D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Manajemen dalam Kebidanan (Analisis
SWOT Puskesmas). Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan itu bisa teratasi. Karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang........................................................................................................1
I.II Rumusan Masalah................................................................................................... 1
I.III Tujuan.......................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP
IV.I Kesimpulan.............................................................................................................14
IV.II Saran........................................................................................................................14
IV.III Daftar Pustaka.........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui
pengertian SWOT
2. Untuk mengetahui manfaat
analisa SWOT
3. Untuk mengetahui apa saja
yang termasuk dalam unsur–
unsur SWOT
4. Untuk mengetahui
bagaimana teknik SWOT
5. Untuk mengetahui waktu
yang tepat menggunakan
SWOT
6. Untuk mengetahui definisi
Puskesmas
7. Untuk mengetahui Visi dan
Misi Puskesmas
8. Untuk mengetahui tujuan
Puskesmas
9. Untuk mengetahui apa saja
fungsi Puskesmas
10. Untuk mengetahui apa saja
program pokok Puskesmas
11. Untuk mengetahui
kedudukan Puskesmas
12. Untuk mengetahui
Jangkauan Pelayanan
Kesehatan
13. Untuk mengetahui analisis
SWOT Puskesmas
1. Untuk mengetahui
pengertian SWOT
2. Untuk mengetahui manfaat
analisa SWOT
3. Untuk mengetahui apa saja
yang termasuk dalam unsur–
unsur SWOT
1. Untuk mengetahui pengertian SWOT
2. Untuk mengetahui manfaat analisa SWOT
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam unsur–unsur SWOT
4. Untuk mengetahui
bagaimana teknik SWOT
5. Untuk mengetahui waktu
yang tepat menggunakan
SWOT
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik SWOT
5. Untuk mengetahui waktu yang tepat menggunakan SWOT
6. Untuk mengetahui definisi Puskesmas
7. Untuk mengetahui Visi dan Misi Puskesmas
8. Untuk mengetahui tujuan Puskesmas
9. Untuk mengetahui apa saja fungsi Puskesmas
10. Untuk mengetahui analisis SWOT Puskesmas
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian SWOT
1. Untuk melakukan
perencanaan dalam upaya
mengantisipasi masa depan
dengan
1. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan
melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau,ditopang sumber daya
dan kemampuan yang miliki saat ini yang akandiproyeksikan kemasa depan.
2. Untuk menganalisis kesempatan atau peluang dan kekuatan dalam membuat rencana
jangka panjang.
a. Strategi Kekuatan-
Kesempatan (S dan O atau
Maxi-maxi)
a. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang
yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan
teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan
kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya
dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah
“mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan
mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan
kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat
akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat
mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-
kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan
strategi yang tepat.
C. Unsur–Unsur SWOT
2. Weakness (Kelemahan)
Arti kata Weakness disini adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang
dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar, tidak
hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
D. Teknik SWOT
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai Nilai yang diberikan untuk
tiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk.
b. Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak
penting.
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan Contoh matrik hasil
penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi.
F. Definisi Puskesmas
Menurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas adalah UPTD Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja(Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004).
2. Misi Puskesmas:
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Mendorong kemandirian
hidup sehat bagi keluarga
dan masyarakat di
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakannya.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
H. Tujuan Puskesmas
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni;
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.
I. Fungsi Puskesmas
1. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mengupayakan program-program pembangunan yang berwawasan kesehatan, yaitu:
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya.
Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
3. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
4. Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan
masyarakat:
Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat.
Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan.
Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
2. i. Puskesmas telah
didirikan di hampir seluruh
pelosok tanah air. Untuk
i. Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau seluruh
wilayah kerja, Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu sereta Puskesmas Keliling.
Kecuali itu untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, puskesmas dilengkapi
dengan fasilitas rawat inap. Juga ditunjang oleh Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) berupa Posyandu, Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)-
Desa Siaga, dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)-Usia lanjut, danlain-lain.
ii. Pemerintah daerah telah menyediakan dana dari pengembalian retribusi pendapatan
Puskesmas dengan besaran yang bervariasi di setiap kabupaten/kota, pengadaan tenaga, obat-
obatan, alat kesehatan dan sebagainya.
iii. Adanya tenaga kesehatan Puskesmas yang telah ditempatkan di sarana kesehatan
baik di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan Desa, Pos Kesehatan
Desa dan Bidan Desa di wilayah kerja Puskesmas.
iv. Adanya standard operating procedure (SOP) atau prosedur tetap dalam
Puskesmas.
v. Adanya sistem informasi manajemen Puskesmas yang bersumber dari sitem pencatatan
dan pelaporan Puskesmas, sistem informasi Posyandu, laporan sarana kesehatan swasta,
laporan lintas sektor, dan lain-lain.
vi. Adanya sistem Kesehatan Nasional dan UU tentang Kesehatan serta peraturan
perundang-undangan lainnya sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
a. Weakness (kelemahan)
i. Visi, misi dan tujuan Puskesmas belum dipahami sepenuhnya oleh pimpinan dan staf
Puskesmas. Hal tersebut dapat melemahkan komitmen, dukungan dan keikutsertaan
pegawai dalam mengembangkan fungsi Puskesmas. Mereka terperangkap oleh tugas- tugas
rutin yang bersifat kuratif yang kebanyakan dilakukan di dalam gedung Puskesmas.
Akibatnya, kegiatan Puskesmas di luar gedung yang bersifat promotif dan preventif kurang
mendapatkan perhatian.
ii. Beban kerja Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
kabupaten atau kota terlalu berat. Pertama karena rujukan kesehatan dan dari Dinas
kesehatan kabupaten atau kota kurang berjalan. Kedua karena Dinas kesehatan
kabupaten atau kota yang sebenarnya bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan secara menyeluruh di wilayah kabupaten atau kota lebih
banyak melaksanakan tugas-tugas administratif.
iii. Puskesmas masih bersifat sentralistis, dimana Puskesmas belum memiliki
keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat.
v. Ketidak efisienan Puskesmas juga tampak dari pemanfaatan ruang rawat inap di beberapa
Puskesmas dengan tempat perawatan. Kurang tegasnya pemisahan antara tugas pokok untuk
melakukan perawatan pasien rawat inap dengan pelayanan kesehatan masyarakat
merupakam salah satu kendala pengembangan upaya kesehatan promotif dan
preventif di Puskesmas dengan tempat perawatan.
vii. Belum tersedianya sumber daya Puskesmas yang memadai seperti ketersediaan tenaga
belum sesuai standar ketenagaan Puskesmas dan Penyebaran tidak merata, kemampuan dan
kemauan petugas belum memadai, penanggung jawab program Puskesmas belum memiliki
kemampuan manajerial program, pengembangan sumber daya tenaga kesehatan tidak
berorientasi pada kebutuhan Puskesmas atau program, namun seringkali merupakan
keinginan dari pegawai yang bersangkutan: kurangnya tanggung jawab, motivasi,
dedikasi, loyalitas dan kinerja petugas Puskesmas.
viii. Ketersediaan obat-obatan baik jenis maupun jumlahnya terbatas, alat kesehatan juga
kurang memadai, dana operasional maupun program sangat kurang dan hanya bersumber dari
presentase pengembalian retribusi Puskesmas dengan besaran yang bervariasi di setiap
kabupaten atau kota.
ix. Belum tersedianya data dan informasi registrasi vital tentang kependudukan dan
program kesehatan yang sahid dan akurat.
iv. Adanya komitmen dan dukungan politis dari pemerintah daerah dan DPRD kabupaten
atau kota untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
v. Kemajuan pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan memberi peluang
untuk mempercepat peningkatan pemerataan pelayanan serta kualitas pelayanan
Puskesmas.
Faktor SWOT
Strengths ( S )Kekuatan
Sumber Daya
Sumber Daya Memiliki jumlah tenaga kesehatan cukup banyak
Sarana
Banyak peralatan baru yang diperoleh dari Pemerintah Kota
Prasarana
Lokasi Puskesmas tidak terlalu jauh untuk dari hilir maupun hulu
Dana
Memiliki sumber dana operasional yang kontinyu
Manajemen
Puskesmas memiliki program kerja dan stuktur organisasi
Weaknesses ( W )Kelemahan
Sumber Daya
Distribusi tenaga tidak merata dan pola penempatan tenaga belum sesuai
Sarana
Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan karena pengadaan sarana yang
tersentralisasid ari pusat dan distribusi tidak merata
Prasarana
Bangunan terlalu kecil
Dana
Pengelolaan dana belum dikerjakan oleh tenaga ahli
Manajemen
Puskesmas tidak terdapat pembagian tugas yang jelas dan masih berlaku budaya “ asal bapak senang”
Opportunnities ( O )Peluang
Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan
Sebagai Puskesmas induk di Kelurahan Maluhu
Dengan tenaga SDM yang ada mengoptimalkan program
Dengan dana operasional dapat menambah kesejahteraan personil
Threats ( T )Ancaman
Banyak berdiri Balai Pengobatan swasta yang memberikan pelayanan yang sama
Adanya persepsi biaya pelayanan kesehatan yang mahal
Weaknesesses ( W )( Kelemahan )
Distribusi tenaga tidak merata dan pola penempatan tenaga belum sesuai
Jenis peralatan tidak sesuai dengan kebutuhan
Bangunan terlalu kecil
Pengolaan keuangan belum dilakukan oleh tenaga ahlinya
Tidak terdapat pembagian tugas yang jelas
Opportunnities ( O )( Peluang )
Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan
Sebagai Puskesmas induk di Kelurahan Maluhu
Dengan tenaga SDM yang ada mengoptimalkan program
Dengan dana operasional dapat menambah kesejahteraan personil
Threats ( T )( Ancaman )
Banyak berdiri Balai Pengobatan swasta yang memberikan pelayanan yang sama
Adanya persepsi biaya pelayanan kesehatan yang mahal
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
SWOT merupakan akronim dari Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan),
Opportunity (kesempatan atau peluang) dan Threat (ancaman atau rintangan atau
tantangan). Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam melakukan analisis
strategik, karena analisis ini memiliki kemampuan untuk memaksimalkan peranan
faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta berperan untuk meminimalisasi kelemahan
organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. SWOT digunakan
saat mengembangkan rencana strategis atau perencanaan solusi untuk masalah, namun
baru dapat diaplikasikan setelah menganalisis lingkungan eksternal dan internal.
Analisis SWOT merupakan perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang
dan ancaman. Didalam penelitian analisisSWOT kita ingin memperoleh hasil berupa
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah
dianalisa (strength, weakness, opportunity, dan threat).
A. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi dan pembaca untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai analisa SWOT terutama dalam analisa
SWOT puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA