ID Pemodelan Ekspansi Stent Jantung Dengan 2
ID Pemodelan Ekspansi Stent Jantung Dengan 2
Jurusan Teknik Mesin1, Teknik Industri2, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jl. Teknika., Bulaksumur, Yogyakarta
Email : donny_s@ymail.com1, Suyitno@ugm.ac.id2
ABSTRACT
Coronary artery disease (CAD) is a disease that most cause mortality in Indonesia. CAD is
caused by cholesterol-containing deposit (plaque) that make the coronary artery become narrow and
can cause a heart attack. Stent implantation is the most common treatment to opens or alleviates the
narrowing coronary artery. A preliminary study has done to simulate the expansion of coronary stent
with negligible balloon method. The negligible balloon is less accurate and far from realistic
condition because it neglects the presence of the balloon. This study has proposed another method to
simulate the stent expansion. Hyper-elastic balloon method is used to investigate the stress
distribution, outer diameter change, and dogboning phenomena of the stent.
476
Teknoin Vol. 22 No 7 Desember 2016 : 476-481
Hal tersebut terjadi karena diabaikannya Model balon yang digunakan adalah
interaksi stent dengan balon. Strategi balon silinder hyper - elastis dengan panjang
ekspansi lain yang dapat digunakan adalah 10 mm. diameter dalam dan diameter luar
dengan memodelkan balon menggunakan balon tersebut adalah 1.8 mm dan 2 mm.
material hyper - elastis. Strategi tersebut Model keseluruhan antara stent dan balon
cukup baik untuk mengivestigasi ekspansi hyper - elastis dapat dilihat padaGambar 2.
stent karena memperhitungkan kontak balon
dengan stent (Esghi, N, M. H. Hojjati, M.
Imani, A. M. Goudarzi, 2011).
Pada penelitian ini pemodelan dilakukan
dengan menggunakan balon hyper - elastis
untuk mengetahui deformasi, distribusi
tegangan dan fenomena dogbone pada
ekspansi stent yang dilakukan.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Geometri Model
Model stent jantung yang digunakan
adalah desain dengan pertimbangan
kemudahan manufaktur menggunakan EDM Gambar 2. Model Keseluruhan Stent dan
(Suryawan. D and Suyitno, 2016). Balon Hyper - Elastis.
Pertimbangan tersebut meliputi pemilihan
bentuk lubang yang sederhana. Stent di 2.2. Spesifikasi Material
desain dengan panjang 10 mm. Panjang Material yang digunakan untuk
tersebut disesuaikan dengan produk komersil pemodelan stent adalah Stainless steel 316 L.
stent yang telah beredar dipasaran. Ukuran Spesifikasi material tersebut adalah modulus
diameter dalam yang digunakan adalah young sebesar 196000 N/mm2, poison rasio
sebesar2 mm dan diameter luar adalah sebesar 0.4 dan tegangan luluh sebesar 375
sebesar 2.6 mm. Ukuran diameter tersebut N/mm2. Sedangkan Material balon di
dibuat dengan mempertimbangkan modelkan sebagai polyurethane yang di
kemampuan mesin bubut konvensional definisikan dengan hyper - elastis Mooney -
dalam menyediakan bahan stent. Panjang rivlin nonlinier orde pertama. Konstanta
lubang stent adalah 2 mm dan lebar lubang fungsi energi yang digunakan adalah C (10)
adalah 0.32 mm. Desain stent dapat dilihat = 1.06881MPa, C (01) = 0.710918MPa dan
pada gambar 1. d=1070Kg/m3 (Murphy, B.P., Savage, P.,
McHugh, P.E. 2003).
477
Pemodelan Ekspansi Stent Jantung Dengan Balon Hyper-Elastis (Donny Suryawan dkk)
Kondisi Awal
Tahap
Crimping
Tahap ekspansi
Setelah
ekspansi
478
Teknoin Vol. 22 No 7 Desember 2016 : 476-481
4,5
A B
4
Diameter (mm)
3,5
2,5
1,5
1
Initial Crimping 1 1,25 1,5 1,75 2
Pressure (MPa)
3.3. Perubahan Diamater Luar Stent Semakin besar tekanan yang diberikan maka
Pengukuran diameter luar stent perbedaan diameter luar dengan diameter
dilakukan pada dua bagian. Bagian pertama dalam stent semakin besar. Hal tersebut
adalah diamater tepi stent (A) dan bagian berarti juga bahwa prosentase dogbone juga
kedua adalah diameter bagian tengah stent semakin besar. Hasil pengukuran diameter
(B). luar stent secara lengkap dapat dilihat pada
Pengukuran diameter menunjukan gambar 5.
korelasi linier selisih diameter tepi dan
tengah terhadap tekanan yang di berikan.
A
B
B
Open
Cell
479
Pemodelan Ekspansi Stent Jantung Dengan Balon Hyper-Elastis (Donny Suryawan dkk)
16
14
12
Dogbone (%)
10
0
1 1,25 1,5 1,75 2
Pressure (MPa)
480
Teknoin Vol. 22 No 7 Desember 2016 : 476-481
481