A. Pengertian
Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik inflamasi berasal dari bahasa latin,
yang berarti bengkak. Istilah Tumor ini digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan
biologikal jaringan yang tidak normal. Menurut Brooker, 2001 pertumbuhan tumor dapat
digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak (benign). (Muhammad sidik hasanuddin,
2011). Tumor paru adalah salah satu jenis tumor yang sulit disembuhkan. Sesuai namanya,
tumor paru tumbuh di organ paru-paru. Tumor ini diakibatkan oleh sel yang membelah dan
tumbuh tak terkendali pada organ paru. Tumor paru jika dibiarkan dapat berkembang menjadi
kanker paru.
B. Etiologi
Meskipun etiologi sebenarnya dari kanker paru belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor
yang bertanggung jawab dalam peningkatan insiden tumor paru atau faktor pendukung dari
tumor paru, antara lain (Price Sylvia, 2006) :
1. Merokok dan asap rokok
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria
dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko
untuk menderita tumor atau kanker paru-paru.
2. Paparan zat karsinogen (asbestos, radiasi ion, radon arse)
Pemajanan (paparan) kronik terhadap karsinogen industrial, seperti arsenic, asbestos, gas
mustard, krom, asap oven untuk memasak, nikel, minyak, dan radiasi telah dikaitkan
dengan terjadinya tumor atau kanker paru. Hukum telah dibuat untuk mengendalikan
pemajanan terhadap elemen tersebut ditempat kerja.
3. Polusi udara
Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada
mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri
dan uap diesel dalam atmosfer di kota.
Berbagai karsinogen telah diidentifikasi, termasuk di dalamnya adalah sulfur, emisi
kendaraan bermotor, dan polutan dari pengolahan pabrik. Bukti-bukti menunjukkan bahwa
insiden kanker paru lebih besar di daerah perkotaan sebagai akibat penumpukan polutan
dan emisi kendaraan bermotor.
4. Pengaruh adanya penyakit lain atau predisposisi oleh karena adanya penyakit lain.
5. Pengaruh genetik dan status imunologis.
C. Patofisiologi (Price Sylvia, 2006)
Initiati agen biasanya bisa berupa unsur kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan
bereaksi langsung dan merubah struktur dasar dari komponen genetik (DNA). Keadaan
selanjutnya diakibatkan keterpaparan yang lama ditandai dengan berkembangnya neoplasma
dengan terbentuknya tumor, hal ini berlangsung lama mingguan sampai tahunan.
Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus menyebabkan cilia hilang
dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan
karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia, dan displasia. Bila lesi perifer yang
disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia, dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul
efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra.
D. Manifastasi Klinis
Manifestasi klinis pada penderita tumor paru yaitu : (Muhammad Sidik Hasanuddin, 2011)
a. Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan.
b. Napas pendek-pendek dan suara parau.
c. Batuk berdarah dan berdahak.
d. Nyeri pada dada ketika batuk dan menarik napas yang dalam.
e. Hilang nafsu makan dan berat badan menurun.