Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

OPERASI DAN PRODUKTIVITAS




DISUSUN OLEH : Kelompok I

Sarmila (1861201179)

Fachrila Yudha Antasya (1861201137)

Haeril Inzaghi (1861201022)

Nur Hikmah Ilahi KM.AS (1861201133)


Andi Anugrah Safitri B. (1861201204)

B3 SEMESTER 4
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan tugas yang diberikan kepada mahasiswa
kelas 4B3 mata kuliah MANAJEMEN OPERASIONAL. Makalah yang kami susun ini
berjudul “Operasi dan Produktivitas”. Kami banyak berterima kasih kepada pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah
kami. Untuk itu kami mengharap agar pembaca dapat memberikan saran kepada kami yang
berfsifat membangun agar kedepannya kami dapat membuat makalah ini lebih baik.

Akhir kata terima kasih dan wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Maros, 30 Maret 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI


Sebelum mengetahui pengertian manajemen operasi, sebaiknya tahu
pengertian produksi. Produksi adalah suatu kegiatan proses menciptakan barang dan
jasa. Ini adalah bagian terpenting dalam operasi. Lalu, Manajemen Operasi adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah nilai input menjadi output.

FUNGSI OPERASI
Seperti yang kita tau manajemen memiliki 4 fungsi yaitu : Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, dan juga pengawasan / pengendalian. 4 fungsi tersebut
berubah dan menjelma ke dalam operasi menjadi Fungsi Operasi yaitu :
1. Fungsi Perencanaan bahan , dalam bagian ini kita harus melakukan penetapan
kualitas dan juga kuantitas dalam suatu barang dengan memperkirakan pastinya
lokasi bahan, harga bahan, dan masih banyak lagi.
2. Fungsi Pengorganisasian , dalam bagian ini kita harus melakukan penstrukturan
baik dalam hal organisasi maupun juga dalam pengerjaannya hal ini harus
dilakukan agar dalam kegiatan produksi kita mampu mencapai ke efektifan dan
efisiensi.
3. Fungsi Proses , bagian ini lebih mengarah ke hal berbau teknis seperti bagai mana
cara kita untuk melakukan suatu kegiatan produksi seperti bagaimana teknik ,
media, dan lain sebagainya dalam melakukan suatu kegiatan produksi.
4. Fungsi Pengendalian atau pengawasan , Dalam bagian ini kita harus melakukan
pengendalian dan pengawasan dalam kegiatan produksi yang kita lakukan dan
membuat evaluasi serta penilaian terhadap kegiatan produksi yang telah kita
laksanakan.

Manajemen operasi menunjukkan peranan manajemen dalam tindakan (


management in action ), yaitu aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam
pratik.manajemen operasi adalah aplikasi dari konsep dasar dan prinsip-prinsip
manajemen yang ditetapkan pada segmentasi organisasi yang memproduksi barang
dan jasa. ( Rue dan Byars: 1992 ). Konsep dasar ialah bagaimana seharusnya
menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan sesuatu dengan melalui kegiatan orang
lain. Prinsip-prinsip merupakan petunjuk atau pedoman agar dalam mendapatkan
sesuatu itu (barang/jasa) sesuai yang diharapkan (efektif) dan dengan biaya/ongkos
yang paling murah (efisien). Kegiatannya ialah proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian dengan bantuan metode/cara-cara teknik kerja yang terbaik, termudah
dan termurah sehingga semua sumber daya (input) akan dapt ditransformasikan
menjadi barang /jasa (output). Semua kegiatan kerja/pengerjaan yang berhubungan
dengan pemberian nilai tambah atau memproduksi disebut dengan operasi (operation).
B. FORMULA STRATEGI MANAJEMEN OPERASI
1. Strategi International
Strategi ini biasanya menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar
global. Strategi international adalah strategi yang paling tidak menguntungkan karena
tingkat tanggapan local rendah dan pengurangan biaya sedikit. Keuntungan dari segi
biaya juga sedikit sekali. Kendati demikian strategi international ini memiliki
kelebihan yaitu sangat mudah dalam melakukan prosesnya.
2. Strategi Multidomestik
Strategi ini membagi kewenangan dengan memberikan otonomi yang cukup
bera rti pada setiap bisnis. Dalam strategi ini perusahaan memberikan kesempatan
pada anak perusahaan/ perusahaan cabang untuk mandiri. Keuntungan strategi ini
adalah memaksimalkan respon pasar local walaupun dari segi keuangan sangat sedikit
mendapatkan keuntungan dan juga waktu yang diperlukan sangatlah sedikit
contohnya adalah perusahaan MCD.
3. Strategy Global
Strategi ini mempunyai tingkat sentralisasi yang tinggi, dimana kantor pusat
mengkoordinasikan organisasi untuk mencari standar dan pembelajaran di antara
pabrik. Sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis . Strategi ini disarankan saat
perusahaan fokus pada pengurangan biaya tetapi tidak baik saat permintaan / respon
local tinggi .
4. Strategi Transnasional
Strategi ini memanfaatkan skala ekonomi dan pengetahuan juga penekanan
akan respons, dengan mengetahui bahwa kemampuan dasar tidak hanya ada di negara
“Asal” tetapi juga berada di mana saja. Strategi ini tidak terpusat di induk sehingga
setiap cabang dapat melakukan tugasnya sendiri. Walaupun demikian , sumber daya
dan aktivitas tersebar, tetapi terfokus sehingga efisien dan fleksibel. Contohnya saja
nestle yang berasal dari swiss tersebar di seluruh dunia dan pekerjanya yang berasal
dari swiss hanya 10% saja.
Ruang lingkup manajemen operasi meliputi 2 kelompok besar , yaitu disain
sistem dan perencanaan dan pengendalian dengan rincian sebagai berikut :
Disain sistem produksi/operasi, terdiri dari :
• Disain barang/jasa ( What to produce)
• Disain kapasitas jangka panjang (How much)
• Disain proses produksi/operasi, Analisis kerja dan pengukuran kerja,
• Disain layout dan keamanan kerja (How
• Penetapan Lokasi fasilitas (Where)

Perencanaan dan Pengendalian produksi/operasi

• Perkiraaan kebutuhan dan perencanaan agregat


• Perencanaan dan pengendalian produksi
• Perencanaan dan pengendalian kualitas
• Perencanaan dan pengendalian persediaan
• Perawatan dan keandalan
C. SISTEM PRODUKSI/OPERASI
Produksi (menghasilkan) sebagai lawan kata dari konsumsi (menghabiskan)
adalah proses perubahan masukan(inputs) menjadi keluaran(outputs) atau proses
penciptaan nilai yang menghasilkan barang/Goods. Istilah operasi digunakan apabila
keluaran yang dihasilkan berupa jasa/sevices (Catatan : Pengertian Produk/Product
meliputi Barang/Goods dan Jasa/service).
Dengan demikian sistem produksi/operasi merupakan Kesatuan yang terdiri
dari subsistem input/masukan, subsistem transformasi dan subsistem keluaran.
Adanya subsistem kontrol merupakan konsekuensi dari keberadaan sistem
produksi/operasi sebagai sebuah sistem terbuka yang harus selalu dinamis terhadap
perubahan yang terjadi pada subsistem masukan ataupun subsistem keluaran.
Berdasarkan komponen input dominan yang ditransformasikan tersebut, maka
sistem Produksi/Operasi dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaan bahan baku
(Sistem yang mengolah bahan yang disediakan alam, misalnya pabrik baja, pertanian
nanas, Sistem yang mengolah bahan alam yang telah diolah untuk menjadi barang
modal, misalnya pabrik generator, serta Sistem yang mengolah bahan alam yang telah
diolah untuk menjadi barang konsumsi, misalnya pabrik pengalengan nanas),
penggunaan dana (Bank dan lembaga keuangan bukan bank) dan penggunaan
manusia (Sekolah/Perguruan Tinggi, Rumah sakit, Keamanan).
Pada umumnya sangat sulit untuk menfklasifikasikan secara tegas antara
sistem yang menghasilkan barang atau jasa.
Contoh Produk yang Mengandung Barang dan Jasa

BARANG JASA

Mobil Pemasangan Karpet

Komputer Perawatan Rumah Sakit

Handphone Jasa Konsutasi/ Pendidikan

Tas Konseling

Sistem produksi/operasi yang dikenal sangat beragam dan dapat diklasifikasikan


berdasarkan ketiga subsistem yang membentuknya.

1. Sistem Produksi/Operasi berdasarkan klasifikasi ouput, terdiri dari sistem


produksi yang menghasilkan barang atau jasa.

Beberapa ciri jasa yang membedakannya dengan barang adalah

a. Tidak berwujud, artinya keluaran yang dihasilkan dari suatu sistem operasi
tidak dapat dirasakan oleh kelima pancaindera manusia namun dirasakan
manfaatnya.
b. Diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, artinya jasa yang
dihasilkan pada saat tertentu oleh sistem operasi/pemberi jasa tidak dapat
disimpan terlebih dulu melainkan langsung dinikmati oleh pemakai.
c. Unik, uraian dan waktu jasa yang diterima setiap kosumen tidak sama
disesuaikan dengan kebutuhan pemakai sehingga sulit untuk dilakukan
standarisasi
d. Interaksi antara penghasil jasa dengan pemakai jasa sangat tinggi dan akan
mempengaruhi kualitas jasa .
Berdasarkan keempat hal tersebut, ciri-ciri barang dan jasa dapat dirinci seperti
ditunjukkan dalam Tabel Berikut:
Ciri-Ciri Barang dan Jasa
Barang Jasa

Berwujud Tidak berwujud

Bisa Dijual kembali Sulit untuk dijual kembali

Umumnya tidak bisa


Bisa disimpan disimpan

Produksi terpisah dari Produksi dan konsumsi bisa


konsumsi terjadi bersamaan

Beberapa aspek mutu bisa Banyak aspek mutu sulit


diukur diukur

Penjualan berbeda dari Penjualan menjadi bagian


produksi dari produksi

Interaksi pelanggan rendah Interkasi pelanggan tinggi

Penyedia jasa (bukan


Bisa dipindahkan/ diangkut jasanya) bisa diangkut

Mudah untuk melakukan Sulit untuk melakukan


otomasi otomasi

Sistem produksi yang menghasilkan barang dapat dibedakan yang menghasilkan barang
produksi seperti pabrik komputer, pabrik mesin giling dan yang menghasilkan barang
konsumsi seperti pabrik pakaian dan pabrik peralatan rumah tangga.

Sistem operasi yang menghasilkan Jasa dapat dikelompokkan atas jasa standard,
misalnya perusahaan asuransi, atau jasa yang tidak standar, misalnya perawatan
kesehatan dan konsultan hukum.
Sistem operasi yang menghasilkan jasa dapat juga dikelompokkan atas dominasi
penggunaan alat untuk menghasilkan jasa, yaitu peralatan atau manusia, Beberapa
contoh yang dapat disebutkan adalah :

a. Berbasiskan peralatan, yang dapat dirinci lagi menjadi :

Ø Peralatan otomatis, misalnya Jasa pencucian mobil

Ø Peralatan yang dikendalikan oleh Tenaga Terlatih (Skilled Operators), misalnya jasa
penerbangan.

Ø Peralatan yang dikendalaikan oleh Tenaga semi terlatih (Relatively Unskilled


Labour), misalnya Jasa Taxi, Bioskop.

b. Berbasiskan Manusia, yang dapat dirinci lagi menjadi

Ø Manusia tidak terlatih (Unskilled Labour), misalnya jasa keamanan

Ø Manusia terlatih (Skillled labour), misalnya jasa catering

Ø Profesional, misalnya Konsultan, Akuntan

2. Sistem Produksi/ Operasi berdasarkan klasifikasi proses pengubahan masukan


menjadi keluaran (transformasi), yaitu ::
o Produksi Masal (Mass production), adalah serangkaian proses yang diperlukan
untuk menghasilkan unit satuan standar dalam waktu yang relatif singkat
dalam jumlah banyak. contoh : pabrik lampu, televisi
o Industri Proses, kegiatan yang menghasilkan unit homogen, misalnya pabrik
pengolahan minyak, tepung, kertas
o Proyek, kegiatan yang dilakukan relatif lama dalam periode tertentu (ada titik
awal dan akhir dari keseluruhan kegiatan) dalam jumlah yang relatif kecil,
misalnya membuat jembatan
o Job Shop, kegiatan untuk menghasilkan barang/jasa berdasarkan pesanan dan
umumnya dalam jumlah yang relatif kecil, misalnya membuat 500 kursi kuliah
untuk Universitas INDONUSA Esa Unggul

Masukan/Inputs yang diperlukan dalam poduksi/operasi terdiri dari (1) Manusia, baik
kemampuan fisik maupun non fisik seperti pengetahuan dan kemampuannya (2) Fisik
yang dapat dibedakan atas bahan baku dan mesin/peralatan (3) Dana/Uang, serta (4)
Informasi.

D. PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah suatu perbandingan antara output dibagi dengan input.
Tugas utama dari manajer operasi adalah untuk meningkatkan produktivitas.
Meningkatkan produktivitas berarti kita meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
perusahaan kita.
Input Disini umumya berupa tenaga kerja, modal, dan manajemen yang
berintegritas. Output Disini umumnya berupa barang dan jasa.

Produktivitas terdiri dari dua yaitu Produktivitas Faktor tunggal & Produktivitas
Multifaktor.

Kedua produktivitas memiliki perbedaan yang terletak pada component


inputnya. Untuk mempermudah mengetahui hal tersebut kita akan langsung pergi ke
contoh soal .

Suatu perusahaan mempekerjakan 4 orang pekerja dengan waktu kerja selama 8 jam
per hari dan menghasilkan 8 judul buku perharinya. Pekerja diberi gaji 640 dollar dan
biaya pembuatan yang diperukan membuat buku setiap harinya secara rutinnya adalah
400 dollar.

Maka perhitungan Produktivitas Faktor Tunggal.

Rumusnya & Perhitungannya :

𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 =
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢

Dalam perhitungan ini yang kita perlukan hanyalah jam kerja yang dipakai, itulah
alasan kenapa disebut Faktor tunggal.

Dan perhitungan Produktivitas Multifakor :

𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑢𝑙𝑡𝑖 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛

Dalam perhitungan ini yang dimasukan kedalam hal ini adalah berbagai factor, untuk
mempermudahnya biasanya kita hargai tiap factor dengan uang atau biaya. Contohnya
4 pekerja yang bekerja selama 8 jam kita ganti dengan gaji mereka 640 dollar dan
modal juga kita masukan sebesar 400 dollar.

Semua perhitungan tersebut dapat digunakan sebagai alat merencanakan suatu


kegiatan produksi maupun mengevaluasi suatu kegiatan produksi. Namun tetap saja
setiap system pasti memiliki kelemahannya tersendiri. Berikut merupakan masalah
yang terdapat dalam penghitungan produktivitas.

1. Kualitas

Kualitas sangat mempengaruhi suatu nilai produktivitas namun hal ini tidak dapat
diukur dalam perhitungan produktivitas. Contoh saja , ada perusahaan yang
memproduksi 8 buku dalam satu hari. Mereka mempekerjakan 4 pekerja dan sama-
sama bekerja selama 8 jam. Namun Salah satu perusahaan tersebut, sebut saja
perusahaan A memiliki kualitas barang yang lebih baik dari kualitas barang dari
perusahaan B . Sebenarnya produktivitas dari perusahaan A lebih baik dari
perusahaan B namun karena rumus perhitungan dari produktivitas tidak mampu
memperhitungkan masalah kualitas. Maka dalam perhitungan Produktivitas.
Produktivitas mereka terlihat sama.

2. Unsur Eksternal

Dalam suatu perusahaan sudah pasti memerlukan bantuan pihak eksternal yang
menunjang perusahaan tersebut dan pihak eskternal ini secara tidak langsung
mempengaruhi kegiatan produksi yang berdampak pada productivitas. Contoh saja
Kita mempunyai perusahaan mebel kayu lalu kita membuat perhitungan produktivitas
yang canggih baik dalam jumlah pekerja, modal, dan juga jam kerjanya. Ketika kita
sedang beroperasi pihak eksternal memiliki pelayanan yang buruk terhadap kita
(Pihak eksternal disini adalah PLN) sering terjadi kendala listrik yang terjadi baik itu
konsleting maupun mati listrik ini mampu menurunkan produktivitas kita sebab
pekerjaan kita banyak yang tertunda / molor. Oleh karena itulah unsur/pihak eksternal
bisa mempengaruhi produktivitas kita.

3. Kurang atau bahkan tidak adanya satuan yang tepat

Kita tidak mempuyai satuan yang jelas karena kegiatan produksi memiliki sangat
beragam factor penunjang yang tidak dapat kita masukan kedalam perhitungan
matematika yang kita miliki.

Setelah tau permasalahan / problem yang terjadi dalam perhitungan produktivitas kita
akan membahas tentang Variabel Produktivitas . Disini ada 3 variabel penting yaitu :

1. Tenaga Kerja , Hal yang dapat menunjang kinerja dari tenaga kerja adalah
pendidikan dasar yang sesuai dengan bidang tenaga kerjanya, Kecukupan gizi dari
tenaga kerja, & biaya sosisal yang membuat tenaga kerja tersebut tersedia. Makin baik
factor penunjang tenaga kerja makan semakin tinggi juga produktivitas yang dapat
kita ciptakan dalam suatu kegiatan produksi melalui manajemen operasi yang baik.
Tenaga kerja berkontribusi sekitar 10% dari peningkatan tahunan.

2. Modal , Modal sangat penting dalam menentukan produktivitas sebab modal masuk
kedalam perhitungan produktivitas. Makin bagus maping modal yang kita buat untuk
suatu kegaitan produksi makan akan semakin bagus juga produktivitas yang kita
miliki . Semakin kita boros atau menempatkan modal untuk kegiatan yang tidak
berguna dalam kegiatan produksi itu akan membuat produktivitas kita semakin
menurun. Modal berkontribusi sekitar 38% dari peningkatan tahunan.

3. Manajemen , Tentu hal ini tidak asing lagi bagi kita semua. Sistem manajemen
yang baik akan membuat kegiatan produksi kita menjadi lebih efektif dan efisien.
Makin efektif dan efisien kegiatan produksi yang kita lakukan maka semakin tinggi
juga nilai produktivitas yang dapat kita capai .

Manajemen menyumbang angka yang paling besar dalam variable ini yaitu sekitar
52% dari peningkatan tahunan.
Semua diatas adalah produktivitas dalam bidang barang/ manufaktur lalu bagaimana
dalam bidang Jasa ? Dalam bidang jasa peningkatan produktivitas sangatlah sulit
untuk digapai karena :

1. Biasanya padat karya (Contoh : Konseling dan mengajar)

2. Biasanya diproses menurut keinginan individu yang unik (Contoh : Konsultasi dan
investasi)

3. Biasanya merupakan pekerjaan intelektual yang dilakukan oleh professional


(Contoh : diagnosis kesehatan)

4. Biasanya sulit dimekanisasi dan diotomatisasi (Contoh : Potong rambut)

5. Kualitas sulit dievaluasi (Contoh : Kinerja perusahaan konsultan hokum)

Anda mungkin juga menyukai