Anda di halaman 1dari 2

Trauma servikal

Definisi

Cedera servikal merupakan penyebab yang paling sering dari kecacatan dan
kelemahan setelah trauma. Tulang servikalis sendiri terdiri dari 7 tulang yaitu C1 atau atlas,
C2 atau axis, C3,C4, C5, C6 dan C7. Lokasi fraktur atau fraktur dislokasi servikal yang
paling sering terjadi biasanya pada C2 diikuti dengan C5 dan C6 terutama pada usia 30 ke
atas.

Etiologi

Etiologi dari trauma servikal:


a. kecelakaan lalu lintas (44%)
b. kecelakaan olah raga (22%),
c. terjatuh dari ketinggian (24%)
d. kecelakaan kerja
Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:
a. Fraktur akibat peristiwa trauma
b. Fraktur akibat kelelahan atau tekanan
c. Fraktur patologik karena kelemahan pada tulang

Patofisiologi

a. Trauma pada servikal C1 dan C2: dislokasi atlanto-servikalis dapat menyebabkan


kepala tidak dapat melakukan gerakan mengangguk dan apabila menembus
ligamentum posterior dan mencederai medulla spinalis maka pusat ventilasi otonom
akan terganggu.
b. Trauma pada C3-C5 dapat menyebabkan gangguan pada otot pernapasan.
c. Trauma pada C4-C7 dapat mengakibatkan kelemahan pada ekstremitas (qudriplegia).

Manifestasi Klinis

a. Nyeri
b. Bengkak/edama
c. Memar/ekimosis
d. Spasme otot
e. Penurunan sensasi
f. Gangguan fungsi
g. Mobilitas abnormal
h. Krepitasi
i. Deformitas
j. Shock hipovolemik

Pemeriksaan Penunjang

a. CT-SCAN
Pemeriksaan ini dapat memberikan visualisasi yang baik komponen tulang servikal
dan sangat membantu bila ada fraktur akut.
b. MRI
Pemeriksaan ini sudah menjadi metode imaging pilihan untuk daerah servikal. MRI
dapat mendeteksi kelainan ligamen maupun diskus.
c. Elektromiografi (EMG)
Pemeriksaan EMG membantu mengetahui apakah suatu gangguan bersifat neurogenik
atau tidak, karena pada pasien dengan spasme otot, artritis juga mempunyai gejala
yang sama.

Penatalaksanaan

a. Stabilisasi mutlak diperlukan untuk mencegah kerusakan spinal cord akibat instability
b. Pada kondisi yang stabil, penyembuhan jaringan lunak akan lebih baik
c. Operasi dianjurkan urgent dalam periode 24-48 jam bukan emergency (6-8 jam) atau
late lebih dari 1 minggu post trauma. Indikasi dari operasi sendiri adalah:
1. Instability (C.I < 2)
2. Spinal canal enroachment > 30%
3. Neurologic deficit (complete/incomplete)

Komplikasi

a. Syok neuogenik
Syok neurogenik merupakan hasil dari kerusakan jalur simpatik yang desending pada
medulla spinalis.
b. Syok spinal
Syok spinal adalah keadaan flasid dan hilangnya refleks, terlihat setelah terjadinya cedera
medulla spinalis.
c. Hipoventilasi
Hal ini disebabkan karena paralisis otot interkostal yang merupakan hasil dari cedera yang
mengenai medulla spinalis bagian di daerah servikal bawah atau torakal atas.
d. Hiperfleksia autonomic
Dikarakteristikkan oleh sakit kepala berdenyut , keringat banyak, kongesti nasal, bradikardi
dan hipertensi.

Prognosa

Prognosanya baik bila tipenya stabil tanpa gagguan neurologis incomplete


neurology deficit pada brown sequard & central cord syndrome. Sedangkan prognosanya
akan jelek bila tipenya complete transection & anterior cord syndrome.

Anda mungkin juga menyukai