Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Graminae/Poaceae
Genus : Cymbopogon
El-Desoukey (2015)
1
2.1.1.2. Morfologi
2.1.1.3. Kandungan
yang tersusun oleh aglikon bukan gula yang berikatan dengan rantai
2
Gambar 2.2 Kayu Siwak (Salvadora persica)
( Dokumentasi Pribadi 2019 )
2.1.2.1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Salvadoraceae
Genus : Salvadora
( Kusumasari, 2012 )
1.1.2.2. Morfologi
menyempit, terdapat batas daun yang jelas, tulang dan daun memiliki
dari batang dan terdapat mulai dari bagian aksia sampai ujung panikel
3
( batang dengan cabang bunga yang banyak ) sepanjang 10 cm. Buah
merah muda sampai ungu dan semi transparan ketika sudah matang.
1.1.2.3. Kandungan
2010).
4
perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta
2.1.3Ekstrak
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
2. Ekstrak kental (extractum spissum), sediaan ini kuat dalam keadaan dingin
dan tidak dapat dituang, kandungan airnya berjumlah sampai 30%. Contoh
lain-lain.
sedemikian rupa hingga satu bagian simplisia sesuai dengan dua bagian
2.1.4Maserasi
5
ruangan (kamar). Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan
RI, 1986).
Umumnya zat aktif yang terkandung dalam tanaman maupun hewan lebih
larut dalam pelarut organik. Proses terekstraksinya zat aktif dalam tanaman
adalah sebagai berikut, pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk
kedalam rongga sel tanaman atau hewan yang mengandung zat-zat aktif. Zat –
zat aktif tersebut akan terlarut sehingga akan terjadi perbedaan konsentrasi
antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik diluar sel. Maka larutan
terpekat akan berdifusi keluar sel, dan proses ini berulang terus sampai terjadi
kesetimbangan antara konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar sel (Depkes RI,
1986).
dilakukan dengan cara merendam bahan simplisia dalam cairan penyari. Cairan
penyari akan menembus dinding sel dan masuk dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif. Zat aktif akan terlarut dan adanya perbedaan konsentrasi
antara larutan zat aktif di dalam sel dan di luar sel, maka zat aktif (zat terlarut)
dengan derajat halus yang cocok ke dalam bejana, kemudian dituangi dengan
cairan penyari 75 bagian, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindung dari
6
2.1.5Gigi
Gigi adalah bagian yang keras yang terdapat di dalam mulut. Fungsi
utama gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan. Gigi tertanam
didalam tulang rahang bawah dan atas serta menyusun dalam dua lengkung.
kedua molar gigi susu dan tambahan 3 molar lagi bagian posterior ( Arditia,
2009 )
bagian tubuh lainnya, karena mulut dan gigi merupakan bagian yang penting
kepercayaan diri, disamping itu mulut adalah pintu utama masuknya segala
2.1.6Pasta
serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin, parafin cair, atau dengan bahan
dasar yang tidak lembek yang dibuat dengan gliserol, mucilago atau sabun.
yang mengandung sutu atau lebih bahan obat yang digunakan untuk
7
2.1.7Pasta Gigi
Pasta gigi termasuk dalam sediaan semi padat yang mengandung 25%
bahan padat dan ditujukan untuk penggunaan luar (Ansel et al., 2012). Bahan
bahan yang terkandung dalam sediaan pasta gigi terdiri dari bahan pembersih,
penggosok, serta bahan aditif lain agar bahan aktif dapat bekerja secara
aktif yang sering digunakan dalam sediaan pasta gigi yaitu berupa agen
antibakteri, agen penguat gigi, dan agen pemutih gigi. (Afni et al., 2015).
Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk
yang maksimal
6. Dapat bereaksi dengan enamel gigi dan membentuk senyawa yang dapat
8. Tidak beracun
( Premjeed, 2012 )
8
2.1.8Formula Umum Pasta Gigi
a. Pelembab
c. Pemanis
d. Pengawet
biologi pasta gigi. Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan yang
e. Zat Pengikat
9
Merupakan salah satu bahan terpenting dalam menghilangkan
partikel partikel sisa makanan yang menempel pada gigi. Bahan yang
2.1.9Morfologi Formula
1. Kalsium Karbonat
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat sukar larut dalam air
Konsentrasi : ≤50%
2. Gliserin
lemak.
Konsentrasi : ≤30%
10
tan, deterjen, pekicin
Konsentrasi : 1-2%
4. CMC
Kelarutan : Mudah larut dalam air larut dalam etanol dan klorofom,
Konsentrasi : 3-6%
5. Metil Paraben
tebal.
Kelarutan :Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, dalam
Konsentrasi : 0,02-0,3%
6. Sakarin
Pemerian : serbuk atau hablur putih, tidak berbau atau berbau aromatic
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
11
Kegunaan : Sebagai pemanis
Konsentrasi : 0,02-0,5%
2.2 Hipotesis
penambahan bubuk siwak (Salvadora persica) terhadap sifat fisik sediaan pasta gigi.
bubuk siwak (Salvadora persica) yang memberikan pengaruh paling baik terhadap
sifat fisik sediaan pasta gigi adalah formula 3 dengan kombinasi ekstrak sereh
12