Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN LUKA OPERASI SECTIO CESAREA

Sebelum Anda melakukan praktik perawatan luka operasi SC, terlebih dahulu kita

pelajari tentang konsep teorinya.

1. Konsep Perawatan Luka Post Operasi SC

Tidak semua persalinan dapat berlangsung mulus, kadang terdapat indikasi medis yang

mengharuskan seorang ibu melewati proses persalinan dengan operasi. Operasi ini disebut

dengan Sectio Caesarea. Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan

membuat sayatan pada dinding rahim. Pada pasien yang dilakukan operasi pembedahan

untuk tindakan sectio cesarea ini memerlukan beberapa perhatian karena ibu nifas yang

melahirkan dengan operasi caesarea agar dapat melewati fase penyembuhan pasca operasi

tanpa komplikasi.

Fokus penanganan luka adalah mempercepat penyembuhan luka dan meminimalkan


komplikasi dan biaya perawatan. Fokus utama dalam penanganan luka adalah dengan

evakuasi semua hematoma dan seroma dan mengobati infeksi yang menjadi penyebabnya.

Perhatikan perdarahan yang terlalu banyak (inspeksi lapisan dinding abdomen atau

perineal).

Definisi perawatan luka adalah suatu penanganan luka yang terdiri dari membersihkan

luka, mengangkat jahitan, menutup dan membalut luka sehinga dapat membantu proses

penyembuhan luka.

Adapun tujuan dari perawatan luka post operasi SC ini adalah:

a. Mencegah terjadinya infeksi.

b. Mempercepat proses penyembuhan luka.

c. Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.

2. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan praktik perawatan luka operasi dapat dipelajari pada daftar tilik perawatan

luka post operasi sectio caesarea (SC) berikut ini.

Beri salam dan perkenalkan diri.

2 Beri informasi kepada ibu, jelaskan tindakan yang akan

dilakukan sampai pasien menerti dan menyetujui tindakan

yang akan dilakukan.

3 Lakukan informed consent.

4 Persiapan alat:

1) Bak instrumen berisi:

a)Sepasang handscoon.

b)2 buah pinset.

c) Kassa steril.

2) Bengkok.
3) Salep luka.

4) Perlak.

5) Selimut.

6) Kom 1 buah.

7) Handuk kering.

5 Atur posisi pasien snyaman mungkin, sebaiknya pasien

dalam posisi terlentang agar mempermudah perawatan

ganti verban.

6 Cuci tangan sebelum tindakan dan keringkan, cuci tangan

sesuai prosedur dan keringkan.

7 Buka bak instrumen dan memakai handscoon.

8 Membuka kassa dan plester pada luka dengan

menggunakan pinset.
1) Jika plester sulit dilepaskan dapat diberikan alcohol.

2) Angkat balutan pada luka dengan pinset kemudian

buang bekas balutan kedalam bengkok.

9 Kaji luka operasi.

Lihat dengan seksama keadaan lukaoperasi apakah ada luka

yang terbuka atau tidak dan tanda-tanda infeksi atau tidak.

10 Bersihkan luka dengan larutan antiseptik/NaCl dari arah

atas ke bawah/kanan kekiri hingga bersih. Gunakan NaCl

atau betadine sebagai antiseptik.

Besihkan luka mulai dari bagian terjauh dari bidan.

11 Tutup luka dengan kassa steril.

Untuk mencegah kontaminasi dan infeksi tutup kembali


luka dengan kasa steril.

12 Pasang plester pada luka yang telah ditutup kassa steril.

NO LANGKAH KETERANGAN

Setelah selesai tutup kembali luka dengan plester sepanjang

luka operasi.

13 Rapihkan pasien, lingkungan dan bersihkan peralatan

1) Atur kembali posisi pasien senyaman mungkin.

2) Rapihkan area sekitar tempat tidur pasien.

14 Rendam peralatan yang telah digunakan dalam larutan

klorin selama 10 menit.

15 Cuci tangan sesuai prosedur dan keringkan.

16 Mengevaluasi hasil tindakan dan menginformasikan hasil

tindakan kepada ibu dan keluarga.


17 Konseling

Memberitahukan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi

dan menganjurkan ibu untuk segera memberitahu tenaga

medis bila ada keluhan.

18 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Catat semua tindakan yang telah dilakukan secara benar

dan sistematis.

B. PRAKTIK PERAWATAN LUKA PERINEUM

Setelah Anda selesai mempelajari tentang praktik perawatan lupa post operasi,

pembelajaran dapat dilanjutkan pada praktik perawatan luka perineum. Namun sebelum

Anda melakukan praktik perawatan luka perineum, terlebih dahulu kita pelajari tentang

konsep teorinya.

1. Konsep Perawatan Luka Perineum


a. Definisi Perawatan Luka Perineum

Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis,

sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004). Perineum adalah

daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2001). Jadi

perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara

paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta

sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Anonimity,

2009). Perawatan perineum dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan cara

menjaga kebersihan perineum.

b. Waktu Perawatan Luka perineum

Perawatan luka perineum dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini.

1) Saat mandi

Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut. Setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut,

untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut. Demikian pula pada perineum ibu,

untuk itu diperlukan pembersihan perineum.

2) Setelah buang air kecil

Pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni pada rektum

akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan

pembersihan perineum.

3) Setelah buang air besar.

Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus.

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya

bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan

(Wilujeng, 2011).
c. Tujuan

Tujuan dilakukannya perawatan luka perineum adalah:

1) Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum maupun uterus.

2) Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum.

3) Untuk kebersihan perineum dan vulva.

4) Memberikan rasa nyaman pasien.

2. Pelaksanaan Praktik

Untuk memudahkan dalam melaksanakan praktik perawatan luka perineum, marilah

kita lihat daftar tilik berikut ini.

1. Persiapkan alat:

1) Bak instrument berisi kassa dan pinset anatomis.

2) Perlak dan pengalas.

3) Selimut mandi.
4) Hand schoen 1 pasang.

5) Bengkok 2 buah.

6) Tas plastik 2 buah.

7) Kom berisi kapas basah (air dan kapas direbus

bersama).

8) Celana dalam dan pembalut wanita.

9) Pispot.

10)Botol cebok berisi air hangat.

11)Obat luka perineum.

2. Cuci tangan.

3. Menjelaskan prosedur tindakan.

4. Memasang sampiran/menjaga privasi.

5. Memasang selimut mandi.


6. Mengatur posisi pasien dorsal recumben.

7. Memasang alas dan perlak di bawah pantat.

8. Melepas celana dan pembalut kemudian memasang

pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan

pembalut dimasukkan dalam tas plastik yang berbeda.

9. Mempersilahkan pasien untuk BAK/BAB (bila pasien ingin

BAK/BAB).

10. Memakai sarung tangan kiri.

11. Mengguyur vulva dengan air matang.

12. Mengambil pispot.

13. Meletakkan bengkok ke dekat vulva.

14. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil


kapas basah.

15. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri.

16. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia

mayora kanan, labia minora kiri, labia minora kanan,

vestibulum, perineum. Arah dari atas ke bawah dengan

kapas basah (1 kapas, 1 kali usap).

17. Memakaikan kembali celana dan pembalut dan pakaian

pasien.

NO LANGKAH KETERANGAN

18. Cuci tangan dan bereskan alat.

19. Dokumentasikan kegiatan.

Mahasiswa kebidanan yang saya banggakan, selamat bahwa Anda telah menyelesaikan

pembelajaran Topik 2 tentang perawatan luka. Untuk memperdalam pemahaman Anda


mengenai praktik di atas, silahkan Anda kerjakan latihan berikut!

Anda mungkin juga menyukai