Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XI No.

1, Maret 2014

PENERAPAN METODE WAITING LINE UNTUK PENINGKATAN


PELAYANAN ANTRIAN PELANGGAN KAJIAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Anggi Oktaviani

Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Jakarta


Jl. Jl Kramat Raya No. 25 Jakarta Pusat
anggi.aov@bsi.ac.id

ABSTRACT

Queuing problems often occur in everyday life, for example on ticket purchasing, car
servicing and delivery of goods, etc. This problem will certainly make customers
become boring by long queues that can not be solved by companies and they look for
other companies which offers better service. Certainly it could make the income
decrease. This study aims to solve queuing problems that occur in most of daily
activity. Therefore the research can be expected, service companies can provide
better services without increasing facility cost in the future. This will create satisfied
customers using the company service and they can be loyal because of the faster
service. The research was conducted by analyzing the queuing system then when
results found after a simulation is done by altering the queue system before, becomes
a better system that can reduce the average waiting time in queue and improve the
company's service. The results showed that the previous queuing system is a single
channel single phase. By the simulation through multi-channel single-phase system
and adds of 2 or 3 servers, found the most optimal server utilization is 2 servers. This
system can reduce average time in queue which was originally 25 minutes to 1,8
minutes with utility rates 90% .
Keywords : services, waiting line management, queuing theory
PENDAHULUAN berinovasi. Salah satu hal yang
Pada era globalisasi seperti mencolok dalam sebuah instansi
sekarang ini, semua dituntut untuk layanan langsung ke konsumen adalah
serba cepat, dan tepat, karena semakin bagian fasilitas layanan.
lama orang akan sangat menghargai Menurut Kamus Besar Bahasa
waktu. Tak terkecuali pada dunia Indonesia layanan adalah kegiatan
bisnis yang saat ini kompetisinya dalam usaha melayani kebutuhan
semakin meningkat. Kompetisi orang lain. Dengan layanan yang cepat
mengarah pada tuntutan kebutuhan dan optimal akan membuat pelanggan
konsumen baik dari kualitas maupun merasa puas karena layanan dalam
kuantitas yang menyebabkan dunia suatu perusahaan sangat penting untuk
usaha harus berjuang untuk membuat para pelanggan menjadi
peningkatkan pelayanan yang efektif, loyal sehingga mereka tidak segan
efisien dan fleksibel untuk dapat kembali dan kembali lagi.

86
Vol. XI No. 1, Maret 2014 Jurnal Techno Nusa Mandiri

Mengingat pentingnya menjaga kualitas layanan terhadap


pelanggannya dalam rangka menjawab yang dijual merupakan produk official
tantangan dalam persaingan dewasa ini yang dikeluarkan artis tersebut.
maka suatu perusahaan jasa harus Dengan adanya sistem
selalu mampu mengukur sejauh mana komputerisasi yang baru selain
kualitas pelayanan yang mereka membantu meningkatkan produktivitas
berikan, juga tingkat kepuasan juga membantu melakukan efektifitas
pelanggan atas hasil dari layanan yang dalam pelayanan terhadap konsumen.
telah diberikan. Oleh karena itulah Sehingga antrian yang panjang dalam
peranan kasir dan pramuniaga sangat memesan barang bisa terhindarkan.
penting terhadap reputasi layanan Oleh karena itu untuk
sebuah perusahaan jasa, maka dari itu mempercepat proses pemesanan
perusahaan jasa harus selalu barang dibutuhkan suatu aplikasi yang
memperhatikan kualitas layanan dari baru untuk dapat mengatasi
kasir dan pramuniaganya agar tercapai kelemahan–kelemahan sistem
kepuasan pelanggan. Kualitas layanan informasi yang ada, yaitu program
yang baik. aplikasi Sistem pemesanan barang
Pada perusahaan jasa diantaranya yang terkomputerisasi agar pelayanan
adalah melayani dengan cepat dapat diberikan lebih cepat, tepat dan
sehingga pelanggan tidak dibiarkan aktual sehingga mencapai hasil yang
mengantri terlalu lama. Perusahaan diharapkan.
bisa saja memberikan fasilitas agar Waiting Line Method sangat
pelanggan merasa nyaman dalam berguna untuk menganalisa bentuk
mengantri, namun hal itu justru panjang antrian, rata-rata waktu
menambah biaya fasilitas bagi pelayanan, rata-rata waktu menunggu.
perusahaan dalam hal ini toko. Dengan bantuan perhitungan Waiting
The Luxion adalah salah satu Toko Line Method akan menghasilkan
yang bergerak dibidang penjualan informasi tentang tingkat intensitas
Merchandise Kpop yang sedang pelayanan dalam antrian yang dapat
digemari. Dimana Barang yang dijual dijadikan pertimbangan untuk
berupa Album, DVD, ataupun pernak pengembangan
pernik Kpop lainnya, rata-rata barang
dan perencanaan peningkatan mutu BAHAN DAN METODE
dan pelayanan suatu perusahaan jasa A. Bahan Penelitian
dalam hal ini toko. Bahan Penelitian yang dilakukan
Konsep Pengambilan Keputusan Peneliti dalam membuat jurnal ini
Salah satu kegiatan dalam manajemen adalah menggunakan kajian literarur
perusahaan (tingkat atas, menengah, dari beberapa sumber seperti:
dan bawah) adalah pengambilan a. Layanan adalah suatu kegiatan atau
keputusan (Decision Making) urutan kegiatan yang terjadi dalam
berdasarkan masalah yang ada baik interaksi langsung antara seseorang
besar maupun kecil yang bertujuan dengan orang lain atau mesin secara
untuk pengembangan dan perencanaan fisik, dan menyediakan kepuasan
perusahaan ke arah yang lebih baik. pelanggan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan

87
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XI No. 1, Maret 2014

sebagai usaha melayani kebutuhan perencanaan perusahaan ke arah yang


orang lain. Sedangkan melayani adalah lebih baik. Salah satunya dengan
membantu menyiapkan (mengurus) metode Waiting Line.
apa yang diperlukan seseorang. Menurut (Jay heizer and Barry
b. Menurut Fandy Tjiptono (2008:6) Render, 2006:658) Antrian (Waiting
Jasa adalah setiap tindakan atau Line atau Quenue) adalah sebuah
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh situasi yang umum.
suatu pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu.
c. Menurut Yamit, (2005:21-22)
Meskipun terjadi beberapa perbedaan
terhadap pengertian jasa pelayanan dan
secara terus menerus perbedaan
Sumber : Jay heizer and Barry Render,
tersebut akan mengganggu beberapa 2006:658
karakteristik jasa pelayanan berikut ini
akan memberikan jawaban yang lebih Gambar I: Struktur Waiting
mantab terhadap jasa pelayanan. Line Model
d. Sedangkan menurut Barata (2004
:23) mengemukakan bahwa layanan Waiting Line Method sangat
adalah daya tarik yang besar bagi para berguna untuk menganalisa bentuk
pelanggan, sehingga korporat bisnis panjang antrian, rata-rata waktu
sering pelayanan, rata-rata waktu menunggu.
kali mempergunakannya sebagai alat Dengan bantuan perhitungan Waiting
promosi untuk menarik minat Line Method akan menghasilkan
pelanggan. informasi tentang tingkat intensitas
Tingkat kualitas layanan tidak dapat pelayanan dalam antrian yang dapat
dinilai berdasarkan sudut pandang dijadikan pertimbangan untuk
perusahaan tetapi harus dipandang dari pengembangan dan perencanaan
sudut pandang pelanggan. Karena itu, peningkatan mutu dan pelayanan suatu
dalam merumuskan strategi dan perusahaan jasa.
program layanan, perusahaan harus Menurut Taha (2007), fenomena
berorientasi menunggu atau mengantri merupakan
pada kepentingan pelanggan dengan hasil langsung dari keacakan dalam
memperhatikan komponen kualitas operasional layanan fasilitas. Secara
pelanggan. umum, kedatangan pelanggan kedalam
B. Metode Penelitian suatu sistem dan waktu layanan untuk
Salah satu kegiatan dalam pelanggan tersebut tidak dapat diatur
manajemen perusahaan (tingkat atas, dan diketahui waktunya secara tepat,
menengah, dan bawah) adalah namun sebaliknya fasilitas operasional
pengambilan keputusan (Decision dapat diatur sehingga dapat
Making) berdasarkan masalah yang mengurangi antrian.
ada baik besar maupun kecil yang
bertujuan untuk pengembangan dan

88
Vol. XI No. 1, Maret 2014 Jurnal Techno Nusa Mandiri

Elemen-elemen pokok dalam Model antrian selalu terdiri dari


sistem antrian meliputi: Sumber 3 kode yang dipisahkan oleh tanda “/”.
masukan (input), pola kedatangan Kode yang pertama merupakan pola
(arrival pattern), disiplin antrian, kedatangan, kode yang kedua
kepanjangan antrian, tingkat merupakan pola pelayanan, dan kode
pelayanan, dan keluar (exit). Dalam ketiga merupakan jumlah fasilitas
model antrian terdapat dua konsep, pelayanan (server). Setelah model
antara lain: antrian yang cocok diketahui, langkah
1. Garis Tunggu/Antrian/Queues selanjutnya adalah mencari data
(Ada orang atau barang yang sebagai input dari model. Model-
menunggu untuk mendapatkan model antrian umumnya memerlukan
jasa pelayanan). data berikut sebagai input:
2. Fasilitas Pelayanan/Server Perhitungan Waiting Line :
(Biasanya relatif mahal sehingga 1. Single Channel Model (M/M/1)
tersedia dalam jumlah terbatas, P=λ/μ
karena berusaha menekan biaya). L=λ/(μ-λ)
Lq = _____λ2_____
Tabel I Karakteristik Antrian μ(μ–λ)
W = _____1_____
μ–λ
Wq = _____λ_____
μ(μ–λ)
Keterangan :
P = Tingkat intensitas fasilitas
pelayanan
Lq = Jumlah kedatangan yang
diharapkan menunggu dalam Waiting
Line
L = Jumlah rata-rata kedatangan yang
diharapkan dalam sistem
Wq= Waktu yang diharapkan oleh
setiap kedatangan untuk menunggu
Sumber: Taha 2007 dalam Waiting Line
e.W=Waktu yang diharapkan oleh
Setelah karakteristik antrian setiap kedatangan selama dalam sistem
diketahui, maka dipilih model antrian / menunggu dalam pelayanan
yang sesuai. Misalnya jika pola 2. Multiple Channel Model (M/M/s)
kedatangan bersifat acak, pola Keterangan :
pelayanan bersifat acak, dan fasilitas P = Tingkat intensitas fasilitas
pelayanan berjumlah 1, maka pelayanan
digunakan model antrian M/M/1. Jika S = Jumlah fasilitas layanan
fasilitas pelayanan berjumlah lebih λ = jumlah rata-rata tingkat
dari 1 maka digunakan model antrian kedatangan persatuan waktu
M/M/s. μ = jumlah rata-rata yang dilayani
persatuan waktu

89
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XI No. 1, Maret 2014

Po = Probabilitas tidak ada kedatangan Tugas dan wewenang masing-masing


dalam sistem bagian sebagai berikut:
Lq = Jumlah kedatangan yang
diharapkan menunggu dalam antrian 1. Manager
untuk dilayani - Mengkoordinasi dan mengawasi
L = Jumlah kedatangan dalam sistem semua operasi di Toko
Wq = Waktu menunggu rata-rata - Bertanggung jawab pada setiap
dalam waiting line operasional
W = Waktu menunggu rata-rata dalam - Mengawasi Karyawan dan Membuat
sistem Laporan untuk pemilik
Dalam manajemen operasional 2. Bagian Gudang
terdapat software yang dapat - Mengeecek masuk dan keluar barang
membantu untuk pengambilan 3. Pramuniaga
keputusan yang berkaitan dengan - Melayani dan memberikan informasi
sistem antrian, yaitu POM for layanan yang ditawarkan.
Windows. Software ini pada dasarnya - Mengatur ketersediaan pesanan
merupakan sebuah paket yang dapat 4. Kasir
digunakan untuk membantu - Menerima segala Jenis pembayaran
menyelesaikan persoalan-persoalan yang diberikan konsumen
Manajemen Produksi dan Operasi - Membuat Laporan data transaksi.
(Production and Operations 5. Kurir
Management–POM). - Mengantar pesanan yang ada
didaerah yang masih bisa dijangkau
HASIL DAN PEMBAHASAN toko.
Toko The Luxion didirikan pada Ilustrasi Sistem yang Berjalan
tahun 2012, pendirinya adalah Cindy
Orchidia. Beliau mempunyai ide untuk
mendirikan toko Merchand SMTown Pelanggan datang (antri)
tersebut karena kecintaannya terhadap
SMTown yang sedang populer
dikalangan remaja, tetapi semakin
lama jumlah pembeli semakin banyak
dan mau tidak mau jumlah produk pun
semakin banyak. Pelanggan
Memesan barang
&
Menunggu Pesanan barang
&
Membayar pesanan

Sumber: Toko The Luxion


Sumber: Toko The Luxion
Gambar II Struktur Organisasi
Gambar III Ilustrasi Sistem
berjalan

90
Vol. XI No. 1, Maret 2014 Jurnal Techno Nusa Mandiri

IDENTIFIKASI MASALAH Jawab:


Dalam Sistem Pemesanan Jika diasumsikan model sistem antrian
menu yang berjalan pada Toko The yang digunakan The Luxion adalah
Luxion,masih terdapat (M/M/s) sebagai berikut:
permasalahan.Pelayanan yang hanya  Tingkat intensitas fasilitas
dilakukan pada satu bagian yaitu kasir pelayanan (P)
,membuat semua pelayanan ada pada  Jumlah kedatangan Pelanggan
bagian kasir.sehingga membuat yang diharapkan menunggu
pelayanan terlalu lama dan dalam Waiting Line (Lq)
mennyebabkan antrian yang panjang  Jumlah rata-rata kedatangan
terhadap konsumen yang ingin Pelanggan yang diharapkan
memesan barang. dalam sistem(L)
Dalam persoalan tersebut maka  Waktu yang diharapkan oleh
mengakibatkan persoalan lain dalam setiap kedatangan Pelanggan
hal pelayanan diantaranya: untuk menunggu dalam
1. Waktu pelayanan terlalu lama Waiting Line (Wq)
karena pramuniaga hanya  Waktu yang diharapkan oleh
berjumlah 2(dua) sehingga setiap kedatangan Pelanggan
mengakibatkan antrian yang selama dalam sistem /
panjang menunggu dalam pelayanan
2. Jumlah pramuniaga dan (W)
konsumen tidak sebanding Jika masalah tersebut kita pecah
sehingga sering sekali dengan menggunakan software
kesalahan POM for Windows maka dapa
Dalam Toko The Luxion diperoleh perhitungan sebagai
Jakarta dalam pelayanan berikut:
konsumen yang ingin ingin
memesan barang terdapat 2
pramuniaga. Dimana tingkat
kedatangan konsumen rata-rata
20 orang per jam. Setiap
pramuniaga rata-rata dapat
melayani 11 orang konsumen
per jam. Waktu pelayanan
setiap kasir rata-rata adalah 7
jam.
Diketahui :
 λ : 20 λ = Sumber: Software POM
jumlah rata-rata tingkat
kedatangan Gambar IV
 µ : 10 µ = Nilai Waiting Line
melayani rata-rata konsumen
 s : 2 s =
jumlah fasilitas pelayanan
(server)

91
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XI No. 1, Maret 2014

jumlah konsumen yang dilayani adalah


1 konsumen persatuan waktu (jam).
Sistem Usulan
Dalam Toko The Luxion
Jakarta dalam pelayanan konsumen
yang ingin memsan Menu terdapat 4
kasir. Dimana tingkat kedatangan
konsumen rata-rata 80 orang per jam
karena penggunaan aplikasi dapat
Sumber: Software POM mempercepat dalam hal pelayanan
terhadap konsumen maka tingkat
Gambar V kedatangan juga akan mengalami
Nilai Tingkat Kedatangan peningkatan. Setiap kasir rata-rata
dapat melayani 40 orang konsumen
Dari gambar diatas maka dapat per jam dimana sebelumnya hanya 20
diuraikan sebagai berikut: orang (dengan menggunakan sistem
1. Berdasarkan tingkat intensitas terdahulu). Waktu pelayanan setiap
fasilitas pelayanan kasir adalah 0,9091 kasir rata-rata adalah 7 jam.
artinya Kasir mempunyai tingkat Diketahui :
kesibukan melayani konsumen selama  λ : 50 λ =
90,91 % dari waktunya. jumlah rata-rata tingkat
2. Jumlah kedatangan konsumen yang kedatangan
diharapkan menunggu dalam antrian  µ : 40 µ =
(Waiting Line) sebanyak 8,658 melayani rata-rata konsumen
konsumen  s : 4 s =
3. Jumlah rata-rata kedatangan jumlah fasilitas pelayanan
konsumen yang diharapkan dalam (server)
sistem sebanyak 10,47/ Detik Jika diasumsikan model sistem antrian
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap yang digunakan Toko The Luxion
kedatangan Pelanggan untuk adalah (M/M/s) sebagai berikut:
menunggu dalam antrian (Waiting  Tingkat intensitas fasilitas
Line) adalah 0,4329 jam atau 25,975 pelayanan (P)
menit 1.1558,442 detik  Jumlah kedatangan konsumen
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap yang diharapkan menunggu
kedatangan Pelanggan selama dalam dalam Waiting Line (Lq)
pelayanan adalah 0,5238 jam atau  Jumlah rata-rata kedatangan
31,4286 menit 1.8885,715 Detik. konsumen yang diharapkan
dalam sistem(L)
Dimana tingkat probability  Waktu yang diharapkan oleh
(Kemungkinan Konsumen yang setiap kedatangan konsumen
dilayani dalam sistem tersebut) adalah untuk menunggu dalam
sebagai berikut: Waiting Line (Wq)
Nilai probability (tingkat kemungkinan  Waktu yang diharapkan oleh
konsumen yang dilayani dalam sistem) setiap kedatangan konsumen
adalah 0,0866 atau 8,66 % dengan selama dalam sistem /

92
Vol. XI No. 1, Maret 2014 Jurnal Techno Nusa Mandiri

menunggu dalam pelayanan Dimana tingkat probality


(W) (Kemungkinan Konsumen yang
Jawab: dilayani dalam sistem tersebut) adalah
Jika masalah tersebut kita pecah sebagai berikut:
dengan menggunakan software Nilai probality atau
POM for Windows maka dapat kemungkinan sistem dapat melayani
diperoleh perhitungan sebagai konsumen meningkat sebanyak 1
berikut: konsumen dari sebelumnya jadi setiap
kasir dapat menyelesaikan 2 konsumen
Dari kesimpulan hasil maka dapat persatuan waktu.
diuraikan sebagai berikut: Untuk penelitian dalam jurnal
1. Berdasarkan tingkat intensitas ini penulis membuat table
fasilitas pelayanan kasir adalah 0,3125 perbandingan untuk mengahui pilihan
artinya Kasir mempunyai tingkat usulan yang terbaik, berikut uraiannya:
kesibukan melayani konsumen selama
31,25 % dari waktunya. Hal ini jauh Tabel II Perbandingan Nilai
lebih baik dari sistem sebelumnya P Lq L Wq W
yakni 90,91% λ 20
1
2. Jumlah kedatangan konsumen yang µ 11 0,0901 8,658 10,4762 0,4329/h 0,5238/h

diharapkan menunggu dalam antrian s 2

(Waiting Line) sebanyak 0,0192 P Lq L Wq W

konsumen maka konsumen dapat λ 40


2
terurai dari antrian dimana sebelumnya µ 21 0,6349 0,6968 2,6016 0.0174/h 0,065/h

adalalah 8,658 konsumen s 3

3. Jumlah rata-rata kedatangan P Lq L Wq W

konsumen yang diharapkan dalam 3


λ 50

sistem sebanyak 1,2692 hal ini jelas µ 40 0,3125 0,0192 1,2692 0,0004/h 0,0254/h

terlihat bahwa tingkat keramaian s 4

dalam outlet berkurang. Sumber: Hasil Penelitian (2014)


4. Waktu yang diharapkan oleh setiap
kedatangan konsumen untuk Dari table diatas maka dapat
menunggu dalam antrian (Waiting Berdasarkan tingkat intensitas fasilitas
Line) adalah 0,0004 jam atau 0,023 pelayanan kasir adalah 0,3125 artinya
menit atau 1,3817 detik. Hal ini lebih Kasir mempunyai tingkat kesibukan
efektif dan efisien mengingat melayani konsumen selama 31,25 %
sebelumnya waktu yang diperlukan dari waktunya. Hal ini jauh lebih baik
adalah 0,4329 jam atau 25,974 menit dari sistem sebelumnya yakni 90,91%
1558,442 detik 1. Jumlah kedatangan konsumen yang
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap diharapkan menunggu dalam antrian
kedatangan konsumen selama dalam (Waiting Line) sebanyak 0,0192
pelayanan adalah 0,0254 jam atau konsumen maka konsumen dapat
1,523 menit atau 91,3817 detik ini juga terurai dari antrian dimana sebelumnya
menunjukan lebih efektif dan efisien adalalah 8,658 konsumen
dari yang sebelumnya 0,5238 jam atau 2. Jumlah rata-rata kedatangan
31,4286 menit 1.885, 715 Detik konsumen yang diharapkan dalam

93
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XI No. 1, Maret 2014

sistem sebanyak 1,2692 hal ini jelas Keuntungan menggunakan sistem


terlihat bahwa tingkat keramaian komputersasi yang baru adalah :
dalam outlet berkurang. 1. Dalam pelayanan terhadap
3. Waktu yang diharapkan oleh setiap konsumen yang ingin memesan
kedatangan konsumen untuk menu ,dipisah menjadi 2 bagian.
menunggu dalam antrian (Waiting yakni pemesanan dan pembayaran
Line) adalah 0,0004 jam atau 0,023 serta penyedianan barang pesanan.
menit atau 1,3817 detik. Hal ini lebih sehingga antrian dalam pelayanan
efektif dan efisien mengingat bisa terhindarkan.
sebelumnya waktu yang diperlukan 2. Meningkatkan efektifitas
adalah 0,4329 jam atau 25,974 menit pelayanan terhadap konsumen
1558,442 detik sehingga diharapkan tingkat
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kedatangan konsumen lebih
kedatangan konsumen selama dalam meningkat lagi.
pelayanan adalah 0,0254 jam atau 3. Tingkat kesalahan manusia dapat
1,523 menit atau 91,3817 detik ini juga ditekan seminimal mungkin.
menunjukan lebih efektif dan efisien
dari yang sebelumnya 0,5238 jam atau DAFTAR PUSTAKA
31,4286 menit 1.885, 715 Detik
5. Yang terbaik adalah pada bagian Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis &
ketiga. Perancangan Sistem Informasi
Untuk Keunggulan Bersaing &
KESIMPULAN Organisasi Modern. Penerbit
Dari uraian pada bab sebelumnya, Andi Offset. Yogyakarta.
dapat diambil kesimpulan mengenai
masalah yang timbul pada sistem Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2005.
informasi simpan pelayanan Analisis dan Desain Sistem
pemesanan menu pada Toko The Informasi: Pendekatan
Luxion adalah sebagai berikut: Terstruktur, Teori dan Praktek
a. Proses pemesanan menu , Aplikasi Bisnis. Edisi ke 2. PT.
penyiapan menu dan pembayaran Andi Offset. Yogyakarta.
masih dilakukan pada bagian yang Heizer J & Render (2006). Operations
sama yaitu kasir. Management, 7th edition. New
b. Dari penjabaran tiga asumsi yang Jersey: Prentice Hall
ada di tabel II tentang
perbandingan nilai dipilih asumsi Tjiptono, Fandy, 2000, Manajemen
ke 3 sebagai asumsi terbaik. Jasa, Andi Yogyakarta,
c. Dibutuhkan waktu yang lama Yogyakarta.
untuk melayani konsumen dalam Yamit, Zulian (2005). Studi Tentang
pelayanan pemesanan menu Kualitas Pelayanan dan
barang. Kepuasan Konsumen di Rumah
d. Lamanya proses pemesanan Sakit Islam Manisrenggo
menyebabkan antrian terhadap Klaten, Surakarta : Program
konsumen yang ingin memesan Pasca-Sarjana Universitas
menu barang. Muhammadiyah Surakarta.

94
Vol. XI No. 1, Maret 2014 Jurnal Techno Nusa Mandiri

Taha, Muhammad. 2007. Perilaku


Organisasi: Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada

95

Anda mungkin juga menyukai