Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan dalam pengertian umum
perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk
hidup.

Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat,


berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai
macam aspek, baik fisik maupun non fisik.

Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap


lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni :

bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit),

dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses perubahan perilaku?


2. Bagaimana macam-macam perubahan prilaku?
3. Bagaimana strategi perubahan perilaku?
4. Bagaimana ciri-ciri dan teori dari perubahan perilaku?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana proses perubahan perilaku manusia

2. Untuk mengetahui macam-macam,ciri-ciri dan strategi perubahan perilaku

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perubahan peilaku
Perubahan perilaku adalah merupakan suatu paradigma bahwa manusia
akan berubah sesuai dengan apa yang mereka pelajari baik dari keluarga, teman,
sahabat ataupun ataupun belajar dari diri mereka sendiri, prosespembelajaran diri
inilah yang nantinya akan membentuk seseorang tersebut, sedangakan
pembentukan tersebut sangat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan orang
tersebut baik dalam kesehariannya ataupun dalamkeadaan tertentu.
Perubahan perilaku terjadi dengan berbagai strategi dan cara. Strategi
dalam perubahan perilakuadalah sebagai berikut:
a. Inforcement
1. Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan atau menggunakan
peraturan atau perundangan.
2. Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi untuk sementara
(tidak langgeng)
b. Education
1. Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari
pemberian informasi ataupenyuluhan-penyuluhan.
2. Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi memakan
waktu lama

Proses Perubahan perilaku menurut Lewin ( 1951 ) mengemukakan teori


perubahan “ Unfreezing to refreezing” yang berlangsung dalam lima tahap berikut
a) Fase Pencairan ( the unfreezing phase)
Individu mulai mempertimbangkan penerimaan terhadap
perubahan.Dalam keadaan ini ia siap menerima perubahan sikap
dasar.Motivasi dan tingkah laku.Di dalam masyarakat pada fase ini, berada
pada keadaan untuk mengubah kekuatan yang mempengaruhi prose
perumusan kebijaksanaan, partisipasi masyarakat, dll
b) Fase Diagnosa masalah (problem diagnosis phase) :
Individu mulai mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, baik yang
mendukung perlunya perubahan maupun menetang perubahan itu serta
menganalisa kekuatan itu.

2
c) Fase penentuan tujuan (Goal Setting Phase) :
Apabila masalahnya telah dipahami, maka individu menentukan tujuannya
sesuai dengan perubahan yang diterimanya.
d) Fase Tingkah Laku baru (new behavior phase) :
Pada fase ini individu mulai mencobanya dan membandingkan dengan
praktik – praktik yang telah dilakukan dan diharapkan.
e) Fase pembekuan ulang (the refreezing phase) :
Apabila dianggap berguna, perubahan kemudian diasimilasikan menjadi
pola tingkah laku yang permanen, misalnya : arti kesehatan bagi
kehidupan manusia dan cara-cara pemeliharaan kesehatan.

B.Macam-macam perubahan perilaku


1. Perubahan Alamiah ( Natural Change )
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan
karena kejadian alamiah.
2. Perubahan terencana ( Planned Change )
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh
subjek.
3. Kesediaan untuk berubah ( Readdiness to Change )
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di
dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat
cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut, dan sebagian orang
lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut.

C. Srategi perubahan perilaku


Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku tersebut oleh
WHO dikelompokkan menjadi tiga 3 Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan Hal
yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan
perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan
kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan
lainnya. Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar covert behaviour tapi
juga overt behaviour. Di dalam program – program kesehatan, agar diperoleh
perubahan perilaku yang sesuai dengan norma – norma kesehatan diperlukan

3
usaha – usaha yang konkrit dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh
perubahan perilaku bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian :
1) Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia
mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan –
peraturan / undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini
menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak
berlangsung lama karena perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran
sendiri. Sebagai contoh adanya perubahan di masyarakat untuk menata
rumahnya dengan membuat pagar rumah pada saat akan ada lomba desa
tetapi begitu lomba / penilaian selesai banyak pagar yang kurang terawat.
2) Pemberian informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan
kesehatan , cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi
menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan
menyebabkan orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya.
Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang
dicapai akan bersifat lebih langgeng.
3) Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian
informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara
partisipatif. Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang
pasif tapi juga ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi
yang diterimanya. Cara ini memakan waktu yang lebih lama dibanding
cara kedua ataupun pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai
dasar perilaku akan lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka
juga akan lebih mantap.
Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan
terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan,
propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk
mewujutkan perubahan yang langgeng.
D.Ciri-ciri perubahan perilaku menurut Moh Surya (1997)
1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari
individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu
yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi

4
perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau
keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti
suatu proses belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang
psikologi pendidikan. Dia menyadari bahwa dia sedang berusaha
mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar
Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi
perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang berhubungan dengan Psikologi Pendidikan.
2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya
merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah
diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan
pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang
mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”.
Ketika dia mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka
pengetahuan, sikap dan keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan
dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan
“Strategi Belajar Mengajar”.
3. Perubahan yang fungsional.
Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan
masa sekarang maupun masa mendatang. Contoh : seorang mahasiswa
belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan
keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk
mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun
mempelajari dan mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak
ketika dia menjadi guru.
4. Perubahan yang bersifat positif.
Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah
kemajuan. Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang
Psikologi Pendidikan menganggap bahwa dalam dalam Prose Belajar
Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual
atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun setelah
mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan
berkeinginan untuk menerapkan prinsip – prinsip perbedaan individual
maupun prinsip-prinsip perkembangan individu jika dia kelak menjadi
guru.

5
5. Perubahan yang bersifat aktif.
Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif
berupaya melakukan perubahan. Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh
pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka mahasiswa tersebut
aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku psikologi
pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan
sebagainya.
6. Perubahan yang bersifat pemanen.
Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap
dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa
belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan
mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri
mahasiswa tersebut.
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai,
baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang
ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh
pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang
diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A.
Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif
dengan memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan.
Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.
Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan
semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan
keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-Teori
Belajar”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang
“Teori-Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya
seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia
memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.

6
E.Teori berubah menurut Roger

Menurut Roger dalam mengadakan suatu perubahanperlu ada langkah yang


ditempuh sehingga harapan atau tujuan akhir dapat tercapai,langkah-langkah
tersebut antara lain;

1. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap kesadaran (Awarness)


Menyadarkan masyarakat dengan jalan memberikan penerangan yang
bersifat informatif dan edukatif.
2. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap minat ( interest) Masyarakat
sudah mulai tertarik perhatiannya pada usaha pembaharuan.Kegiatan
ditingkatkan memberikan penerangan melalui poster, radio, TV pamflet
dll.
3. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap evaluasi ( evaluation )
Pendekatam secara individu.
4. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap percobaan (trial) Sudah mulai
mencoba tingkah laku baru. Tugas penkes lebih menyakinkan dan
mengawasi agar tidak terjadi drop out.
5. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap adopsi ( Adoption) Masyarakat
telah bertingkah laku baru, sesuai yang diharapkan.Tugas penkes adalah
memelihara dan mengontrol secara terus menerus.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang telah di jelaskan, hubungan kesehatan dengan perilaku
sangatlah erat san saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin
dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan
mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik.

Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan


produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu
konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang
sehat.Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar
terjadinya suatu pola hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan.

B. Saran
Mari kita ubah pola perilaku yang tidak sehat menjadi sehat seperti rajin
berolahraga dan memakan makanan yang sehat selain itu kita juga harus menjaga
kesehatan mental karena individu yang sehat akan mencerminkan pola perilaku
yang sehat.

8
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1995. Konsep Kebidanan. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Departemen Keseharan Republik Indonesia. 2007. Peraturan Mentri
Kesehatan Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007. Tentang standar
asuhan kebidanan. Jakarta: Kemenkes.
Estiwati, D; Meilani , N; Widyasi, H; Widyastuti, Y. 2009. Konsep
Kebidanan. Jogjakarta: Fitramaya.
Hidayat, A; Mufdillah. 2009. Catatan kuliah., Konsep Kebidanan plus
materi bidan delima. Jogjakarta: Mitra Cendekia.
Sofyan, Mustika. 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan; 50 Tahun
Ikatan Bidan Indonesia. Jakarta: PP IBI.

Anda mungkin juga menyukai