MEDULA SPINALIS
Trauma / Cidera medulla spinalis adalah
suatu kerusakan fungsi neurologis yang
disebabkan seringkali oleh kecelakaan
lalu lintas. Apabila cedera itu mengenai
daerah L1-2 dan/atau di bawahnya maka
dapat mengakibatkan hilangnya fungsi
motorik dan sensorik serta kehilangan
fungsi defekasi dan berkemih.
Lanjut….
Vertebra yang paling sering mengalami cedera
adalah medula spinalis pada daerah servikal
(leher) ke-5,6, dan ke 7,torakal ke 12 dan
lumbal pertama
@ Tindakan Respiratori :
1. Berikan oksigen untuk mempertahankan PO2 arterial
yang tinggi.
2. Terapkan perawatan yang sangat berhati-hati untuk
menghindari fleksi atau eksistensi leher bila diperlukan
inkubasi endrotakeal.
3. Pertimbangan alat pacu diafragma (stimulasi listrik saraf
frenikus) untuk pasien dengan lesi servikal yang tinggi.
LANJUTAN…
@ Reduksi dan Fraksi skeletal:
► 1. Cedera medulla spinalis membutuhkan
immobilisasi, reduksi, dislokasi, dan stabilisasi
koluma vertebrata.
► 2. Kurangi fraktur servikal dan luruskan spinal
servikal dengan suatu bentuk traksi skeletal, yaitu
teknik tong /capiller skeletal atau halo vest.
► 3. Gantung pemberat dengan batas sehinga tidak
menggangu traksi
LANJUTAN….
@ Intervensi bedah = Laminektomi
Dilakukan Bila :
1. Deformitas tidak dapat dikurangi dengan fraksi
2. Terdapat ketidakstabilan signifikan dari spinal
servikal
3. Cedera terjadi pada region lumbar atau torakal
4. Status Neurologis mengalami penyimpanan
untuk mengurangi fraktur spinal atau dislokasi
atau dekompres medulla.
PEMERIKSAN
DIAGNOSTIK
Sinar X spinal
Menentukan lokasi dan jenis cedera tulan
(fraktur, dislokasi), unutk kesejajaran, reduksi
setelah dilakukan traksi atau operasi
Skan ct
Menentukan tempat luka / jejas, mengevaluasi
ganggaun struktural
LANJUTAN…
MRI
Mengidentifikasi adanya kerusakan saraf spinal,
edema dan kompresi
- Mielografi.
Untuk memperlihatkan kolumna spinalis (kanal
vertebral) jika faktor putologisnya tidak jelas atau
dicurigai adannya dilusi pada ruang sub anakhnoid
medulla spinalis (biasanya tidak akan dilakukan
setelah mengalami luka penetrasi).
LANJUTAN….
@Foto ronsen torak, memperlihatkan keadan
paru (contoh : perubahan pada diafragma,
atelektasis)
@Pemeriksaan fungsi paru (kapasitas vita,
volume tidal) : mengukur volume inspirasi
maksimal khususnya pada pasien dengan
trauma servikat bagian bawah atau pada
trauma torakal dengan gangguan pada saraf
frenikus /otot interkostal).
@GDA : Menunjukan kefektifan penukaran gas
atau upaya ventilasi
Pengkajian
Observasi pola pernapasan
Kaji kekuatan batuk pasien serta
auskultasi paru-paru
Adanya perubahan fungsi motorik dan
sensorik dan gejala kerusakan neurologik
progresif.
Fungsi motorik dan sensorik dikaji melalui
pemeriksaan neurologik cermat dengan
cara;
Lanjutan…
Kemampuan motorik dikaji dengan meminta
pasien untuk meregangkan jari-jari tangan,
meremas tangan pemeriksa, dan
menggerakkan ibu jari kaki atau membalik
kaki
Sensasi dikaji dengan mencubit kulit atau
menusuk kulit dengan ujung patahan lidi
kapas, mulai dari tingkat bahu dan berjalan
turun ke kedua sisi ekstremitas. Pasien
ditanya apakah sensasi dirasakan
Adanya penurunan pada fungsi neurologik
dilaporkan dengan segera
Lanjutan….
Kaji adanya syok spinal;terjadi kehilangan reflek
komplet, motorik, sensorik,dan aktivitas otonom
dibawah tingkat lesi yang menyebabkan
paralisis kandung kemih dan distensi.
Palpasi adanya retensi urin dan distensi
kandung kemih yang berlebihan.
Kaji dilatasi lambung dan usus sebagai akibat
gangguan autonom
Pantau suhu; hipertemia akibat perubahan
kontrol suhu karena gangguan autonom
Diagnosa Keperawatan
• Pola nafas tidak efektif yang berhubungan
dengan kelemahan atau paralisi otot
abdominal dan interkostal
• Kerusakan mobilitas fisik yang
berhubungan dengan gangguan sensorik dan
motorik
• Risiko terhadap kerusakan integritas kulit
yang berhubungan dengan kehilangan
sensori dan imobilitas
Lanjutan…