I. PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
yang dapat meracuni tanaman (sulfida, besi fero, asam-asam organik), dan pH
tanah rendah (Suryana 2016).
Selain itu, penggunaan pupuk anorganik dalam sektor pertanian khususnya
budidaya tanaman pangan masih sangat diperlukan, terutama pupuk-pupuk yang
mengandung unsur hara N, P dan K sebagai unsur hara makro untuk tanaman
tumbuh. Kandungan unsur hara yang ada didalam pupuk anorganik sangat tinggi
dan cepat untuk diserap oleh tanaman untuk proses pertumbuhannya. Hasil
penelitian Rois et al. (2017) dosis dari interpretasi perangkat uji tanah rawa
(PUTR) 300 kg urea/ha + 50 kg SP-36/ha + 150 kg KCl/ha dapat meningkatkan
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah malai. Bahan Organik
pemberian dosis Kascing (K) terdiri dari 3 taraf yaitu: K1: 2 ton/ha kascing (0,96
kg/ha), K2: 3 ton/ha kascing (1,14 kg/ha), dan K3: 4 ton/ha kascing (1,92 kg/ha).
Hal ini dikarenakan bahwa pemberian kascing dapat memperbaiki sifat fisika,
biologi dan kimia tanah sehingga NPK yang diberikan mudah diserap oleh
tanaman (Dailami, 2009).
Kandungan bahan organik tanah yang rendah menunjukkan bahwa kesuburan
tanah berkurang karena memiliki kandungan C-organik sangat rendah. C-organik
memiliki peran penting di dalam meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK)
tanah. KTK tanah berfungsi untuk menjaga unsur hara di dalam tanah tidak
mudah hilang melalui pencucian dan aliran permukaan. Usaha peningkatan
kesuburan tanah dengan pemberian bahan organik dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan pupuk anorganik, dan mampu menghapuskan pemakaian pupuk
anorganik (Hamawi et al., 2015). Untuk mengatasi kendala kesuburan tanah yang
terus menurun dan perilaku penggunaan pupuk Nitrogen (N) perlu dicarikan
solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Salah satu solusi yang diharapkan adalah
dengan pengenalan dan penerapan teknik penggunaan pupuk organik azolla pada
sistim budidaya padi sawah (Husen et al., 2016)
Bahan organik berfungsi penting dalam tanah yaitu fungsi fisika tanah seperti
memperbaiki agregat dan permeabilitas tanah demikian juga fungsi kimia tanah
dapat meningkatkan ketersediaan beberapa unsur hara serta meningkatkan
efisiensi penyerapan P, dan fungsi biologi sebagai sumber energi utama bagi
aktivitas jasad renik tanah. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produktifitas padi sawah ialah azolla yang dapat diberikan dalam
bentuk segar atau kompos (Soedharmo et al., 2016).
Kascing mengandung unsur hara makro dan mikro. Kascing mengandung
unsur hara makro dan mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Pemberian
kascing pada tanah dapat memperbaiki sifat tanah. Kandungan yang terdapat di
dalam kascing pada dasarnya bergantung dari sumber makanan cacing itu sendiri.
Semakin beragam kandungan unsurnya maka akan semakin beragam pula
kandungan unsur-unsur yang terdapat di dalam kascing. Namun demikian pada
umumnya kandungan hara yang terdapat pada kascing antara lain nitrogen 1,79%,
kalium 1,79%, fosfat 0,85%, kalsium 30,52%, dan karbon 27,13%. Kandungan ini
sangat efektif untuk menggemburkan tanah dan membuat tanaman menjadi subur,
bila dibandingkan dengan kandungan pada pupuk kimia (Kementan, 2018)
Pemberian pupuk organik saja dalam jangka pendek belum mampu memenuhi
kebutuhan hara, sehingga perlu dilakukan penambahan pupuk anorganik seperti
NPK. Pemberian pupuk organik perlu diimbangi dengan pemakaian pupuk
anorganik, pemakaian pupuk organik kascing yang dikombinasikan dengan pupuk
kimia dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia sampai dengan 25% dari dosis
2 Universitas Sriwijaya
pupuk kimia yang dianjurkan sehingga dapat menghemat sumber daya alam dan
ekonomi (Dailami, 2015)
Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan
mengkaji pengaruh pemberian pupuk pelet azolla-kascing dan pupuk NPK
terhadap serapan pospor tanaman yang dibudidayakan. Untuk itu, dilakukan
penelitian skala rumah kaca dengan menerapkan perlakuan dosis pupuk pelet
berbahan baku azolla-kascing. Tanaman indikator yang digunakan adalah tanaman
padi yang ditanam pada tanah sawah lebak.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk pelet
azolla-kascing dan pupuk NPK terhadap ketersediaan P pada tanah rawa lebak.
1.4. Hipotesis
1. Diduga pemberian pupuk organik pelet berbahan baku biomassa azolla dan
kascing dosis 20 ton/ha dapat meningkatkan terhadap ketersediaan P-tanah,
anakan produktif dan hasil produksi tanaman padi (Oryza Sativa L.) pada
tanah rawa lebak.
2. Diduga pemberian dosis pupuk anorganik NPK dengan dosis anjuran 100%
(300 kg urea/ha + 50 kg SP-36/ha + 150 kg KCl/ha) dapat meningkatkan
terhadap ketersediaan P-tanah, anakan produktif dan hasil produksi tanaman
padi (Oryza Sativa L.) pada tanah rawa lebak.
3. Pemberian kombinasi pupuk organik pelet berbahan baku biomassa azolla
dan kascing serta pupuk anorganik dapat meningkatkan ketersediaan P-tanah,
anakan produktif dan hasil produksi tanaman padi (Oryza Sativa L.) pada
tanah rawa lebak.
II.PELAKSANAAN PENELITIAN
3 Universitas Sriwijaya
padi varietas inpara, 4) Tanah rawa lebak, 5) Air, 6) Abu terbang batubara, 7)
Kascing, 8) Urea, 9) TSP, 10) KCl.
Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan pupuk pelet
azolla-kascing dan pupuk NPK. Dengan perlakuan seperti di bawah ini :
1. Faktor I: Perlakuan dosis pupuk pelet azolla-kascing, terdiri dari:
P0 = 0 ton ha-1 (Kontrol)
P1= 10 ton ha-1 (50 g/ember)
P2= 20 ton ha-1 (100 g/ember)
P3= 30 ton ha-1 (150 g/ember)
4 Universitas Sriwijaya
2.3.4. Persiapan Media Tanam
Kegiatan persiapan media tanam dilakukan dengan pengambilan tanah rawa
lebak pematang dengan kedalaman 0-30 cm di lahan rawa, lahan percobaan,
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Tanah yang telah diambil kemudian
dikering anginkan selama beberapa hari selanjutnya dihaluskan dan diayak.
Kemudian tanah yang telah diayak ditimbang sebanyak 10 kg dalam keadaan
kering mutlak dan dimasukkan kedalam ember perlakuan yang telah disediakan.
2.3.6. Pemupukan
Pemupukan yang dilakukan didalam penelitian ini adalah pemberian pupuk
pelet azolla-kascing serta pupuk NPK (Urea, SP-36 dan KCl) dengan dosis sesuai
perlakuan masing-masing.
5 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Padi dan
Palawija di Indonesia. www.pertanian.go.id.[online] (Diakses tanggal 18
September 2019)
Hamawi, Sebayang dan Tyasmoro. 2015. Pengaruh Dosis P Dalam Fosfat Alam
Pada Peningkatan Biomasa Azolla Microphylla Kaulfuss, https://ejournal.
unida.gontor.ac.id /index.php (Diakses tanggal 18 September 2019)
Husen, Shartati, Hartawati dan Sukardi. 2016. Penerapan Azolla Pada Budidaya
Tanaman Padi Sawah http://research-report.umm.ac.id/index.php/research-
report/article/ viewFile/ 763/ 986.[online] (Diakses tanggal 1 September
2019)
6 Universitas Sriwijaya
Rois, Syakur, A. dan Basri, Z. 2017. Uji Adaptasi Padi Unggul Inpara-3 Di
Lahan Rawa Lebak Menggunakan Berbagai Paket Pemupukan Adaptif. J.
Agroland 24 (3) : 237-241
7 Universitas Sriwijaya
DENAH PENELITIAN
8 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN PERHITUNGAN
100 10 kg 100
SP-36 = x P2O5 # Dosis Pupuk = 5 x x 18 kg P2O5
36 20.10 36
100
50 = x P2O5 = 0,5 x 10-5 x 2,7 x 18 P2O5
36
1800
P2O5 = =18 kg P2O5 = 24,3 x 10-5 kg SP-36
36
= 24,3 x 10-2 g SP-36
= 0,243 g/10 kg
= 0,25 g SP-36/10 kg (100%)
= 0,125 g SP-36/10 kg (50%)
100 10 kg 100
KCl = x K2O # Dosis Pupuk = 5 x x 90 kg K2O
60 20.10 60
100
150 = x K2O = 0,5 x 10-5 x 1,6 x 90
60
K2O = 90 kg K2O = 72 x 10-5 kg K2O/10 kg
= 72 x 10-2 kg K2O/10 kg
= 0,72 g K2O/10 kg (100%)
= 0,36 g K2O/10 kg (50%)
9 Universitas Sriwijaya
Dosis untuk pupuk pelet Azolla-Kascing : ( 0 ton/ha, 10 ton/ha, 20 ton/ha,
30 ton/ha)
10 kg
Kebutuhan Pupuk untuk 10 ton/ha = x 10.000 kg/ha
20.105
= 0,5 x 10-5 x 10.000 kg/ha
= 5.000 x 10-5
= 50 g/polybag pupuk pelet
10 kg
Kebutuhan Pupuk untuk 20 ton/ha = x 20.000 kg/ha
20.105
= 0,5 x 10-5 x 20.000 kg/ha
= 5.000 x 10-5
= 100 g/polybag pupuk pelet
10 kg
Kebutuhan Pupuk untuk 30 ton/ha = x 30.000 kg/ha
20.105
= 0,5 x 10-5 x 30.000 kg/ha
= 5.000 x 10-5
= 150 g/polybag pupuk pelet
10 Universitas Sriwijaya