Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian desktriptif dengan

menggambarkan bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang

komprehensif. Jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada

masa kini. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup

pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga,

kelompok, komunitas, atau institusi (Nursalam, 2016)

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Tn/Ny X dengan hipertensi dalam upaya

menurunkan tekanan darah dengan terapi relaksai otot progresif di Dusun

Hurnala Desa Tulehu

C. Definisi operasional

1. Asuhan Keperawatan Gerontik adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada

lansia berdasarkan ilmu dan konsep keperawatan.

2. Pengkajian adalah tahap awal dalam proses keperawatan yang bertujuan

mengumpulkan informasi dari klien dan keluarga untuk menentukan masalah.

3. Diagnosis adalah Pernyataan yang menggambarkan respons klien.

50
51

4. Perencanaan adalah Langkah yang dilakukan peneliti dalam merencanakan

tindakan dalam mengatasi hipertensi dan menurunkan tekanan darah.


52

5. Pelaksanaan adalah aktualisasi dari kardiovaskuler yang dilaksanankan untuk

mengatasi hipertensi dan menurunkan tekanan darah.

6. Evaluasi adalah penilaian dari tindakan yang telah dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam peneliti ini adalah :

1. Format pengkajian Asuhan Keperawatan Gerontik sebagai kerangka dalam

penyusunan proses asuhan keperawatan.

2. Alat tulis, dan catatan

3. Stetoskop

4. Tensi

5. Lembar observasi hipertensi

6. SOP

E. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Hurnala Desa Tulehu

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data awal dilakukan pada tanggal 16 Maret 2019.

F. Metode Pengambilan Dan Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

Tanya jawab secara langsung dengan pasien maupun keluarga pasien.


53

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung kepada pasien.

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yaitu melakukan pemeriksaan fisik mulai dari kepala

hingga kekaki dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.

Dalam penelitian ini pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui kondisi

kesehatan klien apabila ada penyakit atau gangguan kesehatan lain yang

turut menyertai.

d. Studi Dokumentar

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data, dimana data diambil secara

langsung dari catatan medis dan catatan perawat.

2. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti terdiri dari

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui hasil observasi/wawancara

secara langsung dengan klien dan keluarga.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data Dusun Hurnala Desa

Tulehu

G. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian mendapatkan rekomendasi dari Akper

Rumkit Tk III Dr. J.A. Latumeten Ambon dan Panti Sosial Tresna Werdha
54

Inakaka Provinsis Maluku setelah mendapat persetujuan, penelitian dilaksanakan

dengan berpedoman pada prinsip etik dan yang meliputi :

1. Prinsip Nonmaleficience (Tidak Merugikan)

Prinsip Nonmaleficience berarti tidak menimbulkan bahaya atau cidera

fisik dan psikologis pada pasien. Prinsip Nonmaleficience berarti bahwa

tenaga kesehatan dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan harus

senantiasa dengan niat untuk membantu pasien mengatasi masalah

kesehatannya.

2. Prinsip Beneficience

Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan

memerlukan pencegahan dari kesalahan dan kejahata, penghapusan kejahatan

atau kesalahan dan peningkatan kebaikan oleh diri sendiri dan orang lain.

Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan terjadi konflik antara prinsip

ini dengan otonomi. Berdasarkan prinsip Beneficience, perawat kesehatan

memberikan upaya pelayanan kesehatan dengan menghargai otonomi pasien.

Hal ini dilakukan sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

3. Prinsip Confidentality

Confidentality berarti kerahasiaan. Aturan dalam prinsip kerahasian

adalah adalah inormasi tentang pasien harus dijaga privasi pasien. Segala

sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan pasien hanya boleh

dibaca dalam rangka pengobatan pasien. Tidak ada seorangpun dapat

memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan dengan pasien dengan


55

bukti persetujuan. Prinsip Confidentality berarti tenaga kesehatan wajib

merahasiakan segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya, yaitu

berupa informasi mengenai penyakitnya dan tindakan yang telah, sedang, dan

akan dilakukan, kecuali jika pasien mengijinkan atau perintah undang-undang

untuk kepentingan pembuktian dalam persidangan.

4. Prinsip Justice

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk perlakuan yang sama dan adil

terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan

kemanusiaan. Prinsip Justice berarti bahwa setiap orang berhak atas perlakuan

yang sama dalam upaya pelayanan kesehatan tanpa mempertimbangkan suku,

agama, ras, golongan, dan kedudukan sosial ekonomi. Idealnya perbedaan

yang mungkin adalah dalam fasilitas tetapi bukan dalam hal pengobatan dan

atau perawatan.

5. Prinsip Fidelity

Tenaga kesehatan setia pada komitmennya dan menepati janji serta

menyimpan rahasia pasien. Kesetiaan menggambarkan kepatuhan tenaga

kesehatan terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar

dari tenaga kesehatan adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah

penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

Anda mungkin juga menyukai