan bunyi
MALIOBORO kendaraan.
Speaker Indoor yang dimaksud adalah sumber bunyi dari dalam
SIANG HARI beberapa gedung di koridor malioboro, misalnya Mall Malioboro
dan Ria Busana.
Selain itu sumber bunyi lainnya yang sangat dominan di
malioboro adalah bunyi kendaraan khusunya kendaraan
bermotor baik roda 2, 3 dan 4 yang cukup mengganggu
pengunjung di malioboro.
Mall Malioboro
1
1
2
2 Ria Busana
4
5 3 4
6
5 6
MALIOBORO
MALAM HARI
Suasana Malam di Malioboro
adalah salah satu suasana
yang menjadi daya tarik bagi
pengunjung maupun
wisatawan ke Malioboro.
Salah satu aktitas yang
paling banyak mendapat
perhatian pengunjung adalah
pentas musik Tradisional
yang mana ada 4 titik yang
paling banyak mendapat
perhatian pengunjung.
1
2 1 2 3 4
3
4
5
6 5 6 7 8
7
8
9
10 9 10 11 12
11
MALIOBORO
12 MALAM HARI
Selain alat musik, sumber bunyi lainnya yang ada di malioboro
13 13 ketika malam hari adalah speaker outdoor yang meneruskan suara
beberapa kaum disabilitas yang tersebar di 13 titik berbeda di
koridor malioboro
Meskipun mengasilkan bunyi yang teratur, sumber bunyi tidak terlalu digemari
pengunjung, hal ini bisa dilihat dari banyaknya pengunjung yang hanya lewat dan
hanya ada sedikit yang berhenti beberapa saat.
METODE PENELITIAN
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini alat yang akan digunakan adalah ;
Sound Level Meter ( SLM )
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kebisingan yang terjadi di koridor Jalan
METODE PENELITIAN Malioboro sehingga alat yang paling utama
dibutuhkan adalah Sound Level Meter.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan Global Positioning System ( GPS )
pendekatan eksplanatori yaitu penelitian tentang data yang Sebelum melakukan pengambilan data dengan
SLM, terlebih dahulu menentukan titik – titik untuk
dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka - angka,
dilakukan penelitian. Penentuan titik – titik
meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, pengukuran ini menggunakan alat bantu GPS
seperti kalimat yang terdapat dalam angket , kalimat hasil sehingga data lokasinya lebih akurat.
wawancara antara peneliti dengan responden. Kamera dan perekam suara
Untuk merekam visual lokasi existing maka
Data Kuantitatif adalah data dalam bentuk angka atau data dibutuhkan kamera sedangkan perekam suara untuk
merekam data suara misalnya suara responden
kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan
ketika melakukan wawancara.
misalnya dalam skala pengukuran. Suatu penyataan atau Kuesioner
pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, misalnya Untuk mendapatkan tanggapan pengunjung
sangat setuju diberi angka 4, setuju angka 3, kurang setuju terhadap tingkat kebisingan yang ada di koridor jalan
diberi angka 2, dan tidak setuju diberi angka 1 ( Sugiyono, Malioboro maka diperlukan kuesioner.
2002 ).
Langkah - Langkah Penelitian
Persiapan Penelitian
Pada tahap ini peneliti akan menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini
baik dari alat ukur berupa SLM, GPS ( dapat menggunakan GPS Handphone ), kamera,
perekam suara dan kuesioner.
Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dengan menggunakan Sound Level Meter dilakukan dengan dua
kondisi waktu berbeda dan bersifat konstan yang terjadi di koridor jalan Malioboro. Kondisi
konstan yang dimaksud adalah,
Kondisi dengan tingkat aktifitas yang rendah, Kondisi dengan tingkat aktitas yang tinggi,
dengan sifat yang tetap dan tidak terpengaruh dengan sifat yang tetap dan tidak terpengaruh oleh
oleh faktor lain. Contohnya, ketika faktor lain. Contoh kondisi ini adalah susana ketika
waktu siang ( 12.00 - 14.00 ) pada hari senin saat malam minggu yang ada di Malioboro.
hingga kamis
Titik Kebisingan Titik Kebisingan Titik Kebisingan Titik Kebisingan Titik Kebisingan
Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB )
a 62 a 60 a 79,2 a 67 a 62,8
b b b
1 c
82
85 7 c
64
64,2 13 c
73,5
68 19 bc 71,4
69,2 25 b
c
64,8
64
d 79,2 d 60 d 62 d 64,8 d 60
a 61,4 a 62 a 63 a 61,7 a 61,3
b 64 b b 68,6
20 bc b
2 c 64 8 c
65
65 14 c 65,3
65,3
63,2 26 c
64,2
64
d 60 d 60,1 d 61 d 61,5 d 59,8
a 63 a 62 a 60 a 64,2 a 64,4
b b b
21 bc b
67 64,1 68,4
3 c 64 9 c
65
65 15 c
63,5
63,2 63,5 27 c 68,2
d 62 d 61,4 d 60,2 d 61,2 d 63,2
a 63 a 61,3 a 62,2 a 63,7 a 67,1
b b b
4 c
68
65 10 c
64,1
64 16 c
64
64,3 22 bc 64,5
64,2 28 b
c
72,4
75,8
d 63 d 60 d 62 d 62,4 d 64,5
a 61 a 63,2 a 62 a 65,1
b 64 b b 23 bc
5 c 64 11 c
65
64 17 c
64
64
64
64,2
d 61 d 63 d 59 d 61,2
a 61 a 61 a 60 a 64,3
b 64 b b
6 c 65 12 c
64
64 18 c
64,2
63,7 24 bc 66,2
65,8
d 62 d 60,7 d 58,2 d 63,8
Data Malam
Sabtu, 8 Desember 2018
19.00 - 22.40
Titik Kebisingan Titik Kebisingan Titik Kebisingan Titik Kebisingan Titik Kebisingan
Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB ) Ukur Rata - rata (dB )
a 70 a 60,9 a 70,5 a 75,3 a 74,3
b b b
1 c
99
99,8 7 c
74,4
74,6 13 c
75,3
74,2 19 bc 88,2
87,5 25 b
c
77,2
76,4
d 97,2 d 69,1 d 70,2 d 72,2 d 72,4
a 70 a 62 a 63 a 67,1 a 74,1
b 74,5 b b 74,1
20 bc b
2 c 74,6 8 c
74,1
73,1 14 c 75
74,8
74 26 c
78,3
78,2
d 69 d 69 d 69 d 70,2 d 71,5
a 69,3 a 72 a 63 a 69,3 a 75,2
b b b
21 bc b
74,2 74,1 78,7
3 c 74 9 c
79
80,1 15 c
75
74,3 73,8 27 c 78,4
d 68,8 d 67,3 d 69 d 71 d 72,5
a 62,1 a 63,2 a 64,2 a 78,3 a 78,2
b b b
4 c
74
74,5 10 c
74
74,1 16 c
75,1
74,2 22 bc 76,3
74 28 b
c
82,6
82,2
d 69,2 d 68,3 d 69,1 d 70,4 d 68,8
a 62,1 a 70,2 a 78,2 a 82,4
b 74,3 b b 23 bc
5 c 74,5 11 c
78,3
77,2 17 c
87,3
82,1
86,4
83,7
d 68,7 d 69 d 70,3 d 78,7
a 61,6 a 72 a 72,1 a 75,2
b 74,6 b b
6 c 74,2 12 c
85,2
84,8 18 c
76,3
75,7 24 bc 80,6
79,8
d 67,9 d 72,5 d 72 d 75,4
Utara Utara
Malioboro Malioboro
Utara
Malioboro KM O
2
Utara
KM O
4
Malioboro
KM O KM O
KM 0 ( Nol )
Utara
Malioboro
KM 0 ( Nol )
Utara
Malioboro
Data diperoleh dari 100 responden, dengan rata - rata umur 28 tahun.
Kuesioner disebar pada tanggal 6 November 2018, ketika malioboro banyak
Pengambilan Data
dikunjungi wisatawan. Kuesioner
Analisa Data
Dari 100 orang, 54 orang menghabiskan waktu lebih dari 5 jam dalam
1 kunjungan ke Malioboro.
Dari 100 orang, ditinjau dari aspek bunyi pengunjung lebih dominan
merasa nyaman ( 38% ) dibanding dengan yang merasa tidak nyaman
( 30% ).
45 Orang menilai kendaraan bermesin roda 2, 3 dan 4 membuat
mereka merasa tidak nyaman.
42 Orang merasa pentas musik disepanjang koridor Malioboro belum
efektif, 48% diantaranya menilai alasan belum efektif dikarenakan
ruang untuk menikmati pentas musik terbatas dan tertutup oleh bunyi
lain.
KONSEP DESIGN
Alternatif 1
Kebisingan yang ditimbulkan
oleh kendaraan merupakan
jenis bunyi yang mengganggu
di koridor Malioboro, baik
siang hari maupun malam
hari.
Setelah batas waktu ini, jalan yang dipakai untuk mau dan ke
Malioboro dapat melalui jalan Gandekan, Reksobayan, Jalan
Mataram, dan jalan Mayor Suryotomo.