Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BIOLOGI

TEKNOLOGI PADA PEREDARAN DARAH & JANTUNG


(INTERVENSI PENYAKIT JANTUNG KORONER)

Disusun Oleh:
Amira Dini Ariba (X-10/02)
Radhia Islamadina Zen (X-10/29)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 BLITAR
Jalan Ahmad Yani No. 112 Telp (0342)801414 Fax. (0342)813200 Blitar
Website: www.smasa1Blitar.sch.id E-Mail: info@sman1blitar.sch.id
2023/2024
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular merupakan 30% penyebab dari seluruh angka kematian di
dunia. Sebanyak lebih dari 17 juta populasi dunia per tahun dan diduga akan
semakin meningkat menjadi 23,6 juta pada tahun 2030. Penyakit jantung koroner
menjadi kontributor terbesar dari penyakit kardiovaskular baik di negara maju
maupun berkembang. Studi The Global Burden of Disease menunjukkan bahwa
penyakit jantung koroner diprediksi akan menjadi penyebab kematian pada 7,8 juta
dari 11,11 juta penduduk di negara berkembang pada tahun 2020. Penyakit Jantung
Koroner (PJK) merupakan penyakit jantung yang salah satunya disebabkan oleh
adanya penyempitan arteri koronaria akibat proses arterosklerosis atau spasme
atau kombinasi dari keduanya. Angka mortalitas PJK mencapai 7 juta kematian per
tahun dan hal ini tidak hanya menjadi beban kesehatan namun juga menjadi beban
sosio-ekonomi. Terapi revaskularisasi merupakan suatu pendekatan terapi penyakit
jantung koroner yang penting selain terapi medis yang optimal. Pilihan terapi
revaskularisasi pada penyakit jantung iskemik kronik saat ini yaitu Percutaneus
Coronary Intervention (PCI) dan Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Percutaneus
Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) diperkenalkan oleh Andreas Gruentzig
(1939-1985) di Zurich, Swiss pada tahun 1977. Prosedur tersebut awalnya
digunakan sebagai alternatif Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) yang terbatas
pada pasien PJK yang simptomatis (Gruentzig, 1979). Terjadinya penurunan tingkat
stenosis dan perbaikan gejala klinis menyebabkan peningkatan penggunaan metode
ini pada dekade berikutnya (Bourassa et al, 1989). Namun, selain memberikan
keuntungan, PTCA juga mempunyai beberapa keterbatasan. (Smalling, 2009).
Keterbatasan pertama, penutupan pembuluh darah mendadak atau abrupt vessel
closure yang terjadi, adanya diseksi saat angioplasty, serta terbentuknya trombus
pada 6,8 hingga 8,3 persen kasus (Detre et al., 1990; de Feyter, 1991; Lincoff, 1992).
Komplikasi tersebut dapat terjadi beberapa menit setelah dilatasi balon dan dapat
pula terjadi beberapa jam kemudian (Stone, 2006). Keterbatasan kedua adalah
terjadinya restenosis (penyempitan kembali) yang bertanggung jawab pada

i
tingginya tingkat hospitalisasi dan reintervensi. Pada era 1980-an, restenosis terjadi
pada 30-60% pasien dan menimbulkan gejala terutama pada 1-4 bulan pasca
prosedur. Perkembangan pada teknologi PTCA memungkinkan untuk melakukan
pada lebih banyak pasien dan dapat menurunkan tingkat kejadian restenosis.
Namun, terobosan terbesar pada dunia intervensi koroner adalah penemuan stent
koroner (Smalling, 2009). Dua studi multicenter menunjukkan bahwa pemasangan
stent dapat memperbesar diameter lumen, mengurangi risiko diseksi, menurunkan
angka subacute vessel closure, dan mengurangi angka restenosis dibandingkan
hanya menggunakan balon angioplasty. Hasil positif ini membuat FDA menyetujui
pemakaian stent pada tahun 1994 dan membuka sejarah baru era stenting koroner
di dunia (Fischman et al., 1994; Serruys et al., 1994). Kombinasi antara teknik yang
berkembang, regimen obat anti platelet yang efektif, dan indikasi yang lebih luas
serta pengenalan generasi stent yang lebih fleksibel dengan pemasangan yang lebih
mudah membuat stenting koroner menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar
pasien PJK (Stone, 2006). Desain stent yang ideal diperlukan untuk meningkatkan
angka keberhasilan prosedur PTCA stenting dan menurunkan angka kejadian
komplikasi berupa In-Stent Restenosis (ISR) maupun stent thrombosis. Saat ini
mulai banyak penggunaan Intravascular Ultrasonography (IVUS) untuk mengatasi
keterbatasan angiografi koroner dan menghindari timbulnya komplikasi. IVUS
menggambarkan suatu penampang cross sectional dari arteri koroner sehingga
dapat mengidentifikasi morfologi dan karakteristik suatu plak aterosklerosis pada
lesi intrakoroner. Untuk tercapainya tujuan menurunkan angka kematian akibat
PJK, perlu adanya informasi tentang perkembangan terapi intervensi pada PJK.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan prinsip kimia hijau dalam bidang industri dan
contoh lainnya?
2. Apakah yang dimaksud dengan pemanasan global?
3. Bagaimana hubungan antara praktek kimia hijau dengan isu pemanasan
global?
4. Apakah yang dimaksud lapisan ozon?
5. Kegiatan apa yang dapat merusak lapisan ozon dan bagaimana cara
mencegahnya?

ii
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan prinsip kimia hijau dalam bidang industri
dan contoh-contoh lainnya
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pemanasan global
3. Untuk mengetahui hubungan antara praktek kimia hijau dengan isu
pemanasan global
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud lapisan ozon
5. Untuk mengetahui kegiatan yang dapat merusak lapisan ozon dan cara
mencegahnya

BAB II: ISI

A. PENGERTIAN ANGIOPLASTY

Angioplasti adalah teknik yang digunakan untuk melebarkan area


penyumbatan dengan bantuan kateter yang memiliki balon di ujungnya.
Balon ditempatkan dalam pembuluh darah (transluminal di dalam saluran
atau lumen pembuluh darah) melalui teknik yang disebut dengan PTCA atau
Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty. PCI (Percutaneous
Coronary Intervention) mengacu intervensi koroner secara perkutan dimana
stent ditempatkan.
Angioplasti pada dasarnya melebarkanarea yang tersumbat dan
meringankan nyeri dada. Karena jauh lebih ringan daripada operasi sehingga
dapat diulang lebih sering jika pasien mengalami penyumbatan di dalam
arteri yang sama atau di arteri lainnya, di masa depan.

B. SEJARAH ANGIOPLASTY

iii
Pada tahun 1977, prosedur pertama balloon angioplasty pada arteri koroner
dilakukan di Zurich, Swiss, oleh Andreas Gruentzig, seorang dokter kelahiran
Jerman. Pengembangan atas penemuan Dokter Charles Dotter, yang pertama
melakukan prosedur angioplasti pada arteri kaki lebih dari satu dekade
sebelumnya. Revolusi dalam pengobatan penyakit arteri koroner dengan
metode ballon angioplasty dimulai oleh Dr. Gruentzig. Angioplasti digunakan
sebagai terapi untuk membuka kembali pembuluh darah arteri yang menyempit.
Angioplasti juga disebut PTCA. PTCA digunakan untuk pengobatan utama
setelah infark miokard akut, terapi ini memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan terapi trombolitik berkaitan dengan pemulihan aliran
darah koroner dan juga tingkat kejadian iskemia berulang, reinfarction, stroke,
dan angka kematian yang lebih rendah (Grines et al., 1999). Metode PTCA
sebagai pengobatan utama memiliki keterbatasan antara lain pada kondisi
abrupt vessel closure atau penutupan pembuluh darah mendadak yang terjadi
karena diseksi arteri koroner pada waktu dilakukan angioplasti. Dalam penelitian
sejumlah 900 pasien dengan infark miokard akut, angioplasti yang
dikombinasikan dengan implantasi dari heparin-coated Palmaz–Schatz stent
memberikan hasil yang lebih baik daripada angioplasti primer saja. Penilaian
berdasarkan terhadap angka kematian, reinfarction, disabling stroke, atau
target-vessel revascularization untuk terapi iskemia (Grines et al., 1999). Metode
balloon angioplasty menggunakan tabung panjang tipis yang disebut kateter
yang memiliki balon kecil di ujungnya. Balon kemudian dikembangkan pada
lokasi yang mengalami penyumbatan arteri untuk meratakan plaque di dinding
arteri sehingga dapat memperlancar peredaran darah di jantung.

C. HAMBATAN PADA ANGIOPLASTY


1. Coronary Artery Dissection
Prosedur angioplasti dianggap berhasil jika diameter stenosis setelah PTCA adalah
kurang dari 50%. Diseksi arteri dapat muncul ditandai dengan adanya kelainan dari
dinding pembuluh setelah PTCA, luminal filling defect suggestive of intimal flap,
atau ekstravasasi kontras di luar lumen setelah dilatasi. Diseksi arteri koroner
merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada prosedur angioplasti dan
berhubungan langsung dengan cedera lokal pada tempat yang dilakukan dilatasi.

iv
Diseksi aorta juga dapat disebut abnormalitas lapisan tunika media aorta, didukung
oleh pendarahan intramural yang mengakibatkan terpisahnya lapisan tunika intima
dan media aorta sehingga terbentuk true lumen dan false lumen. Meskipun diseksi
bisa disebabkan oleh karena cedera akibat kanulasi guiding catheter, diseksi juga
bisa disebabkan oleh karena usaha yang dilakukan untuk memasukkan guidewire
pada pembuluh darah yang berkelok-kelok. Faktor predisposisi terjadinya diseksi
aorta yaitu riwayat hipertensi, aneurisma aorta, katup aorta bicuspid, koartasio
aorta, setelah penggantian katup aorta, kateterisasi jantung, post CABG, penyakit
inflamasi yang menyebabkan vaskulitis, penyakit kolagen, sindroma turner dan
pemakaian kokain. Faktor risiko terpenting pada diseksi aorta akut yaitu hipertensi
sistemik. Sebanyak 72% pasien dengan diseksi aorta akut mempunyai riwayat
hipertensi. Sebagian besar diseksi dapat juga disebabkan oleh cedera yang tidak
terkontrol pada saat dilatasi dengan kateter balon. Evaluasi pada binatang coba dan
kadaver menunjukkan bahwa diseksi lokal didapatkan secara rutin segera setelah
dilatasi balon kateter. Apabila diseksi yang terjadi kecil, tidak progresif serta tidak
menyebabkan gangguan aliran darah distal dari tempat diseksi, diseksi tersebut
tidak akan mempunyai dampak klinis. Evaluasi secara angiografi 6 minggu
setelahnya umumnya didapatkan penyembuhan secara lengkap pada segmen yang
mengalami diseksi (Stone, 2006). Penyebab utama kematian pada diseksi aorta
yaitu ruptur aorta, tamponade jantung, kegagalan sirkulasi, stroke, dan iskemia
visceral. Keluhan yang dialami oleh seseorang dengan diseksi aorta adalah nyeri
dada yang tajam seperti teriris pisau.
2. Abrupt Vessel Closure
Abrupt vessel closure karena tindakan angioplasti koroner mempunyai dampak
klinis yang penting serta mempunyai angka kesakitan dan kematian yang tinggi.
National Heart, Lung, And Blood Institute (NHLBI) melaporkan pada pasien yang
dilakukan tindakan periprocedural coronary occlusion (PCA), sebesar 6,8% pasien
mengalami PCA. Beberapa teknik intervensi perkutan yang baru telah
dikembangkan termasuk untuk mengurangi efek terjadinya abrupt closure atau
perbaikan iskemia miokard yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah
arteri (Lincoff,, 1992). Sebelum era pemasangan stent, adanya diseksi yang luas
setelah dilakukan dilatasi balon dapat menyebabkan gangguan aliran ke distal

v
pembuluh darah setelah lesi dan kadang menyebabkan oklusi total pada segmen
yang dilakukan dilatasi. Kejadian abrupt closure sebagian besar diakibatkan oleh
karena diseksi, dan bisa juga disebabkan oleh karena pembentukan trombus serta
spasme. Abrupt closure dapat terjadi beberapa menit setelah dilatasi balon, oleh
karena itu pada prosedur balloon angioplasty secara rutin dilakukan observasi
selama 10 menit setelah dilatasi balon yang terakhir sebelum penderita dipindah
dari ruang kateterisasi. Meskipun demikian dilaporkan kira-kira 0,5-1% dari kasus
abrupt closure dapat terjadi dalam beberapa jam setelah prosedur (Stone, 2006).
Pada era stenting dengan melakukan pemasangan stent secara elektif masalah
tersebut dapat diminimalkan. Saat ini sudah jelas bahwa trombus kaya platelet
memberikan konstribusi yang besar untuk terjadinya abrupt closure dan kejadian
ini dapat diminimalkan dengan pemberian GPIIb/IIIa inhibitor (Stone, 2006).
1. nya menggunakan minyak bumi yang termasuk dalam bahan tidak
terbarukan dan sekarang sudah berubah menggunakan bahan dari
tumbuhan yaitu tepung singkong yang merupakan bahan baku terbarukan.
Di negara tropis seperti Indonesia, singkong sangat mudah ditemui dan
dibudidayakan. Cukup memotong batang singkong dan menancapkannya
ke tanah, maka singkong baru akan tumbuh lagi. Selain itu singkong juga
memiliki daya tahan terhadap penyakit sehingga lebih kuat dibanding
tanaman pertanian lain (Utama dan Rukismono, 2018). Tentunya hal ini
menjadi nilai tambah dari plastik tepung singkong dibandingkan kantong
plastik yang terbuat dari bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui.
2. Air dan energi dalam jumlah yang sangat besar diperlukan dalam proses
pembuatan chip komputer. Sehingga dilakukan prinsip kimia hijau yaitu
merancang proses yang efisien energi dengan memilih proses kimia yang
paling sedikit membutuhkan energi. Salah satunya yaitu ilmuwan
mengembangkan proses pembuatan chip dengan metode superkritikal
karbon dioksida (CO2) yang mengurangi penggunaan air dan energi.
3. Industri obat (farmasi) mengembangkan obat obatan dengan efek samping
yang tidak berbahaya dengan metode yang lebih sedikit menghasilkan
limbah berbahaya. Banyak proses produksi obat obatan yang beralih
menggunakan enzim sebagai katalis dari semula menggunakan logam
sebagai katalis. Prinsip kimia hijau yang diterapkan yaitu penggunaan

vi
katalis. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi
kimia tanpa dikonsumsi atau dipakai oleh reaksi tersebut. Selain
mempercepat, katalis juga dapat menghemat energi yang digunakan untuk
suatu reaksi kimia tanpa menganggu kesetimbangan reaksi. Selain
penggunaan katalis, hal tersebut juga menerapkan prinsip kimia hijau
pencegahan limbah karena industri obat sudah mulai mengembangkan obat
obatan yang sedikit menghasilkan limbah.
4. Sel surya merupakan sumber energi ramah lingkungan yang terbarukan,
rendah emisi karbon, dan dapat dimasalkan untuk memenuhi kebutuhan
listrik yang semakin tinggi. Terdapat dua prinsip kimia hijau yang diterapkan
di penggunaan sel surya yaitu mencegah polusi secara real time karena
dengan menggunakan sel surya dapat mengurangi pencemaran gas rumah
kaca. Beberapa jenis gas rumah kaca yang bisa menimbulkan efek rumah
kaca jika jumlahnya terlalu banyak yaitu uap air, karbon dioksida, metana,
dan hidrofluorokarbon. Menurut Cambridge Dictionary, emisi karbon adalah
karbon dioksida yang diproduksi oleh pesawat, mobil, pabrik, dan lain-lain
yang dianggap berbahaya bagi lingkungan. Hasil emisi yang dihasilkan oleh
banyaknya kendaraan membuat udara yang dhirup menjadi kotor dan tidak
sehat. Polusi tersebutlah yang menghasilkan sebuah situasi yang bernama
efek rumah kaca. Selain itu juga terdapat prinsip kimia hijau penggunaan
bahan baku yang terbarukan karena semakin banyak pengunaan sel surya
dapat menurunkan penggunan bahan bakar fosil.
5. Bangunan ramah lingkungan mulai dimanfaatkan untuk meminimalkan
dampak lingkungan. Penggunaan materi lokal, pencahayaan alami dengan
menggunakan bahan yang memantulkan cahaya matahari, ventilasi alam,
dan teknologi atap hijau dapat mengurangi penggunaan AC dan listrik
sehingga mengurangi emisi karbon. Bangunan ramah lingkungan ini
termasuk kedalam prinsip kimia hijau yaitu pencegahan polusi secara real
time karena mengurangi emisi karbon. Selain itu juga menerapkan prinsip
kimia hijau yaitu pengunaan bahan baku terbarukan karena menggunakan
cahaya matahari sebagai penyinaran sehingga mengurangi penggunaan
bahan kimia.
6. Penggunaan AC yang terlalu sering ternyata tidak begitu baik pada
lingkungan dan energi. AC seringkali digunakan dalam jangka waktu yang

vii
sangat lama. Hal tersebut sangat boros energi listrik dan berpotensi
mengganggu kelestarian lingkungan. Selain itu bahan liquid pada AC yang
berfungsi untuk mendinginkan ruang ternyata memiliki peranan penting
dalam pemanasan global. Oleh karena itu sudah banyak perusahaan yang
memproduksi AC ramah lingkungan. AC ramah lingkungan tersebut
termasuk dalam prinsip kimia hijau merancang proses yang efisien energi.
Salah satunya yaitu dalam pemilihan refrigeran yang merupakan cairan yang
membantu AC dalam mendinginkan ruangan. AC yang tidak ramah
lingkungan biasanya menggunakan refrigeran CFC atau freon. Refrigeran
tersebut memiliki peranan kenaikan suhu udara pada bumi. Sedangkan pada
AC ramah lingkungan ini memilih refrigeran hidrokarbon. Gas ini dianggap
lebih hemat listrik hingga 20-30% dan tidak menimbulkan sisa buangan yang
berbahaya bagi lingkungan.
7. Pupuk menjadi unsur hara penting bagi tanaman. Meski sejak lama ada
penggunaan pupuk organik, tak ayal banyak yang masih menggunakan
pupuk kimia sebagai penyubur. Pupuk kimia memiliki kelebihan pada unsur
dan senyawa yang mudah larut, serta cepat diserap oleh tanaman tanpa
memerlukan proses penguraian. Meski begitu, terkadang pupuk kimia
mengandung kalsium amonium nitrat. Sebuah aplikasi senyawa paling
umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun yang bisa
berbahaya di sisi lain. Dengan adanya kasus tersebut dapat diterapkan
prinsip kimia hijau menggunakan bahan baku yang terbarukan dengan
menggunakan pupuk organik. Pupuk organik ini berasal dari bahan alami
sisa makhluk hidup seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia,
dan pelapukan kayu. Karena bahannya alami dan aman, pupuk ini bisa
meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah.
8. Biasanya untuk menangkal serangan serangga atau hama pada tanaman,
para petani menggunakan cairan yang dikenal dengan sebutan pestisida.
Namun belakangan ini, penggunaan pestisida banyak dikritik karena memiliki
efek buruk pada ekosistem, yakni mengganggu rantai makanan serta
merusak lingkungan. Beberapa senyawa kimia yang terkandung di dalam
pestisida adalah organoklorin, organofosfat, dan karbamat. Secara umum,
jenis pestisida ini bersifat mengganggu keseimbangan ion kalium dan
natrium yang terdapat di jaringan saraf. Oleh sebab itu, diterapkan prinsip

viii
kimia hijau merancang bahan kimia yang lebih aman yaitu ada yang
menggunakan pestisida alami dan menggunakan bahan kimia yang lebih
aman. Pestisida dari bahan alami dapat disebut sebagai pestisida nabati,
yakni sebuah pestisida berbahan alam yang berasal dari tanaman dan
mengandung racun bagi organisme pengganggu tanaman (OPT), yakni
penyakit jamur dan hama serangga. Beberapa bahan alami pengganti
pestisida yang ramah lingkungan yaitu bawang putih, daun pepaya, daun
sirsak, dan lengkuas. Bahan alami tersebut termasuk menerapkan prinsip
hijau yaitu menggunakan bahan baku yang terbarukan. Selain itu sekarang
senyawa kimia yang ramah lingkungan untuk membasmi hama sudah
tersedia. Dalam penelitian diidentifikasi ada 5 senyawa kimia yang mampu
membuat tumbuhan menangkal hama. Tim ini merancang dan mensintesis
29 turunan asam phenoxyalkanoic. Lima darinya diketahui mungkin efektif
memicu tanaman padi untuk melindungi diri sendiri. Para peneliti
menggunakan bioassay untuk menunjukkan kalau senyawa kimia ini bisa
mengaktifkan mekanisme pertahanan diri tanaman dan menangkal serangan
wereng punggung putih. Hal ini menunjukkan adanya potensi senyawa kimia
ini untuk dimanfaatkan dalam pengendalian hama serangga.
9. Proses produksi semen termasuk penyumbang emisi terbesar dari kegiatan
manufaktur, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara. Bahan
utama pembuatan semen adalah pasir, batu kapur dan tanah liat/clay, selain
bahan tambahan untuk mengendalikan proses, seperti pasir besi (meratakan
panas) dan gypsum (mengendalikan pengikatan). Seluruh bahan tersebut
dibakar di dalam oven yang disebut KILN hingga mencapai panas 15000 oC
dan mengubahnya menjadi material yang disebut klinker. Klinker inilah yang
kemudian digiling hingga halus dan menjadi semen yang kita gunakan.
Proses pembakaran bahan dasar semen yang membutuhkan temperatur
hingga 15000oC, yang menyebabkan semen dipandang sebagai material
yang “kurang ramah” terhadap lingkungan. Hal tersebut dikarenakan jumlah
emisi karbon dioksida (CO2) yang yang dihasilkan setara dengan jumlah
semen itu sendiri. Saat ini dipasarkan pembuatan semen ramah lingkungan
dengan cara mensubtitusi sebagian bahan dengan menggunakan abu
terbang yang berasal dari industri pembangkitan listrik, atau menggunakan
slag yang digilig halus atau semen slag yang berasal dari industri logam.

ix
Penggunaan bahan tersebut tidak memerlukan proses pembakaran dengan
suhu yang amat tinggi sehingga menurunkan jumlah emisi karbon. Hal ini
sesuai dengan prinsip kimia hijau yaitu merancang proses yang efisiensi
energi dan merancang bahan kimia yang lebih aman.

2.2 Pemanasan global


2.2.1 Pengertian
Menurut agen perlindungan lingkungan Amerika Serikat pengertian pemanasan
global adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah
berlalu maupun yang sedang terjadi saat ini. Efek rumah kaca merupakan
penyebab pemanasan global yang paling besar sehingga menyebabkan
perubahaan iklim.
Menurut Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat pengertian
pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di
permukaan bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca. Efek rumah kaca
tersebut merupakan peristiwa terperangkapnya panas di bumi karena terhalang
oleh gas emisi seperti karbondioksida (asap kendaraan bermotor, asap pabrik-
pabrik atau industri, kebakaran hutan) di atmosfer.
Menurut NRDC global warming adalah proses peningkatan suhu udara karena
terperangkapnya panas di atmosfer oleh gas karbondioksida yang bisa
mengancam perubahan iklim dan dapat menimbulkan bencana di permukaan
bumi. NRDC mengatakan global warming merupakan krisis lingkungan dan
kemanusiaan terbesar yang terjadi pada saat ini.
Menurut National Wildlife Federation, global warming adalah peningkatan suhu
udara di bumi yang mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam, misalnya
badai, kekeringan, banjir, dan lain-lain. Global warming juga mengakibatkan
perubahan landscape kehidupan di bumi dan membunuh banyak species.

2.2.2 Penyebab
Pemanasan global disebabkan karena adanya efek rumah kaca dari gas-gas
rumah kaca seperti CO2, CH4, NOx, SOx, N2O, H2O. Proses efek rumah kaca
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang melingkupi bumi dan menghantarkan
cahaya/panas matahari ke bumi serta menahan panas yang muncul di
permukaan bumi. Gas ini sebenarnya dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap

x
hangat. Namun jika terlalu banyak, gas ini bisa mengakibatkan pemanasan
global karena panas matahari yang akan keluar dari bumi terhalang oleh gas
tersebut. Saat ini manusia menghasilkan banyak gas rumah kaca dari kegiatan
industri, transportasi, perubahan lahan hutan, pertanian, peternakan, dll.
Penyebab pemanasan global lainnya yaitu menipisnya lapisan ozon yang
disebabkan oleh gas freon, Oksida Nitrogen, Metil bromida. Lapisan ozon
berguna untuk menjaga suhu bumi tetap stabil dan melindungi bumi dari sinar UV
yang terlalu banyak.

2.2.3 Proses

Gambar 1. Efek rumah kaca alami dan efek rumah kaca yang meningkat karena
manusia
Sistem kerja gas rumah kaca bermula dari paparan sinar matahari yang
mengenai Bumi. Energi matahari sebagian besar dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya. Ketika mengenai permukaan bumi, energi
dari matahari ini akan berubah, berawal dari cahaya menjadi energi panas.
Menurut Ramli Utina dalam Pemanasan Global: Dampak dan Upaya
Meminimalisirnya, energi panas dari matahari tersebut kemudian diserap oleh
permukaan bumi. Akan tetapi, sebagai dipantulkan kembali ke luar angkasa. Gas
rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan sebagainya yang ada di
atmosfer kemudian menyerap energi panas ini dalam bentuk radiasi inframerah
di atmosfer bumi. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca pada atap
rumah kaca. Makin meningkat konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, makin besar
pula efek panas yang terperangkap di bawahnya. Kemudian gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan oleh
permukaan bumi tadi kembali ke Bumi. Akibatnya, panas tersebut akan
tersimpan di permukaan bumi. Kondisi ini dapat terjadi berulang, sehingga

xi
mengakibatkan adanya suhu rata-rata tahunan Bumi. Beginilah sistem kerja gas-
gas rumah kaca dalam menjaga kestabilan dari temperatur suhu di permukaan
bumi agar tetap hangat dan bagus untuk ditinggali makhluk hidup, baik manusia,
hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.

2.2.4 Cara mencegah


1. Gunakan transportasi umum dan sepeda
Cara Mengatasi Pemanasan Global yang pertama adalah batasi
penggunaan mobil dan sepeda motor hanya untuk menempuh jarak jauh,
untuk jarak dekat kamu bisa memulai kebiasaan berjalan kaki atau
menggunakan sepeda. Hal ini akan membatasi peningkatan karbon dioksida
dan karbon monoksida di atmosfer. Sementara untuk pergi ke jarak yang
lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal, seperti
busway dan kereta api. Naik kendaraan pribadi bersama-sama secara
bergantian bersama dengan teman atau saudara yang kebetulan searah
atau setujuan dapat menjadi pilihan.
2. Minimalkan penggunaan peralatan yang mengandung CFC
CFC (Cloro Fluoro Carbon) merupakan senyawa-senyawa yang
mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya. CFC
umumnya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, perlu diketahui bahwa
saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses terjadinya efek rumah
kaca. Karenanya dalam mengatasi suhu ruang yang panas, kita dapat
merancang sebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara
sehingga tidak perlu memakai pendingin ruang atau AC. Namun seandainya
penggunaan AC memang diperlukan pastikan kita memakai AC nonCFC
yang ramah lingkungan. Begitu juga dengan kulkas, sebaiknya kita memakai
kulkas nonCFC untuk menghindari efek rumah kaca serta agar pemanasan
global agar tidak semakin memburuk dan merugikan manusia.
3. Matikan perangkat elektronik saat tidak terpakai
Matikan lampu, kipas, AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat
tidak digunakan. Menggunakan lampu LED adalah cara cerdas untuk
meningkatkan efisiensi energi. Apalagi harga lampu LED sekarang sudah
terjangkau, pilihlah yang memiliki sensor cahaya sehingga bisa mati secara
otomatis. Beberapa jenis perangkat elektronik, seperti TV dan komputer,

xii
memiliki fitur standby (mode siaga). Mode standby masih mengonsumsi
sampai 40 persen dari energinya dalam waktu 20 jam. Karena itu, jika alat
tidak dipakai, penting untuk mematikan perangkat dibanding memilih mode
standby. Selain itu, saat menjemur pakaian daripada menggunakan mesin
pengering untuk menghindari membuang bahan bakar fosil untuk konsumsi
listrik, lebih baik gunakan insulasi di atap untuk mencegah pembuangan
panas pada saat musim dingin. Kamu juga bisa memilih untuk mengadopsi
sumber energi terbarukan untuk kebutuhan, misalnya pemanas air tenaga
matahari.

4. Reuse
a. Gunakan kertas bekas surat dan amplopnya, kalender bekas, untuk
kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari.
b. Gunakan kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka
atau bolak-balik.
c. Gunakan kain serbet, sapu tangan yang bisa digunakan kembali
daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali pakai lainnya.
d. Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan
sekali pakai.
e. Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan
makanan, bukannya aluminium foil dan bahan plastik lainnya.
f. Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.
g. Gunakan kembali koran lama untuk membungkus dan ‘mengepak’
barang.
h. Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada menggunakan tas
kertas dan kantong plastik.
i. Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau menggunakannya
kembali ketika ke binatu.
j. Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi daripada
menggunakan cat semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.

5. Reduce
a. Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki
dan sudah digunakan daripada sering membeli baru.

xiii
b. Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering
digunakan.
c. Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.
d. Beli dan makan sayuran organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah
lingkungan.
e. Beli produk-produk buatan lokal untuk mengurangi buangan emisi dari
transportasi
f. Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari bahan daur ulang.
g. Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau
wadah styrofoam karena tidak dapat didaur ulang.
h. Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti
sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.
i. Hindari ‘fast food’ karena jenis makanan ini merupakan penghasil
sampah terbesar di dunia, selain itu juga kurang baik terhadap
kesehatan.
j. Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut
rumah.
k. Jangan membeli produk yang dibuat dari hewan langka.

6. Recycle
Recycle segalanya seperti koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan
aluminium serta bahan anorganik lainnya.
a. Bagimu yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk
didaur ulang menjadi produk kerajinan tangan yang indah.
b. Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan
peruntukkannya, jika memungkinkan pisahkan yang organik dan non
organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos
sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang
memberikan manfaat, daripada dibuang sembarangan misalnya ke
sungai, danau dan laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh akan
merusak lingkungan, karena bahan plastik yang asal mulanya dibuat
dari minyak bumi ini, baru bisa terurai minimal setelah mencapai waktu
200 tahun

xiv
c. Barang plastik bekas seperti ember, kemasan cat dinding, botol bekas
minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot
tanaman yang indah. Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera
sumbangkan atau berikan kepada orang lain atau organisasi yang mau
menampung dan mengolah sampah anorganik ini.
d. Pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah
tidak digunakan atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada
yang mau menerima dan memanfaatkannya lagi.
e. Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena
sisa-sisa makanan dapat mengeluarkan gas metana di tempat terbuka
seperti TPA sampah.
f. Mulai olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan
sebagai pupuk tanaman. Kompos daun kering, sampah, sisa sayuran,
atau bawa ke sebuah tempat pendaur ulang sampah.

7. Menanam pohon atau reboisasi


Ayo mulai tanam pohon di halaman rumah (Go Green). Dengan menanam
pohon juga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir yang merupakan salah
satu dampak dari pemanasan global. Pohon-pohon yang kita tanam di
halaman rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan
untuk menetralisir CO2 di udara sekaligus menyegarkan dan menyehatkan
kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan terus tambah koleksi
tanaman di halaman rumah. Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotek
hidup, sayuran dan bumbu dapur tidak masalah dan jika sebagian besar
warga bumi melakukannya, akan memberikan manfaat yang sangat
signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya pemanasan
global pun dapat diredam. Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan
tanaman, atau pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan
ramah lingkungan.

8. Kampanyekan menjaga alam dan lingkungan


Sebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim dan didik orang lain.
Ajarkan sebanyak mungkin orang untuk menghormati serta turut menjaga

xv
alam dan lingkungan. Luangkan waktu untuk memberi informasi atau terlibat
dalam kegiatan sosial untuk membantu menyayangi Bumi

2.3 Hubungan antara praktek kimia hijau dengan isu pemanasan global
Penyebab pemanasan global salah satunya adalah timbulnya gas methana
dari proses pembusukan sampah. Peran katalis adalah mempercepat proses
pembusukan sampah sehingga produksi gas methana bisa diminimalisir.
Contohnya mengolah sampah organik seperti jerami kering, daun kering,
sekam, serbuk gergaji, dan sisa sayuran menjadi pupuk kompos dengan
menambahkan dectro sebagai katalis sehingga proses pembusukan bisa
berlangsung lebih singkat yaitu selama 24 jam.
Contoh lainnya yaitu pada industri farmasi, penggunaan biokatalis bisa
merubah limbah logam berat menjadi fine chemical. Fine chemicals adalah
molekul murni yang berguna sebagai zat antara sintesis atau sebagai produk
akhir.

2.4 Lapisan Ozon


Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 20-35 km di atas
permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Molekul ozon
tersusun atas molekul gas oksigen. Gas oksigen yang ada di udara Bumi adalah
gabungan dari dua molekul (O2), sedangkan molekul ozon adalah gabungan dari
tiga molekul oksigen (O3). Ozon terbentuk secara alami melalui siklus Chapman.
Siklus Chapman adalah reaksi pemecahan molekul Oksigen (O2) oleh sinar
ultraviolet (UV) menjadi dua atom oksigen yang kemudian bereaksi dengan
molekul oksigen lain menjadi molekul O3. Molekul ozon ini banyak dihasilkan di
negara tropis karena tingginya ultraviolet, termasuk Indonesia. Molekul ozon
akan berkumpul dan melapisi Bumi sebagai pelindung Bumi. Akhir-akhir ini
karena aktivitas manusia yang menghasilkan gas perusak lapisan ozon seperti
Oksida Nitrogen, Metil bromide, CFC, HCFC/Freon, dll maka menyebabkan
lapisan ozon di Bumi kita ini menjadi menipis bahkan berlubang. Oleh karena itu,
kita sebaiknya mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan gas
tersebut.

xvi
2.5 Kegiatan yang dapat merusak lapisan ozon dan cara mencegahnya
Beberapa aktivitas yang akan menyebabkan penipisan lapisan ozon antara lain
sebagai berikut:
1. Penggunaan kendaraan yang terlalu banyak
Kendaraan sebagai alat transportasi akan menimbulkan asap sebagai bahan
penyebab polusi udara. Asap-asap kendaraan akan menyumbangkan polusi
udara yang mengandung berbagai macam gas merugikan yang akan
menyebabkan penipisan lapisan ozon. Asap-asap kendaraan tersebut akan
naik ke atas hingga kemudian menyebabkan memanasnya suhu Bumi. Hal
ini lama-kelamaan akan menyebabkan penipisan lapisan ozon.
2. Penggundulan hutan
Penggundulan hutan berarti mengurangi jumlah pohon yang berfungsi
sebagai penetralisir udara yang ada di Bumi. Ketika hutan-hutan digunduli
maka proses penetralisasi udara akan sulit dilakukan. Selain itu produksi
karbon akan sulit dikendalikan, hal itu akan menyebabkan cepatnya proses
penipisan lapisan ozon.
3. Banyaknya asap pabrik
Tidak hanya asap kendaraan saja, asap barik juga akan menyebabkan
terjadinya penipisan lapisan ozon. Asap pabrik juga mengandung gas- gas
berbahaya yang menyebabkan suhu Bumi memanas dan akan
menyebabkan penipisan pada lapisan ozon.
4. Penggunaan AC dan hair dryer secara besar- besaran
AC dan hair dryer adalah 2 benda elektronik yang akan memproduksi
banyak sekali gas CFC. Penggunaan benda tersebut akan memicu
pemanasan suhu Bumi sehingga pada akhirnya akan menyebabkan tipisnya
lapisan ozon.
5. Bahan-bahan rumah tangga yang mengandung zat berbahaya
Bahan-bahan rumah tangga, seperti pembersih rumah tangga banyak yang
mengandung bahan-bahan kimia. Bahan-bahan kimia tersebut akan
menyumbang pencemar bagi udara yang pada akhirnya akan menyebabkan
penipisan lapisan ozon.
6. Penggunaan pestisida yang berlebihan
Pestisida adalah cairan pembasmi hama yang biasa digunakan dalam
pertanian. Pestisida ini mengandung berbagai bahan kimia yang akan

xvii
menyebabkan penipisan pada lapisan ozon.

Beberapa usaha digalakkan untuk mencegah penipisan lapisan ozon. Salah


satunya melalui United Nation Environment Programme (UNEP), organisasi PBB
yang bergerak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam. Selain itu,
ada juga usaha yang dilakukan dengan menerapkan prinsip kimia hijau gunakan
katalis.
Contohnya pada penggunaan kendaraan bermotor yang menghasilkan karbon
monoksida bisa membuat penipisan pada lapisan ozon, kita bisa menggunakan
platinum dan vanadium sebagai katalis pada katalitik converter untuk mengubah
gas karbon monoksida (CO) menjadi karbon dioksida (CO2) sehingga bisa
mengurangi gas berbahaya bagi lapisan ozon.
Contoh lainnya yaitu penggunaan besi sebagai katalis dalam pembentukkan
ammonia. Pembentukan ammonia sangat tidak stabil sehingga katalis besi
digunakan agar gas ammonia tidak kembali terurai menjadi gas hidrogen dan
nitrogen yang bisa menyebabkan penipisan lapisan ozon.
Contoh selanjutnya yaitu di dalam industri penerbangan, katalis digunakan
untuk memurnikan nafta atau bahan bakar pesawat. Katalis platinum dan renium
digunakan untuk menghilangkan molekul non-hidrokarbon, sulfur, nitrogen,
oksigen dan juga logam organik yang masih terkandung di dalam nafta. Sulfur
dan nitrogen adalah zat yang bisa menyebabkan penipisan lapisan ozon. Jadi
saat kedua zat ini dihilangkan bisa membantu mengurangi penipisan lapisan
ozon.

xviii
BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penerapan prinsip kimia hijau dalam bidang industri bisa dilakukan dengan
prinsip pencegahan limbah, manajemen atom yang baik, proses sintesis kimia
yang lebih aman, rancang bahan kimia yang lebih aman, rancang proses yang
efisien energi, pencegahan polusi secara real-time, desain produk yang mudah
terurai, gunakan katalis, gunakan bahan baku yang terbarukan, penggunaan
pelarut dan bahan pendukung yang lebih aman.
Pemanasan global disebabkan karena efek rumah kaca dari gas rumah kaca
bisa dicegah dengan menggunakan transportasi umum dan sepeda, minimalkan
penggunaan peralatan yang mengandung CFC, matikan perangkat elektronik
yang tidak dipakai, reuse, reduce, recycle, reboisasi, kampanyekan menjaga
alam dan lingkungan. Selain itu, prinsip kimia hijau juga bisa digunakan seperti
dalam penggunaan katalis untuk mempercepat pembusukan sampah dan
mengolah limbah berat industri farmasi.
Menipisnya lapisan ozon disebabkan karena Oksida Nitrogen, Metil bromide,
CFC, HCFC/Freon. bisa dicegah dengan mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor, tidak melakukan penggundulan hutan, mengurangi penggunaan AC
dan hairdryer, mengurangi penggunaan zat berbahaya dalam rumah tangga, dan
mengurangi penggunaan pestisida.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo, Unggul. 2022. IPA Kimia. Jakarta: Penerbit Erlangga

Prawiro, M. 2018. "Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan


Cara Mengatasinya", https://www.maxmanroe.com/vid/umum/ pengertian-
pemanasan-global.html, diakses pada 27 September 2022 pukul 20.19.

Falah, Miftahul. 2013. "Sampah Jadi Pupuk dalam 24 Jam? Ini Triknya",
https://republika.co.id/berita/mgloj8/sampah-jadi-pupuk-dalam-24-jam-ini-triknya,
diakses pada 27 September 2022 pukul 21.28.

Alcantara, A. R dan J.V. Sinisterra. 2011. "Fine Chemical",


https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/fine-chemical, diakses pada 27
September 2022 pukul 21.58.

Ihda, Fadila. 2021. "Mengenal Surfaktan, Bahan Produk Pembersih yang Ampuh.
Hilangkan Kotoran" https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/fungsi-
surfaktan/, diakses pada 24 September 2022 pukul 18.47.

Protection, Vincifire. 2020. "Keunggulan Pada Alat Pemadam Api Busa"


https://vincifire.com/keunggulan-pada-alat-pemadam-api-busa/#:~:text=

xx
AFFF%20foam%20atau%20bisa%20juga,perfluorooctanesulfonic%20(PFOS)
%20dan%20air. , diakses pada 25 September 2022 pukul 9.23.

Ananda, Putri Rizki dan Akhmad Ismail. 2016. "Pengaruh Pemberian Tawas
dengan Dosis Bertingkat dalam Pakan Selama 30 Hari Terhadap Gambaran
Histopathologi Hepar Tikus Wistar"
https://media.neliti.com/media/publications/109288-ID-pengaruh-pemberian-
tawas-dengan-dosis-be.pdf, diakses pada 25 September 2022 pukul 9.49.

Rustanto, Vina Regina. 2021. "Kantong Singkong, Langkah Nyata Mengurangi


Sampah Plastik" https://bandungbergerak.id/article/detail/1374/kantong-singkong

langkah-nyata-mengurangi-sampah-plastik, diakses pada 25 September 2022


pukul 9.57.

Azizah, Kurnia. 2020. "Mengenal 13 Jenis Pupuk Organik dan Kimia, Beserta
Cara Menyimpan yang Tepat"
https://www.merdeka.com/trending/mengenal-13-jenis-pupuk-organik-dan-kimia-
beserta-cara-menyimpan-yang-tepat.html, diakses pada 25 September 2022
pukul 15.11.

Sitompul, Amry. 2015. "Keren, Senyawa Kimia Ramah Lingkungan Ini Pengganti
Pestisida"
https://www.liputan6.com/global/read/2382307/keren-senyawa-kimia-ramah-
lingkungan-ini-pengganti-pestisida, diakses pada 25 September 2022 pukul
15.25.

Miftasha, Angi. 2021. "Catat, Beberapa Bahan Alami Pengganti Pestisida yang
Ramah Lingkungan"
https://www.momsmoney.id/news/catat-beberapa-bahan-alami-pengganti-
pestisida-yang-ramah-lingkungan, diakses pada 25 September 2022 pukul 15.33.

Irawan, Rulli R. 2021 Membangun konektivitas dengan semen yang ramah


lingkungan https://binamarga.pu.go.id/index.php/article/membangun-konektivitas-

xxi
dengan-semen-yang-ramah-lingkungan, diakses pada 25 September 2022 pukul
15.37.

Anggraini, Mutia. 2020. "Pestisida Adalah Pembasmi Hama Tanaman, Ketahui


Definisi Hingga Jenisnya"
https://www.merdeka.com/trending/pestisida-adalah-pembasmi-hama-tanaman-
ketahui-definisi-hingga-jenisnya-kln.html#:~:text=Beberapa%20senyawa
%20kimia%20yang%20dapat,kimia%20siklodiena%2C%20dan%20lain
%20sebagainya., diakses pada 25 September 2022 pukul 15.45

xxii
Bestari, Niken.2022. "Lapisan Ozon: Pengertian, Struktur, dan Fungsinya bagi
Kehidupan Bumi", https://bobo.grid.id/read/083249267/lapisan-ozon-pengertian-
struktur-dan-fungsinya-bagi-kehidupan-bumi, diakses pada 28 September 2022
pukul 18.02.

Rossa, Vania. 2019. "Hari Ozon Dunia, 5 Langkah Ini Bisa Cegah Lapisan Ozon
Makin Menipis"
https://www.suara.com/lifestyle/2019/09/16/133544/hari-ozon-dunia-5-langkah-
ini-bisa-cegah-lapisan-ozon-makin-menipis, diakses pada 28 September 2022
pukul 18.58.

Jelaskan Sistem Kerja Gas Rumah Kaca dalam Menjaga Kestabilan Temperatur
Bumi. (30 September 2021). Kumparan.com. https://kumparan.com/kabar-
harian/jelaskan-sistem-kerja-gas-rumah-kaca-dalam-menjaga-kestabilan-
temperatur-bumi-1wd7V2mRuFT/full

Penyebab Dan Dampak Perubahan Iklim. (18 Maret 2022). Indonesia.un.org.


https://indonesia.un.org/id/175273-penyebab-dan-dampak-perubahan-
iklim#Tindakan_individu

Atap. 10 Cara Sederhana Mengatasi Pemanasan Global. Gramedia.com,


Diakses pada 27 September 2022 dari https://www.gramedia.com/literasi/cara-
mengatasi-pemanasan-global/

Tawas. (14 September 2022). Id.wikipedia.org. https://id.wikipedia.org/wiki/Tawas

Karsinogen. (26 Januari 2021). Id Wikipedia.org.


https://id.wikipedia.org/wiki/Karsinogen

Mengapa Cat Bisa Berbahaya. (3 September 2009). Kompas.com.


https://properti.kompas.com/read/2009/09/03/15405275/~Properti~Tips

23
“Introduction to Pyrocool FEF — 0.4% FOAM CONCENTRATE.”
Pyorocooltech.com, https://www.pyrocooltech.com/. Diakses pada 25 September
2022

Kantong Singkong Ramah Lingkungan (21 September 2018). Telobag.com.


http://telobag.com/kantong-singkong-ramah-lingkungan/#:~:text=TELOBAG
%20adalah%20kantong%20singkong%20ramah,memutuhkan%20hingga
%20waktu%20bertahun%2Dtahun.

Dewarani, Safera. https://dlhk.jogjaprov.go.id/. Diakses pada 25 September 2022


dari https://dlhk.jogjaprov.go.id/mengenal-lebih-dekat-gas-rumah-kaca

Emisi Gas Rumah Kaca, Fungsi dan Dampak Negatif yang Bisa Ditimbulkannya
(22 Februari 2022). Rumah.com.
https://www.rumah.com/panduan-properti/pengertian-gas-rumah-kaca-fungsi-
dan-dampak-negatif-yang-bisa-ditimbulkannya-27493

Ini Ciri-Ciri AC Yang Ramah Lingkungan (11 Agustus 2020). Rumah.com.


https://www.rumah.com/berita-properti/2020/8/191363/ini-ciri-ciri-ac-yang-ramah
lingkungan

Fatma, Desy. 2016. “10 Penyebab Penipisan Lapisan Ozon dan Efek Rumah
Kaca”, https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/penyebab-penipisan-lapisan-
ozon-dan-efek-rumah-kaca, diakses pada 30 September 2022 pukul 15.00.

Gischa, Serafica. 2020. “Penyebab Lapisan Ozon Menipis”,


https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/27/170000269/penyebab-lapisan-
ozon-menipis?page=all#page2, diakses pada 30 September 2022 pukul 14.50.

“Limbah Katalis Bekas - Pengertian, Kandungan dan Pengolahannya.”


Universaleco.id, https://www.universaleco.id/blog/detail/limbah-katalis-
pengertian-kandungan-dan pengolahannya/145#:~:text=Penggunaan%20katalis
%20dalam%20bidang%20industri,asam%20sulfat%20dan%20juga%20ammonia.
Diakses pada 30 September 2022

24
Pengertian Katalis, Jenis, Fungsi, dan Peranannya Dalam Kehidupan. (28
Februari 2022). Gurubagi.com. https://gurubagi.com/pengertian-katalis-jenis-
fungsi-dan-peranannya-dalam-kehidupan/

25

Anda mungkin juga menyukai