Pencegahan Spesifik, Program Keamanan Individu dan Lingkungannya
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup namun sudah dilemahkan, masih utuh atau bagian, yang telah diolah berupa toksin mikroorganisme menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu (Mulyati et al., 2014). Komponen pada vaksin digolongkan menjadi dua yaitu : 1) Antigen aktif seperti bakteri yang dilemahkan, bakteri yang dimatikan, zat yang dikeluarkan oleh bakteri, virus yang dilemahkan, virus mati, dan rekayasa genetic seperti pada Hepatitis B (Cahyoso, 2020). Sistem kekebalan merupakan suatu sistem dari interaksi sel yang bertujuan untuk mengenali adanya antigen. Antigen dapat berupa virus atau bakteri yang hidup atau yang sudah diinaktifkan. Jenis kekebalan terbagi menjadi kekebalan aktif dan kekebalan pasif. Kekebalan aktif merupakan perlindungan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan seseorang dan menetap seumur hidup. Kekebalan aktif dibagi menjadi : 1) Aktif alamiah, yaitu kekebalan yang didapatkan oleh seseorang ketika menderita suatu penyakit ; 2) Aktif buatan, yaitu kekebalan yang didapatkan dari pemberian vaksinasi. Kekebalan pasif merupakan kekebalan atau perlindungan yang diperoleh dari luar tubuh (Mulyati et al., 2014). Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh yang tidak dibuat oleh tubuh itu sendiri. Kekebalan pasif dibagi menjadi : 1) Pasif alamiah, yaitu kekebalan yang didapatkan dari ibu melalui plasenta saat berada dalam kandungan atau kekebalan yang didapatkan saat pemberian ASI pertama kali (colostrum) ; 2) Kekebalan buatan, merupakan kekebalan yang diperoleh dengan cara menyuntikan antibody yang diekstrak dari satu individu ke tubuh orang lain sebagi serum, contohnya seperti pemberian serum antibisa ular kepada orang yang dipatuk ular berbisa (Mulyati et al., 2014). Vaksin dapat diklasifikasikan menjadi virus atau bakteri yang dilemahkan atau tidak aktif. Untuk vaksin virus yang dilemahkan seperti campak, mumps, rubella, polio, yellow fever, dan cacar air, dan untuk virus yang dimatikan dibagi menjadi : 1) inaktif utuh, seperti influenza, polio, rabies, dan hepatitis A ; 2) raksional, seperti sub unit (hepatitis B, influenza, acellular pertussis, typoid injkcsi), toxoid (DT botulinum), polisakarida murni (pneumococcal), meningococcal, Hib) dan polisakarida konjugasi (hib dan oneumococcal). Selain virus, bakteri juga merupakan klasifikasi vaksin. Vaksin bakteri yang dilemahkan yaitu BCG dan tifoid oral, sedangkan vaksin bakteri yang tidak aktif adalah pertussis, typoid, cholera, pes (Mulyati et al., 2014). Imunisasi berasal dari kata imun yang artinya kebal atau resisten. Anak yang mendapatkan imunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak yang kebal atau resisten terhadap suatu penyakit namun belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain. Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila orang tersebut suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Jenis imunisasi dibagi menjadi imunisasi wajib dan imunisasi pilihan. Untuk imunisasi wajib dibagi menjadi imunisasi rutin, tambahan, dan khusus. Imunisasi rutin dibagi menjadi imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar dilakukan pada bayi usia 0 -1 tahun, sedangkan imunisasi lanjutan dilakukan pada balita, anak usia SD, dan WUS (Mulyati et al., 2014). KIPI merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, yang menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. pemberian vaksin terdapat maturasi persepsi masyarakat sehubungan dengan reaksi yang tidak diinginkan akibat vaksinasi sehingga menyebabkan munculnya kembali penyakit dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB) (Hadinegoro, 2016). Referensi
Hadinegoro, Sri Rezeki S. "Kejadian ikutan pasca imunisasi." Sari Pediatri 2.1
(2016): 2-10. Mulyati, Elis, et al. "BUKU AJAR IMUNISASI." (2014).