Anda di halaman 1dari 49

126.

Seorang perawat melakukan pengkajian pada sebuah keluarga dengan hasil sebagai berikut :
2 orang anak tidak menikah karena gangguan kejiwaan. Ayah dan Ibu sudah lama meninggal
karena sakit. 2 orang anak yang mengalami gangguan jiwa ini diabaikan oleh anggota keluarga
lainnya, karena dianggap hanya menambah kesulitan. Anak tersebut dibiarkan mengais sampah di
jalanan.
Apa diagnosa keperawatan keluarga yang tepat ?
a. Ketidakmampuan Koping Keluarga
b. Gangguan Proses Keluarga
c. Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
d. Manajemen Pengobatan Kelularga Tidak Efektif
e. Defisit Pengetahuan
*Jawabn Benar : b*
*Pembahasan :*
DS :
- Keluarga mengatakan bahwa Ayah dan Ibu mereka sudah lama meninggal
- Keluarga mengatakan bahwa 2 orang adik mereka mengalami gangguan kejiwaan
- Keluarga mengatakan bahwa adik mereka yang mengalami gangguan jiwa hanya menambah
kesulitan.
DO :
- Anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan diabaikan oleh anggota keluarga lainnya.
- Keluarga tampak mengabaikan anggota keluarga yang sakit
- Anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan dibiarkan mengais sampah dijalanan.

<b>Berdasarkan kasus, diagnosa keperawatan keluarga yang tepat adalah Gangguan Proses
Keluarga, yaitu terjadinya perubahan dalam hubungan keluarga atau perubahan fungsi
keluarga.</b>

Diagnosa keperawatan keluarga yang tepat berdasarkan kasus ini adalah Gangguan proses
keluarga.
Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku
Tanda dan gejala Mayor :
- Keluarga tidak mampu beradaptasi terhadap situasi
- Tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara anggota keluarga

Tanda dan gejala Minor :

- Tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa


- Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/emosional/spiritual anggota keluarga
- Tidak mampu mencari atau menerima bantuan secara tepat

Kondisi Klinis terkait :


- Hospitalisasi
- Kondisi penyakit kronis
- Prosedur pembedahan
- Cedera traumatis
- Penyalahgunaan zat
- Penyakit Alzheimer
- Kehamilan

Penyebab :
- Transisi situasional
- Perubahan status kesehatan anggota keluarga
- Krisis situasional
- Perubahan peran keluarga
- Peralihan pengambil keputusan dalam keluarga
- Transisi perkembangan
- Krisis perkembangan
- Perubahan interaksi dengan masyarakat
- Perubahan status sosial keluarga
- Perubahan finansial keluarga
-
Berikut beberapa contoh diagnosis keperawatan keluarga yang umum digunakan :
1. Manajemen Pengobatan Keluarga tidak Efektif

Definisi : pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.

Batasan Karakteristik :
- Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga
- Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan
- Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
- Kurangnya perhatian terhadap penyakit
- Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit
- Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan

2. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

Definisi : Penyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok usia

Batasan Karakteristik :
- Perubahan Pertumbuhan fisik
- Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motoric, social, kemampuan
mengekspresikan yang khas
- Afek datar
- Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau memeprtahankan control diri dalam
tingkat usia
- Kelemahan atau kelesuan serta penurunan respon

3. Kegagalan menjadi orang tua

Definisi : Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang


meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal

Bataran Karakteristik :
- Anak : Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan sakit, riwayat
trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan, prestasi akademik yang buruk,
perkembangan kognitif yang buruk kemampuan social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari
rumah
- Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai yang
dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi karena ketidakmampuan
menjalankan peran, mengekspresikan ketidakmampuan mongontrol anal, menyatakan
ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal
negative mengenai anak, ketidakakdekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian
mengatur pengasuhan anak, perilaku kekerasan pada anak.lingkungan rumah yang tidak nyaman.

4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

Definisi : Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

Batasan karakteristik : Pemberi asuhan mengalami gangguan pada :


- Aktifitas pengasuhan
- Status kesehatan pemberi asuhan
- Emosional
- Sosial-ekonomi
- Hubungan pemberi asuhan dan yang diberi asuhan

5. Ketidakefektifan menyusui
Definisi : Ibu, bayi dan pengalaman keluarga yang tidak puas atau kesulitan dalam melakukan
proses menyusui

Batasan karakteristik :
- Tampak adanya ketidak adekuatan suplay ASI dan Ibu juga merasakan ketidakadekuatan suplay
susu (Ibu)
- Melengkung dan menangis saat berada di payudara (bayi)
- Adanya bukti ketidakadekuatan intake (bayi)
- Ketidakmampuan menghisap putting susu dengan benar (nayi)
- Ketidakadekuatan kesempatan untuk menghisap (bayi)
- Adanya tanda kekurangan pengeluaran oksitosin (ibu)
- Ketidakpuasan proses menyusui (bayi dan ibu)
- Putting susu yang perih minggu pertama menyusui (ibu)

6. Gangguan Proses Keluarga

Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku

7. Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif

Definisi : Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk


mempertahankan kesehatan.

Batasan karakteristik :
- Riwayat kurangnya berperilaku hidup sehat
- Kerusakan sistem dukungan individu
- Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk menemukan kesehatan dasar yang diperlukan
- Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan
- Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar
- Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain
8. Defisit pengetahuan

Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Batasan karakteristik :
- Menanyakan masalah yang dihadapi
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan (mis.apatis,bermusuhan,agitasi,histeria)

9. Koping keluarga tidak efektif

Definisi : Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien

Batasan Karakteristik :
- Pengabaian
- Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
- Tidak menghormati kebutuhan klien
- Tidak toleransi
- Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga yang lain
- Merasakan gejala penyakit klien
- Terlalu khawatir dengan klien
- Agresi, agitasi, depresi, psikosomatis, penolakan
- Tidak berkomitmen
- Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
- Mengabaikan pengobatan penyakit klien
- Permusuhan
- Gangguan individualisasi
- Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
- Perilaku kesehatan yang mengganggu kesejahteraan
- Peningkatan ketergantungan klien
- Gangguan realitas mengenai kesehatan klien

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI )

Tinjauan Opsi lainnya :


Opsi “ Ketidakmampuan koping keluarga” tidak tepat karena Ketidakmampuan Koping
Keluarga adalah Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien.
Diagnosis ini berbeda dengan gangguan Proses Keluarga karena, diagnose ini menggambarkan
keluarga yang mempunyai pola respon perilaku destruktif. Pemecahan masalah yang tidak dapat
berhasil dapat mengubah gangguan proses keluarga menjadi ketidakmampuan koping keluarga.

Opsi “Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif” tidak tepat, karena Pemeliharaan Kesehatan Tidak
Efektif adalah Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk
mempertahankan

Opsi “Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif” tidak tepat, karena Manajemen Pengobatan
Keluarga Tidak Efektif yaitu pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.

Opsi “Defisit Pengetahuan” tidak tepat, karena Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif
yang berkaitan dengan topik tertentu

128. Seorang perawat mendapati salah seorang anggota keluarga (14 tahun) memiliki kebiasaan
mencuri barang-barang didalam rumah. Pada saat ditanya, klien mengatakan bahwa cara tersebut
merupakan pelampiasan dirinya untuk menghilangkan stres dan tekanan dari orang tua yang selalu
mengharuskan dirinya juara kelas, sedangkan orang tua jarang berada di rumah.
Apa diagnosa keperawatan keluarga yang tepat ?
a. Kegagalan Menjadi Orang Tua
b. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan
c. Gangguan Proses Keluarga
d. Ketidakmampuan Koping Keluarga
e. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
*Jawaban Benar : *a
*Pembahasan*
DS :
- Klien mengatakan bahwa dirinya memiliki kebiasaan mencuri barang-barang didalam rumah
- Klien mengatakan bahwa mencuri adalah pelampiasan stress dan tekanan dari kedua orang
tuanya
- Klien mengatakan bahwa orang tuanya mengharuskan dirinya juara kelas sedangkan kedua orang
tuanya jarang berada di rumah

DO :
- Anak melakukan perilaku yang merusak.
- Anak kekurangan kasih sayang, mengalami kecemasan, stress dan tekanan dari orang tua.
- Orang tua jarang berinteraksi dengan anak, mengabaikan anak, dan berinteraksi buruk dengan
anak.

<b>Berdasarkan kasus, diagnosa keperawatan keluarga yang tepat adalah Kegagalan menjadi
Orang Tua. yaitu ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.</b>

Batasan Karakteristik :
- Anak : Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan sakit, riwayat
trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan, prestasi akademik yang buruk,
perkembangan kognitif yang buruk kemampuan social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari
rumah
- Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai yang
dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi karena ketidakmampuan
menjalankan peran, mengekspresikan ketidakmampuan mongontrol anal, menyatakan
ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal
negative mengenai anak, ketidakakdekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian
mengatur pengasuhan anak, perilaku kekerasan pada anak.lingkungan rumah yang tidak nyaman.

Berikut beberapa contoh diagnosis keperawatan keluarga yang umum digunakan :


1. Manajemen Pengobatan Keluarga tidak Efektif

Definisi : pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.

Batasan Karakteristik :
- Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga
- Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan
- Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
- Kurangnya perhatian terhadap penyakit
- Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit
- Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan

2. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

Definisi : Penyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok usia

Batasan Karakteristik :
- Perubahan Pertumbuhan fisik
- Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motoric, social, kemampuan
mengekspresikan yang khas
- Afek datar
- Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau memeprtahankan control diri dalam
tingkat usia
- Kelemahan atau kelesuan serta penurunan respon

3. Kegagalan menjadi orang tua

Definisi : Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang


meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal

Bataran Karakteristik :
- Anak : Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan sakit, riwayat
trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan, prestasi akademik yang buruk,
perkembangan kognitif yang buruk kemampuan social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari
rumah
- Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai yang
dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi karena ketidakmampuan
menjalankan peran, mengekspresikan ketidakmampuan mongontrol anal, menyatakan
ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal
negative mengenai anak, ketidakakdekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian
mengatur pengasuhan anak, perilaku kekerasan pada anak.lingkungan rumah yang tidak nyaman.

4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

Definisi : Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

Batasan karakteristik : Pemberi asuhan mengalami gangguan pada :


- Aktifitas pengasuhan
- Status kesehatan pemberi asuhan
- Emosional
- Sosial-ekonomi
- Hubungan pemberi asuhan dan yang diberi asuhan

5. Ketidakefektifan menyusui

Definisi : Ibu, bayi dan pengalaman keluarga yang tidak puas atau kesulitan dalam melakukan
proses menyusui

Batasan karakteristik :
- Tampak adanya ketidak adekuatan suplay ASI dan Ibu juga merasakan ketidakadekuatan suplay
susu (Ibu)
- Melengkung dan menangis saat berada di payudara (bayi)
- Adanya bukti ketidakadekuatan intake (bayi)
- Ketidakmampuan menghisap putting susu dengan benar (nayi)
- Ketidakadekuatan kesempatan untuk menghisap (bayi)
- Adanya tanda kekurangan pengeluaran oksitosin (ibu)
- Ketidakpuasan proses menyusui (bayi dan ibu)
- Putting susu yang perih minggu pertama menyusui (ibu)

6. Gangguan Proses Keluarga

Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku

7. Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif

Definisi : Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk


mempertahankan kesehatan.

Batasan karakteristik :
- Riwayat kurangnya berperilaku hidup sehat
- Kerusakan sistem dukungan individu
- Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk menemukan kesehatan dasar yang diperlukan
- Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan
- Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar
- Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain

8. Defisit pengetahuan

Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Batasan karakteristik :
- Menanyakan masalah yang dihadapi
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan (mis.apatis,bermusuhan,agitasi,histeria)

9. Koping keluarga tidak efektif

Definisi : Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien

Batasan Karakteristik :
- Pengabaian
- Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
- Tidak menghormati kebutuhan klien
- Tidak toleransi
- Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga yang lain
- Merasakan gejala penyakit klien
- Terlalu khawatir dengan klien
- Agresi, agitasi, depresi, psikosomatis, penolakan
- Tidak berkomitmen
- Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
- Mengabaikan pengobatan penyakit klien
- Permusuhan
- Gangguan individualisasi
- Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
- Perilaku kesehatan yang mengganggu kesejahteraan
- Peningkatan ketergantungan klien
- Gangguan realitas mengenai kesehatan klien

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI )

Tinjauan Opsi lainnya :

Opsi “Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan” tidak tepat karena Keterlambatan


Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan Penyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok
usia

Opsi “Gangguan Proses Keluarga” tidak tepat karena Gangguan proses Keluarga adalah
Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Opsi “Ketidakmampuan koping keluarga” tidak tepat karena Ketidakmampuan Koping


Keluarga adalah Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien.
Diagnosis ini berbeda dengan gangguan Proses Keluarga karena, diagnosa ini menggambarkan
keluarga yang mempunyai pola respon perilaku destruktif. Pemecahan masalah yang tidak dapat
berhasil dapat mengubah gangguan proses keluarga menjadi ketidakmampuan koping keluarga.

Opsi “Ketegangan Peran Pemberi Asuhan” tidak tepat karena Ketegangan Peran Pemberi
Asuhan adalah Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

127. Pada saat melakukan kunjungan keluarga, seorang perawat mendapati salah seorang anggota
keluarga mengalami keluhan pada kedua matanya yang tidak bisa melihat lagi, bagian dalam mata
berlendir dan kornea tampak sudah memutih. Keluarga mengatakan bahwa anggota keluarga
tersebut mengalami katarak, namun tidak ingin dioperasi dan hanya meneteskan air daun sirih
sebagai pilihan pengobatan.
Apa diagnosa keperawatan keluarga yang tepat ?
a. Defisit Pengetahuan
b. Ketidakefektifan Koping Keluarga
c. Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga
d. Kegagalan Menjadi Orang Tua
e. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

*Jawaban Benar : c*
*Pembahasan*
DS :
- Keluarga mengatakan bahwa salah satu anggota keluarga mereka tidak bisa melihat lagi
- Keluarga mengatakan bahwa anggota keluarga mengalami katarak dan tidak inign dioperasi
- Keluarga mengatakan bahwa mereka meneteskan air daun sirih kedalam mata klien sebagai
pilihan pengobatan

DO :
- Anggota keluarga yang mengalami ulkus di kedua mata, ditandai dengan kehilangan kemampuan
penglihatan, bagian dalam mata berlendir dan kornea yang sudah tampak memutih
- Anggota keluarga mengalami katarak, namun lebih memilih meneteskan air daun sirih daripada
operasi sebagai pilihan pengobatan.

<b>Diagnosa keperawatan keluarga yang tepat berdasarkan kasus ini adalah Manajemen
Pengobatan Keluarga Tidak Efektif yaitu pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga
tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.</b>

Tanda dan gejala Mayor :


- Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
- Mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan
- Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat
- Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat

Tanda dan gejala Minor :


- Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko

Kondisi Klinis yang terkait :


- PPOK
- Sklerosis Multiple
- Arthritis
- Nyeri Kronis
- Penyalahgunaan Zat
- Gagal Ginjal/hati tahap terminal
Penyebab :
- Kerumitan Sistem Pelayanan kesehatan
- Regimen Therapeutik yang runit
- Konflilk Pengambilan Keputusan
- Keseulitan Ekonomi
- Banyak tuntutan, dan
- Konflik Keluarga

Berikut beberapa contoh diagnosis keperawatan keluarga yang umum digunakan :


1. Manajemen Pengobatan Keluarga tidak Efektif

Definisi : pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.

Batasan Karakteristik :
- Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga
- Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan
- Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
- Kurangnya perhatian terhadap penyakit
- Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit
- Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan

2. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

Definisi : {enyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok usia

Batasan Karakteristik :
- Perubahan Pertumbuhan fisik
- Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motoric, social, kemampuan
mengekspresikan yang khas
- Afek datar
- Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau memeprtahankan control diri dalam
tingkat usia
- Kelemahan atau kelesuan serta penurunan respon

3. Kegagalan menjadi orang tua

Definisi : Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang


meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal

Bataran Karakteristik :
- Anak : Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan sakit, riwayat
trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan, prestasi akademik yang buruk,
perkembangan kognitif yang buruk kemampuan social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari
rumah
- Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai yang
dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi karena ketidakmampuan
menjalankan peran, mengekspresikan ketidakmampuan mongontrol anal, menyatakan
ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal
negative mengenai anak, ketidakakdekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian
mengatur pengasuhan anak, perilaku kekerasan pada anak.lingkungan rumah yang tidak nyaman.

4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

Definisi : Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

Batasan karakteristik : Pemberi asuhan mengalami gangguan pada :


- Aktifitas pengasuhan
- Status kesehatan pemberi asuhan
- Emosional
- Sosial-ekonomi
- Hubungan pemberi asuhan dan yang diberi asuhan

5. Ketidakefektifan menyusui

Definisi : Ibu, bayi dan pengalaman keluarga yang tidak puas atau kesulitan dalam melakukan
proses menyusui

Batasan karakteristik :
- Tampak adanya ketidak adekuatan suplay ASI dan Ibu juga merasakan ketidakadekuatan suplay
susu (Ibu)
- Melengkung dan menangis saat berada di payudara (bayi)
- Adanya bukti ketidakadekuatan intake (bayi)
- Ketidakmampuan menghisap putting susu dengan benar (nayi)
- Ketidakadekuatan kesempatan untuk menghisap (bayi)
- Adanya tanda kekurangan pengeluaran oksitosin (ibu)
- Ketidakpuasan proses menyusui (bayi dan ibu)
- Putting susu yang perih minggu pertama menyusui (ibu)

6. Gangguan Proses Keluarga

Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku

7. Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif

Definisi : Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk


mempertahankan kesehatan.

Batasan karakteristik :
- Riwayat kurangnya berperilaku hidup sehat
- Kerusakan sistem dukungan individu
- Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk menemukan kesehatan dasar yang diperlukan
- Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan
- Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar
- Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain

8. Defisit pengetahuan

Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Batasan karakteristik :
- Menanyakan masalah yang dihadapi
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan (mis.apatis,bermusuhan,agitasi,histeria)

9. Koping keluarga tidak efektif

Definisi : Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien

Batasan Karakteristik :
- Pengabaian
- Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
- Tidak menghormati kebutuhan klien
- Tidak toleransi
- Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga yang lain
- Merasakan gejala penyakit klien
- Terlalu khawatir dengan klien
- Agresi, agitasi, depresi, psikosomatis, penolakan
- Tidak berkomitmen
- Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
- Mengabaikan pengobatan penyakit klien
- Permusuhan
- Gangguan individualisasi
- Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
- Perilaku kesehatan yang mengganggu kesejahteraan
- Peningkatan ketergantungan klien
- Gangguan realitas mengenai kesehatan klien

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI )

Tinjauan Opsi Lainnya :


Opsi “Defisit Pengetahuan” tidak tepat, karena Defisit pengetahuan adalah Ketidakmampuan
mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
Opsi “ Ketidakmampuan koping keluarga” tidak tepat karena Ketidakmampuan Koping
Keluarga adalah Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien

Opsi “Kegagalan Menjadi Orang Tua” tidak tepat karena, Kegagalan menjadi orang tua adalah
Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal

Opsi “Ketegangan Pemberi Asuhan” tidak tepat karena, Ketegangan Pemberi Asuhan
menggambarkan Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

129. Pada saat kunjungan keluarga, seorang perawat mendapati salah seorang anggota keluarga
mengalami nyeri pinggang dan lutut. Klien diketahui mengalami obesitas dan sulit untuk
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Klien sudah berusaha untuk mengganti pola hidup yang
sehat, namun sulit karena belum terbiasa dan tidak tahu bagaimana harus memulai, selain itu
keluarga masih memberikan banyak makanan tidak sehat pada klien.
Apa diagnosa keperawatan keluarga yang tepat ?
a. Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga
b. Defisit Pengetahuan
c. Ketidakefektifan Koping Keluarga
d. Gangguan Proses Keluarga
e. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
*Jawaban Benar : e*

*Pembahasan*
DS :
- Klien mengatakan bahwa ia mengalami nyeri pinggang dan lutut
- Klien mengatakan bahwa ingin mengganti pola hidup yang lebih sehat namun sulit karena belum
terbiasa
- Keluarga mengatakan bahwa mereka masih memberikan makanan yang tidak sehat.
DO :
- Klien memiliki riwayat kurangnya berperilaku sehat
- Keluarga tidak memberikan dukungan yang baik untuk perkembangan kesehatan klien.
- Klien dan keluarga kurang memiliki pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar

<b>Berdasarkan kasus, diagnosa keperawatan keluarga yang tepat adalah Ketidakefektifan


Pemeliharaan Kesehatan. Yaitu, Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari
bantuan untuk mempertahankan kesehatan.</b>

Batasan karakteristik :
- Riwayat kurangnya berperilaku hidup sehat
- Kerusakan sistem dukungan individu
- Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk menemukan kesehatan dasar yang diperlukan
- Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan
- Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar
- Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain
Tanda dan gejala Mayor :
- Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan
- Kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat
- Tidak mampu menjalankan perilaku sehat
Tanda dan gejala Minor :
- Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan kesehatan yang kurang
- Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan perilaku sehat
- Hambatan sistem pendukung pribadi
Penyebab :
- Hambatan kognitif
- Ketidaktuntasan proses berduka
- Ketidakadekuatan keterampilan berkomunikasi
- Kurangnya keterampilan motorik halus/kasar
- Tidak tercapainya tugas perkembangan
- Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat
- Ketidakefektifan koping keluarga
- Ketidakefektifan koping individu
- Ketidakcukupan sumber daya (mis.keuangan, fasilitas)
- Gangguan persepsi
- Distress Spiritual
Kondisi Klinis terkait :
- Keterlambatan perkembangan
- Penyakit alzheimer
- Demensia
- Laringektomi
- Cedera medula spinalis
- Paralisis
- Stroke
- Cedera otak
- Kondisi kronis (mis.sklerosis multiple, arthritis, nyeri kronis)

Berikut beberapa contoh diagnosis keperawatan keluarga yang umum digunakan :


1. Manajemen Pengobatan Keluarga tidak Efektif

Definisi : pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.

Batasan Karakteristik :
- Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga
- Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan
- Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
- Kurangnya perhatian terhadap penyakit
- Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit
- Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan

2. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

Definisi : Penyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok usia

Batasan Karakteristik :
- Perubahan Pertumbuhan fisik
- Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motoric, social, kemampuan
mengekspresikan yang khas
- Afek datar
- Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau memeprtahankan control diri dalam
tingkat usia
- Kelemahan atau kelesuan serta penurunan respon

3. Kegagalan menjadi orang tua

Definisi : Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang


meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal

Bataran Karakteristik :
- Anak : Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan sakit, riwayat
trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan, prestasi akademik yang buruk,
perkembangan kognitif yang buruk kemampuan social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari
rumah
- Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai yang
dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi karena ketidakmampuan
menjalankan peran, mengekspresikan ketidakmampuan mongontrol anal, menyatakan
ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal
negative mengenai anak, ketidakakdekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian
mengatur pengasuhan anak, perilaku kekerasan pada anak.lingkungan rumah yang tidak nyaman.

4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

Definisi : Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

Batasan karakteristik : Pemberi asuhan mengalami gangguan pada :


- Aktifitas pengasuhan
- Status kesehatan pemberi asuhan
- Emosional
- Sosial-ekonomi
- Hubungan pemberi asuhan dan yang diberi asuhan

5. Ketidakefektifan menyusui

Definisi : Ibu, bayi dan pengalaman keluarga yang tidak puas atau kesulitan dalam melakukan
proses menyusui

Batasan karakteristik :
- Tampak adanya ketidak adekuatan suplay ASI dan Ibu juga merasakan ketidakadekuatan suplay
susu (Ibu)
- Melengkung dan menangis saat berada di payudara (bayi)
- Adanya bukti ketidakadekuatan intake (bayi)
- Ketidakmampuan menghisap putting susu dengan benar (nayi)
- Ketidakadekuatan kesempatan untuk menghisap (bayi)
- Adanya tanda kekurangan pengeluaran oksitosin (ibu)
- Ketidakpuasan proses menyusui (bayi dan ibu)
- Putting susu yang perih minggu pertama menyusui (ibu)

6. Gangguan Proses Keluarga

Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku

7. Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif

Definisi : Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk


mempertahankan kesehatan.

Batasan karakteristik :
- Riwayat kurangnya berperilaku hidup sehat
- Kerusakan sistem dukungan individu
- Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk menemukan kesehatan dasar yang diperlukan
- Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan
- Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar
- Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain

8. Defisit pengetahuan

Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Batasan karakteristik :
- Menanyakan masalah yang dihadapi
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan (mis.apatis,bermusuhan,agitasi,histeria)

9. Koping keluarga tidak efektif

Definisi : Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien

Batasan Karakteristik :
- Pengabaian
- Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
- Tidak menghormati kebutuhan klien
- Tidak toleransi
- Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga yang lain
- Merasakan gejala penyakit klien
- Terlalu khawatir dengan klien
- Agresi, agitasi, depresi, psikosomatis, penolakan
- Tidak berkomitmen
- Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
- Mengabaikan pengobatan penyakit klien
- Permusuhan
- Gangguan individualisasi
- Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
- Perilaku kesehatan yang mengganggu kesejahteraan
- Peningkatan ketergantungan klien
- Gangguan realitas mengenai kesehatan klien

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI )

Tinjauan Opsi lainnya :

Opsi “Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga” tidak tepat karena


Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga adalah pola penanganan masalah
kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota
keluarga.

Opsi “Defisit Pengetahuan” tidak tepat karena Defisit Pengetahuan adalah Ketiadaan atau
kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Opsi “Gangguan Proses Keluarga” tidak tepat karena Gangguan proses Keluarga adalah
Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Opsi “Ketidakmampuan koping keluarga” tidak tepat karena Ketidakmampuan Koping


Keluarga adalah Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien.
Diagnosis ini berbeda dengan gangguan Proses Keluarga karena, diagnosa ini menggambarkan
keluarga yang mempunyai pola respon perilaku destruktif. Pemecahan masalah yang tidak dapat
berhasil dapat mengubah gangguan proses keluarga menjadi ketidakmampuan koping keluarga.

131. Suatu keluarga memiliki seorang anak yang sedang mengalami ISPA disebabkan oleh kabut
asap dan belum hujan sama sekali. Keluarga merasa penyakit anaknya hanya sementara dan bisa
hilang sendiri. Selain itu, keluarga tampak membakar sampah didepan rumah dengan alasan
mudah dan tidak perlu jauh-jauh mengantarkan sampah.
Berdasarkan kasus, apakah tugas kesehatan keluarga yang terganggu ?
a. Mengenal masalah Kesehatan Keluarga
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan suasana rumah yang sehat
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
*Jawaban Benar : b*
*Pembahasan*

DS :
- Keluarga mengatakan bahwa penyakit anaknya bisa hilang sendiri dan hanya sementara
- Keluarga mengatakan bahwa membakar sampah itu lebih mudah dan tidak perlu jauh-jauh
mengantarkan sampah

DO :
- Salah satu anggota keluarga mengalami ISPA
- Keluarga tidak mengerti dengan penyakit yang dialami klien.
- Keluarga tidak merasakan adanya masalah kesehatan pada klien
- Keluarga Memiliki sikap negative atas masalah kesehatan

<b>Berdasarkan kasus, tugas kesehatan keluarga yang terganggu saat ini berada pada poin
pertama, terkait dengan Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.</b>

Berikut 5Tugas Kesehatan Keluarga menurut Friedman :


1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya
dan dana kesehatan habis. Keluarga atau orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang
dialami anggota keluarga, secara tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua.
Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan terjadinya, perubahan apa
yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal
fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab
dan yang mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap masalah.

2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga


Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai
dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang
dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan
teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di
lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.
Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang
dialaminya, perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi
keluarga dalam membuat keputusan. Berikut ini hal-hal yang harus dikaji oleh perawat adalah:
1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
2) Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan
3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit
5) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah

3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit


Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki
keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah
yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di
rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan
pertama.
Ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, keluarga harus mengetahui
hal-hal sebagai berikut:
1) Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis, dan perawatannya)
2) Sifat dan perkembangan perawatan yag dibutuhkan
3) Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab,
sumber keuangan atau financial, fasilitas fisik, psikososial)
5) Sikap keluarga terhadap yang sakit

4. Mempertahankan suasana rumah yang sehat

Rumah adalah sebagai tempat berteduh, berlindung, atau bersosialisasi bagi anggota keluarga,
sehingga anggota keluarga mempunyai waktu lebih banyak berhubungan dengan lingkungan
tempat tinggal. Oleh karenanya, kondisi rumah haruslah dapat menjadikan lambang ketenangan,
keindahan dan ketentraman, dan yang lebih penting adalah dapat menunjang derajat kesehatan
bagi anggota keluarga.
Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat, keluarga harus
mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1) Sumber-sumber keluarga yang dimiliki
2) Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
3) Pentingnya hygiene sanitasi
4) Upaya pencegahan penyakit
5) Sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
6) Kekompakan antar anggota keluarga

5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat


Keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan sumber fasilitas kesehatan yang ada
disekitar, apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan penyakit. Keluarga
dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga keperawatan dalam rangka memecahkan
problem yang dialami anggota keluarga, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam
penyakit.
Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui hal-hal berikut
ini:
1) Keberadaan fasilitas keluarga
2) Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
3) Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas keluarga
4) Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
5) Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga

Kelima tugas kesehatan keluarga tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh keluarga, perawat
perlu mengkaji sejauh mana keluarga mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik agar dapat
memberikan bantuan atau pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan
keluarga tersebut.

(Friedman, MM. 2010. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange)

Tinjauan Opsi lain :

Opsi “Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga” tidak tepat karena
tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai
dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga

Opsi “Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit” tidak tepat Memberi perawatan
pada anggota keluarga yang sakit berkenaan dengan anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi disebabkan keterbatasan yang dimiliki keluarga dalam menangani anggota keluarga
yang sakit

Opsi “Mempertahankan suasana rumah yang sehat” tidak tepat karena Mempertahankan
suasana rumah yang sehat berhubungan dengan modifikasi lingkungan atau menciptakan suasana
rumah yang sehat untuk menunjang derajat kesehatan anggota keluarga.

Opsi “Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat” tidak tepat menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat karena berkaitan dengan pemanfaatan sumber fasilitas
kesehatan yang ada disekitar, apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan
penyakit.

130. Hasil pengkajian pada salah seorang anggota keluarga yang ditahan akibat menciderai suami
sendiri. Istri mengatakan bahwa saat itu memiliki 3 anak yang masih kecil dan sangat
membutuhkan biaya, suami merupakan suami kedua dan sakit-sakitan. Istri mengetahui bahwa
suaminya merupakan peserta pemegang polis asuransi dengan klaim yang tinggi jika dinyatakan
meninggal dan dapat dialihkan kepadanya selaku istri.
Apa diagnosa keperawatan keluarga yang tepat ?
a. Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga
b. Gangguan Proses Keluarga
c. Defisit Pengetahuan
d. Ketidakmampuan Koping Keluarga
e. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

*Jawaban Benar : d*

*Pembahsan*

DS :
- Klien mengatakan bahwa ia memilik 3 anak yang masih kecil dan sangat membutuhkan biaya
- Klien mengatakan bahwa suami saat ini merupakan suami kedua dan sakit-sakitan
- Klien mengetahui bahwa suami merupakan pemegang polis asuransi dengan klaim yang tinggi
jika dinyatakan meninggal dan dapat dialihkan untuknya selaku istri

DO :
- Pengabaian dan mennciderai suami sendiri
- Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
- Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga yang lain
- Klien mengetahui penyakit suaminya

<b>Berdasarkan kasus, diagnosa keperawatan keluarga yang tepat adalah Ketidakmampuan


Koping Keluarga, yaitu Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang
membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang
dihadapi klien.</b>

Diagnosa ini menggambarkan pola respon perilaku keluarga yang destruktif

Tanda dan gejala Mayor :


- Pengabaian
- Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
- Tidak menghormati kebutuhan klien
- Tidak toleransi
- Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga yang lain

Tanda dan gejala Minor :


- Merasakan gejala penyakit klien
- Terlalu khawatir dengan klien
- Agresi, agitasi, depresi dan tidak berkomunikasi
- Psikosomatis
- Penolakan
- Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
- Mengabaikan pengobatan penyakit klien
- Permusuhan, gangguan Individualisasi
- Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
- Perilaku kesehatan yang mengganggu kesejahteraan
- Peningkatan ketergantungan klien
- Gangguan realitas mengenai kesehatan klien

Penyebab :
- Hubungan keluarga ambivalen
- Pola koping yang berbeda diantara orang tedekat
- Penanganan resistensi keluarga terhadap pengobatan yang berubah-ubah
- Pola koping yang berbeda antara klien dan orang terdekat
- Orang tedekat lama tidak mengungkapkan perasaan
Kondisi Klinis terkait :
- Penyakit Alzheimer
- AIDS
- Kelainan yang menyebabkan paralisis permanen
- Kanker
- Penyakit kronis (mis. kanker, atrhtritis reumathoid)
- Penyalahgunaan zat
- Krisis keluarga
- Konflik keluarga yang belum terselesaikan

Berikut beberapa contoh diagnosis keperawatan keluarga yang umum digunakan :


1. Manajemen Pengobatan Keluarga tidak Efektif

Definisi : pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.

Batasan Karakteristik :
- Percepatan gejala penyakit pada anggota keluarga
- Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan
- Kegagalan untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi faktor resiko
- Kurangnya perhatian terhadap penyakit
- Menyatakan keinginan untuk memanagemen penyakit
- Mengungkapkan kesulitan dengan regimen yang ditentukan

2. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

Definisi : Penyimpangan-penyimpangan dari norma kelompok usia


Batasan Karakteristik :
- Perubahan Pertumbuhan fisik
- Keterlambatan atau kesulitan dalam menampilkan kemampuan motoric, social, kemampuan
mengekspresikan yang khas
- Afek datar
- Ketidakmampuan menampilkan aktifitas perawatan diri atau memeprtahankan control diri dalam
tingkat usia
- Kelemahan atau kelesuan serta penurunan respon

3. Kegagalan menjadi orang tua

Definisi : Ketidakmampuan orang tua untuk menciptakan, memelihara lingkungan yang


meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal

Bataran Karakteristik :
- Anak : Perilaku yang merusak, kegagalan berkembang, frekuensi kecelakaan dan sakit, riwayat
trauma maupun kekerasan, kurang kasih sayang, kecemasan, prestasi akademik yang buruk,
perkembangan kognitif yang buruk kemampuan social yang buruk, kecendrungan untuk lari dari
rumah
- Orang tua : tampak adanya kekurangan pertemuan/interaksi dengan anak sesuai yang
dibutuhkan, adanya pengabaian terhadap anak, menyatakan frustasi karena ketidakmampuan
menjalankan peran, mengekspresikan ketidakmampuan mongontrol anal, menyatakan
ketidakmampuan bertemu dengan anak sesuai dengan kebutuhan anak, mengekspresikan hal
negative mengenai anak, ketidakakdekuatan mempertahankan kesehatan anak, ketidaksesuaian
mengatur pengasuhan anak, perilaku kekerasan pada anak.lingkungan rumah yang tidak nyaman.

4. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan

Definisi : Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga

Batasan karakteristik : Pemberi asuhan mengalami gangguan pada :


- Aktifitas pengasuhan
- Status kesehatan pemberi asuhan
- Emosional
- Sosial-ekonomi
- Hubungan pemberi asuhan dan yang diberi asuhan

5. Ketidakefektifan menyusui

Definisi : Ibu, bayi dan pengalaman keluarga yang tidak puas atau kesulitan dalam melakukan
proses menyusui

Batasan karakteristik :
- Tampak adanya ketidak adekuatan suplay ASI dan Ibu juga merasakan ketidakadekuatan suplay
susu (Ibu)
- Melengkung dan menangis saat berada di payudara (bayi)
- Adanya bukti ketidakadekuatan intake (bayi)
- Ketidakmampuan menghisap putting susu dengan benar (nayi)
- Ketidakadekuatan kesempatan untuk menghisap (bayi)
- Adanya tanda kekurangan pengeluaran oksitosin (ibu)
- Ketidakpuasan proses menyusui (bayi dan ibu)
- Putting susu yang perih minggu pertama menyusui (ibu)

6. Gangguan Proses Keluarga

Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku

7. Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif

Definisi : Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengatur atau mencari bantuan untuk


mempertahankan kesehatan.

Batasan karakteristik :
- Riwayat kurangnya berperilaku hidup sehat
- Kerusakan sistem dukungan individu
- Ketidakmampuan bertanggung jawab untuk menemukan kesehatan dasar yang diperlukan
- Kurangnya beradaptasi dengan perubahan lingkungan
- Kurangnya pengetahuan mengenai praktek kesehatan dasar
- Kurangnya peralatan yang dibutuhkan atau kurangnya keuangan dan sumber lain

8. Defisit pengetahuan

Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Batasan karakteristik :
- Menanyakan masalah yang dihadapi
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan (mis.apatis,bermusuhan,agitasi,histeria)

9. Koping keluarga tidak efektif

Definisi : Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan yang dihadapi klien

Batasan Karakteristik :
- Pengabaian
- Menjalani rutinitas biasa tanpa menghormati kebutuhan klien
- Tidak menghormati kebutuhan klien
- Tidak toleransi
- Hubungan yang mengabaikan anggota keluarga yang lain
- Merasakan gejala penyakit klien
- Terlalu khawatir dengan klien
- Agresi, agitasi, depresi, psikosomatis, penolakan
- Tidak berkomitmen
- Perawatan yang mengabaikan kebutuhan dasar klien
- Mengabaikan pengobatan penyakit klien
- Permusuhan
- Gangguan individualisasi
- Gangguan membangun kembali kehidupan yang bermakna untuk diri sendiri
- Perilaku kesehatan yang mengganggu kesejahteraan
- Peningkatan ketergantungan klien
- Gangguan realitas mengenai kesehatan klien

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI )

Tinjauan Opsi lainnya :

Opsi “Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga” tidak tepat karena


Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga adalah pola penanganan masalah
kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota
keluarga.

Opsi “Gangguan Proses Keluarga” tidak tepat karena Gangguan proses Keluarga adalah
Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga
Opsi “Defisit Pengetahuan” tidak tepat karena Defisit Pengetahuan adalah Ketiadaan atau
kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Opsi “Ketegangan Peran pemberi Asuhan” tidak tepat karena Ketegangan Peran pemberi
asuhan adalah Kesulitan menampilkan peran pemberi asuhan keluarga
[11/10 20:03] Fkep Masyithah: 134. Seorang perawat mendapati suatu keluarga yang kepala
keluarganya tidak bekerja. Saat ini istri bertugas menjadi tulang punggung sebagai seorang guru.
Sebelumnya, suami adalah seorang pegawai di sebuah perusahaan dan harus berhenti bekerja
karena kecelakaan. Karena kondisi itu, suami merasa stres, mudah marah dan berkata kasar, serta
merasa tidak berguna.
Perawat mengajarkan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur, apakah tujuan dari
tindakan tersebut ?
a. Untuk meyakinkan keberlanjutan dukungan
b. Untuk membantu mengembangkan rasa aman dan percaya
c. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan
dalam cara yang positif
d. Untuk menetapkan tingkat tanggung jawab dalam keluarga
e. untuk memberi penguatan pada fungsi keluarga sebagai unit pembuat keputusan.
*Jawaban Benar: c*

*Pembahasan*

DS :
- Klien mengatakan bahwa saat ini istrinya yang bertugas sebagai tulang punggung keluarga
- Klien mengatakan bahwa dirinya merasa stress, mudah marah, berkata kasar dan merasa tidak
berguna

DO :
- Anggota keluarga mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Anggota keluarga mengeluhkan adanya gangguan somatic
- anggota keluarga tampak stress dan mengalami penurunan perilaku

Diagnosa keperawatan keluarga yang tepat berdasarkan kasus ini adalah Gangguan proses
keluarga.
Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku

Tanda dan gejala Mayor :


- Keluarga tidak mampu beradaptasi terhadap situasi
- Tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara anggota keluarga

Tanda dan gejala Minor :

- Tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa


- Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/emosional/spiritual anggota keluarga
- Tidak mampu mencari atau menerima bantuan secara tepat

Kondisi Klinis terkait :


- Hospitalisasi
- Kondisi penyakit kronis
- Prosedur pembedahan
- Cedera traumatis
- Penyalahgunaan zat
- Penyakit Alzheimer
- Kehamilan

Penyebab :
- Transisi situasional
- Perubahan status kesehatan anggota keluarga
- Krisis situasional
- Perubahan peran keluarga
- Peralihan pengambil keputusan dalam keluarga
- Transisi perkembangan
- Krisis perkembangan
- Perubahan interaksi dengan masyarakat
- Perubahan status sosial keluarga
- Perubahan finansial keluarga

Rencana Tindakan :
- Bertemu dengan anggota keluarga, bertujuan untuk menetapkan tingkat tanggung jawab dalam
keluarga
- Dalam pertemuan keluarga, atur tempat duduk dewasa duduk di posisi depan, untuk memberi
penguatan pada fungsi mereka sebagai unit pembuat keputusan
- Identifikasi tanggung jawab orang dewasa dalam keluarga dan kekerasan dalam keluarga
(gunakan kontrak waktu), bertujuan untuk menurunkan penolakan, meningkatkan hubungan saling
percaya dan meningkatkan perubahan.
- Bantu keluarga untuk mengatur batasan perilaku yang bersifat kekerasan, bertujuan untuk
membantu mengembangkan perasaan aman dan percaya
- Ajarkan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dan secara jujur, untuk meningkatkan
kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran dan [erasaan dalam cara yang positif
- Anjurkan anggota keluarga untuk mengevaluasi pola komunikasi secara teratur, untuk
menguatkan manfaat kemampuan komunikasi yang efektif
- Arahkan ke agensi-agensi di komunitas, untuk meyakinkan keberlanjutan dukungan.

Evaluasi :
- Anggota keluarga tidak memiliki pengalaman kekerasan dalam bentuk apapun.
- Anggota keluarga melaporkan komunikasi dalam keluarganya terbuka, jujur dan saling
menghormati
- Anggota keluarga menjelaskan secara jelas makna peran dan tanggung jawab
- Anggota keluarga mengidentifikasi masalah dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah
- Anggota keluarga menyadari akan kebutuhannya pada bantuan professional.

(Wahid, Bambang,Khorul & SIti. (2006). Teori & APlikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan
Asuhan keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Edisi I. CV Agung Seto : Jakarta

134. Seorang perawat mendapati suatu keluarga yang kepala keluarganya tidak bekerja. Saat ini
istri bertugas menjadi tulang punggung sebagai seorang guru. Sebelumnya, suami adalah seorang
pegawai di sebuah perusahaan dan harus berhenti bekerja karena kecelakaan. Karena kondisi itu,
suami merasa stres, mudah marah dan berkata kasar, serta merasa tidak berguna.
Perawat mengajarkan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur, apakah tujuan dari
tindakan tersebut ?
a. Untuk meyakinkan keberlanjutan dukungan
b. Untuk membantu mengembangkan rasa aman dan percaya
c. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan
dalam cara yang positif
d. Untuk menetapkan tingkat tanggung jawab dalam keluarga
e. untuk memberi penguatan pada fungsi keluarga sebagai unit pembuat keputusan.
*Jawaban Benar: c*

*Pembahasan*

DS :
- Klien mengatakan bahwa saat ini istrinya yang bertugas sebagai tulang punggung keluarga
- Klien mengatakan bahwa dirinya merasa stress, mudah marah, berkata kasar dan merasa tidak
berguna

DO :
- Anggota keluarga mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Anggota keluarga mengeluhkan adanya gangguan somatic
- anggota keluarga tampak stress dan mengalami penurunan perilaku

Diagnosa keperawatan keluarga yang tepat berdasarkan kasus ini adalah Gangguan proses
keluarga.
Definisi : Perubahan dan hubungan keluarga atau perubahan fungsi keluarga

Batasan Karakteristik :
Perubahan dalam
- Ketersediaan dukungan emosional
- Pola komunikasi
- Mengekspresikan konflik dengan orang lain atau tidak bersosialisasi dengan komunitas
- Mengekspresikan konflik dalam keluarga
- Dukungan yang sama
- Partisipasi dalam penyelesaian masalah
- Kegiatan atau ritual
- Mengeluhkan adanya gangguan somatic
- Stress dan penurunan perilaku

Tanda dan gejala Mayor :


- Keluarga tidak mampu beradaptasi terhadap situasi
- Tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara anggota keluarga

Tanda dan gejala Minor :

- Tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa


- Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/emosional/spiritual anggota keluarga
- Tidak mampu mencari atau menerima bantuan secara tepat

Kondisi Klinis terkait :


- Hospitalisasi
- Kondisi penyakit kronis
- Prosedur pembedahan
- Cedera traumatis
- Penyalahgunaan zat
- Penyakit Alzheimer
- Kehamilan

Penyebab :
- Transisi situasional
- Perubahan status kesehatan anggota keluarga
- Krisis situasional
- Perubahan peran keluarga
- Peralihan pengambil keputusan dalam keluarga
- Transisi perkembangan
- Krisis perkembangan
- Perubahan interaksi dengan masyarakat
- Perubahan status sosial keluarga
- Perubahan finansial keluarga

Rencana Tindakan :
- Bertemu dengan anggota keluarga, bertujuan untuk menetapkan tingkat tanggung jawab dalam
keluarga
- Dalam pertemuan keluarga, atur tempat duduk dewasa duduk di posisi depan, untuk memberi
penguatan pada fungsi mereka sebagai unit pembuat keputusan
- Identifikasi tanggung jawab orang dewasa dalam keluarga dan kekerasan dalam keluarga
(gunakan kontrak waktu), bertujuan untuk menurunkan penolakan, meningkatkan hubungan saling
percaya dan meningkatkan perubahan.
- Bantu keluarga untuk mengatur batasan perilaku yang bersifat kekerasan, bertujuan untuk
membantu mengembangkan perasaan aman dan percaya
- Ajarkan keluarga untuk berkomunikasi secara terbuka dan secara jujur, untuk meningkatkan
kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran dan [erasaan dalam cara yang positif
- Anjurkan anggota keluarga untuk mengevaluasi pola komunikasi secara teratur, untuk
menguatkan manfaat kemampuan komunikasi yang efektif
- Arahkan ke agensi-agensi di komunitas, untuk meyakinkan keberlanjutan dukungan.

Evaluasi :
- Anggota keluarga tidak memiliki pengalaman kekerasan dalam bentuk apapun.
- Anggota keluarga melaporkan komunikasi dalam keluarganya terbuka, jujur dan saling
menghormati
- Anggota keluarga menjelaskan secara jelas makna peran dan tanggung jawab
- Anggota keluarga mengidentifikasi masalah dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah
- Anggota keluarga menyadari akan kebutuhannya pada bantuan professional.

(Wahid, Bambang,Khorul & SIti. (2006). Teori & APlikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan
Asuhan keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Edisi I. CV Agung Seto : Jakarta

132. Seorang anggota keluarga mengalami ISPA. Keluarga mengatakan bahwa anak mereka sudah
batuk dan sakit tenggorokan lebih dari 2 minggu semenjak kabut asap sering terjadi. Rumah
tampak berdebu dengan sedikit ventilasi, keluarga juga masih suka membakar sampah didepan
rumah. Saat ditanya, keluarga hanya memberikan jeruk manis untuk anaknya dan beranggapan
beberapa hari lagi akan sembuh sendiri. Hasil auskultasi terdengar ronchi basah dengan RR :
26x/menit
Apakah intervensi keperawatan keluarga yang tepat dilakukan terlebih dahulu ?
a. Beri motivasi keluarga untuk mengemukakan pendapatnya tentang ISPA.
b. Diskusikan bersama keluarga mengenai pengertian penyebab dan gejala ISPA.
c. Beri penjelasan tentang penyakit ISPA.
d. Motivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga ke
posyandu atau ke puskesmas.
e. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA.

*Jawaban Benar : e*

*Pembahasan*
DS :
- Keluarga mengatakan bahwa anak mereka sudah lebih 2 minggu batuk dan sakit tenggorokan
- Keluarga mengatakan bahwa hanya memberikan anak jeruk manis untuk mengobati batuk dan
beranggapan bahwa beberapa hari lagi akan sembuh sendiri

DO :
- Anak tampak batuk dan mengeluarkan ingus
- Rumah tampak berdebu dengan sedikit ventilasi
- Ronchi basah pada saat auskultasi
- RR : 26x/menit
- Keluarga tampak membakar sampah didepan rumah

Pengkajian dari kasus ini terdiri dari 3 tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan data dan analisa
data. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung terhadap keluarga.
Diagnosa keperawatan yang bisa diangkatkan berdasarkan kasus ini adalah :
- Bersihan Jalan nafas Tidak Efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
ISPA
- Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
- Manajemen Program Pengobatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan pemeliharaan
rumah yang tidak sehat
Bersihan Jalan nafas menjadi diagnosa prioritas disebabkan karena gangguan pernafasan pada
klien berdasarkan Pengkajian ABCDE. (Airway, Breathing, Circulation, Dissability dan Exposure)
Intervensi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
- Kaji pengetahuan tentang ISPA
- Beri motivasi keluarga untuk mengemukakan pendapatnya tentang ISPA.
- Diskusikan bersama keluarga mengenai pengertian penyebab dan gejala ISPA.
- Bimbing keluarga untuk menjelaskan ulang pengertian penyebab tanda dan gejala ISPA.
- Beri reinforcement positif atas jawaban yang diberikan
Mengkaji pengetahuan keluarga menjadi tindakan keperawatan prioritas, hal ini dimaksudkan agar
perawat dapat mengidentifikasi sejauh mana pengetahuan keluarga terhadap penyakit, dan
memudahkan pemberian intervensi yang dibutuhkan oleh keluarga.

(Friedman, MM. 2010. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange)

133. Pada saat kunjungan keluarga, perawat mendapati keluarga yang mengalami Konjungtivitis
Membranosa dan tidak kunjung sembuh. Keluarga beranggapan bahwa penularan penyakit mata
itu melalui saling bertatapan, sehingga hanya menghindari tatapan satu sama lain dan tidak
mengetahui bahwa penyakit ini menular melalui air mata. Keluarga masih saling berbagi handuk
dan Ibu tidak mencuci tangan sebelum menyentuh anaknya yang masih berumur 3 bulan.
Jika perawat mengajarkan anggota keluarga mengenai proses jalannya penyakit, apakah tujuan
dari tindakan tersebut ?
a. Untuk meningkatkan interaksi yang sehat dalam keluarga
b. Untuk meningkatkan penyelesaian masalah atau konflik
c. Untuk mengetahui anggota keluarga secara individu, dan membuat hubungan saling percaya
dengan setiap anggota keluarga
d. Membuat keluarga menjadi lebih yakin dalam mengatur gaya hidup mereka, jika keluarga
mengetahui alasan tentang perilaku yang lebih spesifik
e. Untuk meningkatkan level perawatan

*Jawaban Benar: d*

*Pembahasan*
DS :
- Keluarga mengakui bahwa penyakit mata yag mereka derita itu menular, namun melalui tatapan
mata
- Keluarga mengatakan bahwa mereka masih berbagi handuk satu sama lain

DO :
- Ibu tidak mencuci tangan sebelum kontak dengan anaknya
- Aktifitas keluarga yang tidak sesuai dengan tujuan kesehatan
- Keluarga gagal untuk mengaplikasikan tindakan untuk mengurangi resiko

Diagnosa keperawatan berdasarkan kasus ini adalah Manajemen Program pengobatan keluarga
yang tidak efektif. Yaitu, pola pengaturan atau penggabungan program pengobatan untuk penyakit
dan melakukan tindaan yang berakibat buruk untuk penyakit sehingga tidak adanya kepuasan
untuk menemukan tujuan kesehatan yang spesifik.
Tanda dan gejala Mayor :
- Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
- Mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan
- Gejala penyakit anggota keluarga semakin memberat
- Aktivitas keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan tidak tepat

Tanda dan gejala Minor :


- Gagal melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko

Kondisi Klinis yang terkait :


- PPOK
- Sklerosis Multiple
- Arthritis
- Nyeri Kronis
- Penyalahgunaan Zat
- Gagal Ginjal/hati tahap terminal
Penyebab :
- Kerumitan Sistem Pelayanan kesehatan
- Regimen Therapeutik yang runit
- Konflilk Pengambilan Keputusan
- Keseulitan Ekonomi
- Banyak tuntutan, dan
- Konflik Keluarga

Rencana Tindakan :
- Melewatkan atau menghabiskan waktu bersama keluarga, bertujuan untuk mengetahui anggota
keluarga secara individu, dan membuat hubungan saling percaya dengan setiap anggota keluarga
- Mendukung anggota keluarga untuk menghadiri dan berpatisipasi di dalam tahap pengobatan,
bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan keluarga dan meningktakan solusi penyelesaian
konflik atau msalah
- Bantu anggota keluarga untuk menyatakan perasaan yang berhubungan dengan penyakit pada
anggota keluarga agar membawa konflik keluarga menjadi lebih terbuka
- Dorong kepercayan diri anggota keluarga tentang penyakit dan review informasi yang relevan,
untuk menciptakan dukungan mereka dalam meningkatkan manajemen regimen pengobatan
- Ajarkan anggota keluarga mengenai proses jalannya penyakit dan jelaskan hubungan antara
jalannya proses penyakit dan regimen pengobatan. Jika keluarga mengetahui alas an tentang
perilaku yang spesifik, mereka menjadi lebih yakin untuk mengatur gaya hidup mereka.
- Bantu anggota keluarga mengklarifikasi nilai yang berhubungan dengan gaya hidup, untuk
meningkatkan pemahaman mengenai konflik atau masalah antara gaya hidup dan tuntutan dari
regimen pengobatan
- Bekerja dengan anggota keluarga untuk mengembangkan aktifitas sehari-hari yang mengatur
regimen pengobatan yang sesuai dengan gaya hidup, untuk menciptakan faktor-faktor gaya hidup
yang sesuai dan mungkin untuk diterapkan
- Bantu anggota keluarga memodifikasi faktor yang menganggu manajemen pengobatan, untuk
meningkatkan level perawatan
- Arahkan anggota keluarga pada agensi yang dibutuhkan , untuk meyakinkan keberlanjutan
dukungan keluarga dan membantu mengurangi konflik atau masalah.
- Bantu keluarga merencanakan untuk mengikuti pengajaran mengenai penyakit untuk masa yang
akan dating, agar kemampuan perendanaan anggota keluarga mengalami peningkatan dalam
mengembangkan strategi yang sesuai dalam pengaturan regimen pengobatan.

(Wahid, Bambang,Khorul & SIti. (2006). Teori & APlikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan
Asuhan keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Edisi I. CV Agung Seto : Jakarta

135. Suatu keluarga yang terdiri dari seorang Nenek, Ayah, Ibu, dan 2 Anak. Keluarga mengatakan
bahwa Nenek sudah mengalami pikun dan sering mengulang-ulang kegiatan atau kalimat yang
sudah dilakukan sebelumnya. Keluarga berkomunikasi dengan ucapan yang tinggi dan keras pada
Nenek, agar lebih mudah dipahami.
Apakah tindakan yang tepat disarankan oleh perawat kepada keluarga ?
a. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
b. Gunakan suara yang agak rendah dan dan berbicara dengan perlahan pada klien
c. Gunakan kata-kata pendek, kalimat, dan instruksi sederhana (tahap demi tahap)
d. Evaluasi Pola Tidur
e. Ciptakan Aktivitas sederhana, bermanfaat, dan tidak bersifat kompetitif sesuai kemampuan
klien.
*Jawaban Benar: b*

*Pembahasan*

DS :
- Keluarga mengatakan bahwa Nenek sudah mengalami pikun dan sering mengulang-ulang segala
sesuatu yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
- Keluarga mengatakan bahwa berbicara dengan nada tinggi bertujuan agar Nenek dapat mudah
memahami

DO :
- Salah satu anggota keluarga sudah mengalami demensia
- Nenek tampak mengulang-ulang kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya
- Keluarga tampak berkomunikasi dengan ucapan yang tinggi dan keras pada nenek

Berdasarkan kasus, diagnosa keperawatan utama adalah Perubahan Gangguan Memori


berhubungan dengan Perubahan Fisiologis (Degenerasi Neuron Irreversibel) ditandai dengan
hilang ingatan atau memori, hilang konsentrasi, tidak mampu menginterpretasikan stimulasi dan
menilai realitas dengan akurat.
Penyebab :
- ketidakadekuatan stimulasi intelektual
- gangguan sirkulasi ke otak
- gangguan volume cairan dan/atau elektrolit
- proses penuaan
- hipoksia
- gangguan neurologis (mis. EEG positif, cedera kepala, gangguan kejang)
- efek agen farmakologis
- penyalahgunaan zat
- faktor psikologis (mis. kecemasan, depresi, stres berlebihan, berduka, gangguan tidur)
- distraksi lingkungan
Tanda dan gejala Mayor :
- melaporkan pernah mengalami pengalaman lupa
- tidak mampu mempelajari keterampilan baru
- tidak mampu mengingat informasi factual
- tidak mampu melakukan kemampuan yang dipelajari sebelumnya
- tidak mampu mengingat perilaku tertentu yang pernah dilakukan
- tidak mampu mengingat peristiwa
Tanda dan Gejala Minor :
- lupa melakukan perilaku pada waktu yang telah dijadwalkan
- merasa mudah lupa
Kondisi Klinis terkait :
- stroke
- cedera kepala
- kejang
- Alzheimer
- Depresi
- intoksikasi alcohol
- penyalahgunaan zat
Intervensi Keperawatan :
- Kembangkan lingkungan yang mendukung & hubungan klien-perawat yang terapeutik, agar
kecemasan dan emosional klien dapat berkurang
- Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang, karena kebisingan merupakan sensori
berlebihan yang meningkatkan gangguan neutron
- Tatap wajah ketika berbicara dengan klien , hal ini menimbulkan perhatian, terutama pada klien
dengan gangguan perceptual
- Panggil klien dengan namanya, karena nama adalah identitas diri & menimbulkan pengenalan
terhadap realita & klien
- Gunakan suara yang agak rendah dan berbicara dengan perlahan pada klien, bertujuan untuk
meningktakan pemahaman. Ucapan yang tinggi dan k eras menimbulkan stress yang mencetuskan
konfrontassi dan respon marah.
- Gunakan kata-kata pendek, kalimat, dan instruksi sederhana (tahap demi tahap), seiring
perkembangan penyakit, pusat komunikasi dalam otak terganggu sehingga menghilangkan
kemampuan klien dalam respon penerimaan pesan & percakapan secara keseluruhan
- Ciptakan aktivitas sederhana, bermanfaat, dan tidak bermsifat kompetitif sesuai dengan
kemampuan klien, bertujuan untuk memotivasi klien dalam cara yang menguatkan kegunaanya
dan kesenangan diri serta merangsang realita
- Evaluasi pola tidur, karena, kurang tidur dapat mengganggu proses piker & kemampuan kopipng
klien.

Kriteria hasil :
Diharapkan klien mampu mengenali perubahan dalam berpikir dengan
- Mampu memperlihatkan kemampuan kognitif untuk menjalani konsekuensi yang menegangkan
terhadap emosi & pikiran tentang dirinya.
- Mampu mengembangkan strategi untuk mengatasi anggapan diri yang negative

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI )

136. Suatu keluarga memiliki kebiasaan mengonsumsi jeruk nipis dan madu setiap pagi. Tidak
mengonsumsi nasi putih, hanya mengonsumsi buah-buahan dan sejumlah protein nabati untuk
memenuhi kebutuhan protein mereka. Keluarga sangat suka mengonsumsi chia seed, digabungkan
dengan berbagai macam rimpang dan madu. Keluarga meyakini mereka sangat jarang terkena
penyakit dan selalu bugar berkat kebiasaan ini.
Apakah fungsi keluarga yang dijalankan berdasarkan kasus ?
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Perawatan Kesehatan
e. Fungsi Ekonomi

*Jawaban Benar : d*

*Pembahasan*
Fungsi Keluarga yang berkaitan dengan kasus ini adalah, Fungsi Perawatan Kesehatan

Bagi professional kesehatan keluarga, fungsi perawatan kesehatan adalah komponen penting dari
pengkajian keluarga. Fungsi ini adalah satu dari lima fungsi keluarga yang menyebabkan
pemberian kebutuhan fisik : Makanan, pakaian, hunian dan perawatan kesehatan. Dari perspektif
masayarakat adalah system dasar tempat perilaku kejahatan dan perawatan diatur, dilakukan, dan
dijalankan. Keluarga memberi promosi kesehatan dan perawatan kesehatan preventif, serta
berbagi perawatan bagi anggota keluarga nya yang sakit. Oleh karena itu, keluarga memiliki
tanggung jawab primer untuk memulai dan mengoordinasi layanan yang diberikan oleh
professional kesehatan. (Pratt, 1977, 1982)
Ada 8 area utama yang dibahas dalam area praktik perawatan kesehatan keluarga : (a) Praktik diet
keluarga (b) Praktik tidur dan kesehatan keluarga (c) Praktik latihan dan rekreasi keluarga (d)
Praktik penggunaan obat-obatan terapeutik, penenang, alkohol dan tembakau (e) Praktik
perawatan diri keluarga (f) Praktik lingkungan dan hygiene (g) Praktik pencegahan berbasis
pengobatan, dan (h) Terapi alternatif.
(Friedman, MM. 2010. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange)

Fungsi Keluarga antara lain:

1) FUNGSI AFEKTIF : merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian. Memfasilitasi


stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.

2) FUNGSI EKONOMI : Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya,

3) FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN : Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakain,


tempat tinggal, perawatan kesehatan. Dan

4) FUNGSI REPRODUKSI :

5) FUNGSI SOSIALISASI : Fungsi ini meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.
OPSI A tidak tepat karena Fungsi Afektif merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian.
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota
keluarga.

OPSI B tidak tepat karena Fungsi Sosialisasi meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.

OPSI C Tidak tepat karena Fungsi Reproduksi adalah untuk mempertahankan kontinuitas keluarga
selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

OPSI E tidak tepat karena, fungsi ekonomi berkaitan dengan penyediaan sumber ekonomi yang
cukup dan alokasi efektifnya,

137. Seorang perawat mendapatkan data pengakajian sebagai berikut : keluarga merupakan
keluarga inti yang terdiri dari seorang ayah, ibu dan 1 orang anak yang berusia 7 tahun. Keluarga
mengatakan bahwa semenjak awal menikah, mereka sudah menyisihkan beberapa jenis tabungan
untuk kepentingan masing-masing yang berbeda dan memilih gaya hidup minimalis dalam
berbagai penetuan kebutuhan keseharian mereka.
Apakah fungsi keluarga yang dijalankan berdasarkan kasus ?
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Perawatan Kesehatan
e. Fungsi Ekonomi
*Jawaban Benar: e*

*Pembahasan*
Fungsi yang saat ini sedang dijalankan oleh keluarga adalah Fungsi Ekonomi. Fungsi ini
melibatkan penyediaan keluarga akan sumber daya yang cukup, berupa finansial, ruang, dan
materi serta alokasi yang sesuai melalui proses pengambilan keputusan.

Dengan pengkajian, perawat dapat mengetahui dan memahami bagaimana sebuah keluarga
mendistribusikan sumber-sumbernya, perawat yang berpusat pada keluarga juga dapat
memperoleh perspektif yang lebih jelas mengenai sistem nilai keluarga (apa yang penting bagi
keluarga) dan sumber apa yang dapat diakses guna membantu keluarga memenuhi kebutuhannya.

Fungsi Keluarga antara lain:

1) FUNGSI AFEKTIF : merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian. Memfasilitasi


stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.
2) FUNGSI EKONOMI : Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya,

3) FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN : Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakain,


tempat tinggal, perawatan kesehatan. Dan

4) FUNGSI REPRODUKSI :

5) FUNGSI SOSIALISASI : Fungsi ini meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.

(Friedman, MM. 2010. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange)

Opsi A tidak tepat karena, Afektif merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian.
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota
keluarga.

Opsi B tidak tepat karena, Fungsi Sosialisasi meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.

Opsi C tidak tepat karena,fungsi Fungsi Reproduksi adalah untuk mempertahankan kontinuitas
keluarga selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

Opsi D tidak tepat karena, Fungsi Perawatan Kesehatan berkaitan dengan penyediakan kebutuhan
fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan.

136. Suatu keluarga memiliki kebiasaan mengonsumsi jeruk nipis dan madu setiap pagi. Tidak
mengonsumsi nasi putih, hanya mengonsumsi buah-buahan dan sejumlah protein nabati untuk
memenuhi kebutuhan protein mereka. Keluarga sangat suka mengonsumsi chia seed, digabungkan
dengan berbagai macam rimpang dan madu. Keluarga meyakini mereka sangat jarang terkena
penyakit dan selalu bugar berkat kebiasaan ini.
Apakah fungsi keluarga yang dijalankan berdasarkan kasus ?
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Perawatan Kesehatan
e. Fungsi Ekonomi

*Jawaban Benar : d*

*Pembahasan*
Fungsi Keluarga yang berkaitan dengan kasus ini adalah, Fungsi Perawatan Kesehatan

Bagi professional kesehatan keluarga, fungsi perawatan kesehatan adalah komponen penting dari
pengkajian keluarga. Fungsi ini adalah satu dari lima fungsi keluarga yang menyebabkan
pemberian kebutuhan fisik : Makanan, pakaian, hunian dan perawatan kesehatan. Dari perspektif
masayarakat adalah system dasar tempat perilaku kejahatan dan perawatan diatur, dilakukan, dan
dijalankan. Keluarga memberi promosi kesehatan dan perawatan kesehatan preventif, serta
berbagi perawatan bagi anggota keluarga nya yang sakit. Oleh karena itu, keluarga memiliki
tanggung jawab primer untuk memulai dan mengoordinasi layanan yang diberikan oleh
professional kesehatan. (Pratt, 1977, 1982)
Ada 8 area utama yang dibahas dalam area praktik perawatan kesehatan keluarga : (a) Praktik diet
keluarga (b) Praktik tidur dan kesehatan keluarga (c) Praktik latihan dan rekreasi keluarga (d)
Praktik penggunaan obat-obatan terapeutik, penenang, alkohol dan tembakau (e) Praktik
perawatan diri keluarga (f) Praktik lingkungan dan hygiene (g) Praktik pencegahan berbasis
pengobatan, dan (h) Terapi alternatif.
(Friedman, MM. 2010. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange)

Fungsi Keluarga antara lain:

1) FUNGSI AFEKTIF : merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian. Memfasilitasi


stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.

2) FUNGSI EKONOMI : Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya,

3) FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN : Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakain,


tempat tinggal, perawatan kesehatan. Dan

4) FUNGSI REPRODUKSI :

5) FUNGSI SOSIALISASI : Fungsi ini meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.

OPSI A tidak tepat karena Fungsi Afektif merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian.
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota
keluarga.

OPSI B tidak tepat karena Fungsi Sosialisasi meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.

OPSI C Tidak tepat karena Fungsi Reproduksi adalah untuk mempertahankan kontinuitas keluarga
selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

OPSI E tidak tepat karena, fungsi ekonomi berkaitan dengan penyediaan sumber ekonomi yang
cukup dan alokasi efektifnya,

137. Seorang perawat mendapatkan data pengakajian sebagai berikut : keluarga merupakan
keluarga inti yang terdiri dari seorang ayah, ibu dan 1 orang anak yang berusia 7 tahun. Keluarga
mengatakan bahwa semenjak awal menikah, mereka sudah menyisihkan beberapa jenis tabungan
untuk kepentingan masing-masing yang berbeda dan memilih gaya hidup minimalis dalam
berbagai penetuan kebutuhan keseharian mereka.
Apakah fungsi keluarga yang dijalankan berdasarkan kasus ?
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Perawatan Kesehatan
e. Fungsi Ekonomi
*Jawaban Benar: e*

*Pembahasan*
Fungsi yang saat ini sedang dijalankan oleh keluarga adalah Fungsi Ekonomi. Fungsi ini
melibatkan penyediaan keluarga akan sumber daya yang cukup, berupa finansial, ruang, dan
materi serta alokasi yang sesuai melalui proses pengambilan keputusan.

Dengan pengkajian, perawat dapat mengetahui dan memahami bagaimana sebuah keluarga
mendistribusikan sumber-sumbernya, perawat yang berpusat pada keluarga juga dapat
memperoleh perspektif yang lebih jelas mengenai sistem nilai keluarga (apa yang penting bagi
keluarga) dan sumber apa yang dapat diakses guna membantu keluarga memenuhi kebutuhannya.

Fungsi Keluarga antara lain:

1) FUNGSI AFEKTIF : merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian. Memfasilitasi


stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota keluarga.

2) FUNGSI EKONOMI : Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya,

3) FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN : Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakain,


tempat tinggal, perawatan kesehatan. Dan

4) FUNGSI REPRODUKSI :

5) FUNGSI SOSIALISASI : Fungsi ini meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.
(Friedman, MM. 2010. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut : Appleton and Lange)

Opsi A tidak tepat karena, Afektif merupakan fungsi untuk mempertahankan kepribadian.
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis anggota
keluarga.

Opsi B tidak tepat karena, Fungsi Sosialisasi meliputi bagaimana orang tua memberi anak mereka
makan, mengajarkan, dan mendisiplinkan anak . Beberapa contoh yang masuk ke dalam fungsi ini
adalah Pemberian ASI pada anak, mengajarkan anak latihan eliminasi dan memberikan bayak
kesempatan untuk pembelajaran dan stimulasi.

Opsi C tidak tepat karena,fungsi Fungsi Reproduksi adalah untuk mempertahankan kontinuitas
keluarga selama beberapa generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

Opsi D tidak tepat karena, Fungsi Perawatan Kesehatan berkaitan dengan penyediakan kebutuhan
fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan.

138. Seorang perawat keluarga sedang melakukan pengkajian pada seorang lansia. Lansia tidak
memiliki keterbatasan untuk berpindah, bisa makan sendiri, berpakaian, bahkan untuk ke kamar
mandi, lansia bisa melakukan sendiri tanpa bantuan walalupun harus dengan perlahan dan dengan
pengawasan.
Apakah kategori indeks KATZ yang tepat ?
a. Indeks KATZ D
b. Indeks KATZ A
c. Indeks Katz C
d. Indeks Katz B
e. Indeks Katz E
*Jawaban Benar: b*

*Pembahasan*
Menurut Wallace & Shelkey (dalam Dewy, 2013:21) pengkajian kemandirian pada lansia dapat
menggunakan Indeks Katz, yang meliputi aktivitas mandi, berpakaian, toileting, berpindah tempat,
kontinen, dan makan. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang
lain.

Pengkajian ini didasarkan pada status actual dan bukan pada kemampuan. Alat ini secara luas
dapat mengukur kemampuan fungsional lansia di lingkungan klinis dan rumah. Indeks Katz telah
menetapkan skala dalam ADL oleh dua kemandirian, yaitu kemandirian tingkat tinggi (Indeks A,
B, C, D), dan kemandirian rendah (E,F).

Dari kemampuan melaksanakan 6 aktivitas dasar tersebut, kemudian di klasifikasikan menjadi 7


tahapan, dan disebut sesuai dengan aktivitas yng bias dikerjakan sendiri. Tahapan aktivitas diatas
kemudian disebut dengan Indeks Katz secara berurutan adalah sbb:
• Indeks Katz A : mandiri untuk 6 aktivitas
• Indeks Katz B : mandiri untuk 5 aktivitas
• Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan satu fungsi lain
• Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi lain
• Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan satu fungsi lain
• Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting, transferring dan satu fungsi lain
• Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas

(William, Patricia. 2011. Basic Geriatric Nursing. 6th Ed. Elsevier: California)

Opsi A tidak tepat karena., Indeks KATZ D mengindikasikan lansia mandiri, kecuali bathing,
dressing, dan 1 fungsi lain
Opsi C tidak tepat karena, Indeks Katz C mengindikasin lansia mandiri, kecuali bathing dan satu
fungsi lain

Opsi D tidak tepat karena Indeks KATZ B mengindikasin lansia mandiri untuk 5 aktivitas

Opsi E tidak tepat karena, Indeks KATZ E mengindikasin lansia mandiri kecuali bathing, dressing,
toileting dan satu fungsi lain

139. Hasil pengkajian yang dilakukan pada sebuah keluarga besar, yang terdiri dari seorang
Kakek, Nenek, Ayah Ibu dan 2 orang anak. Ditemukan data sebagai berikut : salah satu lansia
tidak memiliki keterbatasan dalam beraktivitas. Lansia sulit untuk mandi sendiri dan dan harus
dibantu untuk berpakaian.
Apakah kategori indeks KATZ yang tepat ?
a. Indeks Katz A
b. Indeks KATZ B
c. Indeks KATZ C
d. Indeks KATZ D
e. Indeks KATZ E
*Jawaban Benar : c*
*Pembahasan*
Menurut Wallace & Shelkey (dalam Dewy, 2013:21) pengkajian kemandirian pada lansia dapat
menggunakan Indeks Katz, yang meliputi aktivitas mandi, berpakaian, toileting, berpindah tempat,
kontinen, dan makan. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang
lain.

Pengkajian ini didasarkan pada status actual dan bukan pada kemampuan. Alat ini secara luas
dapat mengukur kemampuan fungsional lansia di lingkungan klinis dan rumah. Indeks Katz telah
menetapkan skala dalam ADL oleh dua kemandirian, yaitu kemandirian tingkat tinggi (Indeks A,
B, C, D), dan kemandirian rendah (E,F).

Dari kemampuan melaksanakan 6 aktivitas dasar tersebut, kemudian di klasifikasikan menjadi 7


tahapan, dan disebut sesuai dengan aktivitas yng bias dikerjakan sendiri. Tahapan aktivitas diatas
kemudian disebut dengan Indeks Katz secara berurutan adalah sbb:

• Indeks Katz A : mandiri untuk 6 aktivitas


• Indeks Katz B : mandiri untuk 5 aktivitas
• Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan satu fungsi lain
• Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi lain
• Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan satu fungsi lain
• Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting, transferring dan satu fungsi lain
• Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas

(William, Patricia. 2011. Basic Geriatric Nursing. 6th Ed. Elsevier: California)

Opsi A tidak tepat karena., Indeks KATZ A mengindikasikan lansia mandiri untuk 6 aktivitas
Opsi B tidak tepat karena, Indeks Katz B mengindikasin lansia mandiri, untuk 5 aktivitas

Opsi D tidak tepat karena Indeks KATZ D mengindikasin lansia mandiri, kecuali bathing, dressing
dan 1 fungsi lain

Opsi E tidak tepat karena, Indeks KATZ E mengindikasin lansia mandiri kecuali bathing, dressing,
toileting dan satu fungsi lain

140. Seorang perawat menemukan salah satu anggota keluarga yang mengalami TB Paru. Klien
mengatakan bahwa TB paru ini baru dialaminya dengan kontrol terakhir 3 hari yang lalu. Keluarga
mengurung klien didalam rumah dan menutup jendela kamar rapat-rapat. Klien khawatir akan
menulari keluarga yang lain, klien merasa tidak perlu minum obat terlalu sering karena merasa
repot dan melelahkan.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat diberikan perawat untuk keluarga dan penderita ?
a. Sarankan klien untuk membatasi aktivitas agar tidak menulari orang-orang di rumah
b. Ingatkan keluarga untuk menutup jendela kamar agar tidak menulari anggota keluarga
lainnya.
c. Sarankan klien untuk mengonsumsi obat selama 8 bulan berturut-turut dan keluarga harus
menjadi pengawas minum obat klien
d. Anjurkan klien untuk rajin minum obat dan konsumsi makanan rendah protein dan tinggi
karbohidrat
e. Anjurkan klien untuk rajin mengonsumsi obat selama 6 bulan dan keluarga harus rajin
membuka jendela agar matahari dan ventilasi dapat masuk ruangan rumah

*Jawaban Benar : e*

*Pembahasan*

Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh
organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan
gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).

Seseorang dapat dipastikan menderita TBC jika telah dilakukan atas dirinya pemeriksaan dahak
dengan mikroskop dan ditemukan kuman TBC berbentuk batang. Pemeriksaan dahak dapat
dilakukan selama 3 kali dalam 2 hari yaitu :

- Sewaktu ( Hari 1 ) : Dahak Sewaktu Datang Pertama Kali Ke Sarana Kesehatan


- Pagi ( Hari 2 ) : Dahak Pagi Hari Ketika Bangun Tidur Kemudian Dibawa Ke Sarana
Kesehatan
- Sewaktu ( Hari 2 ) : Pada waktu datang lagi ke Sarana Kesehatan di hari Kedua

Pemeriksaan yang lain adalah dengan RONTGEN FOTO PARU – PARU ( bila pemeriksaan
laboratorium hasilnya negatif tetapi gejala TBC yang lainnya ada)

Apabila dari semua hasil tes mununjukkan bukti kuat terinfeksi TBC maka pengobatan yang
signifikan perlu dilakukan antara lain dengan

- Penderita mendapatkan obat anti TBC di puskesmas secara gratis


- Penderita harus minum secara teratur sesuai atura pengobatan sampai dinyatakan sembuh
- PENDERITA BARU : Diwajibkan minum obat selama 6 bulan
- PENDERITA KAMBUH : Pada penderita TBC yang kambuh atau gagal pada pengobatan
pertama harus menjalani pengobatan selama 8 bulan
- Lama Pengobatan 6- 8 bulan
- Perlu Pemeriksaan dahak ulang untuk menentukan kesembuhannya
- Perlu adanya Pengawas Minum Obat ( PMO ) bagi setiap Penderita

Kegagalan Pengobatan

Sebab-sebab kegagalan pengobataan :


a. Obat :
• Paduan obat tidak adekuat
• Dosis obat tidak cukup
• Minum obat tidak teratur / tdk. Sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
• Jangka waktu pengobatan kurang dari semestinya
• Terjadi resistensi obat.

b. Drop out :
• Kekurangan biaya pengobatan
• Merasa sudah sembuh
• Malas berobat
c. Penyakit :
• Lesi Paru yang sakit terlalu luas / sakit berat
• Ada penyakit lainyang menyertai contoh : Demam, Alkoholisme dll
• Ada gangguan imunologis

Penanggulangan Khusus Pasien

a. Terhadap penderita yang sudah berobat secara teratur


- menilai kembali apakah paduan obat sudah adekuat mengenai dosis dan cara pemberian.
- Pemeriksaan uji kepekaan / test resistensi kuman terhadap obat
b. Terhadap penderita yang riwayat pengobatan tidak teratur
- Teruskan pengobatan lama ± 3 bulan dengan evaluasi bakteriologis tiap-tiap bulan.
- Nilai ulang test resistensi kuman terhadap obat
- Jangka resistensi terhadap obat, ganti dengan paduan obat yang masih sensitif.
c. Pada penderita kambuh (sudah menjalani pengobatan teratur dan adekuat sesuai rencana
tetapi dalam kontrol ulang BTA ( +) secara mikroskopik atau secara biakan )
1. Berikan pengobatan yang sama dengan pengobatan pertama
2. Lakukan pemeriksaan BTA mikroskopik 3 kali, biakan dan resistensi
3. Roentgen paru sebagai evaluasi.
4. Identifikasi adanya penyakit yang menyertai (demam, alkoholisme / steroid jangka lama)
5. Sesuatu obat dengan tes kepekaan / resistensi
6. Evaluasi ulang setiap bulannya : pengobatan, radiologis, bakteriologis.

Perawatan Penderita TB

1. Apabila batuk / bersin ditutup dengan sapu tangan/tissue dan hindari meludah sembarangan
(meludah pada tempat tertutup dan dalam wadah yang berisi desinfektan).
2. Kompres apabila timbul panas.
3. Minum obat secara teratur.
4. Pertahankan masukan cairan sedikitnya 2500 ml per hari
5. Istirahat cukup.
6. Makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohodrat.
7. Tidak minum alcohol dan tidak merokok

(Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. 2008.
Jakarta :Salemba Medika)

Opsi A tidak tepat karena, Penularan TB paru tidak dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas
penderita
Opsi B tidak tepat karena Ventilasi dan Jendela kamar yang tidak terbuka justru akan menghalangi
masuknya udara dan sinar matahari yang menyebabkan rumah menjadi lembab, gelap dan kuman
TB makin mudah berkembang

Opsi C tidak tepat karena, pada penderita TB yang abru, konsumsi obat hanya selama 6 bulan
berturut-turut. Pengobatan 8 bulan dilakukan pada pasien lama yang TB nya kambuh atau gagal
pada pengobatan pertama

Opsi D tidak tepat karena, penderita TB tentu saja harus mendapatkan intake nutrisi yang cukup
dan baik dengan konsumsi makanan yang tinggi protein dan karbohidrat agar imunitas penderita
baik dan tidak mengalami masalah kesehatan lainnya.

misal nya untuk diagnosa Ketidakefektifan Manajemen Program Pengobatan Keluarga dengan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga...

kalo "ketidak efektifan manajemen pengobatan keluarga itu*, diangkat bisa anggota keluarga yang
mengalami penyakit tertentu, *sudah mengalami perburukan, komplikasi dll, akibat penanganan
dari keluarga yang tidak efektif, menyimpang atau jauh dari regimen seharusnya*

sedang kan kalo *Ketidakefektifan Pemeliharaan KesehatanKeluarga* itu diangkat *Sebelum


terjadinya sakit, kecacatan, atau perburukan kesehatan anggota keluarga* misal nya dikasus
tergambar bahwa perawat menemukan perilaku keluarga yang beresiko memperburuk kesehatan
anggota keluarga, namun hal ini belum terjadi, maka Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga kita angkatkan...
atau, Diagnosa *Gangguan Proses Keluarga* dengan *Ketidakefektifan Koping Keluarga*

Diagnosis keperawatan keluarga yang *gangguan proses keluarga* itu menggambarkan keluarga
yang *biasanya berfungsi secara optimal, tetapi mendapat tantangan atau suatu stressor yang telah
mengubah atau dapat mengubah fungi keluarga*.

diagnsosis ini berbeda dari *ketidakmampuan koping keluarga, yang *menggambarkan keluarga
yang mempunyai pola respon perilaku destruktif*.

Pemecahan masalah yang tidak berhasil dapat mengubah gangguan proses keluarga menjadi
ketidakmampuan koping keluarga, Ns...
👆👆👆👆 keluarga cemara

Anda mungkin juga menyukai