Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DESIGN

Alternatif 1
Kebisingan yang ditimbulkan
oleh kendaraan merupakan
jenis bunyi yang mengganggu
di koridor Malioboro, baik
siang hari maupun malam
hari.

Secara sik sudah ada


pembatas antara sirkuasi
manusia dan sirkulasi
kendaraa, yakni jalan raya
dan area pedestrian, namun
batas antara bunyi
kendaraan dan sumber bunyi
yang lain di mMalioboro
belum ada, oleh karenanya
terdapat beberapa alternatif Drop Off
untuk mengatasi masalah ini. & Sirkulasi
Manusia
Alternastif pertama adalah
pembuatan jalur bawah Sirkulasi Kendaraan
khusus untuk sirkulasi
kendaraan bermotor. Area
Parkir
Pintu Masuk
Terowongan Terowongan ini akan dimulai
dari depan parkiran Abu
Pintu Keluar Bakar Ali dan pintu keluar
Terowongan utama berada di jalan
Reksobayan ( samping
Pintu Masuk
gedung agung )
& Keluar
Terowongan Untuk sirkulasi kendaraan
yang masuk dan keluar dari
Terowongan jalan Malioboro ke jalan -
1 lajur jalan Ventilator, semuanya
Terowongan melalui pintu terowongan di
2 lajur masing - masing
persimpangan.
Alternatif 2

Alternatif ke-2 untuk konsep sirkulasi


kendaraan adalah Pengalihan Jalur
kendaraan bermotor dan
membebaskan Koridor Jalan
Malioboro dari kendaraan bermotor.

Ada beberapa pengecualian pada


beberapa fungsi kendaraan, misalnya
transportasi Umum yakni Trans Jogja,
kendaraan bongkar muat barang
Material
bagi toko - toko yang ada dalam
Paving
koridor jalan Malioboro, kendaraan
Hotel yang pintu atau akses
utamanya langsung terhubung
dengan jalan Malioboro dan juga
kendaraan pemerintah yang akan ke
kantor pemerintah yang berada
dalam Koridor Malioboro.

Selain yang disebutkan di atas,


kendaraan yang diijinkan di jalan
Malioboro adalah kendaraan
tradisional, misalnya becak sepeda ( Material
bukan becak motor ), delman ( Paving
andong ) dan sepeda.

Dengan jumlah dan bobot kendaraan yang


berkurang, maka perkerasan muka
jalannya menggunakan Paving.
Jalur Khusus Jika dibandingkan material aspal, paving
Jalur Umum lebih sedikit mengurangi bunyi ( menyerap
bunyi ) karena kepadatan material paving
tidak sepadat aspal.
Alternatif 3

Alternatif ke-3 yang menjadi konsep adalah jalan Malioboro hanya


akan dibuka untuk jalan umum dalam waktu tertentu, yakni dari
jam 5.00 pagi hingga pukul 18.00 sore.

Setelah batas waktu ini, jalan yang dipakai untuk mau dan ke
Malioboro dapat melalui jalan Gandekan, Reksobayan, Jalan
Mataram, dan jalan Mayor Suryotomo.

Konsep ini mengatasi kebisingan malam yang melebihi batas


kebisingan sesaui regulasi yang berlaku.

Jalur Khusus Sesuai Waktu


Jalur Umum Bebas Waktu

Anda mungkin juga menyukai