Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ilman Rahaswin Bolkiah

Nim : 017.06.0005

Program Kerja
Pusat Kesehatan Masyarakat

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI
No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas). Setiap puskesmas memiliki wilayah
kerja. Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian sebagian
dari kecamatan. Dalam menentukan wilayah kerja puskesmas perlu
memperhatikan beberapa factor seperti kepadatan penduduk, luas daerah
geografis, dan keadaan infrastuktur. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah
daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh
bupati setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan
provinsi (Mubarak, 2014). Puskesmas di era desentalisasi adalah unit pelaksana
pembangunan kesehatan, meliputi unit pelaksana : UPTD kesehatan
kabupaten/kota yang melaksanakan teknis operasional dan pembangunan
kesehatan yaitu penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujudnya
derajat kesehatan yang optimal (Cahyoso, 2020).
Terdapat beberapa fungsi Puskesmas yaitu : 1) Pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, maksutnya adalah puskesmas berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya ; 2) Pusat
pemberdayaan masyarakat, maksutnya adalah puskesmas selalu berupaya agar
perorangan, keluarga, dan masyarakat agar memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan, dan memantau
pelaksanaan program kesehatan ; dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama,
maksutnya adalah puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan
(Mubarak, 2014).
Puskesmas merupakan bagian dari pelayanan kesehatan. Setiap dekade
fungsi puskesmas terus berkembang yang semula sebagai tempat untuk
pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang menjadi kesatuan upaya
pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative. Terdapat beberapa usaha pokok kesehatan yang dapat
dilakukan oleh puskesmas yaitu : 1) KIA ; 2) KB ; 3) Usaha peningkatan gizi ; 4)
Upaya kesehatan lingkungan ; 5) P2M ; 6) Pengobatan ; 7) PKM ; 8) UKS ; 9)
Kesehatan olahraga ; 10) PHN ; 11) Kesehatan kerja ; 12) Kesehatan gigi dan
mulut ; 13) Kesehatan jiwa ; 14) Kesehatan mata ; 15) Laboraturium sederhana ;
16) Sp2TP ; 17) Kesehatan lansia ; 18) Pembinaan pengobatan tradisional ; 19)
Upaya kesehatan darurat. Namun untuk pelaksanaannya sangat bergntung pada
faktor tenaga, sarana dan prasarana, biaya tersedia, serta kemampuan manajemen
dari tiap – tiap puskesmas (Mubarak, 2014).
Puskesmas era desentralisasi memiliki brogram yang terdiri dari program
kesehatan dasar dan program kesehatan pengembangan. Program kesehatan dasar
terdiri dari promkes, kesling, KIA termasuk KB, perbaikan gizi, P2M, pengobatan
yang semuanya mengacu pada standar pelayanan minimal. Yang kedua adalah
program kesehatan pengembangan, yaitu program yang sesuai masalah kesmas
setempat dengan pertimbangan ketersediaan dana dan kemampuan sumberdaya
yang tersedia serta dukungan masyarakat, terdiri dari dana sehat, posyandu lansia
dan balita, dan lain-lain (Cahyoso, 2020).
Proses dalam melaksanakan fungsi puskesmas dilakukan dengan cara
merangsang masyarakat untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong
dirinya sendiri, memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien,
memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan, memberi pelayanan kesehatan langsung
kepada masyarakat, dan bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan
dalam melaksanankan program puskesmas (Mubarak, 2014).
Selain itu puskesamas juga memiliki peran yang sangat vital sebagai
institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial
dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah
melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang
tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga
dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya
peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu (Mubarak,
2014).
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan
di tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas
memimpin dan mengawasi kegiatan puskesmas.
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan
pelaporan.
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta
perbaikan gizi.
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit.
5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut.
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah,
olahraga, dll.
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan
penyuluhan kepada masyarakat.
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian
(Mubarak, 2014).
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang
diberikan, puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih
sederhana, seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan bidan desa
(Mubarak, 2014).

Referensi
Cahyoso, Tris., 2020. Kuliah Program Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat.
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Mubarak. WI. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika; 2014.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. 2014.

Anda mungkin juga menyukai