Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami melakukan pengujian secara kuantitatif pada sampel sirup
glukosa rasa markisa untuk mengetahui kadar gula reduksi pada sampel tersebut. Gula
reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan
adanya gugus aldehid atau keton bebas. Senyawa-senyawa yang mengoksidasi atau bersifat
reduktor adalah logam-logam oksidator seperti Cu (II). Contoh gula yang termasuk gula
reduksi adalah glukosa, manosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan lain-lain. monosakarida yang
mempunyai kemampuan untuk mereduksi suatu senyawa. Sifat pereduksi dari suatu gula
ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif.
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode Luff-Schoorl. Prinsip
analisis dengan metode Luff-Schoorl yaitu reduksi Cu2+ menjadi Cu 1+ oleh monosakarida.
Monosakarida bebas akan mereduksi larutan basa dari garam logam menjadi bentuk oksida
atau bentuk bebasnya.
Salah satu metode yang paling mudah pelaksanaannya dan tidak memerlukan biaya
mahal adalah metode Luff Schoorl. Metode Luff Schoorl merupakan metode yang digunakan
untuk menentukan kandungan gula dalam sampel. Metode ini didasarkan pada pengurangan
ion tembaga (II) di media alkaline oleh gula dan kemudian kembali menjadi sisa tembaga.
Ion tembaga (II) yang diperoleh dari tembaga (II) sulfat dengan sodium karbonat di sisa
alkaline pH 9,3-9,4 dapat ditetapkan dengan metode ini. Pembentukan (II)-hidroksin dalam
alkaline dimaksudkan untuk menghindari asam sitrun dengan penambahan
kompleksierungsmittel. Hasilnya, ion tembaga (II) akan larut menjadi tembaga (I) iodide
berkurang dan juga oksidasi iod menjadi yodium. Hasil akhirnya didapatkan yodium dari
hasil titrasi dengan sodium hidroksida. Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan
adalah Iodometri karena kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk dijadikan dasar
penetapan kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) bebas
dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang
bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat oksidator
tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan dengan banyaknya
oksidator
Analisa kuantitatif untuk mengetahui banyaknya karbohidrat dalam suatu bahan salah
satu analisa kuantitatif karbohidrat adalah analisa gula reduksi. Sebagian karbohidrat bersifat
gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehida dan gugus keton
yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam. Gugus aldehida pada aldoheksosa
mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat dalam  pH netral oleh zat pengoksidasi atau
enzim. Dalam zat pengoksidasi kuat, gugus aldehida dan gugus alkohol primer akan
teroksidasi membentuk asam dikarboksilat atau asam ardalat. Gugus aldehida atau gugus
keton monosakarida dapat direduksi secara secara kimia menjadi gula alkohol, misalnya D-
sorbito yang berasal dari D-glukosa.
Kesimpulan
Jadi kadar gula reduksi yang di peroleh dari sampel nomor 06 sirup glukosa rasa madu
adalah

Anda mungkin juga menyukai