TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Definisi Hipertensi
Tekanan darah yang berubah-ubah sepanjang hari sesuai dengan situasi.
sewaktu melakukan aktivitas fisik dan turun selama tidur dan selanjutnya
tekanan darah akan kembali menjadi normal. Apabila tekanan darah tetap
tinggi maka disebut sebagai hipertensi atau tekanan darah tinggi (Hull, 2005).
gejala yang akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk otak),
hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target di otak yang berupa stroke,
bagian bawah adalah tekanan diastolik. Tekanan sistolik (bagian atas) adalah
tekanan pada waktu jatuh ke titik terendah dalam arteri. Secara sederhana
seseorang disebut hipertensi apabila tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg
10
11
dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Tekanan darah yang ideal
2.1.2.1 Umur
cukup tinggi, yaitu sekitar 40%, dengan kematian sekitar diatas usia
perilaku tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak
tahun bahkan pada usia lebih dari 60 tahun keatas. Setelah usia 45
halnya dengan peran ginjal, dimana aliran darah ginjal dan laju
kembar monozigot (satu sel telur) dari pada heterozigot (berbeda sel
2.1.2.4 Etnis
(Cahyono, 2008).
2.1.2.5 Obesitas
dalam darah diatur oleh ginjal. Sumber utama natrium adalah garam
dapur atau NaCl, selain itu garam lainnya bisa dalam bentuk soda
16
2.1.2.7 Stress
dan trauma.
17
cepat.
2006).
b. Hipertensi sekunder
awal mula dari penyakit diatas adalah penyakit degeneratif yang benama
darah tidak dapat disalurkan ke seluruh tubuh dengan lancar. Untuk itu,
diperlukan pemompaan yang lebih keras dari jantung. Hal ini akan berdampak
dengan adanya terapi obat vasodilator, resistensi dan tekanan darah menurun.
Ada dua mekanisme yang mengontrol homeostatik dari tekanan darah, yaitu:
yang akan bekerjam pada arteri kecil dan arteriola untuk meningkatkan
2. Long term control (ginjal). Ginjal mengatur tekanan darah dengan cara
Ekskresi natrium
kurang memadai
↑ resisten
↑curah jantung
perifer
Hipertensi
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal hipertensi yaitu
tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga berdenging, tekuk terasa berat,
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda selama empat sampai enam
pengukuran lebih baik dilakukan pada saat pasien atau klien bangun tidur,
karena pada saat bangu tidur kondisi klien masih rileks dan kemungkinan
(Gray : 2005).
tinggi badan.
menentukan adanya kerusakan organ dan faktor risiko lain atau mencari
kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total,
klirens kreatinin, protein urin 24 jam, asam urat, kolesterol LDL, TSH, dan
ekokardiografi.
mungkin oleh karena tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli obat
24
atau keperluan yang lain, hal itu dapat mengakibatkan penyakit yang diderita
antara lain :
sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5
yang cukup dan teratur membuat jantung lebih kuat. Jantung yang kuat
gaya yang bekerja pada dinding arteri akan berkurang. Hal tersebut
tekanan darah.
dalam daftar diet. Pembatasan asupan garam sampai 60 mmol per hari
atau dengan kata lain konsumsi garam dapur tidak lebih dari
2. Penatalaksanaan Farmakologis
c. Terapi dimulai secara bertahap dan target tekanan darah dicapai secara
itingkatkan dosisnya.
dengan kombinasi tergantung pada tekanan darah awal dan ada tidaknya
Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan merusak endothel
bermakna untuk penyakit koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan gagal
tekanan darah dapat mencegah demensia dan penurunan kognitif pada usia
lanjut. Kemunduran kognitif ditandai dengan lupa pada hal-hal yang baru,
nama diantaranya kates, betis, gedang, punti kayu dan lain-lain. Produksi buah
kesadaran masyarakat akan manfaat buah pepaya untuk kesehatan. Saat ini,
Saifudin, 2011).
rongga, bulat, tidak berkayu, dan terdapat tonjolan bekas tangkai daun yang
muda buah berwarna hijau, setelah tua buah pepaya berwarna kekuningan.
pendek, biji buahnya berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis.buah pepaya
dapat berbuah sepanjang tahun, Dimulai umur 6-7 bulan dan mulai berkurang
buah pepaya cukup tinggi. Pada buah pepaya masak setiap 100gram (1ons)
mengandung kalori sebanyak 46 kal yang berarti lebih besar terhadap buah
78mg, zat besi 1,7mg, protein 0,5gr, air 86,7gr, pepaya tidak mengandung
lema, pepaya memilki efek dieuretik pada dosis dosis 5 dan 10ml/kkbb (setara
dengan 6,35gr buah segar), serta kalium sebanyak 150mg atau hampir 5% dari
cara pemberian obat antihipertensi dalam betuk oral, intravena, yang berguna untuk
menurunan tekanan darah pada klien dengan kondisi yang mendesak yang diharapkan
secara cepat menurunkan tekanan darah pada klien (Farmakope edisi 5, FKUI, 2011).
Terapi non farmakologi sebagai alternatif pengobatan karena tidak meliki efek
samping yang bisa merusak fungsi dari organ lain, maka dari itu modifikasi gaya
Sari buah pepaya sangatlah mudah untuk dibuat, masyarakat juga bisa membuat
sendiri di rumah. Sari buah pepaya dapat dibuat dengan cara di parut dan di blender.
Sebelum sari buah pepaya dibuat, pilih terlebih dahulu pepaya yang sudah masak
(mengkal) ini di karenakan pada buah pepaya yang sudah masak memiliki manfaat
yang lebih banyak dari pada buah pepaya yang masih muda. Pembuatan sari pepaya
dengan diparut hanya memerlukan parutan dan saringan. Buah pepaya yang sudah di
kupas dan di bersihkan dari biji diparut seperti memarut kelapa, setelah di hasilkan
tekstur yang lembut letakkan hasil parutan dalam saringan dan lalu saring buah
32
pepaya. Pembuatan sari dengan di blender sangatlah mudah dan cepat, serta tidak
memerlukan tenaga yang banyak. Potong-potong buah pepaya yang sudah di kupas,
masukkan pada tempat blender, tidak usah ditambah gula dan tambahkan air sedikit
kedalam buah yang akan di blender. Pepaya yang sudah di blender jangan di saring
karena dengan di blender dihasilkan sari buah pepaya yang sudah halus dan siap
buah pepaya dapat di minum setelah bangun tidur dan sebelum tidur atau dua kali
sehari. Dengan mengkonsumsi sari buah pepaya sebelum makan akan menyiapkan
lambung sebelum di isi oleh makanan dan serat yang masuk dahulu akan mencuci
lambung, berguna untuk memperlancar peredaran darah, serta sebelum tidur berguna
untuk merilekskan jantung yang seharian kita gunakan untuk beraktifitas karena
adanya kandungan kalium yang mengontrol aktivitas listrik dalam jantung. Efek
penurunan tekanan darah di dapat dari kandungan kalium dan flovanoid. Kalium
mengontrol aktivitas listrik jantung dan menurunkan tekanan darah, khususnya bagi
yang mengalami tekanan darah tinggi atau yang beresiko mengalmi tekanan darah
natrium, air, dan klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler.
Akibatnya terjadi penurunan curah jantung dan tekanan darah. Selain mekanisme
efek hipotensi. Efek ini diduga akibat penurunan natrium diruang intertesial dan
didalam sel otot polos pembuluh darah yang selanjutnya menghambat implus kalium.
33
Dalam 1 buah pepaya memiliki kandungan kalium sebesar 150 mg kalium, atau
hampir 10% dari kebutuhan harian kalium untuk dewasa. Senyawa alami pada
pepaya yang lain adalah ACE inhibitor. ACE inhibitor berkerja menghambat
darah melalui vasokontriksi pada pembuluh darah (Sharrock dan Lusty, 2000).
kandungan mineral yang paling menonjol pada buah pepaya adalah kalium. Rata-rata
buah pepaya ukuran sedang dapat menyumbangkan kalium sebesar 440 mg.
dinding pembuluh darah besar (arteri) tetap elastis dan mengoptimalkan fungsinya.
Begitu juga dengan magnesium yang selain dapat membantu menurunkan tekanan
tekanan darah, khususnya bagi yang memiliki resiko atau sedang mengalami
tekanan darah dan resiko penyakit kardiovaskuler, stroke, dan penyakit jantung
koroner pada dewasa adalah 4700 mg per hari, dan salah satu makanan yang
relawan tersebut diminta untuk makan pepaya. Selama satu minggu tekanan darah
mereka turun 10%. Hal ini terjadi karena meningkatnya kadar angiotensin II dalam
pelepasan Angiotensin II. Para peneliti tersebut juga menemukan, buah yang sudah
ranum ternyata mempunyai efek ACE inhibitor yang lebih besar dibandingkan
dengan buah yang masih mentah (Gatra : 1999). Beberapa komponen penting dalam
darah setelah di berikan sari buah pepaya, hal ini disebabkan kerena pepaya memiliki
kandungan kalium yang tinggi dibandingkan dengan natrium. Idealnya rasio kalium
meningkatkan tekanan darah, dengan kalium yang tinggi dalam buah pepaya
mengimbangi jumlah natrium dalam darah yang dapat menurunkan tekanan darah.
kalium antara 2-5gram perhari didapat hasil bahwasannya adosteron dalam darah
berfungsi menjaga keseimbangan kalium dan natrium, serta berperan dalam simtem
penigkatan tekanan darah arteri. Jika tekanan darah arteri meningkat, renin yang
ditubulus distal. Oleh karena itu, kalium yang diekskresi dalam urin menurun.
Sebaliknya terjadi penurunan reasorbsi natrium oleh ginjal yang pada akhirnya akan
meningkatkan ekskresi natrium dalam urin dan terjadi penurunan cairan intravaskular
tekanan darah.