Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MANAJEMEN

“ANALISA SWOT PUSKESMAS”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : STEVANI MONICA CHRISTINE GEA


NIM : 17704001
KELAS : 4D

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Manajemen dalam Kebidanan (Analisis
SWOT Puskesmas). Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan itu bisa teratasi. Karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Tondano, 9 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang........................................................................................................1
I.II Rumusan Masalah................................................................................................... 1
I.III Tujuan.......................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI


II.I Pengertian Swot.......................................................................................................3
II.II Manfaat Analisis Swot............................................................................................4
II.III Unsur Unsur Swot................................................................................................... 5
II.IV Teknik Swot.......................................................................................................... 6-7
II.V Waktu yang Tepat Menggunakan Swot................................................................. 7
II.VI Definisi Puskesmas............................................................................................... 7
II.VII Visi dan Misi Puskesmas...................................................................................... 7
II.VIII Tujuan Puskesmas.................................................................................................. 8
II.IX Fungsi Puskesmas................................................................................................. 8

BAB III PEMBAHASAN


III.I Puskesmas Secara Umum....................................................................................10-13

BAB IV PENUTUP
IV.I Kesimpulan.............................................................................................................14
IV.II Saran........................................................................................................................14
IV.III Daftar Pustaka.........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) atau di-Indonesiakan


menjadi analisis KEKEPAN (Kekuatan-Kelemahan-Kesempatan-Ancaman) sudah
sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses manajemen strategis adalah
sebuah proses delapan langkah yang mencakup perencanaan strategis, pelaksanaan atau
penerapan dan evaluasi. Analisis adalah suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi
yang terdapat pada suatu kasus, mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan
tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal maupun eksternal.
Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian SWOT ?


2. Apa saja manfaat analisa
SWOT ?
3. Apa saja yang termasuk
dalam unsur–unsur SWOT ?
4. Bagaimana teknik SWOT ?
5. Kapan waktu yang tepat
menggunakan SWOT ?
6. Apa definisi Puskesmas ?
7. Apa Visi dan Misi
Puskesmas ?
8. Apa tujuan Puskesmas ?
9. Apa saja fungsi Puskesmas ?
10. Apa saja program pokok
Puskesmas ?
11. Bagaimana kedudukan
Puskesmas ?
12. Bagaimana Jangkauan
Pelayanan Kesehatan ?
13. Bagaimana analisis SWOT
Puskesmas ?
. Apa pengertian SWOT ?
2. Apa saja manfaat analisa
SWOT ?
3. Apa saja yang termasuk
dalam unsur–unsur SWOT ?
4. Bagaimana teknik SWOT ?
5. Kapan waktu yang tepat
menggunakan SWOT ?
6. Apa definisi Puskesmas ?
7. Apa Visi dan Misi
Puskesmas ?
1. Apa pengertian Swot

2. Apa saja manfaat analisa SWOT

3. Apa saja yang termasuk dalam unsur–unsur SWOT


4. Bagaimana teknik SWOT
5. Kapan waktu yang tepat menggunakan SWOT
6. Apa definisi Puskesmas
7. Apa Visi dan Misi Puskesmas
8. Apa tujuan Puskesmas
9. Apa saja fungsi Puskesmas
10. Bagaimana analisis SWOT Puskesmas
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui
pengertian SWOT
2. Untuk mengetahui manfaat
analisa SWOT
3. Untuk mengetahui apa saja
yang termasuk dalam unsur–
unsur SWOT
4. Untuk mengetahui
bagaimana teknik SWOT
5. Untuk mengetahui waktu
yang tepat menggunakan
SWOT
6. Untuk mengetahui definisi
Puskesmas
7. Untuk mengetahui Visi dan
Misi Puskesmas
8. Untuk mengetahui tujuan
Puskesmas
9. Untuk mengetahui apa saja
fungsi Puskesmas
10. Untuk mengetahui apa saja
program pokok Puskesmas
11. Untuk mengetahui
kedudukan Puskesmas
12. Untuk mengetahui
Jangkauan Pelayanan
Kesehatan
13. Untuk mengetahui analisis
SWOT Puskesmas
1. Untuk mengetahui
pengertian SWOT
2. Untuk mengetahui manfaat
analisa SWOT
3. Untuk mengetahui apa saja
yang termasuk dalam unsur–
unsur SWOT
1. Untuk mengetahui pengertian SWOT
2. Untuk mengetahui manfaat analisa SWOT
3. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam unsur–unsur SWOT

4. Untuk mengetahui
bagaimana teknik SWOT
5. Untuk mengetahui waktu
yang tepat menggunakan
SWOT
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik SWOT
5. Untuk mengetahui waktu yang tepat menggunakan SWOT
6. Untuk mengetahui definisi Puskesmas
7. Untuk mengetahui Visi dan Misi Puskesmas
8. Untuk mengetahui tujuan Puskesmas
9. Untuk mengetahui apa saja fungsi Puskesmas
10. Untuk mengetahui analisis SWOT Puskesmas

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian SWOT

SWOT merupakan akronim dari Strenght (kekuatan) dan Weakness


(kelemahan) internal organisasi Puskesmas, serta Opportunity (kesempatan atau
peluang) dan Threat (ancaman atau rintangan atau tantangan) dari lingkungan
eksternal yang dihadapi organisasi Puskesmas. Yang dimaksud kekuatan adalah
kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi Puskesmas, sehingga Puskesmas memiliki
keunggulan kompetitif di pasaran. Hal ini disebabkan karena Puskesmas memiliki sumber
daya, keterampilan, produk, jasa andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat
dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal
sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi
penampilan kinerja Puskesmas. Adapun peluang adalah sebagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi Puskesmas. Sedangkan ancaman merupakan kebalikan dari peluang,
dengan demikian ancaman adalah faktor- faktor lingkungan yang menguntungkan
Puskesmas. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh
dalam melakukan analisis strategik. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta
berperan untuk meminimalisasi kelemahan organisasi dan menekan dampak ancaman yang
timbul dan harus dihadapi. Analisa SWOT adalah sebuah bentukanalisa situasi dan kondisi
yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa
SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan
untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar
bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisis terhadap peluang dan
ancaman merupakan analisis terhadap faktor-faktor yang berasal dari pihak luar
perusahaan. Analisis kekuatan dan kelemahan merupakan analisis terhadap faktor-faktor
intern perusahaan. Hasil analisis ekstern ini digabungkan dengan hasil analisis intern untuk
penentuan misi, visi dan tujuan organisasi. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

B. Manfaat Analisa SWOT:

1. Untuk melakukan
perencanaan dalam upaya
mengantisipasi masa depan
dengan
1. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan
melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau,ditopang sumber daya

1. Untuk melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan


a. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi) Strategi yang dihasilkan pada
kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi.
Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah padakeunggulan teknologinya, maka keunggulan
ini dapat dimanfaatkan untuk mengisisegmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan
kualitas yang lebih maju,yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi
pada analisiskesempatan.dan kemampuan yang miliki saat ini yang akandiproyeksikan
kemasa depan.

dan kemampuan yang miliki saat ini yang akandiproyeksikan kemasa depan.
2. Untuk menganalisis kesempatan atau peluang dan kekuatan dalam membuat rencana
jangka panjang.

3. Untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan


menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.

4. Untuk mengidentifikasi faktor eksternal (O dan S) danfaktor internal (S danW).


Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi
antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal
yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil
berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah
dianalisa.

a. Strategi Kekuatan-
Kesempatan (S dan O atau
Maxi-maxi)
a. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang
yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan
teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan
kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

b. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)


Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah
bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut.
Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapatmemanfaatkan kesempatan.

c. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)


Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba
mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman
tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

d. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya
dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah
“mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan
mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan
kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat
akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat
mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-
kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan
strategi yang tepat.

C. Unsur–Unsur SWOT

Terdapat empat unsur pokok SWOT, yaitu :


1. Strength (Kekuatan)
Arti kata Strength disini adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki
oleh suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan maka akan berperan besar
tidakhanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi, tetapi juga dalammencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.

2. Weakness (Kelemahan)
Arti kata Weakness disini adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang
dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar, tidak
hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.

3. Opportunities (Peluang atau Kesempatan)


Arti kata Opportunities disini adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh
suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan akan memiliki peranan yang besar
dalam mencapai tujuan organisasi. Opportunities juga diartikan sebagai suatu peluang
yang berkembang dimasa yang akan datang dan akan terjadi.

4. Threat (Ancaman atau Hambatan)


Arti kata Threat disini adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu
organisasi dimana apabila berhasil diatasi akan besar perananny dalam mencapai
tujuan organisasi.

a. Unsur Strength dan


Weakness bersifat internal,
yaitu unsur yang ada atau
muncul
a. Unsur Strength dan Weakness bersifat internal, yaitu unsur yang ada atau muncul
didalam organisasi.
b. Unsur Opportunities dan Threat bersifat eksternal, yaitu unsur yang ada atau
muncul dari luar organisasi.
c. Unsur Strength dan Opportunities merupakan faktor positif yang bersifat
menguntungkan bagi organisasi.
d. Unsur Weakness dan Threat merupakan faktor negatif yang bersifat merugikan bagi
organisasi. Untuk keberhasilan pekerjaan perencanaan keempat unsur SWOT ini perlu
bukti.

D. Teknik SWOT

Teknik analisis SWOT dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:


1. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis kekuatan dan
kelemahanorganisasi, yaitu:
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai. Unsur-unsur yang akan
dinilai biasanya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri dari tenaga
(man), dana (money ), sarana (material ) dan metode (method )
b. Unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing ), penggerakan
(actuating) serta pengawasan (controlling )

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai Nilai yang diberikan untuk
tiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk.
b. Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak
penting.
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan Contoh matrik hasil
penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi.

E. Waktu yang Tepat Menggunakan SWOT

SWOT digunakan saat mengembangkan rencana strategis atau perencanaan,solusi


untuk masalah. Namun SWOT baru dapat diaplikasikan setelah menganalisis lingkungan
eksternal dan internal.Cara menggunakannya:
1. Analisis Internal Menguji kemampuan sistem tersebut. Ini dapat dilakukan dengan
menganalisis suatu sistem dengan kekuatan dan kelemahan .
2. Analisis Eksternal Melihat pada titik-titik utama dalam analisis
danmengidentifikasi titik-titik yang menimbulkan peluang.Untuk sistem tersebut, dan yang
menimbulkan ancaman atau hambatan terhadap kinerja. Untuk membangun analisis SWOT
dan mengatur sebuah program untuk perencanaan dan memeriksa situasi yang ada pada saat
ini. Maka perlu diketahui terlebih dahulu kekuatan dan kelemahannya. Bagaimana kita
bisa memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada, dan apakah peluang
eksternal dan internal dalam ancaman bidang yang dipilih.

F. Definisi Puskesmas
Menurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas adalah UPTD Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja(Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004).

G. Visi dan Misi Puskesmas


1. Visi Puskesmas:
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat 2015. Masyarakat
yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

2. Misi Puskesmas:
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

 Mendorong kemandirian
hidup sehat bagi keluarga
dan masyarakat di
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
 Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakannya.
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.

H. Tujuan Puskesmas
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni;
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.

I. Fungsi Puskesmas
1. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mengupayakan program-program pembangunan yang berwawasan kesehatan, yaitu:
 Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
 Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya.
 Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
3. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
4. Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan
masyarakat:
 Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat.
 Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan.
 Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

5. Pusat pelayanan kesehatan


strata pertama yaitu
menyelenggarakan pelayanan
5. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
yang meliputi:
 Pelayanan kesehatan masyarakat (public goods)
 Pelayanan kesehatan perorangan (private goods)
BAB III
PEMBAHASAN

A. PUSKESMAS SECARA UMUM

Contoh Analisis SWOT Puskesmas

1. Analisis Lingkungan Dalam Puskesmas

2. i. Puskesmas telah
didirikan di hampir seluruh
pelosok tanah air. Untuk
i. Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau seluruh
wilayah kerja, Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu sereta Puskesmas Keliling.
Kecuali itu untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan rujukan, puskesmas dilengkapi
dengan fasilitas rawat inap. Juga ditunjang oleh Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) berupa Posyandu, Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)-
Desa Siaga, dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)-Usia lanjut, danlain-lain.
ii. Pemerintah daerah telah menyediakan dana dari pengembalian retribusi pendapatan
Puskesmas dengan besaran yang bervariasi di setiap kabupaten/kota, pengadaan tenaga, obat-
obatan, alat kesehatan dan sebagainya.
iii. Adanya tenaga kesehatan Puskesmas yang telah ditempatkan di sarana kesehatan
baik di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan Desa, Pos Kesehatan
Desa dan Bidan Desa di wilayah kerja Puskesmas.
iv. Adanya standard operating procedure (SOP) atau prosedur tetap dalam
Puskesmas.
v. Adanya sistem informasi manajemen Puskesmas yang bersumber dari sitem pencatatan
dan pelaporan Puskesmas, sistem informasi Posyandu, laporan sarana kesehatan swasta,
laporan lintas sektor, dan lain-lain.
vi. Adanya sistem Kesehatan Nasional dan UU tentang Kesehatan serta peraturan
perundang-undangan lainnya sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.
a. Weakness (kelemahan)
i. Visi, misi dan tujuan Puskesmas belum dipahami sepenuhnya oleh pimpinan dan staf
Puskesmas. Hal tersebut dapat melemahkan komitmen, dukungan dan keikutsertaan
pegawai dalam mengembangkan fungsi Puskesmas. Mereka terperangkap oleh tugas- tugas
rutin yang bersifat kuratif yang kebanyakan dilakukan di dalam gedung Puskesmas.
Akibatnya, kegiatan Puskesmas di luar gedung yang bersifat promotif dan preventif kurang
mendapatkan perhatian.

ii. Beban kerja Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan
kabupaten atau kota terlalu berat. Pertama karena rujukan kesehatan dan dari Dinas
kesehatan kabupaten atau kota kurang berjalan. Kedua karena Dinas kesehatan
kabupaten atau kota yang sebenarnya bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan secara menyeluruh di wilayah kabupaten atau kota lebih
banyak melaksanakan tugas-tugas administratif.
iii. Puskesmas masih bersifat sentralistis, dimana Puskesmas belum memiliki
keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat.
v. Ketidak efisienan Puskesmas juga tampak dari pemanfaatan ruang rawat inap di beberapa
Puskesmas dengan tempat perawatan. Kurang tegasnya pemisahan antara tugas pokok untuk
melakukan perawatan pasien rawat inap dengan pelayanan kesehatan masyarakat
merupakam salah satu kendala pengembangan upaya kesehatan promotif dan
preventif di Puskesmas dengan tempat perawatan.
vii. Belum tersedianya sumber daya Puskesmas yang memadai seperti ketersediaan tenaga
belum sesuai standar ketenagaan Puskesmas dan Penyebaran tidak merata, kemampuan dan
kemauan petugas belum memadai, penanggung jawab program Puskesmas belum memiliki
kemampuan manajerial program, pengembangan sumber daya tenaga kesehatan tidak
berorientasi pada kebutuhan Puskesmas atau program, namun seringkali merupakan
keinginan dari pegawai yang bersangkutan: kurangnya tanggung jawab, motivasi,
dedikasi, loyalitas dan kinerja petugas Puskesmas.
viii. Ketersediaan obat-obatan baik jenis maupun jumlahnya terbatas, alat kesehatan juga
kurang memadai, dana operasional maupun program sangat kurang dan hanya bersumber dari
presentase pengembalian retribusi Puskesmas dengan besaran yang bervariasi di setiap
kabupaten atau kota.

ix. Belum tersedianya data dan informasi registrasi vital tentang kependudukan dan
program kesehatan yang sahid dan akurat.

2. Analisis Lingkungan Luar Puskesmas


a. Opportunity (kesempatan/peluang)
i. Amandemen UUD 1945 Pasal 28 H yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal merupakan dukungan landasan hukum
sebagai peluang bagi pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat upaya
pemerataan pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
ii. Kebijakan desentralisasi sebagaimana diberlakukan UU RI No. 1999 yang kemudian
disempurnakan dengan UU RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah memberi
peluang yang besar bagai Puskesmas untuk memperbaiki sistem, rencana strategik, dan
rencana operasional, mengembangkan program dan kegiatan Puskesmas secara mandiri
sesuai kebutuhan masyarakat dan potensi yang tersedia.

iii. Kesepakatan para bupati


atau walikota pada tanggal 28
Juli 2000 untuk
iii. Kesepakatan para bupati atau walikota pada tanggal 28 Juli 2000 untuk menyediakan
alokasi dana kesehatan minimal 15 % dari APBD atau 15% PDRB merupakan peluang yang
besar bagi Puskesmas untuk mengembangkan program-program kesehatan di wilayah
kerjanya dengan dukungan anggaran yang memadai.

iv. Adanya komitmen dan dukungan politis dari pemerintah daerah dan DPRD kabupaten
atau kota untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
v. Kemajuan pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan memberi peluang
untuk mempercepat peningkatan pemerataan pelayanan serta kualitas pelayanan
Puskesmas.

vii. Adanya sumber dana untuk


pembiayaan kesehatan yang
bersumber dari
vii. Adanya sumber dana untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari masyarakat
melalui program JPKM, Dana Kesehatan Masyarakat, Dana Sekolah Sehat, Dana
Sosial Ibu Bersalin, beras perelek atau
jimpitan, dana kematian dan sebagainya.

b.Threat (ancaman/ rintangan/ tantangan)


i. Ketidakmampuan pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan kabupaten ataukota untuk
memanfaatkan era desentralisasi sebagai peluang dan kesempatan untuk melakukan
reformasi Sistem Pembangunan Kesehatan Daerah dapat menjadi ancaman dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
ii. Terjadinya transisi epidemiologi baik oleh pengaruh perubahan struktur penduduk dan
perubahan gaya hidup masyarakat menyebabkan beban ganda pelayanan kesehatan yaitu
tidak saja pada masalah penyakit infeksi tetapi juga penyakit degeneratif. Selain itu
pelayanan kesehatan juga menghadapi masalah penyakit yang pada akhir ini
cenderung meningkat seperti tuberculosa, demam berdarah dengue. Fenomena- fenomena
tersebut merupakan tantangan sekaligus ancaman pengembangan Puskesmas.
iii. Terjadinya krisis ekonomi yang belum sepenuhnya pulih tidak saja menambahi jumlah
penduduk miskin, tetapi juga menurunkan kemampuan pemerintah dalam
menyediakan anggaran untuk pembangunan kesehatan.
iv. Manajemen program Puskesmas belum dirumuskan oleh Dinas Kesehatan
kabupaten atau kota sebagai pedoman dan rujukan Puskesmas.
v. Kurangnya pembinaan dan bimbingan program dari Dinas Kesehatan kabupaten atau kota.
vi. Kurangnya komitmen, dukungan dan keikutsertaan lintas sektoral dalam program
kesehatan.
vii. Kurangnya komitmen dan dukungan stakeholders Puskesmas terhadap program
Puskesmas.
viii. Jumlah kader kesehatan masih kurang, tingginya drop out kader, adanya
kejenuhan dari kader, sulitnya mencari kader baru, kurangnya dana stimulasi kader,
kurangnya sarana kegiatan kader seperti buku pegangan kader, sarana pencatatan dan
pelaporan kegiatan kader dan sebagainya.

Berdasarkan analisis SWOT Puskesmas tahun 2009 tersebut diatas, dapat


disimpulkan bahwa Puskesmas saat ini terdapat pada kuadran 4 yaitu menghadapi kondisi
yang paling buruk karena harus menghadpi ancaman/rintangan/tantangan (threat) besar yang
bersumber pada lingkungan luar dan pada saat yang bersamaan dilanda berbagai kelemahan internal
(weakness). Strategi yang tepat pada keadaan demikian ialah strategi defensif dalam arti
mengurangi atau mengubah bentuk perlayanan kesehatan yakni:

a. Mengubah paradigma yaitu dari paradigma sakit menjadi paradigma sehat.


Paradigma sehat yakni upaya kesehatan menitikberatkan pada upaya promotif dan
preventiftanpa mengesampingkan upaya promotif dan rehabilitatif.
b. Upaya kesehatan
Puskesmas lebih
menitikberatkan pada upaya
b. Upaya kesehatan Puskesmas lebih menitikberatkan pada upaya kesehatan yanjg
mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan AKI dan AKB seperti program
keterpaduan KB-kesehatan di Posyandu.

c. Upaya kesehatan Puskesmas menfokuskan pada program basic-six Pembinaan dan


pengembangan Puskesmas hendaknya diupayakan untuk memaksimalkan kekuatan dan
memanfaatkan peluang atau kesempatan (strategi SO (strength-oportunitty) atau
Strategi Kekuatan-Peluang) dengan meminimalkan kelemahan dan menghindari
ancaman (strategi WT-weatness-threat atau strategi kelemahan-ancaman), sehingga
Puskesmas berada pada kuadran 1, dimana Puskesmas menghadapi berbagai peluang-
kesempatan lingkungan luar dan memiliki berbagai kekuatan yang mendorong pemanfaatan
berbagai peluang tersebut, sehingga strategi yang tepat yaitu strategi pertumbuhan
(agresif).
ANALISIS SWOT PUSKESMAS MALUHU

Faktor SWOT
Strengths ( S )Kekuatan 
 Sumber Daya
Sumber Daya Memiliki jumlah tenaga kesehatan cukup banyak

 Sarana
Banyak peralatan baru yang diperoleh dari Pemerintah Kota

 Prasarana
Lokasi Puskesmas tidak terlalu jauh untuk dari hilir maupun hulu

 Dana
Memiliki sumber dana operasional yang kontinyu

 Manajemen
Puskesmas memiliki program kerja dan stuktur organisasi

Weaknesses ( W )Kelemahan
 Sumber Daya
Distribusi tenaga tidak merata dan pola penempatan tenaga belum sesuai

 Sarana
Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan karena pengadaan sarana yang
tersentralisasid ari pusat dan distribusi tidak merata

 Prasarana
Bangunan terlalu kecil

 Dana
Pengelolaan dana belum dikerjakan oleh tenaga ahli

 Manajemen
Puskesmas tidak terdapat pembagian tugas yang jelas dan masih berlaku budaya “ asal bapak senang”

Opportunnities ( O )Peluang
 Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan
 Sebagai Puskesmas induk di Kelurahan Maluhu
 Dengan tenaga SDM yang ada mengoptimalkan program
 Dengan dana operasional dapat menambah kesejahteraan personil

Threats ( T )Ancaman
 Banyak berdiri Balai Pengobatan swasta yang memberikan pelayanan yang sama
 Adanya persepsi biaya pelayanan kesehatan yang mahal

Analisis & Menentukan Keputusan Strategis


 
Strengths ( S )( Kekuatan )
 Memiliki sumber daya yang cukup banyak 
 Memiliki peralatan yang baru dari kota 
 Lokasi puskesmas tidak terlalu jauh
 Memiliki program dan struktur organisasi

 Weaknesesses ( W )( Kelemahan )
 Distribusi tenaga tidak merata dan pola penempatan tenaga belum sesuai
 Jenis peralatan tidak sesuai dengan kebutuhan
 Bangunan terlalu kecil
 Pengolaan keuangan belum dilakukan oleh tenaga ahlinya
 Tidak terdapat pembagian tugas yang jelas

 Opportunnities ( O )( Peluang )
 Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan
 Sebagai Puskesmas induk di Kelurahan Maluhu
 Dengan tenaga SDM yang ada mengoptimalkan program
 Dengan dana operasional dapat menambah kesejahteraan personil

Threats ( T )( Ancaman )
 Banyak berdiri Balai Pengobatan swasta yang memberikan pelayanan yang sama
 Adanya persepsi biaya pelayanan kesehatan yang mahal
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
SWOT merupakan akronim dari Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan),
Opportunity (kesempatan atau peluang) dan Threat (ancaman atau rintangan atau
tantangan). Analisis SWOT dapat merupakan alat yang ampuh dalam melakukan analisis
strategik, karena analisis ini memiliki kemampuan untuk memaksimalkan peranan
faktor kekuatan dan memanfaatkan peluang serta berperan untuk meminimalisasi kelemahan
organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. SWOT digunakan
saat mengembangkan rencana strategis atau perencanaan solusi untuk masalah, namun
baru dapat diaplikasikan setelah menganalisis lingkungan eksternal dan internal.
Analisis SWOT merupakan perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang
dan ancaman. Didalam penelitian analisisSWOT kita ingin memperoleh hasil berupa
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah
dianalisa (strength, weakness, opportunity, dan threat).

A. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi dan pembaca untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai analisa SWOT terutama dalam analisa
SWOT puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia,M. “Paper Pengantar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan SWOT


(Strength,
Weakness, Opportunity, dan Threat”. 29 Maret 2015.
http://www.academia.edu/8445020/Paper_Pengantar_Administrasi_dan_Kebijakan_K
esehatan_SWOT_Strength_Weakness_Opportunity_dan_Threat

Nainggolan, T. “SWOT Kesehatan Ibu dan anak, KB di Puskesmas”. 29 Maret


2015.
http://florensiskan.blogspot.com/2014/04/swot-kesehatan-ibu-dan-anak-kb-di.html

Anda mungkin juga menyukai