Anda di halaman 1dari 16

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BRONKITIS

3.1. PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas Klien
Nama : An. F
Tempat Tanggal Lahir : 15 Juli 2012
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Alamat : Mantricina RT 01 / RW 02 Sukamantri Paseh,
Bandung
Tanggal Masuk : 15 Januari 2018
Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2018
Diagnosa medik : Bronkitis
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Umur : 29 Tahun
Hubungan Dengan Pasien : Orang Tua
Pendidikan : SMA
Pekerjaan/sumber penghasilan : Buruh pabrik
Agama : Islam
Alamat : Mantricina RT 01 / RW 02 Sukamantri Paseh,
Bandung
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Lemah
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 21 januari 2018 klien mengatakan
lemah. Lemah dirasakan ketika ingin berjalan ke kamar mandi atau berdiri dan

1
lemah dirasan kalau berdiri yang terlalu lama, lemah dirasakan beberapa waktu
terakhir, dan membuat klien tidak mampu berdiri atau ke kamar mandi

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Saat dilakukan pengkajian, ibu klien mengatakan klien ketika di rumah kadang-
kadang panas badan dan selingi batuk-batuk. Dan ketikan ditanya pengobatan
ibu klien mengatakan tidak pernah berobat ke rumah sakit karna jarak yang
jauh
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penjelasan ibu klien, bahwa ibu klien memiliki penyakit bronkitis
yang sama dengan pasien.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram

Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
E. Riwayat Immunisasi
Ketika ditanya ibu klien mengatakan klien pernah 2 kali melakukan imunisasi
yang pertama kali setelah klien lahir dan yang kedua pada saat klien berumur 4
bulan namun pada saat ditanya jenis imunisas ibu klien mengatakan lupa akan jenis
imunisasi
F. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan Fisik

2
a. Berat badan : 16 Kg
b. Waktu tumbuh gigi : 9 Bulan

2. Perkembangan Tiap tahap


Usia anak saat
Berguling : 3 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 14 bulan
Bicara pertama kali : “mama”
3. Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI : 0-4 bulan
Pemberian susu formula
Alasan Pemberian : ASI yang sedikit
Jumlah Pemberian : Tidak dihitung
Cara Pemberian : Lewat botol minum bayi
G. Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama : Kedua orang tua di : Rumah milik sendiri
Lingkungan berada di : perkampuangan paseh.
Rumah ada tangga : Tidak ada
Hubungan antar anggota keluarga : Baik
Pengasuh anak : Tidak ada
H. Riwayat Spiritual
Support sistem dalam keluarga : Klien biasanya diajak melakukan acara
keagamaan
bersama ayah klien
Kegiatan keagamaan : klien rajin solat dan sering mengiktu acara keagamaan
I. Reaksi Hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

3
Ibu membawa anaknya ke RS karena : Demam
Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Tidak ada
Perasaan orang tua saat ini : Cemas dan sedih
Orang tua selalu berkunjung ke RS : setiap hari sambil bergantian
Yang akan tinggal dengan anak : Ibu klien
Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : Sedih

J. Aktivitas sehari-hari

Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


Selera makan 1. x sehari 3x sehari

½ porsi
Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih Air putih
2. Frekuensi minum
5-7 gelas sehari 4-5 gelas sehari
3. Kebutuhan cairan
4. Cara pemenuhan
Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi (waktu)
3x sehari 2x sehari
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Obat pencahar
Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
a. Siang Tidak pernah 15-16 WIB
b. Malam 20:00 WIB 22:00 WIB
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur

4
4. Kesulitan tidur
Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga Sepak bola Tidak ada
2. Jenis dan frekuensi
3. Kondisi setelah olah Senang Sedih
raga
Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara 3x sehari 1x sehari
b. Frekuensi Sabun Sabun
c. Alat mandi

2. Cuci rambut
a. Frekuensi
b. Cara

3. Gunting kuku
a. Frekuensi
b. Cara

4. Gosok gigi
a. Frekuensi
b. Cara
Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain mobil-mobilan Tidur
2. Pengaturan jadwal harian
Tidak ada Lemah
3. Penggunaan alat Bantu
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan
tubuh
Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

5
1. Perasaan saat sekolah Senang Sedih
2. Waktu luang Bermain Tidur
3. Perasaan setelah rekreasi Senang Sedih
4. Waktu senggang klg Main Istirahat
5. Kegiatan hari libur Bermain Istirahat
K. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Klien tampak tenang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
E :4
M :6
V :5
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Denyut nadi : 75 x / menit
Suhu : 36, 6 o C
Rerpirasi : 22 x/ menit
1. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : Bersih
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Simetris
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut : Bersih
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada
Nyeri tekan : ada / tidak ada
Tekstur rambut : kasar/halus
2. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : Simetris
b. Gerakan abnormal : Normal
c. Ekspresi wajah : Tenang

6
Palpasi
Nyeri tekan : ada / tidak
3. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Edema / tidak
b. Radang : ada / tidak
c. Sclera : Icterus / tidak
d. Conjungtiva : Radang / tidak
e. Anemis : ada / tidak
f. Posisi mata : Simetris / tidak :
g. Gerakan bola mata : Normal
h. Penutupan kelopak mata : Normal
i. Keadaan bulu mata : Baik
j. Keadaan visus : Baik
k. Penglihatan : Kabur / tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : Normal
4. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : Simetris
b. Bentuk hidung : Simetris
c. Keadaan septum : Tidak ada
d. Secret / cairan : Tidak ada
5. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : Simetris
b. Ukuran / bentuk telinga : Normal
c. Lubang telinga : Bersih / serumen / nanah
d. Pemakaian alat bantu : Tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : ada / tidak
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : Tidak terkaji

7
a. Weber : Tidak terkaji
b. Swabach : Tidak terkaji
6. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
Keadaan gigi : Baik
Karang gigi / karies : Tidak ada
Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak
c. Lidah
Kotor / tidak
d. Bibir
Cianosis / pucat / tidak
Basah / kering / pecah
Mulut berbau / tidak
7. Tenggorokan
a. Nyeri tekan : Tidak ada
b. Nyeri menelan : Tidak ada
8. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Membesar / tidak
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Teraba / tidak
b. Kaku kuduk : ada / tidak
c. Kelenjar limfe : Membesar atau tidak
9. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : Simetris
b. Irama pernafasan : wheezing
c. Pengembangan di waktu bernapas : Simetris
Palpasi
Vokal fremitus : tidak terkaji
Auskultasi

8
a. Suara nafas : Vesikuler / Bronchial / Bronchovesikuler
b. Suara tambahan : Ronchi / Wheezing
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
10. Jantung
Palpasi : 75x/ menit
Pembesaran jantung : Tidak ada
Auskultasi
Bunyi jantung tambahan : Tidak terkaji
11. Abdomen
Inspeksi
Membuncit : ada / tidak
Luka : ada / tidak
Palpasi
Hepar : Tidak ada Nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : Tidak terkaji
Perkusi
a. Tympani : Tidak terkaji
b. Redup : Tidak terkaji
12. Genitalia dan Anus : Normal
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Motorik
a. Pergerakan kanan / kiri : Normal
b. Pergerakan abnormal : Tidak ada
c. Kekuatan otot kanan / kiri : Baik
d. Tonus otot kanan / kiri : Baik
e. Koordinasi gerak : Baik

Ekstremitas bawah

a. Motorik
Gaya berjalan : Lemah
Kekuatan kanan / kiri : Baik

9
Tonus otot kanan / kiri : Baik
b. Refleks
KPR kanan / kiri : Baik
APR kanan / kiri : Baik
c. Sensori
Rangsang suhu : Saat dikaji agak dingin
Rasa raba : Baik
14. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial

a. Nervus I (Olfactorius) : penghiduan : Baik


b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Baik
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Konstriksi pupil : Baik
Gerakan kelopak mata : Baik
Pergerakan bola mata : Baik
Pergerakan mata ke bawah & dalam : Baik
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori : Baik
Refleks dagu : Baik
Refleks cornea : Baik
e. Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : Baik
Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Baik
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Baik
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : Tidak ada nyeri tekan
Refleks muntah : Tidak ada
h. Nervus XI (Assesorius)
Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Baik
Mengangkat bahu : Mampu
i. Nervus XII (Hypoglossus)
Deviasi lidah : Baik

10
L. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 – 6 Tahun )
Motorik kasar : Baik
Motorik halus : Baik
Bahasa : Baik
Personal social : Menurut ibu klien, klien adalah anak pemalu
M.Test Diagnostik
Foto Rotgen
N. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)
1. Cefixime syrup kering 100 mg, 2x ¾
2. Sulfat 20 mg 1x1 sesudah makan
3. Prednison
3.2. ANALISI DATA

No Data Etiologi Masalah


DS: Radang bronkial Intoleransi aktifitas
Klien mengatakan lemah
Kontriksi berlebihan

Hiperventilasi paru

Lemah
1 DS: Radang bronkial Pola nafas tidak efektif

DO: Kontriksi berlebihan


Ronkhi (+)
Hiperventilasi paru

↑ kompensasi
frekuensi nafas

2 DS : Proses penyakit Defisit self care


Saat di kaji klien mengatakan
belum gosok gigi selama 3 Radang brokhial

11
hari
Klien mengatakan lemah Lemah
DO:
Mulut bau Me kenginginang
self care

3.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme bronkus
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan

No Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional


keperawatan
1 Pola nafas tidak Setelah 1. Frekuensi 1. Ajarkan 1. Membantu
efektif dilakukan pernafasan pasien pasien
berhubungan intevensi efektif pernafasan memperpanjang
dengan spasme keperawata 2. Adanya diafragmatik waktu ekspirasi.
bronkus n selama perbaikan dan Dengan teknik
2x24 jam pertukaran pernafasan ini pasien akan
diharapkan gas pada bibir bernafas lebih
pola napas paru 2. Berikan efisien dan
klien mulai dorongan efektif
kembali untuk 2. memungkinkan
normal menyelingi pasien untuk
aktivitas dan melakukan
periode aktivitas tanpa

12
istirahat distres
3. Berikan berlebihan.
dorongan 3. menguatkan dan
penggunaan mengkondisikan
pelatihan otot-otot
otot-otot pernafasan
pernafsan 4. mengetahui
jika keadaan klien
diharuskan
4. Observasi
TTV
2 Defisit Setelah Perawatan 1. bantu 1.
perawatan diri dilakukan diri dapat di klien
berhubungan intervensi jaga dalam
dengan diharapkan perawatan
kelemahan kebersiha mulut
diri (oral
hygiene )
dapat dijaga

Implemanatasi

13
3.4. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Kriteria Tindakan Rasional


1 Bersihan 1. Memelihara 1. Berikan posisi yang
jalan nafas jalan nafas sesuai untuk
tidak efektif yang baik. memperlancar
berhubungan 2. Pengeluaran pengeluaran sekret.
dengan sekret secara 2. Lakukan suction pada
terjadinya adekuat saluran nafas bila
obstruksi, diperlukan.
3. Posisikan badan
terlentang dengan
kelapa agak terangkat
300.
4. Bantu anak
mengeluarkan
sputum.
5. Melakukan
fisioterapi dada.
6. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat
antibiotik.

2 Pola nafas 3. Frekuensi a. Kaji pola dan status


tidak efektif pernafasan nafas
berhubungan efektif b. Observasi tanda-
dengan 4. Adanya tanda vital
spasme perbaikan c. Beri lingkungan yang
bronkus pertukaran aman dan nyaman
gas pada d. Diskusikan adanya
paru penyebab
e. Ajarkan teknik nafas
dalam
3 Hipertemi Setelah 1. Kaji faktor penyebab.
berhubungan dilakukan 2. Pantau tanda-tanda

14
dengan intervensi selama vital
peradangan diharapkan suhu 3. Pantau adanya
bronkus tubuh klien bisa takikardi, takipnea.
menurun 4. Pertahankan cairan
parenteral sesuai
indikasi.
5. Lakukan
pengompresan sesuai
indikasi.
6. Kolaborasi
pemberian
antipiretik.
4 Kurang - Tidak terjadi 1. Kaji tingkat
pengetahuan kesalaha pengetahuan dan
berhubungan pahaman pemahaman
dengan - Keluarga keluarga.
kurang mengerti 2. Jelaskan setiap
informasi penyakit pada melakukan prosedur
anaknya tindakan.
3. Lakukan hubungan
saling percaya.
4. Beri penyuluhan
keluarga mengenai
penyakit anaknya.
5. Beri kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
6. Minta keluarga untuk
mengulangi kembali
penjelasan perawat.
7. Beri reinforcement
positif.
5 Cemas cemas berkurang 1. Jelaskan prosedur
berhubungan sampai dengan tindakan yang belum
dengan hilang dipahami oleh orang
kesulitan tua dan anak.
bernafas, 2. Berikan penjelasan

15
prosedur tentang setiap
yang belum tindakan yang akan
dikenal dan dilakukan pada anak
lingkungan dan orang tua.
yang tidak 3. Berikan suasana dan
nyaman lingkungan yang
tenang.
4. Berikan terapi
bermain sesuai
umur.
5. Berikan aktivitas
sesuai kemampuan
dan kondisi klien.
6. Hindari tindakan
yang membuat anak
tambah cemas.

16

Anda mungkin juga menyukai