Anda di halaman 1dari 25

S T U

D I O
D E S
A I N
L A N
J U T
“ KAMPUNG WISATA
PAJEKSAN ERA MILENIAL“
Dosen ;
Dr. Ir. FX. E. Arianto, M. Arch.
Dr. Ir. St. Rachmat Budihardjo, MT.

Mahasiswa ;
Yohanes H. O. Nama Tuan
185402859
Alexianus Thomas M. Uak
185402814
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
P E N D A H U L U A N
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

L A T A R B E L A K A N G

Kehidupan masyarakat di daerah perkampungan memiliki karakter yang berbeda dengan masyarakat kota. Aspek
sosial, budaya dan adat istiadat adalah beberapa aspek yang menjadi kekhasan masyarakat kampung yang saat ini
menjadi daya tarik bagi wisatawan manca negara. Tren inilah menjadi faktor utama bagi pemerintah untuk melakukan
program kampung wisata, dengan tujuan meningkatkan nilai ekonomi kampung dari aktivitas wisata maupun
melestarikan budaya kampung di Indonesia di tengah perkembangan jaman.
Saat ini dunia telah memasuki Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang dapat memberikan pengaruh
positif maupun negatif bagi masyarakat, baik di kota maupun di kampung. Terlepas dari dampak positif yang
diberikan, pengaruh Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 ini telah mengubah kehidupan sosial budaya
masyarakat kampung yang kemudian berdampak pada hilangnya karakter yang menjadi kekhasan kampung
yang ada di Indonesia.
Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah semakin berkurangnya minat kaum muda di kampung untuk
melestarikan budaya tradisional yang disebabkan kaum muda lebih tertarik dengan kehidupan mereka di dunia maya (
media sosial ). Atau contoh lain yang juga sedang terjadi pada masyarakat kampung adalah semakin banyaknya
pekerja seni tradisional yang meninggalkan profesi mereka untuk bekerja di daerah perkotaan dengan profesi yang
lain, hal ini tentu akan mengurangi bahkan menghilangkan kekhasan dari kehidupan masyarakat kampung.
Dua contoh di atas telah dialami oleh beberapa kampung di Indonesia, salah satunya adalah kampung Pajeksan
yang terletak di Kota Yogyakarta. Kampung Pajeksan merupakan salah satu kampung yang berada di kawasan
Malioboro yang sejak bulan September tahun 2018 telah ditetapkan oleh pemerintah daerah menjadi kampung
wisata. Dengan letaknya yang langsung berada di pinggir jalan Malioboro, kampung Pajeksan memiliki potensi
bertumbuh yang baik di bidang pariwisata.
Meskipun telah ditetapkan sebagai kampung wisata, aktivitas masyarakat kampung Pajeksan belum mampu
menarik para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Potensi wisata yang ada di kampung ini
hanya pada penyediaan jasa home stay bagi wisatawan, padahal dengan lokasinya yang strategis kampung Pajeksan
harusnya dapat menawarkan kegiatan wisata dari aktivitas masyarakat kampung, misalnya kegiatan tari, kuliner
tradisional, seni kriya dan kegiatan lainnya.
Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 memang berdampak negatif, namun juga berdampak positif jika
masyarakat kampung tahu cara menggunakan dan menjalankannya tanpa harus meninggalkan aktivitas sebagai
masyarakat kampung. Oleh karena itu titik fokus pada penelitian ini adalah menggali potensi wisata pada
kampung Pajeksan yang mampu memanfaatkan dan menjawab tantangan Era Revolusi 4.0 dan Society 5.0.
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

T U J U A N

 Mengidentikasi dan Menganalisis Potensi Wisata pada kampung Pajeksan


 Mengidetikasi dan Menganalisis isu - isu yang berkaitan dengan aspek pariwisata di kampung Pajeksan.
 Menciptakan Kampung Wisata Pajeksan yang mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara dengan berbagai potensi
yang dimiliki
 Menciptakan Kampung Wisata Pajeksan yang mampu menjawab tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
 Memberi rekomendasi berupa model desain kampung wisata kepada pemerintah maupun swasta dalam mengembangkan kampung
Pajeksan menjadi kampung wisata namun tetap menjaga keasrian kehidupan kampung Pajeksan

S A S A R A N

Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran penellitian adalah semua komponen sik dan non sik yang berada di dalam Kampung Pajeksan yang
berkaitan dengan aspek wisata.
Komponen sik yang dimaksud antara lain sarana dan prasarana kampung, bangunan rumah tinggal, jalan lingkungan dan sebagainya, sedangkan
untuk komponen non sik terdiri dari seluruh aktitas masyarakat kampung Pajeksan.

P E R T A N Y A A N P E N E L I T I A N

Bagaimana penataan kampung Pajeksan sebagai kampung wisata di era Milenial yang mampu menjawab tantangan Era Revolusi Industri 4.0 dan
“Society” 5.0, dan tetap menjaga keasrian dari kampung Pajeksan?
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

KERANGKA PEMIKIRAN

JUDUL FOKUS UTAMA PROSES PENELITIAN HASIL

KAMPUNG PAJEKSAN BAGIAN DARI KAWASAN


SEBAGAI KAMPUNG MALIOBORO SEBAGAI
WISATA IKON KOTA
JOGJAKARTA

BAGAIMANA
PENATAAN
Sarana & Prasarana KAMPUNG
Kampung
FISIK Bangunan Rumah Tinggal PAJEKSAN SEBAGAI
dll. KAMPUNG WISATA
DI ERA MILENIAL IDENTIFIKASI

ANALISIS
YANG MAMPU POTENSI KESIMPULAN /
PENATAAN KAMPUNG MENJAWAB WISATA YANG
WISATA PAJEKSAN DI ERA LATAR BELAKANG KOMPONEN TANTANGAN ERA HASIL
ADA DI PENELITIAN
MILENIAL REVOLUSI INDUSTRI KAMPUNG
4.0 DAN “SOCIETY” PAJEKSAN
5.0, DAN TETAP
NON - FISIK Aktifitas Masyarakat MENJAGA
KEASRIAN DARI
KAMPUNG
PAJEKSAN?

PERDA KOTA YOGYAKARTA


NOMOR 2 TAHUN 2010
TENTANG
REGULASI / ATURAN
RTRW KOTA YOGYAKARTA
PEMERINTAH
TAHUN 2010 - 2029
K A J I A N T E O R I
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I
Pengertian Kampung
 Kampung merupakan kelompok rumah yang merupakn bagiana dari kota dengan spesikasi masyarakat
berpenghasilan rendah ( KBBI )
 (Budiharjo, 1992); Kampung merupakan kawasan permukiman kumuh dengan ketersediaan sarana umum
buruk atau tidak ada sama sekali. Kampung
 Kampung adalah kawasan yang ditinggali oleh masyarakat atau pribumi (pada masa Hindia Belanda) Comfort zone Comfort zone
yang pekerjanya sebagai pembantu pada keluarga-keluarga Eropa atau Tionghoa dan sedikit dari
mereka yang masuk di sektor formal sebagai pegawai rendahan di kantor pemerintah atau swasta.
(Mahatmanta, 2005: 28) Elemen Fisik Elemen Sosial
 Menurut Lukman Ali et, al. (1995: 438), kampung memiliki pengertian sebagai berikut ;
Kelompok rumah yang merupakan bagian kota Formed spontaneously
( biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah) Desa ; Dusun

Kesatuan administrasi terkecil yang menempati Terbelakang


wilayah tertentu, dibawah Kecamatan ( Belum Modern )

Kelompok Kelompok
menengah ke atas menengah ke atas

 Kampung merupakan suatu kelompok Insertion Insertion

masyarakat yang terdiri dari elemen sik dan Kampung Kampung


Pola Aktivitas Pola Aktivitas
elemen sosial yang dibangun secara spontan
oleh masyarakatnya sendiri dan memiliki
kenyamanan ( Nurtati, 2005 )
Formed First Lain-lain Lain-lain
Formed Later

Formed Later Formed First

Waktu Terbentuknya Kampung; (Nurtati,2005)


MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I

Pengertian Wisata
 Wisata adalah suatu kegiatan yang bersifat bersenang - senang ( leisure ) yang ditandai dengan mengeluarkan uang atau melakukan kegiatan
yang sifatnya konsumtif. ( Heriawan : 2004 )
 Wisata adalah suatu proses berpergian yang bersifat sementara yang dilakukan seorang untuk menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya.
Motif kepergiannya tersebut bisa karena kepentingan ekonomi, kesehatan, agama, budaya, sosial, politik, dan kepentingan lainnya. ( Gamal :
2004 )
 Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia ke luar daerahnya dan sekaligus dilakukan manusia ke luar daerahnya dan
sekaligus dilakukan ifat sementara tidak lebih dari 1 tahun. Tujuannya adalah untuk bersenang - senang, urusan bisnis dan sebagainya. ( WTO :
1999 )
 Wisata adalah suatu kegiatan perjalan yang dilakukan manusia baik perorangan maupun kelompok untuk mengunjungi destinasi tertentu dengan
tujuan rekreasi, mempelajari keunikan daerah wisata, pengembangan diri dan sebagainya dalam kurun waktu yang singkat atau sementara
waktu ( UU RI NO.10 Tahun 2009 )

Pengertian Pariwisata
 Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan
berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai
suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan
kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12).
 Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi
wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I
Pengertian Wisatawan
 Menurut Smith (dalam Kusumaningrum, 2009:16), menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur
dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.
 Menurut WTO (dalam Kusumaningrum, 2009:17) membagi wisatawan
kedalam tiga bagian yaitu:

1. Pengunjung adalah setiap orang yang 2. Wisatawan adalah setiap orang yang
bertempat tinggal di suatu Negara 3. Darmawisata atau excursionist adalah
berhubungan ke suatu Negara lain dimana pengunjung sementara yang menetap
ia mempunyai tempat kediaman, tanpa memandang kewarganegaraannya,
berkunjung kesuatu tempat pada Negara yang sama kurang dari 24 jam di Negara yang dikunjungi,
dengan alasan melakukan pekerjaan yang termasuk orang yang berkeliling dengan
diberikan oleh Negara yang dikunjunginya. untuk waktu lebih dari 24 jam
yang tujuan perjalanannya dapat kapal pesiar.
diklasikasikan sebagai berikut:

Memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi,


liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga
dan olahraga.

 Di dalam Instruksi Presiden RI No. 9, 1969, bab 1 pasal 1 (dalam Irawan, 2010:13) dijelaskan bahwa “…wisatawan ialah setiap orang yang
bepergian dari tempat tinggal untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu”.
 Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah biasanya benar-benar ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai, menyegarkan kiran dan
benar-benar ingin melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Jadi bisa juga dikatakan wisatawan adalah seseorang yang melakukan
perjalanan dari suatu tempat lain yang yang jauh dari rumahnya bukan dengan alasan rumah atau kantor (Kusumaningrum, 2009: 17)
Wisatawan menurut sifatnya (Kusumaningrum, 2009:18):
1. Wisatawan modern Idealis, wisatawan yang sangat menaruh minat pada budaya multinasional serta eksplorasi alam secara individual.
2. Wisatawan modern Materialis, wisatawan dengan golongan Hedonisme (mencari keuntungan) secara berkelompok.
3. Wisatawan tradisional Idealis, wisatawan yang menaruh minat pada kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat
menghargai sentuhan alam yang tidak terlalu tercampur oleh arus modernisasi.
4. Wisatawan tradisional Materialis, wistawan yang berpandangan konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan.
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I
Kepariwisataan
 Prof. Hunziger dan Kraf (dalam Irawan, 2010:11) memberikan batasan pariwisata yang bersifat teknis, yaitu “…kepariwisataan adalah keseluruhan
jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal ditempat itu
untuk melakukan pekerjaan yang penting yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara”.
 Ketetapan MPRS No. 1 Tahun 1960 (dalam Irawan, 2010:11) kepariwisatan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi liburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat
daerah lain (pariwisata dalam negri) atau negara lain (pariwisata luar negri).

Host and Guest (1989) dalam Kusumanegara (2009:3) mengklasikasikan jenis pariwisata sebagai berikut:

Pariwisata Rekreasi Pariwisata Alam Pariwisata Kota Resort City, Pariwisata Agro
Pariwisata Etnik Pariwisata Budaya
(Recreation Tourism), (Eco Tourism), (City Tourism), yaitu kota atau (Agro Tourism
(Etnhic Tourism), (Culture Tourism),
yaitu kegiatan pariwisata yaitu perjalanan kesuatu yaitu perjalanan perkampungan yang terdiri dari
yaitu perjalanan yaitu perjalanan
yang berkisar pada tempat yang relative dalam suatu kota yang mempunyai Rural Tourism atau
untuk mengamati untuk meresapi atau
olahraga, menghilangkan masih asli atau untuk menikmati tumpuan kehidupan Farm Tourism)
perwujudan untuk mengalami
ketegangan dan belum tercemar, pemandangan, pada persediaan yaitu merupakan
kebudayaan dan gaya hidup yang
melakukan kontak dengan tujuan untuk tumbuhan dan sarana atau perjalanan untuk
gaya hidup masyarakat telah hilang dari
social dengan suasana mepelajari, mengagumi, binatang liar serta prasarana wisata meresapi dan
yang menarik. ingatan manusia.
santai. menikmati perwujudan budaya yaitu penginapan, mempelajari
pemandangan, yang ada atau restoran, olahraga, kegiatan pertanian,
tumbuhan, dan pernah ada di hiburan dan perkebunan,
binatang liar tempat tersebut. persediaan peternakan,
serta perwujudan tamasya lainnya. kehutanan. Jenis
budaya yangada atau wisata ini bertujuan
pernah ada di tempat mengajak wisatawan
tersebut. memikirikan alam
dan kelestariannya.
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I

Unsur - Unsur Pariwisata

Unsur-unsur yang terlibat dalam industri pariwisata meliputi hal-hal sebagai berikut (Pendit, 1994):

Akomodasi, tempat Jasa Boga dan Transportasi dan Atraksi Wisata, Cinderamata Biro Perjalanan,
seseorang untuk tinggal Restoran, Jasa Angkutan, kegiatan wisata yang (Souvenir), benda badan usaha
sementara industri jasa di bidang industri usaha jasa dapat menarik yang dijadikan pelayanan semua
penyelenggaraan yang bergerak di perhatian wisatawan kenang-kenangan proses perjalanan
makanan dan minuman bidang angkutan atau pengunjung. untuk dibawa oleh dari berangkat
yang dikelola secara darat, laut dan wistawan pada saat hingga kembali.
komersial. udara. kembali ke tempat
asal.
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I
Pengertian Kampung Wisata
Kampung wisata adalah suatu wilayah perkampungan yang terletak di dalam atau di pinggir kota yang menawarkan keaslian baik
dari segi sosial, budaya, adat-istiadat, keseharian, arsitektur tradisional, struktur tata ruang yang disajikan integratif dalam
bentuk atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung.

Klasikasi Kampung Wisata


Menurut Gumelar Kampung Wisata memiliki kualikasi sebagai berikut; (Sastrayuda, 2010)

Keunikan, keaslian, Letaknya Berkaitan dengan Memiliki peluang untuk


sifat khas berdekatan dengan kelompok atau berkembang biak dari sisi
daerah alam yang masyarakat prasarana dasar, maupun
luar biasa berbudaya yang sarana lainnya.
secara hakiki
menarik minat
pengunjung

Menurut Kartohadikoesoemo, kampung wisata memiliki kualikasi sebagai berikut; (Kartohadikoesoemo, 1984)

Memiliki potensipari Lokasi kampung masuk Diutamakan telah tersedia Aksesibilitas dan Terjaminnya
wisata, seni, dan dalam lingkup daerah tenaga pengelola, pelatih, infrastruktur kenyamanan,
budaya khas daerah pengembangan pariwisata dan pelaku-pelaku mendukung program keterlibatan, dan
setempat atau setidaknya berada pariwisata, seni dan kampung wisata kebersihan
dalam koridor dan rute budaya.
paket perjalanan wisata
yang sudah dijual.
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I

Kriteria Kampung Wisata


Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNDP dan WTO 1991, menetapkan beberapa kriteria kampung wisata, di antaranya;

Atraksi wisata; yaitu Jarak tempuh; adalah jarak Besaran Kampung; Sistem kepercayaan dan Ketersediaan infrastruktur;
semua yang mencakup tempuh dari kawasan menyangkut masalah- masyarakat; merupakan meliputi fasilitas dan
alam budaya dan hasil wisata terutama tempat masalah jumlah rumah, aspek penting mengingat pelayanan transportasi,
ciptaan manusia. Atraksi tinggal wisatawan dan juga jumlah penduduk, adanya aturan-aturan fasilitas listrik, air bersih,
yang dipilih adalah yang jarak tempuh dari ibu kota karakteristik dan luas khusus pada komunitas drainase, telpon, dan
paling menarik dan yang provinsi dan jarak dari wilayah kampung.Kriteria sebuah kampung. perlu sebagainya.
paling atraktif. ibukota kabupaten. ini berkaitan dengan daya dipertimbangkan adalah
dukung kepariwisataan agama yang menjadi
pada suatu kampung. mayoritas dan sistem
kemasyarakatan yang ada.
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

K A J I A N T E O R I

Generasi Generasi Y (generasi millennial)


adalah generasi yang lahir pada

MILENIAL
era 8090an. Banyak istilah
popular tentang generasi ini;
connected / digital generation
atau gen why yang identik
dengan karakter berani, inovatif,
kreatif, dan modern.
Generasi millennial merupakan
generasi modern yang aktif
bekerja, penelitian, dan berpikir
inovatif tentang organisasi,
memiliki rasa optimisme dan
kemauan untuk bekerja dengan
kompetitif, terbuka, dan eksibel.
Di lain sisi, generasi Baby
Boomers/generasi X (generasi
yang lahir pada era 65-89an)
dibesarkan di dalam suatu
organisasi dengan struktur
organisasi yang hierarkhis dan
struktur manajemen yang datar
sehingga sistem kerjasama yang
timbul di dalam organisasi
didasarkan pada tuntutan
pekerjaan (teamwork-based job
roles).
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Secara singkat, pengertian Prinsip Rancangan Industri 4.0


industri 4.0 adalah tren di dunia Dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentikasi dan
industri yang menggabungkan mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah:
teknologi otomatisasi dengan
1. Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan saling berkomunikasi satu
teknologi cyber.
sama lain melalui media internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT).
2. Transparansi Informasi; kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia sik secara virtual dengan memperkaya
model pabrik digital dengan data sensor.
3. Bantuan Teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar
dapat membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-sik untuk membantu manusia melakukan berbagai tugas
yang berat, tidak menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia.
4. Keputusan Mandiri; kemampuan sistem siber-sik untuk membuat keputusan dan melakukan tugas semandiri mungkin.

SOCIETY 5.0
Transformasi digital telah mengubah berbagai kebiasaan dan cara hidup masyarakat dan kalangan industri. Pemerintah Jepang sudah
mulai memperkenalkan Society 5.0 atau masyarakat 5.0 di mana teknologi digital diaplikasikan dan berpusat pada kehidupan manusia.
Dalam artikel Mayumi Fukuyama, pada laman Japan Economic Foundation, tujuan penerapan ini adalah untuk mewujudkan tempat di
mana masyarakat dapat menikmati hidupnya.
"Di masyarakat 5.0, bukan lagi modal, namun data yang menghubungkan dan menggerakkan segalanya, membantu mengisi
kesenjangan antara yang kaya dan kurang beruntung," ujar Abe. "Layanan kesehatan dan pendidikan, dari tingkat dasar hingga
perguruan tinggi akan menyentuh desa-desa di kawasan terpencil," imbuh dia
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

REVOLUSI
INDUSTRI 4.O GENERASI
MILENIAL
CONNECTIVITY
SOCIETY 5.0 Kampung Wisata
& RI. 4.0, SOCIETY 5.0
Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 memudahkan
masyarakat kampung untuk memasarkan potensi
wisata yang dimiliki.
Potensi wisata yang dijual berupa atraktif wisata
dalam bentuk barang, maupun aktivitas wisata
lainnya, yang tidak dapat dinikmati hanya dengan
media digital, misalnya wisatawan bisa langsung
mengerjakan kerajinan tangan tradisional, dll.

K A M P U N G Kampung Wisata
PAJEKSAN & Generasi MILENIAL
Generasi Milenial memberi sentuhan yang
khas bagi perkembangan Kampung Wisata
saat ini.
Kampung wisata didesain agar
“Instagramable” untuk memenuhi tuntutan
generasi milenial yang mengutamakan
keindahan dan kualitas gambar yang akan di
share di media sosial.

Generasi MILENIAL
& RI. 4.0, SOCIETY 5.0
Generasi Milenial merupakan bagian dari Society 5.0
KAMPUNG yang terpengaruh dari Revolusi Industri 4.0.
WISATA Generasi milenial memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk bersosialisasi maupun untuk membantu dalam
menyelesaikan peerjaan mereka.
LOKASI STUDI
KECAMATAN GEDONGTENGEN
KECAMATAN GEDONGTENGEN
KELURAHAN SOSROMENDURAN
Luas 500.000 m² Jumlah RW ; 14 Jumlah RT ; 54
KECAMATAN GEDONGTENGEN
KELURAHAN SOSROMENDURAN
Luas 500.000 m² Jumlah RW ; 14 Jumlah RT ; 54

KAMPUNG PAJEKSAN
Luas 55.114 m² Jumlah RW ; 4 Jumlah RT ; 13
K A M P U N G Karena tidak merasa mencintai Adipati Dudeng, Sekar

PA J E K S A N Kinasih lalu menemui Yung Kan Lung untuk turut


dalam sayembara. Namun, ternyata kesaktian Adipati
Batas - batas kampung ; Dudeng tidak juga dapat ditandingi oleh kekasihnya
 Utara : itu. Yung Kan Lung pun akhirnya menemui shifunya di
Jalan Dagen perguruannya untuk meminta bantuan untuk dapat
 Selatan : mengalahkan Adipati Dudeng.
Jalan Pajeksan
 Timur : Dengan sedikit tipu muslihat, sang guru akhirnya
Jalan Malioboro dapat membujuk Adipati Dudeng agar masuk ke
 Barat :
Kampung Joyonegaran
RW 08 dalam sebuah botol untu menunjukkan kesaktiannya.
Setelah masuk, Adipati Dudeng yang ternyata adalah
dari bangsa jin tidak dapat keluar lagi setelah botol
Nama Pajeksan itu diambil dari nama seorang tersebut ditutup oleh gurunya Yung Kan Lung. Dengan
jeksa (jaksa -red) bernama KPH Soedarisman hasil tersebut, Yung Kan Lung berhak mendapatkan
Poerwokoesoemo yang oleh Kraton dihadiahi
sebuah wilayah yang kemudian didiaminya yang
RW 11 Sekar Kinasih dan hidup berbahagia setelahnya. Sang
guru yang dapat menyelesaikan masalah, akhirnya
kini disebut dengan Kampung Pajeksan. 6 dijadikan seorang jeksa (jaksa -red) yang mengilhami
nama Kampung Pajeksan.
Alkisah, tersebutlah Sekar Kinasih, anak
seorang Adipati Joyo Semengit dari Kadipaten
5
Arangbungah yang oleh ayahnya akan dicarikan
pasangan hidup dengan menggelar sayembara. 5 3 6
Padahal, dia sebenarnya telah memiliki kekasih
keturunan Cina bernama Yung Kan Lung yang
justru tidak disetujui oleh orang tuanya karena
RW 10 RW 09
bukan berasal dari sukunya sendiri.
4
Setelah diumumkan ke seluruh penjuru
1
Kadipaten Arangbungah dan kadipaten lainnya,
sayembara pun digelar dengan
mempertandingkan seluruh peserta yang telah
terdaftar yang sebagian besar adalah adipati-
4 2
adipati dari Kadipaten lain. 3
Dari hasil sayembara, tersisalah seorang adipati
dari Kadipaten Wonowingit bernama Adipati 2
Dudeng yang bertahan. Pada pertarungannya,
Adipati Dudeng terbukti mempunyai kesaktian
yang tidak dapat ditandingi oleh semua musuh-
musuhnya yang akhirnya dapat dikalahkannya. 1
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

D A T A E X I S T I N G
KOMPONEN FISIK

FUNGSI BANGUNAN

Bangunan Hotel & Bangunan Rumah


7 Bangunan Komersil Penginapan Bangunan Ibadah Tinggal Bangunan Sekolah

3
8

6 1
2

4
5

3 4 5
2
6
1

7 8
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

D A T A E X I S T I N G
KOMPONEN FISIK

A K S E S I B I L I T A S
Jalan lingkungan, lebar 3 - 4 meter ( paving & rabat )

P E N A N D A A N
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

D A T A E X I S T I N G
KOMPONEN FISIK
P O T E N S I W I S A T A
KAMPUNG PAJEKSAN
MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

P R A D E S I G N
KAMPUNG WISATA PAJEKSAN

Anda mungkin juga menyukai