DEFINISI
Trauma cervical adalah trauma cervical adalah trauma/injuri yang
terjadi akibat benturan dibagian leher yang menyebabkan respon
penurunan neurovaskuler secara tiba-tiba dan hilangnya fungsi
pernafasan, dan ditandai dengan konkusi, kontusio, laserasi, edema.
Penyebab dari trauma cervical adalah kecelakaan lalu lintas, olahraga
(tinju, karate, terjun payung, panjat tebing, dll), jatuh, pukulan benda
tumpul pada daerah leher.
DIAGNOSIS
Adanya trauma servikal dapat ditemukan dari
pemeriksaan fisik berupa : spinal shock (paresis
flaksid, areflexia, hilangnya tonus sfingter anus,
inkontinensia alvi, priapismus), neurogenic shock
(hipotensi, bradikardi paradoksikal, flushed, kering
dan hangat pada kulit), disfungsi otonom (ileus,
retensi urin, poikilotermi). Trauma servikal yang
mengenai medula spinalis dapat berupa lesi yang
komplit atau inkomplit
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pertama cedera servikal berdasarkan prinsip umum ATLS
(advanced trauma life support) yaitu evaluasi awal berdasarkan primary survey
ABCD (airway and C-spine control, breathing and ventilatory, circulation and
stop bleeding, disability and environment).
Bila airway tidak adekuat, perlu dilakukan intubasi tanpa menggerakkan kepala
(C-spine protection). Evaluasi dan assesmen berulang diperlukan pada pasien
dengan trauma kepala dan karena pasien dengan kesadaran menurun tidak dapat
mengetahui adanya nyeri pada leher. Bila stabil dilanjutkan ke secondary survey
(head to toe examination)
PENGOBATAN
Obat yang diberikan pada pasien cedera servikal adalah golongan kortikosteroid.
Steroid berfungsi memperbaiki cedera medula spinalis dan diberikan pada 8 jam
pertama setelah cedera. Methylprednisolon dapat menurunkan respon inflamasi
dengan menekan migrasi polymorphonuclear (PMN) dan menghambat
peningkatan permeabilitas vaskular. Dosis yang diberikan 30 mg/kgbb intravena
dalam 15 menit pertama diikuti 45 menit berikutnya dengan dosis 5,4
mg/kgbb/jam selama 23 jam