Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat


dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai
peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam usaha yang akan
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk
itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi
dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang
ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan
berupaya untuk meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan
yang diiniliki. Dengan deinikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan
menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.

Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau
tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal
teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah
sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-
langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga
diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya
suatu usaha yang dijalankan.

Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat


dari berbagai cara inisalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan
pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu keinitraan atau hubungan sosial

1
yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat
memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.

B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan dan jelaskaan perizinan usaha?
2. Bagaimana pengelolahan bahan, alat dan usaha?
3. Bagaimana pengolah tenaga kerja?
4. Bagimana evaluasi dan pengembangan usaha?

C. Tujuan

1. Mencari keuntungan/laba
2. Meningkatkan pelayanan
3. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual
4. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perizinan Usaha

1. Bentuk Usaha

A. Perusahaan Perseorangan

Dari namanya kita tahu bahwa perusahaan perseorangan merupakan


jenis kegiatan usaha, modal dan manajemenya ditangani oleh satu orang.
Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi manajer atau direktur
sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak terbatas.

Ciri-cirinya :

a) Dimiliki oleh perorangan.


b) Pengelolaan terbatas atau sederhana.
c) Modal tidak terlalu besar.
d) Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.

Kelebihan :

a) Dapat mudah dimulai.

b) Biaya tergolong rendah.

c) Bebas dalam mengelola perusahaan.

Kekurangan :

a) Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan

terbatas.

b) Tenaga kerja dan manajemen terbatas.

3
c) Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.

B. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berlandaskan asas kekeluargaan.

Menurut ILO ( International Labour Organization ), koperasi memiliki 6


elemen atau ciri – ciri yang harus dimiliki :

a) Koperasi adalah perkumpulan orang – orang.


b) Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan.
c) Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
d) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan.
e) Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang.

Kelebihan :

a) Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada

anggota.

b) Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.

c) Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau
yang sudah menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan
keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.

d) Mengutamakan kepentingan Anggota.

Kekurangan :

a) Modal terbatas.

b) Daya saing lemah.

4
c) Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.

d) Sumber daya manusia terkadang kurang.

C. BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )


BUMN merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian
modal dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN
adalah karyawan BUMN, bukan pegawai negeri.

1.Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh
modalnya dimiliki oleh Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani
masyarakat. Namun karena selalu fokus pada masyarakat dan tanpa
adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka sudah tidak
terapkan lagi. 
Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekarang
menjadiPT.KAI.
 
2.Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun
perum berorientasi pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola
oleh negara dan karyawan berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun
sudah berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi, sehingga
Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi
Perseo.

5
3.Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola
oleh Negara. Tidak seperti Perjan dan Perum. Selain mencari
keuntungan, Persero juga mendedikasikan untuk pelayanan masyarakat.

Ciri-ciri Persero :

a) Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)


b) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham
c) Dipimpin oleh direksi
d) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
e) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
f) Tidak memperoleh fasilitas negara

Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik


Negara, PT. Pos Indonesia dan masih banyak lagi.

D. BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )

Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha
yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat
tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak. Berdasarkan badan hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :

1.Firma(Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih
dimana tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal
firman berasal dari anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan
kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.

6
Ciri-ciri Firma :

1. Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan


2. Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri.

Kelebihan :

1. Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para


pihak yang akan mendirikan firma.

2. Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta


dibawah tanda tangan

3. Modal lebih cepat cair

4. Lebih mudah berkembang

Kekurangan :

1. Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko

2. Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu


pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri

3. Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal

4. Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam


jumlah tertentu

2. CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer

Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan


perusahaan persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya (ciee). Jadi
tuh CV merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin
punya kegiatan usaha namun modal minim.

7
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas
sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Dan
tanggung jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang
diberikan. Sehingga ada 2 jenis sekutu :

1. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan


bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.

2. Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan


modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai
batas modal yang ditanam.

Ciri – ciri CV :

1. Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero


aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif
2. Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan.
3. Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia
hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam
perseroan.

Kelebihan :

1. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut


dalam berbagai kegiatan.

2. CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.

3. Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.

4. CV lebih fleksibel

5. Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan

8
Kekurangan :

1. Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan
ke Departmen Kehakiman.

2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa proyek besar

3. PT ( Perseroan Terbatas )

Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha.


Kenapa? Karena badan hukum ini punya kelebihan  dibanding lainnya. Apa aja?
seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang
usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang
disetorkan.

Ciri – ciri PT :

1. Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang


disetorkan.
2. Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
3. Usia PT tidak terbatas.
4. Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
5. Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
6. Mudah mencari karyawan
7. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden

Kelebihan PT :

1. Mudah dalam peralihan kepemimpinan.

2. Mudah memperoleh tambahan modal.

9
3. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.

4. Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.

Kekurangan PT :

1. Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.

2. Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.

3. Biaya pembentukan PT relatif tinggi.

4. Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.

4. Yayasan

Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan
tidak mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.

Ciri – ciri Yayasan :

1. Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang


berlaku.
Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk
tujuan nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
2. Didirikan dengan akta notaris.
3. Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki
pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan Yayasan.
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan
tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.

10
1. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

SIUP adalah surat yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha. Surat ini
dikeluarkan oleh instansi pemerintah, yaitu melalui dinas perindustrian dan
perdagangan kota atau wilayah domisili perusahaan tersebut. Persayaratan yang
dibutuhkan untuk mendirikan SIUP adalah :

a. Foto copy seluruh SK/pelaporan dari Depkumham.


b. Foto copy NPWP perusahaan.
c. Foto copy TDP (untuk perubahan/ daftar ulang SIUP).
d. Foto copy KTP Direktur Utama.
e. Foto copy Kartu Keluarga Direktur Utama jika Direktur Utama seorang
wanita.
f. ASLI Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
g. ASLI SIUP yang lama (untuk perubahan/daftar ulang SIUP).

2. SITU (surat izin tempat usaha)

SITU adalah suatu untuk memperoleh ijin sebuah usaha disebuah lokasi usaha
dengan maksud agar tidak menimbulkan gangguan atau kerugian kepada pihak-pihak
tertentu. Surat ini juga mempunyai dasar hukumnya yaitu berdasarkan peraturan
daerah dari domisili perusahaan yang bersangkutan. Untuk memperoleh surat ijin
tempat usaha harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Foto copy Bukti Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebanyak 1
(satu)lembar
b. Foto copy Bukti Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebanyak 1
(satu) lembar.
c. Pas Foto Warna ukuran 3x4 cm sebanyak 1 (satu) lembar.
d. Akta Pendirian Usaha, bagi Koperasi, CV dan lain-lain yang memerlukan.
e. Akta Pendirian Usaha, bagi Koperasi, CV dan lain-lain yang memerlukan.
f. Surat keterangan usaha dari Lurah/ Desa.

11
g. Map biasa.

3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak )

NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sarana dalam
administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. Syarat-syarat
memperoleh NPWP:

1. Wajib pajak OP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas:


a. Fotokopi KTP atau identitas lainnya.
b. Surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang.
2. Wajib Pajak OP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas:
a. Fotokopi KTP atau identitas lainnya.
b. Surat keterangan tempat tinggal dari institusi yang berwenang.
c. Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari institusi yang berwenang.
3. Untuk Wajib Pajak badan:
a. Fotokopi KTP atau identitas lainnya.
b. Fotokopi Akte Pendirian.
c. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha.
4. Untuk Wajib pajak bandharawan
a. Fotokopi KTP atau identitas lainnya.
b. Fotokopi surat penunjuk sebagai bandharawan.

4. NRP (Nomor Registrasi Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar


Perusahaan)

NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP ( Tanda Daftar Perusahaan)


adalah berkas yang menerangkan bahwa suatu perusahaan telah mendaftarkan diri
pada lembaga terkait. Syarat-syarat yang diperlukan untuk pengurusan NRP dan TDP
yaitu :

12
a. Fotokopi identitas dari penanggung jawab atau pemilik.
b. Fotocopi akta pendirian perusahaan yang terakhir dari notaris bagi
perusahaan yang berbadan hukum.
c. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha atau surat keterangan lainnya dari
instansi yang berwenang.
d. Fotokopi NPWP.

2. Pengelolaan Bahan dan Alat

Dalam hal ini, yang harus diperhatikan adalah pasokan bahan baku. Karena
ketersediaan bahan baku akan mempengaruhi kelancaran proses produksi, apabila
terjadi kekurangan bahan baku akan menghambat proses produksi. Proses produksi
yang lancar diharapkan dapat menghasilkan jumlah produk yang dibutuhkan, dengan
ketersediaan jumlah produk maka akan mempengaruhi penjualan. Tetapi apabila
proses produksi terhambat, produk yang dihasilkan pun akan terganggu, akibatnya
produk jadi yang siap di jual menjadi tidak tersedia, pesanan – pesanan buyer menjadi
tidak terpenuhi dan akibatnya tingkat penjualan menurun.

1. Bahan

Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif didalam
perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian
dijual kembali. Sebahagian besar dari sumber-sumber perusahaan-
perusahaan juga sering dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang akan
digunakan dalam operasi perusahaan pabrik.Bahan baku adalah bahan baku yang
diolah menjadi produk bahan jadi dan pemakaian dapat diindentifikasikansecara
langsung atau diikuti jejaknya atau merupakan integral dari produk tertentu.

13
2. Alat

Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita sehari-


hari. Beberapa contoh alat adalah palu, tang, gergaji, dan cangkul. Beberapa
benda sehari-hari seperti garpu, sendok dan pensil juga termasuk alat. Pisau
merupakan salah satu alat yang diciptakan manusia. Alat-alat yang secara khusus
digunakan untuk keperluan rumah tingga sering disebut sebagai perkakas.

Barang dapat dikelompokkan menjadi barang mentah, barang setengah jadi


dan barang jadi.

a. barang mentah

Secara umum, barang mentah atau bahan mentah, adalah barang yang
baru dihasilkan oleh alam, belum melalui proses produksi apapaun dan belum
tentu dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang
mentah biasa juga disebut dengan bahan baku. Barang mentah bisa saja langsung
dikonsumsi, akan tetapi tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Contoh
barang mentah atau bahan baku misalnya  kayu gelondongan yang baru ditebang,
minyak mentah yang belum dipisahkan, mineral tambang yang masih bercampur,
kelapa sawit, kelapa yang baru dipetik, kapas, dan kulit hewan.

b. barang setengah jadi


Barang setengah jadi adalah barang yang masih dalam proses produksi.
Barang setengah jadi dihasilkan dari barang mentah dan melalui proses-proses
tertentu. Meskipun demikian, barang setengah jadi ini berlum bisa langsung
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia karena belum menjadi produk
siap pakai. Contoh barang setengah jadi misalnya emas batangan yang diperoleh
setelah memurnikan mineral tambang, tepung yang dihasilkan dari olahan beras
dan gandum, kain yang dihasilkan dari mengolah kapas , dan kulit yang
dihasilkan dari mengolah kulit hewan. 

14
c. barang jadi
Barang jadi adalah barang yang telah selesai mengalami proses produksi dan
langsung dapat dikonsumsi. Barang jadi bisa langsung digunakan memenuhi
kebutuhan manusia. Akan tetapi, untuk mendapatkan barang jadi ini manusia
perlu melakukan pengorbanan berupa uang. Contoh barang jadi misalnya
perhiasan emas yang dibuat dari emas yang telah dimurnikan, roti yang diolah
dari tepung beras, pakaian yang diolah dari kain, dan jaket kulit yang diolah dari
kulit hewan.
Pada awalnya, ahli filosofi berpikir bahwa manusia adalah satu-
satunya makhluk hidup yang dapat membuat alat. Hal ini terbukti salah ketika
ahli zoologi menemukan bahwa selain manusia, beberapa binatang juga
menggunakan berbagai jenis alat dalam hidup mereka. Beberapa binatang yang
menggunakan alat adalah monyet, kera, beberapa jenis burung, berang-berang
laut, dan sebagainya. Sebagian besar ahli antropologi percaya bahwa kemampuan
menggunakan alat yang dimiliki oleh manusia merupakan salah satu tahap
penting dalam evolusi manusia.
3. Pengelolaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut


UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja.

Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia
kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64
tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai
tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada
yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun,

15
bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah
termasuk tenaga kerja.

Syarat Tenaga Kerja Asing (TKA) Dipekerjakan di Indonesia

TKA yang dipekerjakan oleh pemberi kerja wajib memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

1. memiliki pendidikan yang sesuai dengan syarat jabatan yang akan diduduki
oleh TKA;

2. memiliki sertifikat kompetensi atau memiliki pengalaman kerja sesuai dengan


jabatan yang akan diduduki TKA paling kurang lima tahun;

3. membuat surat pernyataan wajib mengalihkan keahliannya kepada TM


pendamping yang dibuktikan dengan laporan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan;

4. memiliki NPWP bagi TKA yang sudah bekerja lebih dari enam bulan;

5. memiliki bukti polis asuransi pada asuransi yang berbadan hukum Indonesia;
dan

6. kepesertaan Jaminan Sosial Nasional bagi TKA yang bekerja lebih dan enam
bulan.

4. Evaluasi dan Pengembangan Usaha


1. Evaluasi usaha

Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan
rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah
dicapai pada akhir masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha
tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat-alat luar yang

16
digunakan, upah tenaga kerja luar, serta sarana produksi yang lain dan termasuk
kewajiban pada pihak ketiga.

2. Pengembangan usaha

Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang


peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang
pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan
implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.

Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang
teknologi industri yang terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering
mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan
yang lain, perusahaan pihak ketiga.

Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian ,
teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk
mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan
produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana
bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk,
dan lain-lain .

5. Contoh pengelolaan usaha (FOTOCOPY)


1. Perizinan Usaha
Jenis-jenis Izin Usaha “Fotocopy STIKES PAYUNG NEGERI”
a. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Izin domisili
e. Izin gangguan
f. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

17
2. Pengelolaan Bahan dan Alat

Mesin fotocopy sebuah mesin elektronik yang sangat berguna dan dirasakan
benar manfaatnya terutama bagi mereka para pekerja kantoran maupun para
pelajar yang kerap kali melakukan proses penggandan atau perbanyakan kertas
dokumen. Hasil perbanyakan kertas dokumen tersebut tentunya diharapkan
memiliki kualitas yang sangat baik yaitu dengan memiliki ketajaman tulisan
sempurna sehingga dapat tetap terbaca dengan jelas. Untuk hasil fotocopy yang
sempurna maka dari itu mesin fotocopy yang digunakan haruslah memiliki
kinerja yang sangat baik dan optimal. Banyak jenis mesin fotocopy dari berbagai
produsen mesin fotocopy yang beredar saat ini menggunggulkan bahwa
produknya tersebut dapat berdaya kerja optimal dalam proses perbanyakan dan
penggandaan kertas dokumen.

1. Bahan dan Alat


a. Penyediaan Sarana dan Prasarana
b. Penyediaan mesin fotocopy.
c. Kertas dengan berbagai ukuran dan ketebalan.
d. Penyediaan tinta mesin fotocopy.
e. Penyediaan mesin laminating.
f. Penyediaan alat pemotong kertas.
g. Penyediaan etalase.
h. Penyediaan meja.
i. Penyediaan alat-alat untuk menjilid berupa:
 Staples besar
 Staples kecil
 Cutter
 Mistar
 Lakban.

18
j. Sarana dan prasarana penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan.

2. Cara Pengoprasian dan Proses Pembuatan


1. Cara Pengoperasian Mesin Foto Copy
a. Hidupkan mesin dengan menekan tombol ON
b. Letakkan kertas pada kaca tempat foto copy dengan bagian tepi atas
menempel pada garis skala pada posisi yang tepat di tengah
c. Dengan menekan tombol pengatur hasil copy.
d. Tekan tombol jumlah hasil penggandaan yang dikehendaki
e. Tekan tombol cetak (start)
f. Jika sudah selesai tekan tombol OFF

2. Step kerja mesin fotokopi


a. Pengisian: silinder drum elektrostatis dibebankan oleh kawat tegangan
tinggidisebut korona kawat atau roller biaya. Drum memiliki lapisan
dari bahanfotokonduktif. fotokonduktor adalah semikonduktor yang
menjadi konduktif bilaterkena cahaya.
b. Exposure: Sebuah lampu cerah menerangi dokumen asli, dan area
putih daridokumen asli mencerminkan cahaya ke permukaan drum
fotokonduktif. Bidangdrum yang terkena cahaya menjadi debit
konduktif dan karena itu ke tanah. Daerahdari drum tidak terkena
cahaya (daerah-daerah yang sesuai dengan bagian hitamdari dokumen
asli) tetap bermuatan negatif. Hasilnya adalah gambar laten listrikpada
permukaan drum.
c. Mengembangkan: Toner bermuatan positif. Ketika diterapkan ke drum
untukmengembangkan image, maka tertarik dan menempel pada
daerah yangbermuatan negatif (daerah hitam), seperti kertas menempel
pada balon mainandengan muatan statis.

19
d. Ransfer: Gambar toner yang dihasilkan pada permukaan drum akan
ditransferdari drum ke sehelai kertas dengan muatan negatif lebih
tinggi dari drum.
e. Sekering: Toner dilebur dan terikat ke kertas dengan rol panas dan
tekanan.
Contoh ini adalah sebuah bermuatan negatif drum dan kertas, dan
toner bermuatanpositif seperti yang umum di mesin fotokopi digital
saat ini. Beberapa mesinfotokopi, mesin fotokopi analog kebanyakan
yang lebih tua, mempekerjakanbermuatan positif drum dan kertas, dan
toner bermuatan negatif.

3. Pengelolaan Tenaga Kerja


1. Jabatan dan Uraian Tugas
a. Pemilik
Berperan sebagai kasir dan sekaligus sebagai penaggung jawab
operasional.
b. Karyawan

Berperan sebagai pelaksana pengoperasian mesin foto copy


sekaligus melayani konsumen.

2. Jam Kerja

Toko fotocopy “ FOTOCOPY KILAT “ menggunakan jam kerja hari


senin s/d minggu (06.00-22.00).

20
4. Evaluasi dan Pengembangan Usaha

1. Keuntungan / keunggulan usaha fotocopy


a. Sangat dibutuhkan oleh masyarakat

Keunggulan usaha fotocopy adalah usaha ini sangat


dibutuhkan oleh masyarakat guna untuk menunjang pekerjaan dan
tugas pendidikan mereka. fotocopy sangat dibutuhkan oleh para
pelajar dan mahasiswa untuk membantu menyelesaikan tugas kuliah
atau tugas dari sekolah. Jika anda melihat dan mengamati usaha
fotocopy di sekitar kampus atau sekolah, pasti ramai dan
konsumennya adalah para pelajar dan mahasiswa.

b. Keuntungan yang di dapatkan besar


Keunggulan selanjutnya adalah usaha ini sangat
menguntungkan bahkan bisa berkali kali lipat. Yang terpenting
adalah memberikan pelayanan terbaik ke pelanggan. Karena sekali
konsumen puas maka mereka pasti akan kembali ke tempat
tersebut.
c. Bukan usaha musiman
Keunggulan selanjutnya adalah usaha ini bukan usaha
musiman jadinya akan selalu ramai, yang terpenting adalah memilih
lokasi usaha yang tepat dan strategis. anda harus memilih lokasi
usaha yang berada di lingkungan kampus / sekolah dan lokasi
perkantoran / pemerintah daerah. Lokasi usaha fotocopy harus
setidaknya berada di kedua duanya.
d. Cukup membutuhkan ruangan yang kecil
Keunggulan lainnya adalah usaha ini tidak perlu ruangan yang
besar. Dengan ruangan yang kecil untuk menaruh mesin fotocopy

21
dan meja sangat cukup. Yang terpenting adalah ruangan tersebut
memiliki ruang gerak yang cukup.

2. Kerugian / kelemahan usaha fotocopy

a. Modal yang dikeluarkan cukup besar


Kelemahan membuka usaha fotocopy adalah usaha ini
membutuhkan modal yang lumayan banyak. Anda harus menyiapkan
mesin fotocopy yang harganya puluhan juta, menyiapkan
perlengkapan dan peralatan pendukung, menyiapkan dana untuk
operasional, menyiapkan dana untuk sewa tempat usaha.
b. Harus mendapatkan lokasi yang strategis yang harga sewa tempat
terjangkau. Kelemahan yang lainnya adalah sedikit susah untuk
mendapatkan sewa tempat usaha lokasi strategis di sekitar kampus
atau usaha perkantoran. Biasanya di daerah kawasan tersebut untuk
menyewa sebuah tempat pastinya sangat mahal di bandingkan dengan
yang lain.
c. Kelemahan usaha di daerah kampus atau sekolah
Kelemahan lainnya adalah jika anda membuka usaha fotocopy di
daerah sekitar kampus atau tempat sekolah maka pada saat momen
liburan pasti usaha anda akan sepi pembeli, liburan sekolah tidak
hanya satu hari namun bisa sampai satu bulan.

22
5. Pegembangan usaha fotokopi

1. Program pemasaran
a. Tingkat pelayanan
Dalam usaha ini kami memberikan layanan yang memuaskan
memalui layanan langsung, pemesanan dan tempat waktu
pekerjaan
b. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dangan
menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan
usaha,dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga
dapat menjalankan usaha secara kontiyu untuk meningkatkan
pasar.

2. Strategi pemasaran
a. Pemasaran produk
Melakukan promosi dengan menggunakan brosur dan melalui
promosi via elektronik

b.Tingkat pelayanan

Dalam usaha ini, kami memberikan pelayanan yang memuaskn


melalui layanan langsung 14 jam, pegawi yang ramah dan cekatan,
serta tepat waktu perkerjaan.

c. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan
menetapakan harga berdasarkan ningkat keberlngsungan usaha,
dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat
menjalankan usaha secara berkelanjutan untuk meningkatkan pasar.

23
3. Perkiraan penghasilan bersih

Perkiraan dihitung melalui rata-rata penghasilan bersih perbulan:

Pendapatan rata-rata:

Fotocopy 25000 lembar x Rp 250 /lembar = Rp 6.250.000

Jilid 150 exam x Rp 5.000 /exam = Rp 750.000

Laminating 100 lembar x Rp.4000/lembar = Rp.400.000

Foto 200 lembar x Rp.5000/lembar = Rp. 1000.000

Total = Rp. 8.900.0000

Biaya yang dikeluarkan selama satu bulan:

Tinta = Rp.375.000

Kertas = 50 rim x Rp 45.000/rim =Rp.2.250.000

Listrik = Rp. 300,000

Pegawai = Rp. 500.000

Lain-lain = Rp. 500.000

Total = Rp. 3.925.000

Laba bersih pendapatan Rp. 8.900.000 – pengeluaran Rp. 3.925.000 =


Rp. 4.975.000

24

Anda mungkin juga menyukai