Anda di halaman 1dari 73

Asuhan Keperawatan pada Kasus

Encephalitis
(Meningitis ensefalitis,
Toksoplasmosis Ensefalitis)

1
 Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh
infeksi virus.
 Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,
seperti meningitis yang disebut meningitis ensefalitis, atau
komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh
virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri).
 Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria,
atau primary amoebic meningoencephalitis, juga dapat
menyebabkan ensefalitis (yang disebut dengan
toksoplasmosis ensefalitis) pada orang yang sistem kekebalan
tubuhnya kurang. Kerusakan otak terjadi karena otak
terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian.

2
 Encephalitis adalah proses inflamasi akut mengenai otak.
 Infeksi virus yg paling umum terjadi dan penyebab terpenting,
dg lebih dari 100 jenis virus
 Gejala:
 Fever/demam
 Headache/sakit kepala
 Behavioral changes/perubahan perilaku
 Altered level of consciousness/gangguan tingkat kesadaran
 Focal neurologic deficits/defisit saraf fokal
 Seizures/kejang
 Insiden 3.5-7.4 per 100,000 orang per tahun

3
ETIOLOGI
1. Virus
 Virus RNA terdiri dari campak, rubella pada
bayi baru lahir, enterovirus (penyebab paling
sering ), mumps.
 Virus DNA terdiri dari herpes virus hominis,
varissela zooster, sitomegalovirus (kongenital
atau didapat), virus ebstein-Barr, variola.

4
ETIOLOGI
 2. Non Viral
 Mikoplasma, toksoplasmolisis, TB, sifilis,
jamur misalnya kriptokokosis, trikinosis dan
ekinokokus.
 Para dan pasca infeksi misal pada penyakit
spesifik : campak, rubella, influensa, hepatitis,
pertusis.
 Pemberian vaksin : vaksin pertusis, rabies,
campak, influenza
5
ETIOLOGI
3. Penyebab lain
 Invansi langsung cairan serebro spinal selama
punksi lumbal

6
Penyebab Virus Encephalitis
 Herpes virus – HSV-1, HSV-2, varicella zoster virus, cytomegalovirus,
Epstein-Barr virus, human herpes virus 6
 Adenovirus
 Influenza A
 Enterovirus, poliovirus
 Measles, mumps, and rubella virus
 Rabies
 Arbovirus – Contoh: Virus Japanese encephalitis; Virus St. Louis
encephalitis; Virus West Nile encephalitis; Virus Eastern, Western dan
Venzuelan equine encephalitis; virus tick borne encephalitis
 Bunyavirus – Contoh: Virus La Crosse strain of California
 Reovirus – Contoh: Virus Colorado tick fever
 Arenavirus – Contoh: Virus lymphocytic choriomeningitis

7
Apakah Arbovirus itu?
 Arbovirus = virus arthropoda-borne (melalui
serangga)
 Arbovirus hidup di alam melalui transmisi
antara host bertulang belakang (manusia) yg
rentan melalui gigitan serangga terinfeksi.
 Infeksi vertebrata terjadi ketika
arthropoda/serangga yg terinfeksi menggigit

8
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 9
http://www.cdc.gov/ncidod/dvbid/arbor/schemat.pdf
Arbovirus Utama yang That
Menyebabkan Encephalitis
 Flaviviridae
 Japanese encephalitis
 St. Louis encephalitis
 West Nile
 Togaviridae
 Eastern equine encephalitis
 Western equine encephalitis
 Bunyaviridae
 La Crosse encephalitis

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 10


11
West Nile Virus
 Flavivirus
 Primary host – wild
birds
 Principal arthropod
vector – mosquitoes
 Geographic distribution
- Africa, Middle East,
Western Asia, Europe,
Australia, North
America, Central
America
12
http://www.walgreens.com/images/library/healthtips/july02/westnilea.jpg
St. Louis Encephalitis
 Flavivirus
 Paling sering melalui
transmisi nyamuk ke
manusia
 Penyebab epidemik
flaviviral encephalitis

13
Japanese Encephalitis
 Flavivirus yg berhubungan dg St.
Louis encephalitis
 Penyebab terpenting dr arboviral
encephalitis di dunia, dg lebih dr
45,000 kasus dilaporkan tiap tahun.
 Ditularkan melalui nyamuk culex,
yang berkembang di persawahan.
 Nyamuk terinfeksi setelah
menggigit babi dan burung liar yg
terinfeksi virus Japanese
encephalitis. Nyamuk yg
terinfeksi menyebarkan virus ke
manusia dan binatang lain selama
proses makan.
14
Sejarah Encephalitis Jepang
 1800an – ditemukan di Japan
 1924 –epidemic di Jepang, 6125 kasus, 3797
meninggal.
 1948 – menyebar di Japan
 1949 – menyebar di Korea
 1966 – menyebar di China
 Saat ini – Prevalensi di Asia Tenggara. 30.000-
50.000 kasus dilaporkan tiap tahun.

15
Distribusi Encephalitis Jepang di
Asia, 1970-1998

16
Eastern Equine Encephalitis
 Togavirus
 Disebabkan oleh virus
yg ditransmisi ke
manusia dan kuda
melalui gigitan nyamuk
terinfeksi.

17
La Crosse Encephalitis
 Bunyavirus
 Rata-rata 75 kasus per
tahun dilaporkan ke
CDC
 Sebagian besar kasus
terjadi pada anak-anak
di bawah 16 tahun

18
Molekul Biologi Virus
yang Menyebabkan
Encephalitis Virus
• Flaviviridae: West Nile Virus
• Togaviridae: Eastern and Western
Equine Encephalitis
• Bunyaviridae: La Crosse Virus

19
Flavivirus
• Virus Japanese Encephalitis
• Virus St. Louis encephalitis
• Virus West Nile

20
Gambar Virus West Nile diisolasi dari
Jaringan Otak Gagak Hitam.

21
Togavirus
 Family: Togaviridae
 Genus: Alphavirus

Struktur
Alphavirus

22
Siklus Transmisi adalah Kunci
Weaponization (Serangan)
Mosquito vector
Incidental infections

West Nile virus

Bird reservoir hosts Incidental infections

23
http://www.cdc.gov/ncidod/dvbid/westnile/conf/February_2003.htm
KLASIFIKASI
 1. Infeksi virus yang bersifat epidemik
a. Golongan Enterovirus : Polimiyelitis, virus
eoxsackie, virus ECHO
b. Golongan Virus ARBO : Western equine
enchepalitis, st louis enchepalitis, Eastern
Equine enchepalitys, Murray Valley
enchepalitis, Russian spring summer
enchepalitis, Japanese B enchepalitis

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 24


KLASIFIKASI … lanjutan
 2. Infeksi virus yang bersifat sporadik : rabies,
herpes simplek, herpes zooster,
limfomagranuloma, mumps, limpocityc
choviomeningitis dan sejenios lain yang
dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum
jelas

25
KLASIFIKASI … lanjutan
 3. Ensefalitis pasca infeksi : pasca morbili,
pasca varisiela, pasca rubella, pasca vaksinia,
pasca mononukleosis infeksious dan jenis –
jenis infeksi traktus respiratorius yang tidak
spesifik

26
Riwayat Pasien
 Perjalanan yg baru dialami dan konteks geografik:
 Africa → Cerebral malaria
 Asia → Japanese encephalitis
 High risk regions of Europe and USA → Lyme
disease
 Gigitan binatang terkini → Tick borne encephalitis
atau Rabies.
 Pekerjaan:
 Pekerja di hutan
 Petugas kesehatan, kemungkinan terpapar penyakit
infeksi.
27
Riwayat pasien … lanjutan.
 Iklim
 Japanese encephalitis sering terjadi selama musim hujan.
 Infeksi Arbovirus lebih sering terjadi selama musim panas dan gugur.
 Faktor Predisposisi:
 Immunosuppressi disebabkan oleh penyakit dan/ pengobatan.
 Transplantasi Organ → infeksi Opportunistic
 HIV → infeksi CNS
 HSV-2 encephalitis dan Cytomegalovirus infection (CMV)
 Drug ingestion dan/penyalahgunaan obat
 Trauma

28
Tanda awal/Initial Signs
 Headache/sakit kepala
 Malaise/rasa tidak enak badan
 Anorexia/nafsu makan turun
 Nausea dan Vomiting/mual muntah
 Abdominal pain/nyeri abdomen

29
Perkembangan Tanda
Gejala/Developing Signs
 Perubahan LOC – mild lethargy sampai deep coma.
 Status mental – bingung, delirium, disorientasi.
 Penyimpangan Mental :
 Hallusinasi
 Agitasi
 Perubahan kepribadian/personality change
 Gangguan perilaku/behavioral disorders
 Psychosis
 Focal atau general seizures/kejang pada >50% kasus
yg parah.
 Defisit neurologis.
30
Tanda-tanda Neurologik.
 Gangguan neurologi fokal/focal neurological
disturbance.
 Paling umum:
 Aphasia
 Ataxia /hilang keseimbangan
 Hemiparesis dg reflexs tendon hyperactiv.
 Pergerakan Involuntar
 Defisit saraf kranial (ocular palsi, facial weakness)

31
Penyebab Lain Encephalopathy
 Anoxic/Ischemic conditions
 Metabolic disorders
 Nutritional deficiency
 Toxic (Accidental & Intentional)
 Systemic infections
 Critical illness
 Malignant hypertension
 Mitochondrial cytopathy (Reye’s and MELAS syndromes)
 Hashimoto’s encephalopathy
 Traumatic brain injury
 Epileptic (non-convulsive status)
 CJD (Mad Cow)

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 32


Differential Diagnosis
 Bedakan Etiology
 (1) Bacterial infection and other infectious conditions
 (2) Parameningeal infections or partially treated bacterial meningitis
 (3) Nonviral infectious meningitides where cultures may be negative
(e.g., fungal, tuberculous, parasitic, or syphilitic disease)
 (5) Meningitis secondary to noninfectious inflammatory diseases
 MRI
 Dapat membedakan perdarahan subdural, tumor, dan thrombosis sinus
 Biopsy
 Untuk pasien yg semakin memburuk, lesi tidak terdiagnosis setelah
scan, atau respon yg buruk terhadap acyclovir.
 Tanda-tanda klinik dapat membedakan virus encephalitis

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 33


Differential Diagnosis cont.
Encephalopathy Encephalitis
Fever Uncommon Common
Headache Uncommon Common
AMS Steady deterioration May
fluctuate
Focal Neurologic Signs Uncommon Common
Types of seizures Generalized Both
Blood: Leukocytosis Uncommon Common
CSF: Pleocytosis Uncommon Common
EEG: Diffuse slowing Common +Focal
MRI Often normal Focal Abn.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 34


Clinical
Considerations
Radiology

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 35


MRI

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 36


MRI

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 37


Clinical
Considerations
Laboratory Diagnosis

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 38


Laboratory Diagnosis
 Diagnosis didasarkan pada CSF
 Normal nilai glucose
 Tidak ada bacteria pada culture.
 Virus jarang ditemukan di CSF
Kurang dari setengah teridentifikasi
 Polymerase Chain Reaction techniques
 Deteksi DNA virus khusus pada CSF

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 39


Clinical
Considerations
Treatment

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 40


Treatment
 Acyclovir diberikan sebelum pasien koma dan
dilanjutkan sedikitnya 10 hari utk dampak
terapi yg maksimal.
 Gambaran demam gunung batu (Rocky
Mountain) harus diwasdai, dan berikan
Doxycycline.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 41


Treatment
 1. Fenobarbital 5-8 mg/Kg BB/24 jam untuk
mencegah kejang
2. Diazepam 0,1-0,2 mg/Kg BB jika kejang-kejang
sering / terus terjadi
3. Deksametason 0,5 mg/Kg BB/24 jam untuk
mengurangi peradangan
4. Manitol 1,5-2,0 g/Kg BB selama 30-60 menit
mengeluarkan oedema otak/PTIK
5. Asiklovir 10 mg/kgBB/hari IV setiap 8 jam jika
ada ensefalitis herpes

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 42


Therapy Pendukung
 Demam, dehydrasi, electrolyte tidak seimbang, dan kejang/convulsi
memerlukan treatmen.
 Untuk oedema cerebral yang parah menyebabkan herniasi, kontrol
hyperventilasi, berikan mannitol, dan dexamethasone.
 Pasien dg oedema cerebral jangan overhydrasi.
 Monitoring ICP.
 Jika ada bukti pembesaran ventrikel, tekanan intracranial dimonitor dalam
hubungannya dengan pengaliran CSF.
 Outcome nya biasanya jelek.
 Untuk bayi dg effusi subdural, tepukan berulang subdural setiap hari melalui
sutura biasanya membantu.
 Tidak lebih dr 20 mL/hari dari CSF harus diambil dari satu sisi utnuk
mencegah pergeseran mendadak isi intra kranial.
 Jika effusi muncul setelah 3 sampai 4 minggu penepukan/tapping, eksplorasi
pembedahan terhadap eksisi membran subdural diindikasikan.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 43


Dexamethasone
 Synthetik dari steroid adrenocortical
 Potensi memberikan efek anti-inflammasi
 Injeksi Dexamethasone via IV kemudian IM
 Efek samping: convulsi; peningkatan ICP
setelah pengobatan; vertigo; headache;
gangguan psychic

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 44


Glasgow Coma Scale
 Test Response ____Score
 Eye None 1
 Opening To pain 2
 To verbal stimuli 3
 Spontaneously 4
 Best None 1
 Verbal Incomprehensible words 2
 Response Inappropriate words 3
 Disoriented conversation 4
 Oriented conversation 5
 Best None 1
 Motor Abnormal extension 2
 Response Abnormal flexion 3
 Flexion withdrawal 4
 Localizes pain 5
 ______________Obeys commands _________6 _
 Total score 3-15

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 45


Clinical
Considerations
Vaccination

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 46


Vaksinasi
 Tidak ada untuk sebagian besar Encephalitis
 Japanese Ensefalitis (JE)
 91% efektif
 Derivat sel Vero vaksin telah dikembangkan di
Cina
2 juta dosis diproduksi setiap tahun di China
dan Jepang
 Vaksin JE lain sedang dalam pengembangan

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 47


Pengendalian infeksi/
Infection Control
 CDC’s “Tiga cara untuk menurunkan
Resiko Terkena Virus West Nile”
 Hindari gigitan serangga
 Mosquito-proof /pasang anti nyamuk rumah anda
 Bantu komunitas/lingkungan anda

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 48


Pencegahan Endemic :
Hindari gigitan serangga
 Oleskan larutan anti nyamuk
 Pakaian dapat membantu mengurangi
gigitan serangga
 Waspada terhadap jam-jam puncak
nyamuk

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 49


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ENSEFALITIS
 A. PENGKAJIAN
1. AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT
Gejala : Perasaan tidak enak/ malaise,Keterbatasan aktifitas
yang ditimbulkan oleh kondisinya
Tanda : Ataksia, kelumpuhan, gerakan infolunter, kelemahan
secara umum, keterbatasan dalam rentang gerak
2. SIRKULASI
Gejala : adanya riwayat kardiopatologi, misalnya endokarditis.
Tanda : TD meningkat, nadi menurun, takanan nadi berat
(berhubungan dengan peningkatan TIK berpengaruh pada
pusat vasomotor, takikardi, disritmia.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 50


PENGKAJIAN

3. ELIMINASI
Tanda : adanya inkontenensia atau retensi
4. MAKANAN DAN CAIRAN
Gejala : anoreksia, kesulitan menelan
Tanda : muntah, turgor kulit jelek, membrane mukosa
kering, gangguan pertumbuhan BB kurang dari 80%,
ukuran LLA menurun.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 51


PENGKAJIAN

5. NEUROSENSORIS
Gejala : sakit kepala (merupakan gejala pertama dan
biasanya berat), kaku pada persarafan yang terkena,
kehilangan sensasi (kerusakan pada saraf cranial),
timbul kejang.
Tanda : mata anishokor atau tidak bereaksi terhadap
cahaya (tanda peningkatan TIK), status mental letargi
sampai kebingungan yang berat bahkan koma,
perubahan pada fungsi motoris dan sensoris, kejang
umum atau local, hemiparase atau hemiplegi.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 52


PENGKAJIAN

6. NYERI/ KENYAMANAN
Gejala : sakit kepala (berdenyut dengan hebat terutama pada
frontal), ketegangan pada leher, nyeri pada tenggorokan.
Tanda : perilaku distraksi atau gelisah
7. PERNAFASAN
Gejala : adanya riwayat infeksi sinus/paru
Tanda : peningkatan kerja pernafasan, saluran nafas dan
frekuensi nafas menurun.
8. INTEGRITAS EGO
Tanda : penampilan dan muka terlihat tua, anak sangat kurus,
rambut kepala nampak kering, tipis dan mudah rontok.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 53


DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan
adanya oedema serebral.
 Nyeri akut : sakit kepala berhubungan dengan peningkatan
tekana vaskuler serebral.
 Hipertermi berhubungan dengan efek langsung dari
sirkulasi endotoksin pada hipotalamus.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake tidak adequate (anoreksia,
muntah).
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler.
 Resiko trauma berhubungan dengan kejang.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 54


INTERVENSI
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan
adanya
oedema serebral.
 Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
perfusi jaringan serebral kembali efektif.
NOC : Status sirkulasi.
Kriteria hasil :
a. Mendemonstasikan status sirkuasi yang ditandai dengan :
• Tekanan systole dan diastole daam rentang yang
diharapakan.
• Tidak ada ortostatik hipertensi
• Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK (tidak lebih dari 15
mmHg)
b. Menunjukan fungsi sensori motori cranial yang utuh:
tingkat kesadaran baik,
05/4/21
tidak ada gerakan infolunter.
Askep Ensefalitis by Ikhwan A 55
 NIC : Monitor TIK
a. Monitor tekanan perfusi serebral
b. Catat respon pasien terhadap stimulus
c. Monitor TIK dan respon neurologist
terhadap aktifitas
d. Monitor jumah drainage cairan
serebrospinal
e. Monitor suhu
f. Kolaborasi pemberian antibiotic

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 56


 2. Nyeri akut berhubungan dengan factor infeksi.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan nyeri
berkurang
NOC : Pain level
Kriteria hasil
a. Mampu mengontrol nyeri
b. Menggunakan metode non farmakologi untuk
mengurangi nyeri
c. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan managemen nyeri
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 57
 NIC : Pain management
a. Observasi reaksi abnormal dari
ketidaknyamanan
b. Gunakan komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
c. Ajarkan tehnik non farmakologi
d. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
e. Tingkatkan istirahat.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 58


 3. Hipertermi berhubungan dengan efek langsung dari
sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama proses keperawatan diharapkan suhu tubuh
dalam batas normal
NOC : Thermoregulation
Kriteria hasil :
a. Suhu tubuh dalam rentang normal
b. Nadi dan respirasi dalam batas normal
c. Tidak adaperubahan warna kulit dan tidak ada
pusing

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 59


 NIC : Temperature Regulation
Intervensi :
a. Monitor suhu tubuh minimal setiap 2 jam
b. Monitor tanda – tanda hipertermi atau
hipotermi
c. Monitor tanda – tanda vital
d. Monitor warna dan suhu kulit
e. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 60


 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake tidak adequate
(anoreksia, muntah)
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama proses keperawatan diharapkan kebutuhan
nutrisi terpenuhi

NOC : Nutrition status


Kriteria hasil :
a. Asupan nutrisi yang adequate
b. Asupan makanan dan cairan yang adequate
c. Energy yang dihasilkan
d. Berat badan tidak turun secara dratis
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 61
 NIC : Nutrition Monitoring
Intervensi :
a. BB pasien dalam rentang normal
b. Monitor adanya penurunan berat badan
c. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
d. Monitor turgor kulit
e. Monitor rambut kering, kusam dan mudah patah
f. Monitor kalori dan intake nutrisi

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 62


 5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
kerusakan neuromuskuler
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan mobilitas fisik kembali normal.
NOC : Joint movement active
Kriteria hasil :
a. Klien meningkat dalam aktifitas fisik
b. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
c. Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan
kekuatan dan kemampuan berpindah
d. Memperagakan pengguanaan alat bantu untuk
mobilisasi

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 63


 NIC :Exercise therapy : ambulation
Intervensi :
a. Monitor TTV sebelum/sesudah latihan dan
lihat respon pasien saat latihan
b. Kaji kemampuan klien dalam mobiisasi
c. Beri dan Bantu jika pasien membutuhkan
d. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi,
berikan bantuan jika diperlukan.
e. Dampingi pasien dan saat mobilisasi
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 64
 6. Resiko trauma berhubungan dengan kejang
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan resiko trauma dapat dikurangi.
NOC : Risk control
Kriteria hasil
a. Klien terbebas dari cedera
b. Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk
mencegah cedera
c. Klien mampu menjelaskan factor resiko dari
lingkungan/ perilaku sosial
d. Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah
cedera.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 65
 NIC : Manajemen lingkungan
Intervensi :
Sediakan lingkungan yang aman bagi klien
a. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
(misalnya memindahkan perabot)
b. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
bersih
c. Membatasi pengunjung
d. Memberikan penerangan yang cukup
e. Menganjurkan keluarga untuk menemani
f. Mengontrol lingkungan dari kebisingan.
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 66
EVALUASI
 1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan
dengan adanya oedema serebral.
Kriteria hasil :
a. Mendemonstasikan status sirkuasi yang ditandai
dengan :
• Tekanan systole dan diastole daam rentang yang
diharapakan.
• Tidak ada ortostatik hipertensi
• Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK (tidak lebih
dari 15 mmHg)
b. Menunjukan fungsi sensori motori cranial yang
utuh : tingkat kesadaran baik, tidak ada gerakan
infolunter.
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 67
EVALUASI
 2. Nyeri akut berhubungan dengan faktor
infeksi.
Kriteria hasil :
a. Mampu mengontrol nyeri
b. Menggunakan metode non farmakologi
untuk mengurangi nyeri
c. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan managemen nyeri
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 68
EVALUASI
 3. Hipertermi berhubungan dengan efek
langsung dari sirkulasi endotoksin pada
hipotalamus

Kriteria hasil :
a. Suhu tubuh dalam rentang normal
b. Nadi dan respirasi dalam batas normal
c. Tidak adaperubahan warna kulit dan tidak
ada pusing

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 69


EVALUASI
 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake tidak
adequate ( anoreksia, muntah )
Kriteria hasil :
a. Asupan nutrisi yang adequate
b. Asupan makanan dan cairan yang adequate
c. Energy yang dihasilkan
d. Berat badan tidak turun secara dratis

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 70


EVALUASI
 5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan kerusakan neuromuskuler
Kriteria hasil :
a. Klien meningkat dalam aktifitas fisik
b. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas
c. Memverbalisasikan perasaan dalam
meningkatkan kekuatan dan kemampuan
berpindah
d. Memperagakan pengguanaan alat bantu
untuk mobilisasi
05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 71
EVALUASI
 6. Resiko trauma berhubungan dengan kejang
Kriteria hasil
a. Klien terbebas dari cedera
b. Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk
mencegah cedera
c. Klien mampu menjelaskan factor resiko dari
lingkungan/ perilaku social
d. Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah
cedera.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 72


TERIMA KASIH

05/4/21 Askep Ensefalitis by Ikhwan A 73

Anda mungkin juga menyukai