CRANIOTOMY
DI OK BEDAH RSPAD GATOT SOEBROTO
DISUSUN OLEH :
AYU KRISTIANA
1510721033
A. PENGERTIAN
Coronary Artery Bypass Graft ( CABG ) merupakan salah satu penanganan
intervensi dari penyakit jantung koroner (PJK) dengan cara membuat saluran baru
melewati arteri koroner yang mengalami penyempitan/penyumbatan (Feryawati, 2005)
Coronary Artery Bypass Graft ( CABG ) adalah bedah pintas koroner yang
merupakan salah satu upaya atau tindakan yang dilakukan untuk revaskularisasi pada
penderita penyakit jantung koroner. (Muttaqin, 2009)
CABG adalah operasi yang menanamkan pembuluh darah dari tempat laindi
tubuh untuk memberikan bypass ( jalur alternatif ) di dalam pembuluh jantung yang
tersumbat sehingga darah dapat kembali mengalir lancar ke seluruh bagian jantung itu
sendiri untuk memberikan nutrisi bagi jantung. (Anwar, 2006)
CABG adalah teknik operasi atau jenis operasi yang digunakan untuk
meningkatkan aliran darah ke jantung pada orang dengan penyakit arteri koroner berat
(CAD)
(Institute
Kesehatan
Nasional,
Departement
Kesehatan
&
Layanan
Kemanusiaan)
Coronary Artery Disease (CAD) adalah gangguan vaskular yang membuat
sumbatan dan penyempitan pembuluh darah coronary artery dan menyebabkan
berkurangnya aliran darah dan suplay oksigen ke otot jantung. (McCance & Huether,
2005)
B. ETIOLOGI
Terdapat beberapa hipotesis mengenai apa yang pertama kali menyebabkan
kerusakan sel sel endotel. Dapat di katakan bahwa beberapa proses pencetus yang
terlibat adalah berlainan, dengan derajat yang berbeda beda, pada orang yang berbeda
pula.
a) Kolesterol serum yang tinggi
Hipotesis pertama mengisyaratkan bahwa kadar kolesterol serum dan trigliserida
yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan atherosklerosis.
Kolesterol dan trigliserida di bawa dalam darah terbungkus dalam protein
pengangkut lemak yang disebut lipoprotein.
Contoh ekstrim tingginya kolesterol yang menyebabkan atherosklerosis di jumpai
pada diabetes militus. Diabetes militus adalah faktor resiko utama untuk
atherosklerosis.
b) Tekanan darah tinggi
terbentuk
mengisyaratkan bahwa sebagian sel endotel mungkin terinfeksi oleh suatu virus.
Infeksi mencetuskan siklus peradangan.
d) Kadar besi darah yang tinggi
Hipotesis keempat mengenai atherosklerosis arteri koroner adalah bahwa kadar
besi serum yang tinggi dapat merusak arteri koroner atau memperparahkerusakan
yang disebabkan oleh hal lain.
Penyebab tersering dari artery coronary disease adalah :
1. Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plak.
2. Perdarahan pada plak ateroma.
3. Pembentukan trombus yang diawali agregrasi trombosit.
4. Embolisasi trombus / fragmen plak.
5. Spasme arteria koronaria
(Corwin, 2000)
C. PATOFISOLOGI
Atherosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri
besar, sehingga dapat disebut ateroma / plak yang akan mengganggu absorbsi nutrien
oleh sel sel endotel yang menyusun lapisan dinding pembuluh darah dan menyumbat
aliran darah karena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel
pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut
sehingga lumen menjadi semakin sempit dan berdinding kasar menyebabkan aliran
darah terhambat atau terhenti, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari pembuluh
disekitarnya. Daerah otot yang sama sekali tidak mendapat aliran atau mendapat sedikit
aliran sehingga tidak dapat mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami
infark, seluruh proses ini disebut infark miokardium.
Segera setelah mulai timbul infark, sejumlah kecil darah kolateral meresap
kedalam daerah infark, dan hal ini bersama dengan dilatasi progresif pada pembuluh
darah lokal, menyebabkan daerah tersebut dipenuhi oleh darah yang terbendung. Secara
bersamaan, serat otot memakai sisa akhir oksigen dalam darah, sehingga hemoglobin
menjadi tereduksi secara total menjadi berwarna biru gelap. Daerah yang mengalami
infark menjadi berwarna coklat kebiru-biruan dan pembuluh darah dari daerah tersebut
tampak mengembang walaupun aliran darahnya kurang.
Pada tingkat
membocorkan cairan,
lanjut, dinding
F. PENATALAKSANAAN
1) PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Persiapan sebelum pelaksanaan operasi CABG :
i.
Persiapan pasien :
a) Inormed concern
b) Obat obatan pra operasi : aspirin, nitrogliserin, nifedipin, diltiazem
c) Pemeriksaan laborat lengkap terutama : Hb, Hematokrit, jumlah leukosit,
kadar elektrolit, faal hemotasis, foto thorak, EGC, serta tes fungsi paru
d)
e)
f)
g)
B. TUJUAN
1. Membuat rute dan saluran baru pada arteri yang terbendung sehingga
oksigen dan nutrisi dapat mencapai otot jantung.
2. Mengatasi terhambatnya aliran artery coronaria akibat adanya penyempitan
bahkan penyumbatan ke otot jantung.
xipoidius.
Pemilihan saluran (conduit): Arteri mamaria interna, vena saphena, arteri
2) Pengkajian komplikasi:
a) Penurunan curah jantung
Penyebabnya antara lain ; Gangguan preload, gangguan afterload,
gangguan frekuensi jantung, gangguan kontraktilitas.
b) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Pantau asupan dan haluaran cairan, kadar elektrolit.
c) Gangguan pertukaran gas
Indikasi gangguan pertukaran gas ; gelisah, cemas, sianosis pada selaput
lendir dan jaringan perifer, takikardia, berusaha melepas ventilator.
Suara nafas ronki.
d) Gangguan peredaran darah otak: hipoksia
( Muttaqin, A.2009; Feriyawati, L. 2005 )
I. PENGKAJIAN
a. Demografi (Terfokus pada kasus)
a) Identitas pasien :
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, pendidikan, diagnose
medis, tanggal dan jam MRS, tanggal dan jam pengkajian.
b) Keluhan utama :
Nyeri dada, sesak nafas, palpitasi, pingsan .
b. Riwayat Kesehatan (Terfokus pada kasus)
a) Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengeluh nyeri, sesak nafas,palpitasi, pingsan.
b) Riwayat penyakit dahulu :
Kaji riwayat DM karena DM memicu aterosklerosis, menghambat
penyembuhan luka dan predisposisi infeksi.
Hipertensi dan obesitas meningkatkan beban kerja jantung.
Obesitas meningkatkan resiko infeksi karena jaringan
adiposa
G. PATHWAYS KEPERAWATAN
Faktor Resiko : Merokok, hiperlipidemi,
hipertensi, obesitas dan Diabetes Milletus,
Umur (diatas 40 tahun), jenis kelamin (pria
lebih banyak dari pada wanita)
Kerusakan Lapisan
endotel pembuluh
darah koroner
Sel
endotel
menghasilkan
cell
adhesion
molecule
seperti sitokin, kemokin
dan, growth factor
CAD
CABG
PRE OP:
1.Nyeri dada
2.Ansietas
3.Penurunan
curah
jantung
4.Intoleransi aktivitas
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
POST OP:
1.Nyeri dada
2.Risiko penurunan
jantung
3.Risiko perdarahan
4.Risiko infeksi
curah
RASIONAL
Hipotensi dapat terjadi akibat kekurangan
cairan, disritmia, gagal jantung/syok
penurunan sistol/diastole
2. Pantau irama jantung, disritmia.
Observasi respon pasien terhadap
perifer
5. Ukur dan catat asupan dan haluaran
cairan
RASIONAL
Cemas dapat merangsang respon simpatik
dengan melepaskan katekolamin, sehingga
menyebabkan peningkatan kebutuhan jantung
akan oksigen
kecemasannya
tenang
RASIONAL
Ronki dapat menjadi indikasi kongesti paru
nafas (ronki)
2. Kolaborasi pemberian oksigen
jaringan
Hipoksemia dapat menjadi berat selama
oksimetri
edema paru
4. Berikan obat sesuai indikasi: diuretik, Berikan obat sesuai indikasi: diuretik,
brokodilator
5. Kolaborasi pemilihan pemberian
cairan
brokodilator
Cairan yang berlebihan dapat menyebabkan
edema paru
INTERVENSI
1. Catat sifat, jenis, lokasi, dan durasi nyeri
RASIONAL
Nyeri dapat meningkatkan konsumsi oksigen
nyeri
Menurunkan nyeri, menurukan ketegangan
otot dan meningkatkan penyembuhan
RASIONAL
Mencegah infeksi
tindakan
2. Kaji daerah sekitar luka operasi,
4. Kolaborasi antibiotik
5. Beri nutrisi yang adekuat
tanda infeksi
Membunuh bakteri/kuman
Membantu meningkatkan imunitas.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E. 2000. Rencana Asuhan keperawatan ; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta. EGC
Smeltzer, SC & Bare, BG. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi 8. Volume 2. Jakarta:EGC
Feriyawati, L. 2005. CABG dengan Menggunakan Vena Saphenous, Arteri Mammaria
Interna dan Arteri Radialis. FK USU
( Institute Kesehatan Nasional, Departement Kesehatan & Layanan Kemanusiaan )
Dongoes, Marilynn.1999.Rencana Asuhan Keperawatan.ed.3.Jakarta.EGC
Muttaqin, A.2009.Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler
dan Hematologi.Jakarta:Salemba Medika