Oleh :
KELOMPOK II
PINRAKATI (R014182028)
AYU ASHARI (R0141820 )
FATIMAH ZAHRA R. MUIN (R014182034)
KIKI RIZKY AULINA (R014182016)
SARNIDA (R0141820 )
NOVIAWATI (R014182047)
HARSIAH RIZKY (R0141820 )
(…………………………………) (….……………………………)
Setting
Keterangan gambar
:klien (ibu post
: Moderator
partum) /Peserta
:
: Presentator
Fasilitator
Uraian Tugas
1. Moderator:
Tugas:
a. Membuka Acara
b. Menyampaikan tujuan
c. Kontrak waktu pelaksanaan
d. Memimpin jalannya kegiatan
2. Pembawa Materi:
Tugas:
a. Memberikan penyuluhan terkait materi yang dibawakan
3. Fasilitator:
Tugas:
a. Mendemonstrasikan/ mempraktikkan latihan pada penyuluhan
b. Memfasilitasi kegiatan penyuluhan
c. Mendampingi peserta penyuluhan
d.
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
b. Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang direncanakan 30 menit.
c. Mahasiswa dapat menyiapkan alat dan media sesuai dengan yang diperlukan.
2. Evaluasi Proses
d. 70% dari peserta yang mengikuti penyuluhan dapat berperan secara aktif.
e. selama acara berlangsung, penanggungjawab setiap pemegang tugas
melaksanakan fungsinya masing-masing dengan baik.
f. selama acara berlangsung peserta tidak meninggalkan tempat acara
penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan dapat memahami materi dengan
mampu menyebutkan:
a. Pengertian perawatan Payudara
b. Tujuan perawatan payudara
c. Manfaat perawatan payudara
d. Cara merawat payudara
Lampiran 1
MATERI
A. Definisi
Perawatan payudara adalah pemeliharaan payudara yang dilakukan untuk
memperlancar ASI dan menghindari kesulitan pada saat menyusui dengan
melakukan pemijatan (Welford, 2009). Perawatan payudara sangat penting
dilakukan selama hamil sampai menyusui. Hal ini karena payudara merupakan
satu-satu penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi baru lahir
sehingga harus dilakukan sedini mungkin (Azwar, 2008).
B. Tujuan
Tujuan perawatan payudara pada sejak masa hamil samapi menyusui yaitu :
3) Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat menyembul keluar
sehingga siap untuk disusukan pada bayinya
C. Manfaat
Menurut [ CITATION Sai02 \l 1033 ], gejala hipotermia sebagai berikut :
1) menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan putting susu,
2) melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk
menyusu,
3) merangsang kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar,
4) dapat mendeteksi kelainan - kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya,
5) mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui
1) Mengganti kutang (BH) sejak hamil 2 bulan dengan ukuran lebih besar dan dapat
menopang perkembangan payudara. Biasanya diperlukan BH dengan ukuran 2
nomor lebih besar
2) Latihan gerakan otot badan yang berfungsi menopang payudara untuk menunjang
produksi ASI dan mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa laktasi
3) Bentuk latihan : duduk senyaman mungkin. Tangan kanan memegang lengan
bawah kanan. Kedua siku diangkat hingga sejajar pundak. Pegangan tangan di
tekan kuat- kuat kearah siku sehingga terasa adanya tarikan pada otot dasar
payudara
4) Menjaga hygiene sehari – hari, termasuk payudara khususnya daerah puting dan
areola
5) Lakukan persiapan puting susu agar lentur dan kuat setiap hari sebanyak 2 kali
6) Cara melakukan kompres puting susu selama 2 menit dengan kapas dibasahi
minyak. Puting susu ditarik dan putar puting kearah luar 20 kali dan kearah dalam
20 kali untuk masing – masing puting. Pijat daerah areola untuk membuka
saluran susu bila keluar cairan, oleskan ke puting dan sekitarnya.
7) Puting susu ditarik agar puting susu yang datar atau terbenam dapat menyembul
keluar, putar dalam keluar sebanyak 20 kali.
8) Telapak tangan kiri menopang payudara, dengan jari-jari tangan kanan mengurut
payudara ke arah puting 20-30 kali setiap payudara
9) Telapak tangan kanan menopang payudara dan tangan lainnya menggenggam dan
mengurut payudara dari arah pangkal kearah puting susu dilakukan 20 – 30 kali
10) Kemudian lakukan penyiraman payudara dengan dengan air panas dulu lalu air
dingin bergantian selama ± 5 menit, setelah itu pakai BH yang menopang.
1) Ibu berbaring
2) Memasang handuk pada bagian perut bawah dan bahu sambil melepaskan
pakaian atas, handuk dikaitkan dengan peniti
3) Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi minyak kelapa atau baby
oil selama 2-3 menit
4) Mengangkat kapas sambil membersihkan puting dengan melakukan gerakan
memutar dari dalam keluar
5) Dengan kapas yang baru, bersihkan bagian tengah putting dari sentral keluar,
melakukan penarikan bila puting inverted
6) Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil dan melakukan
pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua payudara dengan
gerakan ke atas, ke samping, ke bawah dan ke depan sambil menghentakkan
payudara.
7) Pengurutandilakukansebanyak20-30 kali. Setelah itu melakukan terapi ketuk
mengelilingi payudara dari luar kearah puting sebanyak 20-30 kali.
8) Meletakkan waskom di bawah payudara dan menggunakan waslap yang dibasahi
air hangat.
9) Mengguyur payudara sebanyak 5 kali, kemudian di lap dengan waslap bergantian
dengan air dingin, masing-masing 5x guyuran kemudian diakhiri dengan air
hangat.
10) Mengeringkan payudara dengan handuk yang di pasang di bahu. Lalu
membersihkan lagi dengan kapas, jangan membiarkan payudara dalam keadaan
basah.
11) Memakai BH dan pakaian atas ibu dan menganjurkan klien memakai BH yang
menopang payudara
REFERENSI
Anisa, K. D. (2008). Efektivitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada
An. D dengan HIpertermia. Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2), 81-86.
Haryani, S., & Adimayanti, E. (2016, November). Gambaran Pengetahuan Ibu dalam
menangani Hipertermia Pada Anak Usia Prasekolah di Paud Melati Dusun Sleker
Desa Kopeng Kec. Getasan Kab. Semarang. Jurnal Keperawatan Anak, 3(1), 18-
22.
Irfankhan, A. (2011). Efektifitas Kompres Panas dan Kompres Dingin. Yogyakarta.
Haryani, S., & Adimayanti, E. (2016, November). Gambaran Pengetahuan Ibu dalam menangani
Hipertermia Pada Anak Usia Prasekolah di Paud Melati Dusun Sleker Desa Kopeng Kec.
Getasan Kab. Semarang. Jurnal Keperawatan Anak, 3(1), 18-22.