Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Keperawatan


Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan.
Manajemen keperawatan adalah proses perubahan atau transformasi dari sumber
daya yang memiliki untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengaturuan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan
pengendalian mutu keperawatan.( wayan,dkk 2019)
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan,pengobatan dan bantuan terhadap para pasien.
Pekerjaan keperawatan harus di atur sedemikian rupa sehingga tujuan pelayanan dan
asuhan keperawatan dapat tercapai.
Manajemen biasanya diidentikan dengan cara untuk mengatur beberapa hal secara baik
dengan tujuan. Pengaturan di lakukan agar hal-hal yang di atur berjalan seimbang, lancar,
dan mencapai tujuan yang di harapkan.
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain (gilies,
1989) menurut siagian (1999,) manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan
yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dalam batas-batas yang telah
ditentukan pada tingkat administrasi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa manajemen adalah
proses yang dinamis, yang senantiasa berubah sesuai dengan tuntutan perkembangan.
Manajemen merupakan proses mengorganisir sumber-sumber untuk mencapai tujuan
dimana arah tujuan yang akan dicapai ditetapkan berdasarkan visi misi dan filosofi
organisasi. ( Sri mugianti,2019)
2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Keperawatan
Fungsi-fungsi manajemen keperawatan antara lain:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah kegiatan menentukan tujuan jangka panjang atau
jangka pendek yang berhubungan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan. Sedangkan perencanaan pelayanan keperawatan adalah fungsi dasar dari
manajemen yang merupakan tugas utama dari semua manajer keperawatan dan
merupakan proses yang sistematis berdasarkan teori-teori manajemen.
Perencanaan adalah sutau usaha sistematis kepala ruangan untuk
menentukan kebutuhan sumber daya dan dana organisasi untuk mencapai tujuan
jangka pendek, menenggah dan jangka panjang. Kegiatan kepala ruangan dalam
perencanaan antara lain mensosialisasikan visi, misi dan tujuan rumah sakit,
merencanakan kegiatan ruangan sesuai visi, misi dan tujuan rumah sakit,
merencanakan pembuatan visi dan misi ruangan, menyediakan kebutuhan SDM,
merencanakan kebutuhan alat kesehatan/material kesehatan dan sarana/prasarana
penunjang lainnya, dan perlibatan perawat dalam membuat rencana tiap unit serta
penentuan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
berikut ini adalah tujuan perencanaan dalam manajemen:
1. Meningkatkan peluang untuk sukses
2. Menstimulasi berfikir analis
3. Mencegah terjadinya krisis menejemen
4. Memfasilitasi berfikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel
5. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
6. Menjamin biaya yang efektif
Wayan,dkk ( 2019).
Perencanaan dalam menejemen keperawatan
Perencanaan manajemen keperawatan di awali dengan perumusan tujuan institusi
atau organisasi yang di jelaskan dalam visi, misi, filosofi dan tujuan sebagai alat
kebijakan organisasi. Sebagai perawat, kita harus memahami tujuan organisasi supaya
dapat bersinergi untuk mencapai cita-cita atau harapan organisasi.
1. Perumusan visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi,cita-cita. Visi merupakan dasar untuk membuat
suatu perencanaan sehingga di susun secara singkat, jelas dan mendasar serta ada
batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi tentang
mengapa organisasi di bentuk.
Contoh menjadi ruang perawatan bedah yang melakukan perawatan profesional
dan unggul dalam manajemen perawatan luka modern di tahun 2015
2. Perumusan misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi yang
telah di tetapkan tersebut di atas :
1) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien bedah secara
holistik bio-psiko-sosiopkultural spiritual.
2) Melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan
manajemen perawatan luka modern.
3) Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen
perawatan luka modern.
4) Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan
dan trend perawatan bedah.
3. Perumusan filosofi
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan
peraktik keperawatan dalam suatu organisasi (swanbung, 1999)
Contoh :
a) Pasien adalah manusia yang merupakan melakukan holistik ( bio-psiko-
sosial-spiritual)
b) Pasien adalah individu yang unik bermartabat
4. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi
organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara
mencapainya. Tujuan mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan,
untuk merumuskan tujuan yang baik harus memenuhi syarat antara lain (Gillies,
1994)
a. Tujuan harus dapat menjelaskan arah
b. Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai
c. Terukur artinya tujuan berisis ketentuan kwantitatif
d. Terdapat batasan waktu untuk pencapain target
e. Pencapain akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
f. Kretria dibuta untuk melihat sebeberapa besar tujuan tercapai
g. Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi

Contoh Rumusan tujuan:


1) Menigkat kualifikasi tenaga perawatan yang handal dan kompoten dalam
keperawatan bedah melalui pendidikan dan pelatihan.
Wayan,dkk ( 2019)
D. JENIS PERENCAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya dibagi


menjadi 3 jenis, yaitu perencanaan jangkan pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Perencanaan jangka pendek atau yang di sebut sebagai perencanaan operasional adalah
perencanaan yang di buat untuk kegiataan dengan kurun waktu satu jam sampai dengan satu 1
tahun. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang di buat untuk kegiatan kurun
waktu antara satu tahun sampai lima tahun ( Marquis & Huston, 1998 ).
Sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering di sebut perencanaan strategis adalah
perencanaan yanag di buat untuk kegiatan tiga sampai dua puluh tahunn ( Swanburg, 1999 ).
Dalam perencanaan diruang perawatan biasanya yang di gunakan adalah perencanaan jangka
pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan. Marilah kita perhatikan satu persatu
jenis perencanaan tersebut seperti dalam uraian berikut ini :
Rencana harian adalah rencana yang beriusi kgiatan masing masing perawat yang di buat setiap
hari sesuai perannya. Rencana di buat oleh kepala ruangan, ketua tim / perawat perimer dan
perawat pelaksana. Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan.
Rencana ini harus di sinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasa di buat oleh kepala
ruang dan ketua tim / perawat perimer. Rencana tahunan adalah rencana yang di buat setiap
tahun sekali, yang di buat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini
biasanya di buat oleh kepala ruang.
Bisakah anda mengaplikasikan tugas sehari anda dengan penulisan rencana kegiatan sesuai peran
? silahkan mencoba 1 identifikasi dan tulisan rencana kerja harian anda selama 24 jam.

Menurut waktu pembuatan perencanaan diklasifakasikan dalam :

1. Perencenaan reaktif yaitu perencanaan yang di susun ketika adanya masalah aktualyang
di hadapi saat ini
2. Perencaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul,antisipasi
terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan organisasi,sedangkan
menurut proses penyesuaian di klasifikasikan menjadi : pendekatan perkembangan yang
menguntungkan dan pendekatan analisis SWOT
a. Pendekatan perkembangan yang menguntungkan yaitu perencanaan yang di lakukan
dengan menganalisa sarana produksi yang dimiliki dan di hubungkan dengan
kebutuhan yang muncul dari lingkungannya. Mengusahakan terjadinya keseimbangan
antara sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan .
Saling bangun SA ( sarana produksi) LING ( lingkungan masyarakat) Bangun
(perkembangan yang menguntungkan )

Sarana Lingkungan

Perkembangan yang menguntungkan


b. Pendekatan SWOT ( strength,wakness,opportunity dan threat )
Rencana disusun dengan proses perencanaan,di mulai dengan menganalisa factor
internal yang berhubungan dengan kekuatan ( strength) dan kelemahan ( weaknes)
selanjutnya di lakukan analisa factor eksternal yang berhungan dengan peluang
( opportunity) dan tekanan/ancaman ( threat). Setelah di ketahui
kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman selanjutnya disusun rencana strategis
untuk mencapai tujuan organisasi.rencana strategis harus di terjemahkan ke dalam
rencana operasional yang mencantumkan target yang harus di capai
Bagaimana pendapat anda ? bisakah proses perencanaan dengan analisa SWOT ini
anda terapkan dalam perencanaan di ruang perawatan dimana anda bertugas.
Misi/tujuan

Faktor internal Faktor eksternal

Strenght, weakness,
opportunity,threat
s

Sasaran/rencana
strategis

terget

Anggaran 2
Pada pembahasan dalam topic ini,perencanaan keperawatan yang juga penting adalah
perencanaan SDM khususnya SDM keperawatan. Dalam topic ini anda di ajak untuk berlatih
bersama untuk melakukan perencanaan SDM keperawatan yakni kegiatan merencanakan tenaga
kerja agar sesuai dengan kebutuhan organisasi serta efektik efisen dalam membantu terwujudnya
tujuan ( Hasibuan, 2005 ). Adapun tujuan perencanaan SDM keperawatan adalah :
1. Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan contoh perencanaan kebutuhan
perawat berdasarkan tingkat pendidikan ( D III, Ners, Ners Spesialis ).
2. Peminatan SDM keperawatan sesuai minat, spesialisasi dan kualifiasi pendidikan yang
tepat.
3. Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun masa mendatang.
4. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas.
5. Mempermudah kordinasi, integrasi dan sinkronisasi.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah menggerakkan sumber daya manusia dan sumber
daya yang dimiliki istitusi untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan
pengorganisasian manajemen keperawatan adalah pengelompokan/pengaturan
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang meliputi
supervisi, koordinasi dengan unit kerja lain baik secara vertikal maupun secara
horisontal.
Fungsi pengorganisasian adalah mendesain tujuan dan wewenang tiap
pekerjaan individu, menetapkan mana pekerjaan yang masuk dalam kelompok,
sehingga manajer yang mencari metode dan proses agar pekerjaan dapat
terintegrasi dengan baik. Hasil pengorganisasian adalah menetapkan siapa,
melakukan apa dan dengan siapa bekerja.
Pengorganisasian keperawatan oleh kepela ruangan harus menjelaskan
bagaimana melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan Standar Asuhan
Keperawatan dan Standar Operasional Prosedur, menyusun jadwal dinas,
memberikan perhatian terhadap pekerjaan/supervisi, melakukan pertemuan rutin
(ruang rapat, diskusi, pre dan post conference), menentukan metode penugasan
keperawatan dan membuat struktur organisasi ruangan.
3. Pengarahan (Directing)
Pengarahan yaitu memberikan motivasi dan bimbingan kepada perawat
pelaksana agar melaksanakan kegiatan yang diinginkan. Pengarahan pelayanan
keperawatan adalah proses penerapan pelayanan keperawatan untuk mencapai
tujuan pelayanan yang optimal meliputi kegiatan motivasi, komunikasi dan
kepemimpinan.
Kepala ruangan dalam hal ini akan melakukan kegiatan membimbing,
mengarahkan pekerjaan perawat pelaksana, memberikan motivasi, memberikan
reward, mendelegasikan pekerjaan, meneruskan informasi kebijakan dari kepala
rumah sakit serta melakukan supervisi internal ruangan.

4. Pengendalian (Controling)
Pengendalian adalah kegiatan membandingkan hasil kerja dengan standar
penampilan kerja yang diinginkan dan mengambil kegiatan perbaikan bila ada
kekurangan. Pengendalian pelayanan keperawatan adalah upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan secara
berkesinambungan. ( Wayan,dkk 2019).

2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan


a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui
fungsi perencanaan pemimpin dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan
pemecahan masalah.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.
Manajer keperawatanyang mengahargai waktu akan menyusun perencanaan yang
terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah di
tentukan.
c. Manajemen keperawatan melibatkan para pengambil keputusan. Berbagai situasi
maupun permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan
memerlukan keterlibatan pengambil keputusan di berbagai tingkat manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir,
yakini dan ingini. Kepuasaan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
e. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi koordinasi dan pengendalian pelaksaan rencana
yang telah diorganisasikan.
f. Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawatan untuk
memperlihatkan penampilan kerja yang terbaik.
g. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
h. Pengembangan staf penting untuk di laksanakan sebagai upaya persiapan perawat
pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan perawat.
i. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi :
penilaian pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi,
menetapkan standar dan membandingkannya dengan penampilan serta
memperbaiki kekurangan yang terjadi. ( Wayan,dkk 2019)
j. Tujuan sosial menagemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan di
tetapkan dalam bentuk visi dan tujuan organisasi
k. Pengelola atau pemimpin. Menejer yang bertugas mengatur menejemen
memerlukan keahlian dan tindakan nyata agar para anggota menjalankan tugas
dan wewenang dengan baik adanya menejer yang mampu memberikan
semangat,mengontrol dan mengajak mencapai tujuan merupakan sumber daya
yang sangat menentukan
l. Pengorganisasian adalah pengelompokan sejumlah aktivitas untuk mencapai
tujuan yang di harapkan.penugasann pada masing- masing kelompok di lakukan
berdasarkan fisik,ada koordinasi dengan unit lain baik secara horizontal maupun
vertikal
m. Perubahan adalah proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya yang
berbeda dari sebelumnya. Perubahan, di dalam menejemen keperawatan
perubahan di jadikan prinsip karena sifat layanan yang dinamis mengikuti
karakteristik pasien yang akan anda layani.( Sri mugianti,2016)

Berdasarkan prinsip-prinsip di atas maka para meneger administrator dan


bawahannya bekerja bersama-sama dalam merencanakan dan pengorganisasian
serta fungsi-fungsi menejemen lainya untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan sebelumnya.

2.4 Filosofi Manajemen Keperawatan


Filosofi bisa di artikan secara operasional, filosofi adalah keyakinan kuat yang di miliki
oleh individu atau kelompok yang mengarahkan untuk tiap kegiatan individu atau
kelompok mencapai tujuan bersama.keyakinan yang dimiliki oleh tim keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan cara pembagian
kerja,koordinasi dan evaluasi. Filosofi keperawatan melihat bahwa manusia itu adalah
unik sehingga membutuhkan perlakuan seutuhnya dari segi biologi,psikologi, sosial, dan
spiritual ( Anwar kurniadi,2013)
Beberapa filosofi dalam manajemen keperawtan, antara lain :
a. Mengerjakan Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
b. Manajemen keperawatan adalah fungsi utama bidang keperawatan
c. Mutu pelayanan keperawataan yang tinggi berarti memiliki standar tinggi juga
d. Menjunjung tinggi pendidikan keperawatan berkelanjutan
e. Keperawatan merubah dan membantu pasien menuju fungsi optimal
f. Tim keperawatan mampu bertanggung jawab dan bertanggung gugat
g. Menghargai hak-hak pasien
h. Perawat adalah advokasi pasien
i. Perawat wajib memberi pendidikan kesehatan
j. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai
keadaan fungsi optimal ( Suyanto 2009)
Adapun pembuatan visi dan misi institusi akan berperan dalam memberikan
pelayanan perawatan terbaik,menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk
pendidikan,mengembangkan lingkungan pelayanan yang aman dan nyaman bagi
pasien dan keluarganya

2.5 Lingkup Manajemen Keperawatan


 Lingkup manajemen keperawtaan bagi menejer pemula setingkat kepala ruangan
meliputi :
a. Menetapkan penerapan pelayanan keperawatan yang komperhensif
b. Melakukan intervensi dan evaluasi untuk perbaikan pelayanan
keperawatan
c. Menerima akuntabilitas sebagai pelaksana yang langsung berhadapan
dengan pasien
d. Mengendalikan lingkup praktek keperawatan agar sesuai dengan peraturan
yang berlaku
 Dalam pelaksanaan partisipasi staf di level manajer pemula sifatnya antara lain :
a. Bottom-up yaitu diperbolehkan untuk memberikan masukan kepada setiap
kegiatan yang akan di laksanakan.
b. Top-down yaitu sama kebijakan dan standar kerja hanya dari atasan
sedangkan staf baru mengerjakan dan tidak boleh memberi masukan.
c. Lateral yaitu sikap manajer yang lebih memperhatikan masukan yang
memberikan oleh manajer selevel dari pada atasan atau stafnya.
d. Organization yaitu sikap kebijakan harus memperhatikan kebijkan dari top
oragnisasinya agar satu arah pedomannya.
e. Personal yaitu setiap kebijakan kadang dipengaruhi oleh karakter
pempimpin yang mengambil keputusan sehingga harus ada masukan dan
staf lain. ( Wayan,dkk 2019)

2.6 Tujuan pelayanan keperawatan


Adapun tujuan pelayanan keperawatan didalam pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien sebagai berikut :
1. Meningkatkan hubungan saling percaya antara pasien maupun keluarganya dengan
perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Memecahkan masalah keperawatan pasien yang sedang di rawat
3. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
4. Sebagai evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
5. Menignkatkan status kesehatan pasien maupun keluarganya
6. Meningkatkan sikap profesionalisme dan loyalitas ( Wayan,dkk 2019)
7. Mengarahkan seluruh kegiatan yang di rencanakan
8. Mencegah atau mengatasi permasalahan manegerial
9. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efesien dengan melibatkan seluruh
komponen yang ada
10. Meningkat metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja lebih efektif
dan efisien,mengurangi waktu kerja yang sia-sia,mengurangi duplikasi tenaga dan
upaya ( Sri Mugianti,2016)

Hasil akhir yang di harapkan dari menejemen keperawatan adalah


1) Terselenggarakannya pelayanan
2) Asuhan keperawatan yang berkualitas
3) Pengembangan staf
4) Budaya riset bidang keperawatan

2.7 Perbedaan Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Manajemen Asuhan


Keperawatan( Wayan,dkk 2019)
Pembeda Manajemen Pelayanan Manajemen Asuhan
Keperawatan Keperawatan
Kerangka Konsep Kerangka konsep dasar Kerangka konseo dasar
manajemen keperawatan manajemen asuhan
adalah manajemen keperawatan adalah
partisipatif yang
berlandaskan kepada
paradigma keperawatan
Filosofi Filosofi manajemen
keperawatan adalah
kerjasama yang dimiliki
oleh tim keperawatan yang
bertujuan untuk
memberikan asuhan
keperawatan berkualitas
melalui pembagian kerja,
koordinasi dan evaluasi
Mengacu pada tujuan
peningkatan metode kerja
dalam meningkatkan asuhan
keperawatan.
Standar Pelayanan Standar pelayanan
keperawatan mencerminkan
kualitas pelayanan
keperawatan untuk
menentukan tingkat kualitas
pelayanan yang dicapai

Anda mungkin juga menyukai