Anda di halaman 1dari 16

Hubungan gaya hidup dan keperibadian dengan kejadian hipertensi

Nama: HANAFIAH

NIM:14202432

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tingginya kejadian hipertensi di tengah-tengah masyarakat perlu dikaji secara

mendalam dan diketahui factor-faktor yang mempengaruhinya. Pentingnya kejadian mengenai

hipertensi ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan “Hubungan

gaya hidup dan keperibadian dengan kejadian hipertensi

B. Rumusan Masalah

 Apaah ada hubungan antara gaya hidup dan keperibadian dengan kejadian

hipertensi

 Bagaimna pengaruh gaya hidup dan kkeperibadian dengan kejadian hipertensi


 Bagaimana pola gaya hidup dan keperibadian yang baik

C. Tujuan

 Tujuan Umum

Dietahuinya hubungan antara gaya hidup dan eperibadian dengan kejadian hipertensi

di wilayah liang Anggang

 Tujuan khusus

Diketahui gambaran kejadian hipertensi, diketahui pola gaya hidup dan keperibadian

yang baik

D. Manfaat

Bagi pasien hipertensi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan mengenai kebiasaan-

kebiasaan masyarakat yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi.

Bagi Institusi pendidikan


Hasil ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan ilmiah yang bermanfaat

dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya tentang penyakit

hipertensi.

Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan tentang penyakit hipertensi

dan fakto-faktor yang menjadi penyebab serta menambah pengalaman dalam melakukan

penelitian di lapangan
BABII

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Defenisi

 Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembulu

darah yang mengakibatkan suplaai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah,

terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya

 Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembulu darah

yang ditandai dengan peningkatan tekan darah.(Marlin,2007).

 Hipertensi dapat didefinisiakan sebagai tekan darah paristen dimna

tekanansistoliknya diatas 140 mmHg

2. Etiologi

Menurut Sutantu (2009),penyebab hipertensi adalahlah terjdinya perubahan-

perubahan pada:

 Elastitasis dinding aorta menurun


 Katub jantung menebal dan menjadi kaku

 Kemampuan jantung memumpa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur

20 tahun

 Kehilangan elastitastis pembulu darah

 Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

3. Jenis Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompkanmenjadi 2golongan,

yaitu:

 Hipertensi esensial atau hipertensi primer

Yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya(Gunawa,2001). Sebanyak 90-

95 persen kasus hipertensi yang terjadi tdiak diketahui dengan pasti apa

penyebabnya. Para pakar menunjukan stress sebagai tuduhan utama, setelah itu

banyak factor lain yang mempengaruhi, dan para pakar juga menemukan

hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi(genetik) dengan resio

untuk juga menderita penyakit ini

 Hipertensi renal atau hipertensi sekunder

Yaitu hipertensi yang disebkan oleh penyakit lain (Gunawan,2001). Pada 5-10

persen kasus sisanya, penyebab spesfiknya sudah diketahui, yaitu gangguan

hormonal, penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit pembulu darah atau

berhubungan dengan kehamilan. Garam dapur akan memperburuk hipertensi,

tapi bukan penyebab


4. Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstroksi dan relaksasi pembulu darah

terletak dipusat vasomotor, pada medola diotak. Dari pusat vasomotor bermula

jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari

kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan

pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak ke bawah

melalui system saraf simpatis kke ganglia simpastis. Pada titik ini, neuron

preganglion melepaskan asetilkolin, yang merangsang serabut saraf pasca

ganglion ke pembulu darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin

mengakibatkan konstriksi pembulu darah .Berbagi factor seperti kecemasandan

ketskutan dapat mempengaruhi respon pembulu darah terhadap rangsang

vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap

norepinnefri, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut biasa

terjadi .

Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembulu

darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjer adrenalin juga merangsang,

mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. medulla adrenal menskreksi

epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi, kortreks adrenal menskreksi yang

mengakibatatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin.

Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi


angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang

sekres aldostero kuat oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabakan retensi

natrium dan air oleh tubulus ginja, menyebabkan peningatan volume intra

vskuler. Semua factor ini cendrung mencetus keadaan hipertensi

5. Klafikasi Hifertensi

 Klasifikasi hifertensi menurut JNC(Joint National Committee On High Blood

Prevention, Detection ,Evaluation, And The Treament Of Hig Blood Pressure),

yang dikaji oleh 33 ahli hipertensi nasional Amerika Serikat. Data terbaru

menunjukan bahwah menunjukan bahwa nilai tekanandarah yang sebelumnya

dipertimbangan normal ternyata dapat menyebabkan peningkatan resiko

kompliksi kardiovaskuler.

 WHO dan ISHWG(international Society Of Hypertension Working Group)

mengelompoan hipertensi ke dalam klasifikasi optimal, normalnormal-tinggi,

hipertensi ringan ,hipertensi sedang, dan hipertensi berat

 Perhimpunan hipertensi Indonesia pada januari 2007 meluncurkan pedoman

penanganan hipertensi di Indonesia, yang diambil dari pedoman Negara maju

dan Negara tetangga. Dan klasifikasi hipertensi ditentukan berdasarkan ukuran

tekanan darah sistolik dan diastolik


6. Manifestasi klinik

Hipertensi suilt disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki

gejala khusus, menurut Sutanto (2009) gejala-gela yang mudah diamati antara

lain yaitu:

 Gejala riingan seprti pusing atau sakit kepala

 Sering gelisah

 Wajah merah

 Tengkuk terasa pegal

 Mudah marah

 Telinga berdengung

 Sukar tidur

 Sesak nafas

 Rasa berar ditengkuu

 Mudah lelah

 Mata berkunan-kunang

 Mimisan

7. Factor yang mempengaruhi hipertensi. Menurut Elsanti (2009), factor resiko

yang

mempengaruhi hipertensi yang dapat atau tidak dapat dikontrol, antara lsin:
a) Factor resiko yang tidak dapat dikontrol:

 Jenis kelamin

Prevlalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.

Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovasoler sebelum

menopause dilindungi oleh hormone estrogen yang brperan

dalam meningkatkan kadar.

 Umur

Semain tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan

darahnya,jadi orang yang lebih tua lebih cendrung mempunyai

tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda.

 Keturunan (Genentik)

Adanya factor genetic pada keluarga tertentu akan menyebabkan

keluarga itu mempunyai resiko menderita hipertensi . hal ini

berhububangan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler

dan rendahnya resio antara potassium terhdap sodium individu

dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai resiku dua kali

lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak

mempunyai keluarga dengan riwat hipertensi


b) Factor resiko yang dapat dikontrol:

 Obesitatas a

Pada usia (+50 tahun ) dan dewasa lanjut asupan kalori sehingga

mengimbangi penurunan kebutuhan energy karena kurangya

aktivtas, itu seebebnya berat badan meningkat, untuk mengetahui

obesitas atau tidak,dapat dilakukan dengan mengukur berat

badan dengan tinggi badan. Yang kemudian disebut dengan

indeks Masa Tubuh.

 Kurang olahraga

Olahraga banyak dihubungkan dengan pengelolaan penyakit tida

menular, karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan

tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah

 Kebiasaan merokok

Merook menyebabkan peninggian tekanan darah. Perook berat

dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi

maglina dan resiko terjdinya stenosis arteri renal yang mengalami

anteriosklerosis

 Mengonsomsi garam berlebih

Badan kesehatn dunia yaitu(WHO) merekomendasikan pola

konsumsi garam yang dapat mengurangi resiko hipertensi. Kadar


yodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100mmol

(sekitar 2,4 gram yodium atau 6 gram)perhari.

 Minuman alcohol

Banyak penelitian membuktikanbahwa alcohol dapat merusak

jantung dan organ-organ lain. Termasuk pembulu darah,

kebiasaan minum alcohol berlebihan termasuk salah satufaktor

resiko hipertensi(Marlin,2007)

 Minuman kopi

Factor minuman kopi didapatkan dari satu cangkir kopi

mengandung 75-200mg kafein. Dimna dalam satucangkir tersebut

berputensi meningkatkan darah 5-10 mmHg.

 Stress

Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui

aktivitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan

tekanan darah secara intermiten (tidak menentu)


8. Komplikasi

Menurut Sustrani (2006). Membiarkan hipertensi membiarkan jantung

bekerja lebih keras dan membiarkan proses perusakan dinding pembulu

darah berlangsung dengan leih cepat . berikut beberapa komplikasi

hipertensi, antara lain :

 Penyakit jantung koroner dan arteri

 Payah jantung

 Stroke

 Kerusakan ginjal

 Kerusakan penglihatan

9. Pencegahan hipertensi

Agar terhindar dari komplikasi fatal hipertensi, harus diambiltindakan

pecegahan :

 Menurangi konsumsi garam

 Menghindari kegemukan(obesitas)

 Membatasi konsumsi lemak

 Olahraga teratur

 Makan banyak buah dan sayuran segar

 Tidak merokok dan minuman alcohol

 Berusaha membina hidup yang positif


B. konsep perilaku

Perilku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi

manusia dengan lingkungannya yang terwujut dalam bentuk pengetahuan,

sikap,dan tindakan. Dengan kata lain , perilaku merupakan respon/reaksiseorang

individu terhdap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.

Respon ini dapat bersipat pasif maupun aktif. Perilaku manusia pada hakiatnya

adalh suatu aktifitas dari manusia itu sendiri, yang mempunyai bentangan yang

sangat luas mencakup berjalan, berbicara,breaksi,berpikir .dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa banyak perilaku yang melekat pada diri manusia

secara sadar maupun tidak sadar. Salah satu perilaku yang penting dan

mendasar bagi manusia adalah perilaku kesehatan.

C. Kerangka konsep
Gaya hidup sehat Kejadian hipertensi

In

de pe

nd en

dependen

N Variabel Definisi Cara Alat ukur Hasil ukur Skala

o ukur ukur
1 Gaya hidup Pola hidup Angket Kuisioner Berisiu jika memiliki Ordinal

Seseorang di kebiasaan

dunia yang merokok/minum

diekspresikan beralkohol/minum

dalamminat kopi/kurang olah raga

dan opininya
2 Kejadian Keadaan Angket Kuisioner  Hipertensi jika Ordinal

Hipertensi responden tekan darah >_


dengan 140/90

tekanan  Tidak hipertensi

darah >_ jika tekanan

140/90mmHg darah<140/90m

mHg

Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi di wilyah Poskesmas Liang

Anggang ada hubungan antara keperibadian dengan kejadian hipertensi

BAB III

METODE PENELITIAN

Desain dan jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan case

control yaitu suatu penelitian dimna efek(penyakit atau status kesehatan ) diidentifikasikan

pada saat ini,kemudian ,kemudian factor resiko diidentifikasikan adanya atau terjadinya pada

waktu yang lalu

1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,populasi dalam penelitian ini adalah

penduduk yang ada diwilayah liang anggang. Populasi dalam penelitian terbagi menjadi dua

kelompok yaitu populasi control dan populasi kasus. Populasi adalah penduduk yang

mempunyai hipertensi. Sedangkan populasi kontrolnya adalah penduduk yang memiliki

riwayat keluarga hipertensitapi tidak hipertensi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah kareteristik yang memiliki oleh populasi, sampel

dalam penelitian inin ditetapkan sebanyak 50 sampel terdiri dari 25 kasus dan 25 sampel

control.

3. Teknik pengambilan Sampel

Dengan cara purposive sampling yaitu sampel ditentukan berdasarkan criteria

tertentu dan banyaknya sesuai dengan jumlah sampel yang ditetapkan.kriteria sampel

dalam penelitian inin adalah :

Anda mungkin juga menyukai