Anda di halaman 1dari 18

TRAUMA MEDULA SPINALIS

Oleh :
DINDA MAHARANI PUTRI ( 21334042 )
DINI SANTIA ( 21334043 )
EFSA JEAN FRISTY ( 21334045 )
ELDA AMELIA ( 21334046 )
DEFINISI

Trauma medula spinalis adalah cedera pada tulang belakang baik


langsung maupun tidak langsung, yang menyebabkan lesi di medula
spinalis sehingga menimbulkan gangguan neurologis, dapat menyebabkan kecacatan
menetap atau kematian.

Cedera Medula spinalis dalah cedera yang biasanya berupa fraktur


ataucedera lain pada tulang vertebra, korda spinalis itu sendiri, yang terletak
didalamkolumna vertebralis, dapat terpotong, tertarik,terpilin atau tertekan
LETAK MEDULA SPINALIS

Sumsum tulang belakang (medula spinalis) adalah


kumpulan saraf dan sel yang memanjang dari bagian bawah anatomi
otak hingga punggung bawah. Dari sinilah sinyal dari otak ke
seluruh tubuh disalurkan. Letak sumsum tulang belakang berdekatan
dengan medulla, bagian paling bawah otak.
ETIOLOGI

Penyebab tersering adalah kecelakaan mobil, kecelakaan motor, jatuh,cederaolah raga, dan
luka akibat tembakan atau pisau
Penyebab lain : Vascular gangguan , Tumor, Infeksi, Spondylosis, Iatrogenik cedera
terutama setelah suntikan tulang belakang dan penempatan kateter epidural,
osteoporosis fraktur vertebra
ANATOMI
PATOFISIOLOGI
• Kerusakan medulla spinalis berkisar dari komosio sementara (pasien sembuh sempurna)
sampai kontusio, laserasi dan kompresi substansi medulla, (lebih salah satu atau dalam
kombinasi) sampai transaksi lengkap medulla (membuat pasien paralisis).

• Bila hemoragi terjadi pada daerah medulla spinalis, darah dapat merembes ke ekstradul
subdural atau daerah suaranoid pada kanal spinal, segera sebelum terjadi kontusio atau
robekan pada cedera, serabut-serabut saraf mulai membengkak dan hancur. Sirkulasi darah ke
medulla spinalis menjadi terganggu, tidak hanya ini saja tetapi proses patogenik menyebabkan
kerusakan yang terjadi pada cidera medulla spinalis akut. Suatu rantai sekunder kejadian-
kejadian yang menimbulkan iskemia, hipoksia, edema, lesi, hemorargi.
MEKANISME

• Kompresi oleh tulang, ligamentum, herniasi diskus intervertebralis dan hematom. Yang
paling berat adalah kerusakan akibat kompresi tulang dan kompresi oleh korpus
vertebra yang mengalami dislokasi tulang dan kompresi oleh korpus vertebra yang
mengalami dislokasi ke posterior dan trauma hiperekstensi.
• Regangan jaringan yang berlebihan akan menyebabkan gangguan pada jaringan, hal ini
biasanya terjadi pada hiperfleksi. Toleransi medula spinalis terhadap regangan akan
menurun dengan bertambahnya usia.
• Edema medula spinalis yang timbul segera setelah trauma menyebabkan gangguan
aliran darah kapiler dan vena.
• Gangguan sirkulasi akibat kompresi tulang atau sistem arteri spinalis anterior dan
posterior.
MANIFESTASI LESI TRAUMA
• Komosio Medula Spinalis
• Kontusio Medula Spinalis
• Laserasio Medula Spinalis
• Perdarahan
• Kompresi Medula Spinalis
• Hemiseksi Medula Spinalis
• Sindrom MedulaSpinalis bagian Anterior
• Sindrom Medula Spinalis bagian Posterior
• Transeksi Medula  Spinalis
DIAGNOSA
• ANAMNESA

• Dimanakah letak nyerinya? (cervical bagian mana dan costa berapa)

• Apakah merasa nyeri pada bagian cervicalnya? Berlangsung berapa lama?

• Pada saat kecelakaan, terbentur dibagian manakah? Berapa kali? Apakah sampai
pingsan? (jika pasien bisa menjawab, berarti pasien tidak lupa ingatan)

• Apakah ada penurunan kinerja anggota gerak tubuh? Berapa banyak dan daerah
mana sajakah? (spasme otot, kerusakan neuromuscular, ketidaknyamanan)

• Apakah dalam BAK dan BAB mengalami gangguan? (karena dapat menyebakan
konstipasi dan perubahan pola eliminasi urin)

• Apakah mengalami anxietas juga selain nyeri pada daerah cervica?

• Apakah nafasnya teratur? (melihat pola nafas kemungkinan karena kelemahan


ototdiafragma)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiologik
Pungsi Lumbal
Mielografi
PENATALAKSANAAN

 cek ABC
stabilisasi, imobilisasi medula spinalis dan penatalaksanaan hemodinamik dan atau
gangguan otonom yang kritis pada cedera dalam fase akut
Stabilisasi kepala leher menggunakan cervical collar
CERVICAL COLLAR
•  Trauma medula spinalis segmen servikal dapat menyebabkan paralisis otot-otot
interkostal. Oleh karena itu dapat terjadi gangguan pernapasan bahkan kadangkala
apnea.  INTUBASI
• Pipa nasogastrik dipasang untuk mencegah distensi abdomen akibat dilatasi gaster akut.
•  Pada stadium awal dimana terjadi dilatasi gastrointestinal, diperlukan pemberian
enema. Kemudian bila peristaltik timbul kembali dapat diberikan obat pelunak feses.
Terapi radiasi mungkin dibutuhkan pada penyakit dengan metastasis. Untuk tumor
spinal yang menyebabkan efek massa gunakan deksametason dosis tinggi yaitu 10-
100 mg intra vena dengan 6-10 mg intravena per 6 jam selama 24 jam.
OPERASI

Pada saat ini laminektomi dekompresi tidak dianjurkan kecuali pada kasus-
kasus tertentu. Indikasi untuk dilakukan operasi :
• reduksi terbuka dislokasi dengan atau tanpa disertai fraktur pada daerah
servikal, bilamana traksi dan manipulasi gagal.
• adanya fraktur servikal dengan lesi parsial medula spinalis dengan fragmen
tulang tetap menekan permukaan anterior medula spinalis meskipun telah
dilakukan traksi yang adekuat.
• Fragmen yg menekan lengkung saraf
• trauma servikal dengan lesi parsial medula spinalis, dimana tidak
tampak adanya fragmen tulang dan diduga terdapat penekanan
medula spinalis oleh herniasi diskus intervertebralis. Dalam hal ini
perlu dilakukan pemeriksaan mielografi dan scan tomografi untuk
membuktikannya.
• adanya benda asing atau fragmen tulang dalam kanalis spinalis.
• Lesi parsial medula spinalis yang berangsur-angsur memburuk
setelah pada mulanya dengan cara konservatif yang maksimal
menunjukkan perbaikan, harus dicurigai hematoma.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai