PENDAHULUAN
1
mayoritas dan satunya lagi kelompok minoritas, Jadi sebagai
kelompok mayoritas wajib menghargai dan tidak melakukan
intimidasi terhadap kelompok minoritas.
2
BAB 2
2.1 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya paper ini untuk memenuhi tugas-tugas
dalam mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar. Kemudian tujuan
dibuatnya paper dengan judul Penerapan Toleransi Beragam yang terjalin
sangat erat Di Bali ini yaitu, untuk mengetahui bagaimana toleransi yang
yelah terjalin sangat erat di Bali yang telah berlangsung sangat lama.
2.2 Manfaat
Toleransi adalah suatu sikap yang mulia, dengan kita melakukan
tolerasi berarti kita sudah menghargai HAM sesorang. dan tentunya kita
akan mendapatkan manfaat positif dari sikap toleransi, Berikut manfaat
toleransi :
3
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Toleransi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata
toleransi berarti sifat atau sikap toleran. Kata toleran sendiri
didefinisikan sebagai “bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Kata toleransi sebenarnya bukanlah bahasa “asli” Indonesia, tetapi
serapan dari bahasa Inggris “tolerance”, yang definisinya juga tidak
jauh berbeda dengan kata toleransi/toleran. Menurut Oxford Advanced
Learners Dictionary of Current English, toleransi adalah quality of
tolerating opinions, beliefs, customs, behaviors, etc, different from
one’s own. Lebih lanjut menurut Abdul Malik Salman, kata tolerance
sendiri berasal dari bahasa latin “tolerare” yang berarti “berusaha
untuk tetap bertahan hidup, tinggal, atau berinteraksi dengan sesuatu
yang sebenarnya tidak disukai atau disenangi. Dengan demikian, pada
awalnya dalam makna tolerance terkandung sikap keterpaksaan.
Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat
lain,melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita
ganggu ataupun intimidasi. istilah dalam konteks sosial, budaya dan
agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya
diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak
dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya
adalah toleransi beragama, di mana penganut mayoritas dalam suatu
masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya
yang berbeda.] Namun kadang toleransi beragama sering disalah
artikan, dengan ikut upacara ibadah agama tertentu, bukan itu yg
dimaksud, misal dgn memakai atribut salah satu agama tertentu, dll.
4
Toleransi yg benar adalah memberikan kenyamanan mereka dalam
melaksanakan ibadahnya. bukan mencampur adukkan agama.
Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi
"kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual,
dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik
mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun
konservatif.
5
merupakan hal yang mutlak. Karena Semua agama menghargai
manusia oleh karena itu semua umat beragama juga harus saling
menghargai. Sehingga terbina kerukunan hidup anatar umat beragama.
6
3.3 Toleransi Umat Beragama di Bali
Bali sering kali disebut dengan Pulau Seribu Pura dengan
penduduk mayoritas beragama Hindu. Islam adalah agama terbesar
kedua yang dianut oleh 13,37 persen penduduk Pulau Dewata tersebut.
Kehidupan umat beragama di provinsi beribukota Denpasar itu
tergolong tinggi bahkan patut ditiru oleh provinsi lain di Indonesia.
Dalam satu provinsi di Bali, tak pernah terdengar bentrok antar
pemeluk agama. Masyarakat Hindu menghormati umat Muslim yang
sedang berpuasa, demikian sebaliknya Umat Islam menghormati
pemeluk Hindu yang sedang merayakan Nyepi. Pun demikian dengan
penganut agama-agama lain di Bali seperti Kristen dan Buddha.
7
menunaikan ibadah sholat Jumat, maka Umat Islam tetap dapat
menjalankan kewajibannya ke masjid, bahkan dikawal keamanannya
oleh para pecalang adat, pun demikian umat Islam juga menghormati
penganut agama Hindu yang sedang melakukan Catur Brata dengan
tidak menggunakan pengeras suara.
Tradisi lain yang unik di Bali adalah tradisi Ngejot, yaitu tradisi
memberikan makanan kepada tetangga. Ngejot ini dibagikan pada hari
raya kepada umat berbeda agama sebagai tanda kehidupan yang rukun
dalam bertetangga. Bagi umat Hindu, tradisi ini digelar untuk
Hari Raya Galungan, Nyepi,dan Hari Raya Kuningan, sedangkan bagi
umat Islam, tradisi tersebut dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul
Fitri.
Tidak diketahui secara pasti sejak kapan tradisi unik ini ada.
Namun tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan
menunjukan keharmonian hubungan antar umat beragama. Umat
Hindu mengirim kue dan buah-buahan, nasi, dan lauk dari daging
ayam karena memahami bahwa umat Islam dilarang mengkonsumsi
makanan yang diharamkan.
Sementara itu umat Islam melakukan tardisi ngejot saat menjelang
Idul Fitri. Makanan yang diberikan beraneka ragam, misalnya opor
ayam. Makanan yang dikirim ke tetangga dalam tradisi ngejot ini
adalah makanan yang siap santap.
Tradisi unik ngejot di Bali merupakan simbol kerukunan di antara
umat beragama, sehingga hubungan sosial tetap berjalan mesra dan
harmonis. HIngga kini, tradisi ngejot masih terpelihara baik di
kalangan peganut Islam maupun Hindu, khususnya di daerah-daerah
pedesaan. Masyarakat Muslim di Pegayaman, dan kampung-kampung
Muslim lainnya di Bali, masih menjalankan tradisi tersebut. Desa
Pagayaman merupakan salah satu kawasan di Bali yang mayoritas
penduduknya beragama Islam
8
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
3. Memperkuat Iman
4.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10