Anda di halaman 1dari 8

1.

Asal muasal virus corona dan cara penyebarannya

Virus corona jenis baru yang tengah menyerang masyarakat dunia saat ini dalam istilah kedokteran
disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). Dikutip dari Center for Disease Control and
Prevention, cdc.gov, virus corona merupakan jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit
pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan. Dilaporkan
kemudian bahwa banyak pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan
makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat virus ini juga diketahui merupakan para
pedagang di pasar itu.

Dikutip dari BBC, koresponden kesehatan dan sains BBC, Michelle Roberts and James Gallager
mengatakan, di pasar grosir hewan dan makanan laut tersebut dijual hewan liar seperti ular, kelelawar,
dan ayam. Mereka menduga virus corona baru ini hampir dapat dipastikan berasal dari ular. Diduga pula
virus ini menyebar dari hewan ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia.

2. Korban Awal

Menurut data pemerintah, penduduk Hubei berusia 55 tahun tersebut dapat menjadi orang pertama
dengan Covid-19 pada 17 November 2019. Sejak tanggal tersebut dan seterusnya, satu hingga lima
kasus baru dilaporkan setiap harinya.

3. Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti
hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam; atau gejala penyakit
infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan
nyeri dada.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona,
yaitu:

Demam

Batuk

Sesak napas

4. Negara yang terkena Wabah Virua Corona


Dilansir dari Worldometers, berikut rincian negara dan wilayah yang telah mengonfirmasi kasus Covid-
19 hingga Kamis (12/3/2020):

1. China (80.790 kasus)

2. Italia (12.462 kasus)

3. Iran (9.000 kasus)

4. Korea Selatan (7.755 kasus)

5. Perancis (2.281 kasus)

6. Spanyol (2.277 kasus)

7. Jerman (1.908 kasus)

8. Amerika Serikat (1.289 kasus)

9. Kapal pesiar Diamond Princess (696 kasus)

10. Switzerland (652 kasus)

11. Jepang (639 kasus)

12. Norwegia (629 kasus)

13. Denmark (514 kasus)

14. Belanda (503 kasus)

15. Swedia (500 kasus)

16. Inggris (456 kasus)

17. Belgia (314 kasus)

18. Qatar (262 kasus)

19. Austria (246 kasus)

20. Bahrain (195 kasus)

21. Singapura (178 kasus)

22. Malaysia (149 kasus)

23. Australia (127 kasus)


24. Hong Kong (126 kasus)

25. Kanada (102 kasus)

26. Yunani (99 kasus)

27. Israel (97 kasus)

28. Czechia (94 kasus)

29. Islandia (85 kasus)

30. Uni Emirat Arab (74 kasus)

31. Kuwait (72 kasus)

32. Irak (71 kasus)

33. San Marino (62 kasus)

34. India (62 kasus)

35. Libanon (61 kasus)

36. Mesir (60 kasus)

37. Thailand (59 kasus)

38. Finlandia (59 kasus)

39. Portugal (59 kasus)

40. Slovenia (57 kasus)

41. Brazil (52 kasus)

42. Filipina (49 kasus)

43. Taiwan (48 kasus)

44. Rumania (47 kasus)

45. Arab Saudi (45 kasus)

46. Irlandia (43 kasus)

47. Vietnam (38 kasus)

48. Indonesia (34 kasus)


49. Polandia (31 kasus)

50. Palestina (30 kasus)

51. Georgia (24 kasus)

52. Chili (23 kasus)

53. Aljazair (20 kasus)

54. Rusia (20 kasus)

55. Argentina (19 kasus)

56. Kroasia (19 kasus)

57. Pakistan (19 kasus)

58. Oman (18 kasus)

59. Ekuador (17 kasus)

60. Estonia (16 kasus)

61. Albania (15 kasus)

62. Kosta Rika (13 kasus)

63. Hungaria (13 kasus)

64. Peru (13 kasus)

65. Afrika Selatan (13 kasus)

66. Serbia (12 kasus)

67. Azerbaijan (11 kasus)

68. Brunei (11 kasus)

69. Makau (10 kasus)

70. Latvia (10 kasus)

71. Slovakia (10 kasus)

72. Belarus (9 kasus)

73. Kolumbia (9 kasus)


74. Panama (8 kasus)

75. Meksiko (8 kasus)

76. Maladewa (8 kasus)

77. Bulgaria (7 kasus)

78. Afganistan (7 kasus)

79. Luksemburg (7 kasus)

80. Makedonia Utara (7 kasus)

81. Tunisia (7 kasus)

82. Bosnia dan Herzegovina (7 kasus)

83. Maroko (6 kasus)

84. Siprus (6 kasus)

85. Malta (6 kasus)

86. Republik Dominika (5 kasus)

87. Selandia Baru (5 kasus)

88. Guyana (5 kasus)

89. Paraguay (5 kasus)

90. Senegal (4 kasus)

91. Kamboja (3 kasus)

92. Lithuania (3 kasus)

93. Bangladesh (3 kasus)

94. Matinique (3 kasus)

95. Moldova (3 kasus)

96. Nigeria (2 kasus)

97. Srilanka (2 kasus)

98. Bolivia (2 kasus)


99. Burkina Faso (2 kasus)

100. Kamerun (2 kasus)

101. Kepualauan Channel (2 kasus)

102. Kepulauan Faeroe (2 kasus)

103. Honduras (2 kasus)

104. Jamaika (2 kasus)

105. Saint Martin (2 kasus)

106. Andorra (1 kasus)

107. Armenia (1 kasus)

108. Yordania (1 kasus)

109. Monako (1 kasus)

110. Nepal (1 kasus)

111. Ukraina (1 kasus)

112. Bhutan (1 kasus)

113. Pantai Gading (1 kasus)

114. DRC (1 kasus)

115. Gibraltar (1 kasus)

116. Kota Vatikan (1 kasus)

117. Liechtenstein (1 kasus)

118. Mongolia (1 kasus)

119. Reuni (1 kasus)

120. St. Barth (1 kasus)

121. Turki (1 kasus)

Sumber : kompas.com

5. Cara Pencegahan
Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu,
cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda
terinfeksi virus ini, yaitu:

Hindari bepergian ke Cina atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus Corona.

Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di tempat umum atau keramaian.

Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah
beraktivitas di luar ruangan.

Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan
setelahnya.

Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.

Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit.

Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus
Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.

Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan,
gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.

Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar
sembuh.

Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.

Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang
lain.

Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
Terapkan etika batuk dan gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
buang tisu ke tempat sampah.

Anda mungkin juga menyukai