Anda di halaman 1dari 10

NAMA : FAHMI

NIM : 1807101030088

PERSALINAN BOKONG

Definisi

Persalinan bokong atau persalinan sungsang adalah persalinan dengan letak


bokong berada di utesu bagian bawah dan kepala di bagian atas uterus karena
bagian bokong lebih dahulu memasuki rongga panggul. Diabgaian bawah uterus
terdapat bokong dan kaki, dan bias kombinasi dari keduanya.1

Epidemiologi

Pada kehamilan cukup bulan ≥ 37 minggu, kejadian janin dengan presentasi


bokong ditemukan dengan presentase sekitar 3-4%. Pada wanita dengan kehamilan
28 minggu, presentase bokong dijumpai dengan angka kejadian sekitar 25-30%,
kemudian 7-15% amgka kejadiannya pada usia kehamilan 32 minggu, dan
kemudian pada saat umur kehamilan 34 minggu sebagian besar akan berubah
dengan presentasi kepala. Kematian janin meningkat sekitar 2-4 kali lebih besar
pada kehamilan dengan presentasi bokong, dana kematian tersebut sering terjadi
dengan adanya hubungan anata malformasi, pematuritas dan kematian intra
uterine.1,2

Etiologi dan faktor prdisposisi

Etiologi dari presentasi bokong masih belum diketahui pastin namun ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya presnatasi bokong pada ibu
hamil, yaitu:

• Prematuritas
• Abnormalitas dari struktur uterus
• Polihidramion
• Plasenta previa
• Multi paritas
• Mioma uteri
• Kehamilan ganda
• Anomali janin (anesefali dan hidrosefalus)
• Dengan riwayat persalinan bokong sebelumnya.1

Klasifikasi

Terdapat 3 bentuk dari presentasi bokong pada ibu hamil, yaitu:

1. Frank breech (bokong murni) merupakan dimana posisi janin hnya terdapat
bokong saja di bagian bawah uterus tanpa disertai dengan lutut atau kaki.
2. Complete breech (bokong-kaki) merupakan presentasi bokong dan juga
disertai dengan kedua paha atau kedua lutut janin yang tertukuk.
3. Incomplete breech / Footing (presentasi hanya kaki) merupakan presentasi
hanya terdapat kaki dibagian bawah uterus. Presentasi bisa satu kaki atau
dua kaki, bisa satu paha atau kedua paha dan bisa hanya satu lutut atau kedua
lutut.2

Gambar 1. Klasifikasi dari presentasi bokong.2


Diagnosis

a. Pemeriksaan luar
• Pemeriksaan leopold dapat dilakukan untuk menilai presentasi janin.
Pada janin dengan presentasi bokong, maka akan teraba bagian besar,
bulat dan lunan pada bagian bawah uterus. Sedangkan pada bagian
fundus teraba bulat, besar, dan keras.
• Denyut jantung janin dapat didengar lebih tinggi dan setinggi atau lebih
sedikit diatas umbilicus.
• Pemeriksaan USG meruapakan pemeriksaan yang penting untuk
menegakan diagnosis dan menilai reisko pada presentasi bokong.
b. Pemeriksaan dalam
• Pada saat ketuban sudah pecah, maka dapat diraba adanya bokong
dengan ditandai teraba sacrum, kedua tuber osis iskii, dan anus yang
kadang disertai dengan meconium.
• Jika teraba kaki maka harus dapat dibedakan dengan tangan.
• Kemudian bokong dapat dibedakan dengan muka. Jika yang teraba
muka, maka akan terasa tulang rahang pada bagian mulut.2,3

Tetalaksana

Ada 3 cara untuk dilakukan penanganan pada kehamilan dengan presentasi


bokong, yaitu versi luar, moksibusi atau akupuntur, dan posisi dada-lutut ibu.
Namun untuk tingkat keberhasilan dan keamanan, dengan cara versi luar sangat
dierekomendasikan. Versi luar merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan
memeberi tekanan dan menuver tertentu pada perut seorang ibu yang hamil dengan
presentasi bokong untuk mengubah posisi tersebut menjadi presentasi kepala.
Untuk melakukan tindakan ini, harus memenuhi terlebih dahulu syarat indikasi dan
kontraindikasinya. Kemudian Informed consent sangat dibutuhkan sebelum
melakukan tindakan, dan pemeriksaan NST (non-stress test) perlu dilakukan saat
sebelum dan sesudah tindakan.

Tata cara versi luar dilakukan adalah:

• Mula-mula bokong diarahkan keluar pelvis dan kearah lateral sebesar 90o.
• Pada saat dilakukan pengeluaran bokong dari pelvis, maka kepala akan
bergerak ke arah yang beralwan sebesar 90o.
• Kemudian melakukan gerakan maneuver bersamaan pada kepala dan
bokong untuk mengarahkan kepala kearah bawah dan bokong kearah atas.
• Jika menggunkan tokolitik, maka pemebriaannya diberikan antara 5-10
menit sebelum tindakan dilakukan.1

Gambar 2. Alur pelaksanaan tindakan versi luar.1

Mekanisme penanganan persalinan bokong yaitu :

a. Menentukan cara persalinan

Pemilihan persalinan dengan bedah sesar sangat efektif dan menurunkan


risiko kematian perinatal atau morbiditas neonatal dibandingkan dengan persalinn
pervaginam. Namun, ada beberapa keadaan tertentu yang membuat persalinan
pervaginam harus dilakukan, yaitu,

• Ibu yang memilih persalinan sevara pervaginam


• Terjadi proses persalinan yang cepat
• Persalinan terjadi pada tempat yang tidak memliki fasilitas bedah sesar
• Tidak terdiagnosanya presentasi bokong hingga kala 2
• Terjadinya persalinan presentasi bokong kelahiran kedua pada kehamilan
kembar.1

Ada beberapa kontra indikasi dilakukan persalinan prevaginal pada


kehamilan dengan presentasi bokong:

• Presentasi kaki
• Kepala janin posisi hiperekstensi
• Berat badan bayi > 3600 gram
• Tidak melakukan informed consent terlebih dahulu
• Tidak adanya petugas yang berpengalaman.

Gambar 3. Alur pengelolaan persalinan presentasi bokong.1


b. Teknik persalinan dengan presentasi bokong
1. Prosedur melahirkan bokong dan kaki
• Biarkan persalinan berlangsung sampai tampak bokong dibagian vulva.
• Pastikan terlebih dahulu pembukaan sudah beneran lengkap
• Tindakan episiotomy dilakukan jika diperlukan
• Biarkan bokong lahir, kemudian peganglah bokong janin.
• Kemudian tanpa melakukan tarikan, angkat kaki, bokong dan badan janin
dengan kedua tangan penolong hingga semua bagian terlihat.
• Kemudian tentukan posisi lenga janin dan melahirkan kepala dan lengan
secara spontan.

Gambar 4. Melahirkan bokong dan kaki.1

2. Prosedur melahirkan kepala


• Janin dalam posisi telungkup menghadap kebawah, kumdian posisi
tubuhnya di tangan penolong.
• Kemudian jari telunjuk dan jari menis penolong berada ditulang pipih janin
• Menggunakan tangan satu lagi untuk memegang bahu janin
• Bila putar paksi dalam belum terjadi, maka penolong melakukan putat paksi
dalam dengan cara tetap menjaga posisi sebelumnya.
• Kemudain lakukan traksi kebawah dengan memeprtahan kan kepala janin
tetap fleksi. Kemudian meminta bantuan asisten untuk menekan daerah
suprasimfisis.
• Ketika suboksiput lahir, maka badan janin sedekit demi sedikit dielevasi
keatas. Kemudian berturut-turut akan lahir dagu, mulut, dan seluruh kepala.

Gambar 5. Melahirkan kepala.1

Komplikasi

a. Komlikasi pada janin


• Dapat terjadinya kemtian perinatal
• Bisa terjadi prolapse tali pusat
• Dapat terjadi trauma pada bayi
• Dapat terjadi asfiksia
• Luka pda organ abdominal atau leher
b. Komplikasi pada ibu
• Terjadinya perlepasan plasenta
• Terlukanya vagina atau serviks
• Dapat terjadinya endometritis.3
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawiroharjo S. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka; 2011. 588–
597 p.

2. Pramana C. Manajemen Persalinan Sungsang. 2019;(5):63–5.

3. Susilaningrum R, Nursalam, Utami S. Buku Saku : Pelayanan kesehatan ibu


di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. kementrian kesehatan republik
indonesia. 2013. 144–146 p.
SKENARIO

Sorang ibu usia 28 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu datang dengan
keluarga ke puskesmas dengan keluhan keluar lendir dari vagina dan mengalami
kontraksi yang hebat. Pasien memiliki riwayat dengan kehamilan sungsang. Pada
pemeriksaan vital sign, TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit, HR: 80 x/menit dan T:
37,0 oC. Pada pemeriksaan fisik leopold dijumpai area bokong sudah memasuki
bagian bawah panggul dan kepala teraba dibagian fundus. Pada pemeriksaan dalam
dijumpai pembukaan 5 cm dengan terlihat presentasi bokong dan sedikit meconium.

Apa yang terjadi pada pasien tersebut?

Bagaimana tatalaksana pada pasien tersebut?


Brain Mapping

Anda mungkin juga menyukai