Anda di halaman 1dari 3

FORMAT PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN

Nama Mahasiswa : ………………………………...… Tanggal : …….……………………………


NPM : ………………………………………….. Observer : …………………...……………

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1
A FASE ORIENTASI
Validasi perlunya prosedur pemeriksaan neurologi pada status medis atau
1 1
rencana keperawatan. Kesiapan diri
Berikan salam terapeutik. bina hubungan saling percaya rumuskan kontrak
2 1
tindakan bersama klien: tempat, waktu, aktivitas
3 Jelaskan tujuan dilakukan pemeriksaan fisik 2
4 Jelaskan prosedur tindakan 1
5 Tanyakan kesiapan klien 1

B FASE KERJA
6 Perhatikan precaution bahaya infeksi dengan cuci tangan 1
Jaga privasi klien dengan memasang sampiran/menutup pintu dan jendela
7 1
jika diperlukan
Jaga keselamatan dan keamanan diri dari bahaya fisik selama tindakan,
8 1
dengan menggunakan sarung tangan
Status Mental dan Emosional
Kesadaran
Bicara dengan klien, tanyakan tentang peristiwa atau aktivitas yang terjadi
9 2
disekitar klien atau kekuatiran klien terhadap masalah kesehatanya
Kaji nilai GCS
10 Memeriksa respon membuka mata dengan benar 2
11 Memeriksa respon verbal dengan benar 2
12 Memeriksa respon motorik dengan benar 2
13 Menilai hasil pemeriksaan dengan benar 2
Bahasa
14 Observasi suara klien, nada dan gaya pembicaraan 1
Saat diketahui bahwa komunikasi dengan klien tidak efektif, periksa adanya
15 1
afasia
Fungsi Intelektual
Periksa terhadap ingatan jagka pendek, dengan meminta klien menghitung
16 1
angka (orang normal dapat mengingat 5 sampai 8 )
Menguji ingatan jarak panjang, dengan menanyakan klien hal-hal seperti
17 1
nama kecil ibunya, hari ulang tahun dll
Pengkajian Saraf Kranial

NC I (Olfaktorius): Minta klien untuk mengidentifikasi aroma-aroma yang


18 2
umum dikenal, seperti kopi, vanilli dll

NC II (Optikus): Mengukur ketajaman penglihatan (visus) dengan snallen


19 2
card, dan kaji lapang pandang
NC III (Okulomotorius), NC IV (Trokhelearis) & NC VI (Abdusens): Kaji gerakan
20 ekstraokuler mata; ukur reaksi pupil terhadap cahaya dan akomodasinya 2

NC V (Trigeminus): Kaji reflek kornea, Kaji sensasi dari sentuhan ringan dan
nyeri menyilang pada kulit wajah, kaji kemampuan klien untuk mengatupkan
21 2
gigi sekuat mungkin kemudian kita raba M. masseter &m. temporalis

NC VII (Fasialis): Minta klien tersenyum, mengencangkan wajah,


menggembungkan pipi, menaikkan dan menurunkan alis mata, perhatikan
22 2
kesimetrisanya.Minta klien untuk mengidentifikasi rasa asin, manis, dan
asam dilidah bagian depan
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1
NC VIII (Auditori). Tes saraf khoklearis: Periksa kemampuan klien untuk
23 mendengar kata-kata yang dibicarakan. Jika pendengaran berkurang, 2
lakukan tes Rinne, Schwabach, & Weber
Tes saraf Vestibularis: lakukan tes menuver Nylen-Barany atau manuver
hallpike. Untuk membangkitkan vertigo dan nistakmus posisional, pasien
diminta duduk ditempat tidur kemudian direbahkan sampai kepala
2
tergantung di pinggir tempat tidur dengan sudut 30 derajat dibawah
horisontal, selanjutnya kepala ditolehlan ke kiri dilihat adanya nistakmus &
vertigo. ulangi ke kanan
Tes keseimbangan. Tes romberg yang dipertajam : pasien berdiri dengan
kaki satudidepan kaki yang lain(tumit kaki satu berada di depan jari-jari kaki
2
lain, lengan dilipat di dada, dan mata ditutup. Normal jika mampu berdiri
dalam posisi ini selama 30 detik atau lebih
NC IX (Glosofaringeus) & NC X (Vagus): Minta klien untuk mengidentifikasi
rasa asin, asam, atau manis pada bagian belakang lidah, gunakan penahan
24 lidah untuk menimbulkan gag reflek, minta klien menggerakkan lidahnya, 2
bersuara “ah”; observasi gerakan palatum dan faringeal. periksa kerasnya
bicara klien.
NC XI (Aksesorius): Minta klien untuk mengangkat bahu dan kita tahan dan
25 memalingkan kepala ke sisi yang ditahan pemeriksa secara pasif. Kita nilai 2
kekuatannya.
NC XII (Hipoglosus): Minta klien untuk mengeluarkan lidah ke arah garis
26 2
tengah dan menggerakkanya dari satu sisi ke sisi lainya
Fungsi Saraf Sensori
Nyeri superfisial : Minta klien untuk mengatakan pada anda kapan sensasi
27 tumpul dan tajam terasa, secara bergantian tekankan ujung dan kornus 2
jarum ke permukaan kulit
Sentuhan ringan : Lakukan usapan ringan dengan kapas ke titik-titik yang
28 berbeda sepanjang permukaan kulit, minta klien untuk mengatakan kapan 2
sensasi ini terasa
29 Suhu : minta klien mengidentifikasi suhu panas dan dingin 2
Vibrasi : Tempelkan batang garpu tala yang bergetar ke area sendi
30 interpalangeal distal jari-jari tangan dan sendi interpalangeal ibu jari kaki, 2
siku dan pergelangan tangan.
Posisi : Pegang jari atau ibu jari kaki klien, tahan bagian sampingnya dengan
31 ibu jari dan jari telunjuk anda Gerakkan bergantian jari atau ibu jari kaki 2
tersebut ke atas dan ke bawah
Streognosis : minta klien menutup mata, berikan koin atau klip kertas.
32 Biarkan klien memegang obyek tersebut untuk mengidentifikasi melalui 2
sentuhan dan manipulasi
Fungsi Motorik
33 kanan dan kiri 2
34 Palpasi tonus otot 2
35 Kaji ROM 2
Kaji kemampuan koordinasi klien, dengan meminta klien menunjuk
36 2
hidungnya kemudian jari pemeriksa, lakukan secara berulang-ulang
Kekuatan Otot.
Kekuatan otot ekstremitas superior dekstra (falang, metakarpal, radius-ulna,
37 2
humerus)
Kekuatan otot ekstremitas inferior dekstra (falang, metatarsal, tibia-fibula,
39 2
femur)
Kekuatan otot ekstremitas inferior sinistra (falang, metatarsal, tibia-fibula,
40 2
femur)
Pengkajian Reflek
41 Reflek bisep 1
42 Reflek trisep 1

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1
43 Reflek patela 1
44 Reflek Arcilles 1
45 Periksa Reflek patologis: reflek babinski 1
Tanda Rangsang Menigeal
Kaku kuduk : letakkan tangan dibawah kepala klien kemudian kepala
46 2
difleksikan
Tanda Lasegue : angkat satu tungkai lurus keatas, kemudian fleksikan pada
47 2
persendian panggul
Tanda Kernig : saat klien berbaring fleksikan paha pada persendian panggul
48 sampai membuat sudut 90 derajat, kemudian tunkai bawah diekstensikan 2
pada sendi lutut
Tanda Brudzinski I : tangan kita tempelkan di bawah kepala klien, kita
49 fleksikan kepala sampai dagu mencapai dada, dan tangan yang satu 2
ditempelkan di dada klien
Tanda Brudzinski II : satu tungkai difleksikan pada persendiaan panggul,
50 2
tungkai satu dalam keadaan ekstensi (lurus)
51 Cuci tangan 1
C FASE TERMINASI
52 Rapikan alat dan klien 1
53 Validasi hasil pemeriksaan dan tanggapan respon klien 2
54 Kontrak tindak lanjut 1
55 Berpamitan dengan klien 1
56 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dengan benar 2

D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN


57 Melakukan komunikasi terapeutik 2
58 Ketelitian selama tindakan 2
59 Sistematis 2
TOTAL 100

Ungaran, ......................... 2021


Observer

( ........................................... )

Anda mungkin juga menyukai