Anda di halaman 1dari 9

Responsive, Volume

PENGELOLAAN ANGKUTAN KOTA DI INDONESIA

Mohammad Benny Alexandri1, Nurillah Novel


mohammad.benny@unpad.ac.id1
, novelnurillah@gmail.com2
Program Pasca Sarjana Kebijakan Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan dan solusi permasalahan angkutan kota.
Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menganalisis pengalaman angkotan kota di
Indonesia. Hasil. Penelitian ini juga melihat kondisi kualitas pelayanan angkutan kota. Hasil penelitian
Berdasarkan dimensi tentang kualitas pelayanan angkutan kota yang disebutkan di atas antara lain
keamanan, kenyamanan, kinerja & kehandalan, kru dan kondisi kendaraan dan fasilitasnya. Artinya ada
5 (lima) aspek yang dinilai untuk mengetahui kualitas pelayanan angkutan kota, aspek keamanan
dinilai dari keselamatan dalam perjalanan, keamanan dari tindakan criminal dalam perjalanan, serta
keamanan dari perilaku penumpang lain. Sedangkan kenyamanan dilihat dari kenyamanan tempat
duduk, tingkat kesesakan dalam kendaraan angkutan kota, dan kenyamannan temperature dalam
kendaraan.

Kata Kunci : Angkutan Kota, kualitas pelayanan, kenyamanan, keselamatan, keamanan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the obstacles and solutions to urban transportation problems.
The method used is descriptive qualitative by analyzing the experience of urban transportation in
Indonesia. Results. This study also looked at the condition of the quality of city transportation services.
Results of the study Based on the dimensions of the quality of the city transportation services
mentioned above include safety, comfort, performance & reliability, crew and condition of the vehicle
and its facilities. This means that there are 5 (five) aspects that are assessed to determine the quality of
city transportation services, security aspects are assessed from the safety of the trip, security from
criminal acts on the trip, and security from the behavior of other passengers. While comfort is seen
from the comfort of the seat, the level of tightness in the city transport vehicle, and the comfort
temperature in the vehicle.

Keywords: City Transportation, service quality, comfort, safety, security.

Pendahuluan kendaraan pribadi. Dengan demikian


Angkutan Kota masih menjadi angkutan kota menjadi salah satu
tumpuan bagi kalangan yang tidak pilihan yang tepat untuk memenuhi
memiliki akses dan kemampuan kebutuhan alat transportasi yang
kendaraan pribadi. Hal ini sangat wajar dianggap terjangkau dengan jangkauan
karena tidak semua orang memiliki yang cukup luas.
akses dan kemampuan terhadap
PENGELOLAAN ANGKUTAN KOTA DI INDONESIA
(Mohammad Benny, Nurillah Novel)
Angkutan kota beroperasi umum. Maksudnya, akibat
sesuai dengan trayeknya masing- perkembangan teknologi pada
masing, biasanya mencakup jalanan angkutan umum saat ini tidak dapat
utama dalam kota. Hal tersebut sangat dipungkiri telah mengubah perilaku
memudahkan masyarakat untuk masyarakat yang serba aplikasi. Hal
menjangkau wilayah-wilayah tujuan. tersebut tentu saja mempengaruhi
Jumlahnya yang banyak dalam setiap jumlah pengguna angkutan kota di
trayek membuat masyarakat tidak perlu berbagai daerah.
khawatir jika tertinggal angkutan kota Meski masih ada
yang sudah lewat. Meski tidak ada penumpangnya, namun para sopir dan
pathokan waktu khusus, masyarakat pengusaha angkutan kota mengeluhkan
cukup fleksibel untuk mendapatkan berkurangnya pendapatan dan setoran.
layanan angkutan kota kapan saja dan Dengan demikian sangat perlu
dimana saja asalkan masih dalam reformasi angkutan kota agar tidak
trayek yang ditentukan. hanya memenuhi standar kebutuhan
Perkembangan berbagai alat masyarakat namun juga memberikan
transportasi, terutama berbasis aplikasi, kepuasan layanan.
tidak sepenuhnya mematikan angkutan Di era saat ini, tuntutan
kota. Berbagai keunggulan angkutan terhadap kualitas layanan sangat
kota dari segi nilai ekonomis, daya penting. Sebab konsumen tidak lagi
tampung dan lainnya masih menjadi hanya fokus pada pemenuhan
kekuatan yang harus dikembangkan kebutuhan, tetapi juga kualitas layanan
agar dapat bertahan menghadapi yang mampu memuaskannya. Apalagi
persaingan. dengan adanya banyak pilihan atau
Reformasi Angkutan Umum alternatif layanan tranportasi umum
Eksisting bagi konsumen dengan berbagai variasi
harga dan layanan. Angkutan kota
Reformasi angkutan umum
harus mulai membaiki kualitas
yang ada saat ini dapat menjadi
layanannya.
langkah awal untuk mendorong
masyarakat menggunakan angkutan
Responsive, Volume

Terjadi upaya penolakan jumlah penumpang. Survey


terhadap berkembangnya angkutan menyebutkan bahwa masyarakat
umum berbasis aplikasi di berbagai berpendapat alasan-alasan mereka
kota. Perseteruan secara pribadi beralih dari angkot ke alat transportasi
maupun demo massal telah dilakukan lain, khususnya yang berbasis aplikasi
oleh para pelaku ojek pangkalan dan online. Alasan tersebut antara lain
sopir angkot. Tuntutannya angkot dinilai tidak nyaman (secara
dilatarbelakangi oleh dampak fisik) yang maksudnya banyak di
ekonomis dan psikologis yang mereka berbagai daerah kondisi kendaraan
alami akibat munculnya angkutan sudah tua dan banyak kerusakan fisik
berbasis aplikasi yang mengadakan sana sini. Kemudian angkot juga
promo besar-besaran hingga dinilai relative tidak aman karena
masyarakat beralih dari angkutan kota banyak berdatangan pedagang asongan
dan ojek ke ojek dan taksi online. dan pengamen, hal tersebut dianggap
rawan pencopetan dan kejahatan lain.
Dengan demikian perubahan
Selain itu angkot juga kini dinilai tidak
angkutan kota harus segera dieksekusi
efisien karena suka ngetem atau
mempertimbangkan bahwa bisnis dan
berhenti-berhenti menunggu
layanan umum terus berkembang tidak
dapat dihentikan. Bertahan dengan penumpang. Kemacetan jalan yang
memperlambat perjalanan diperparah
situasi yang ada hanya memperlambat
dengan angkot yang sering berhenti
kematian bisnis angkutan kota, namun
atau ngetem demi menunggu
mengikuti perubahan juga tidak serta
penumpang.
merta menjanjikan kesuksesan yang
instan. Adaptasi yang tinggi diperlukan Tujuan Penelitian
dengan kesiapan mental dan semangat Tujuan penelitian ini adalah
mempelajari hal baru. untuk mengetahui hambatan dan solusi
permasalahan angkutan kota
Berdasarkan berbagai sumber
Metodologi
dan survey khususnya di wilayah
Metodologi adalah kualitatif
Bandung, banyak sopir dan pengusaha
dan deskriptif dengan menggunakan
angkot yang mengeluhkan penurunan
indikator kualitas pelayanan untuk
PENGELOLAAN ANGKUTAN KOTA DI INDONESIA
(Mohammad Benny, Nurillah Novel)
melihat kualitas layanan angkutan temperature
kota. dalam angkot
Pembahasan Kinerja dan  Kinerja mesin

Menurut Parasuraman, Zeithaml, kehandalan  Waktu tunggu

dan Berry (1985), Wen dkk., Hu dan  Waktu


Jen, Perez, Sumaedi dkk. dinyatakan perjalanan
bahwa dimensi dan indicator kualitas  Ketaatan
pelayanan angkutan kota sebagai terhadap
berikut ini: peraturan
Kru  Kerapihan
Tabel 1. Dimensi dan Indikator
penampilan
Kualitas Layanan Angkutan Kota
supir/kondektur
 Keinginan
Dimensi Indikator
untuk
Keamanan  Keselamatan
membantu
dalam
penumpang
perjalanan
 Keinginan
 Keamanan dari
untuk
tindakan
menanggapi
kriminal ketika
permintaan
dalam
penumpang
perjalanan
 Permahaman
 Keamanan dari
terhadap
perilaku
kebutuhan
penumpang
penumpang
lainnya
Kenyamanan  Kenyamanan  Kesopanan
tempat duduk supir/kondektur
Kondisi  Tampilan
 Tingkat
Kendaraan dan fasilitas dan
kesesakan
Fasilitasnya peralatan
dalam angkot
angkot
 Kenyamanan
Responsive, Volume

 Kebersihan Kemudian, aspek kru dinilai dari


eksterior kerapihan penampilan sopir/kondektur,
angkot keinginan untuk membantu
 Kebersihan penumpang, keinginan untuk
interior angkot menanggapi permintaan penumpang,
 Kebersihan dari pemahaman terhadap kebutuhan
coretan penumpang serta kesopanan
sopir/kondektur. Terakhir adalah aspek
Berdasarkan dimensi tentang kondisi kendaraan dan fasilitasnya,
kualitas pelayanan angkutan kota yang yang dinilai adalah tampilan fasilitas
disebutkan di atas antara lain dan peralatan angkutan kota,
keamanan, kenyamanan, kinerja & kebersihan eksterior dan interior
kehandalan, kru dan kondisi kendaraan angkutan kota, serta kebersihan dari
dan fasilitasnya. Artinya ada 5 (lima) coretan. Dengan demikian, target
aspek yang dinilai untuk mengetahui capaian pada restrukturisasi angkutan
kualitas pelayanan angkutan kota, kota tentu saja agar dapat menjadikan 5
aspek keamanan dinilai dari aspek dimensi beserta indikatornya di
keselamatan dalam perjalanan, atas pada tingkat prima. Yaitu kondisi
keamanan dari tindakan criminal dalam angkota kota yang aman, nyaman,
perjalanan, serta keamanan dari andal, professional dan kendaraan serta
perilaku penumpang lain. Sedangkan fasilitas yang memadai. (Sik Sumaedi,
kenyamanan dilihat dari kenyamanan Gede Bakti, Medi Yarmen (2012)).
tempat duduk, tingkat kesesakan dalam
Pengelolaan Angkutan Kota Di
kendaraan angkutan kota, dan
Berbagai Daerah
kenyamannan temperature dalam
kendaraan. (Sik Sumaedi, Gede Bakti, Sebagai wawasan perlu

Medi Yarmen (2012)). mengetahui dan mempelajari


bagaimana pengelolaan angkutan kota
Selanjutnya, kinerja dan
di berbagai daerah dengan berbagai
kehandalan diukur dari kinerja mesin,
latar belakang masalah yang berbeda.
waktu tunggu, waktu perjalanan dan
Namun sebelumnya akan disajikan
ketaatan terhadap peraturan.
PENGELOLAAN ANGKUTAN KOTA DI INDONESIA
(Mohammad Benny, Nurillah Novel)
beberapa hasil survey mengenali kondisi fisik maupun non fisik.
penyebab anjloknya bisnis angkutan Sebagian besar masyarakat
umum dan bagaimana peluang berekspektasi memperoleh
angkutan kota untuk bangkit kembali. layanan sopir dan kondektur
yang professional disertai
Penyebab anjloknya bisnis
dengan kondisi kendaraan
angkutan umum:
yang prima. Saat ini masih
1. Trayek angkutan kota tidak
sangat banyak kondisi
lagi mampu mengakomodasi
angkutan kota yang sudah tua
kebutuhan masyarakat. Kini
dan berkarat, bahkan kinerja
mobilitas masyarakat kian
mesinnya juga tidak prima.
tinggi dalam waktu yang
Kini masyarakat berekspektasi
begitu cepat. Bahkan yang
lebih tinggi, mungkin karena
diharapkan masyarakat
telah melihat berbagai
penjemputan transportasi
alternative transportasi umum
umum tidak lagi dari shuttle ke
lain yang lebih unggul.
shuttle, tapi dari titik berdiri
3. Semakin masivnya
penumpang ke titik tujuan.
pertumbuhan dan ekspansi
Maka sebagian masyarakat
bisnis transportasi berbasis
menganggap bahwa trayek
aplikasi online (ojek dan taksi
angkutan umum tidak lagi
online). Perkembangan bisnis
mengakomodasi kebutuhan
transportasi kini kian
mereka. Alternatif lain
memuncak di kala aplikasi
menawarkan layanan yang
online menjamur di Indonesia.
dinilai lebih unggul oleh
Masyarakat dihadapkan pada
sebagian masyarakat dengan
tawaran transportasi online
profesionalitas dan harga
dengan moda transportasi yang
terjangkau.
secara fisik masih baru,
2. Ekspektasi masyarakat
pengemudi yang bekerja
terhadap layanan angkutan
secara professional dan
umum sangat tinggi baik pada
promosi harga yang sangat
Responsive, Volume

menarik. Bahkan secara adalah banyak berkurangnya


efisiensi dan ketepatan waktu angkot di berbagai daerah.
dianggap memuaskan Berbagai solusi telah dilakukan
penumpangnya. Dengan oleh pemerintah, bahkan bekerja
demikian, angkutan umum sama dengan pihak swasta untuk
dengan kelemahannya dari membangkitkan lagi angkot
segi kondisi fisik dan non sebagai jantung transportasi umum
fisiknya menghadapi kota. Namun belum menunjukkan
persaingan bisnis transportasi hasil yang signifikan.
yang cukup berat dan harus Beberapa hambatan yang dihadapi
segera ditangani. Jika tidak, adalah:
maka perlahan angkutan 1. Kondisi moda yang tidak
umum akan punah. memadai dari segi kualitas.
Gambar 1. Alasan Anjloknya Bisnis 2. Dana yang dibutuhkan tidak
Angkutan Umum sedikit.
(Dari berbagai sumber)
3. Kerja sama stakeholder harus
Trayek angkot Ekpektasi diperkuat agar program
sudah tidak masyarakat
berkelanjutan.
mampu lagi terhadap
mengakomodasi ANJLOKNYA kualitas 4. Kebijakan dan aturan
kebutuhan BISNIS layanan tinggi
masyarakat. ANGKUTAN (sopir dan fisik pemerintah yang mendukung
UMUM kendaraan).
dan melindungi angkot.

5. Tahapan peralihan moda yang


Ekpektasi masyarakat harus terukur, karena peralihan
terhadap kualitas layanan
Hambatan Pengelolaan Angkutan moda membutuhkan adaptasi
tinggi (sopir dan fisik
Kota kendaraan). yang tidak sebentar.
Menurut Organisasi Melihat kondisi
Angkutan Darat (Organda) demikian, maka masih adakah
dampak dari beberapa alasan yang peluang bagi angkutan kota untuk
telah disebutkan sebelumnya bangkit? Tentu saja terbuka lebar.
PENGELOLAAN ANGKUTAN KOTA DI INDONESIA
(Mohammad Benny, Nurillah Novel)
Inovasi seolah tak pernah mati, untuk menjadikan angkutan kota
asalkan semua pihak yang terlibat mampu bersaing di lingkungan
dan mau beradaptasi dengan bisnis transportasi umum yang
kondisi yang mungkin (untuk terus berkembang dan berinovasi,
sementara) tidak nyaman. serta ditunjang oleh kemajuan
Terutama kenaikan tarif ojek atau teknologi dan informasi digital.
taksi online yang kini terjadi Kesimpulan
setelah masa promosi awal 1. Berdasarkan dimensi tentang
berakhir, tidak sedikit juga kualitas pelayanan angkutan
dikeluhkan oleh penumpang. kota yang disebutkan di atas
Dengan demikian dapat menjadi antara lain keamanan,
celah bagi pengusaha angkutan kenyamanan, kinerja &
kota untuk bebenah Bersama kehandalan, kru dan kondisi
dengan dukungan pemerintah dan kendaraan dan fasilitasnya.
pihak terkait lainnya. Tujuannya Artinya ada 5 (lima) aspek
untuk menyediakan jasa angkutan yang dinilai untuk mengetahui
umum yang memadai dan kualitas pelayanan angkutan
terjangkau bagi masyarakat. kota, aspek keamanan dinilai
Solusi Pengelolaan Angkutan Kota dari keselamatan dalam
Di Berbagai Daerah perjalanan, keamanan dari
tindakan criminal dalam
Pengelolaan angkutan
perjalanan, serta keamanan dari
kota telah dilakukan di berbagai
perilaku penumpang lain.
daerah di Indonesia guna
Sedangkan kenyamanan dilihat
mempertahankan dan
dari kenyamanan tempat duduk,
meningkatkan angkutan kota
tingkat kesesakan dalam
sebagai moda transportasi
kendaraan angkutan kota, dan
unggulan di daerahnya. Dari
kenyamannan temperature
pengurangan jumlah angkutan
dalam kendaraan.
kota, modifitasi kendaraan, hingga
2. Berbagai Kota di Indonesia
kerjasama dengan pihak ketiga
telah melakukan reformasi pada
Responsive, Volume

angkutan kota dengan berbagai and Transport Engineering


respon yang berbeda oleh (IJTTE) 2(1):83-97
masyarakat.

Daftar Pustaka
1. A, Parasuraman. (2001). The
Behaviorial Consequenses of
Service Quality, Jurnal of
Marketing,Vol 60.
2. Deddy Ritonga James A.
Timboeleng, Oscar H. Kaseke
(2015) Analisa Biaya
Transportasi Angkutan Umum
Dalam Kota Manado Akibat
Kemacetan Lalu Lintas (Studi
Kasus: Angkutan Umum
Trayek Pusat Kota 45-
Malalayang)
3. Dinas Perhubungan Kabupaten
Bandung (2019) Studi Trayek
Angkot Kabupaten Bandung
4. Sik Sumaedi, Gede Bakti, Medi
Yarmen (2012) The empirical
study of public transport
passengers' behavioral
intentions: The roles of service
quality, perceived sacrifice,
perceived value, and
satisfaction (case study:
Paratransit passengers in
jakarta, indonesia),
International Journal for Traffic

Anda mungkin juga menyukai