Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TRAUMA MEDULA

SPINALIS

KELOMPOK 15
1. GEARTI M KARMOMYANAN
2. OCVIANUS KEVIN KAKALANG
PENGERTIAN TRAUMA/CEDERA MEDULA
SPINALIS

 Trauma spinal atau cedera pada tulang belakang adalah cedera


yang mengenai servikalis, vertebralis dan lumbalis akibat dari
suatu trauma yang mengenai tulang belakang, seperti jatuh dari
ketinggian, kecelakaan lalu lintas, kecelakaan olahraga, dan
sebagainya. Trauma pada tulang belakang dapat mengenai
jaringan lunak pada tulang belakang yaitu ligamen dan diskus,
tulang belakang sendiri dan susmsum tulang belakang atau
spinal kord. Apabila Trauma itu mengenai daerah servikal pada
lengan, badan dan tungkai mata penderita itu tidak tertolong. Dan
apabila saraf frenitus itu terserang maka dibutuhkan pernafasan
buatan, sebelum alat pernafasan mekanik dapat digunakan.
(Muttaqin, 2008).
 Cedera Medula spinalis adalah cedera yang biasanya berupa
fraktur atau cedera lain pada tulang vertebra, korda spinalis itu
sendiri, yang terletak didalam kolumna vertebralis, dapat
terpotong, tertarik, terpilin atau tertekan
PENYEBAB ATAU ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO TRAUMA MEDULA SPINALIS

Cedera Medula Spinalis disebapkan oleh trauma langsung yang


mengenai tulang belakang dimana trauma tersebut melampaui
batas kemampuan tulang belakang dalam melindungi saraf-
saraf di dalamnya
Cedera sumsum tulang belakang terjadi akibat patah tulang
belakang dan terbanyak mengenai daerah servikal dan
lumbal.cedera terjadi akibat hiperfleksi, hiperekstensi,
kompressi, atau rotasi tulang belakang.didaerah torakal tidak
banyak terjadi karena terlindung dengan struktur toraks.
MEKANISME TERJADINYA CEDERA
MEDULLA SPINALIS

• Fleksi
• Fleksi dan rotasi
• Kompresi Vertikal (aksial)
• Hiperekstensi atau retrofleksi
• Fleksi lateral
• Fraktur dislokasi
Klasifikasi Cedera Medulla Spinalis

1. Cedera stabil
Fleksi
Fleksi ke Lateral dan Ekstensi
2. Kompresi Vertikal

Klasifikasi trauma Medula Spinalis

• Komosio modula spinalis adalah suatu keadaan dimana fungsi


mendula spinalis hilang sementara tanpa disertai gejala sisa
atau sembuh secara sempurna. Kerusakan pada komosio
medula spinalis dapat berupa edema, perdarahan verivaskuler
kecil-kecil dan infark pada sekitar pembuluh darah.
• Komprensi medula spinalis berhubngan dengan cedera
vertebral, akibat dari tekanan pada edula spinalis.
• Kontusio adalah kondisi dimana terjadi kerusakan pada
vertebrata, ligament dengan terjadinya perdarahan, edema
perubahan neuron dan reaksi peradangan.
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi Klinis Trauma Medula Spinalis (Brunner dan


Suddarth, 2001)
 Nyeri akut pada belakang leher, yang menyebar
sepanjang saraf yang terkena
 Paraplegia
 Tingkat neurologik
 Paralisis sensorik motorik total
 Kehilangan kontrol kandung kemih (refensi urine,
distensi kandung kemih)
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala cedera medula spinalis tergantung dari
tingkat kerusakan dan lokasi kerusakan. Dibawah garis
kerusakan terjadi misalnya hilangnya gerakan volunter,
hilangnya sensasi nyeri, temperature, tekanan dan
proprioseption, hilangnya fungsi bowel dan bladder dan
hilangnya fungsi spinal dan refleks autonom
1. Perubahan refleks
Setelah terjadi cedera medula spinalis terjadi edema medula
spinalis sehingga stimulus refleks juga terganggu misalnya
rfeleks p[ada blader, refleks ejakulasi dan aktivitas viseral.
2. Spasme otot
Gangguan spame otot terutama terjadi pada trauma komplit
transversal, dimana pasien trejadi ketidakmampuan
melakukan pergerakan.
KOMPLIKASI

Adapun komplikasinya adalah sebagai berikut


• Neurogenik shock
• Hipoksia
• Gangguan paru-paru
• Ileus paralitik
• Infeksi saluran kemih
• Infeksi
PENATALAKSANAAN
MEDIK TRAUMA MEDULA SPINALIS
Prinsip penatalaksanaan medik trauma medula spinalis
adalah sebagai berikut:
 Segera dilakukan imobilisasi.
 Stabilisasi daerah tulang yang mengalami
cedera seperti dilakukan pemasangan collar
servical, atau dengan menggunakan bantalan
pasir.
 Mencegah progresivitas gangguan medula
spinalis misalnya dengan pemberian oksigen,
cairan intravena, pemasangan NGT.
 Terapi Pengobatan
PENCEGAHAN

 Menurunkan kecepatan berkendara.


 Menggunakan sabuk keselamatan dan pelindung
bahu.
 Menggunakan helm untuk pengendara motor dan
sepeda.
 Program pendidikaan langsung untuk mencegah
berkendara sambil mabuk.
 Mengajarkan penggunaan air yang aman.
 Mencegah jatuh.
 Menggunakan alat-alat pelindung dan teknik latihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri


2) Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload d.d
tekanan darah meningkat atau menurun
3) Perfusi jaringan perifer tidak efektif b.d kekurangan volume
cairan d.d turgor kulit menurun
4) Pola napas tidak efektif b.d depresi pernapasan d.d dyspnea
5) Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskolar d.d
kekuatan otot menurun
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai