Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan

A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena
adanya hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Bailon & Maglaya,1997 dikutip dalam Salvari Gusti 2013).
Keluarga merupakan satuan sistem sosial, keluarga adalah kelompok
kecil yang terdiri dari individu-individu yang memiliki hubungan erat satu
sama lain, saling tergantung yang diorganisir dalam satu unit tunggal
dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Friedman, 1998 dikutip dalam
Salvari Gusti 2013).

2. Karakteristik Keluarga
Keluarga memiliki karakteristik dalam pembentukan suatu keluarga,
antara lain:
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah
mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama sama lain dan masing-
masing mempunyai peran sosial: suami, istri, anak, kakak dan
adik.
4. Mempunyai tujuan yaitu, menciptakan dan mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik psikologis, dan
sosial anggota (Salvari Gusti, 2013).
3. Struktur Keluarga
Dalam pembentukan keluarga terdapat struktur dalam keluarga, yaitu:
1. Patrilineal
Merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal
Merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
Merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
4. Patrilokal
Merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
5. Keluarga kawinan
Merupakan hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami istri (Salvari Gusti, 2013).

4. Fungsi Keluarga
Friedman 1998 dalam Padila (2012), mengidentifikasi lima dasar
fungsi keluarga, antara lain:
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak
melalui keluarga yang bahagia. Anggota keluarga mengembangkan
konsep diri yang positif, rasa dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta
merupakan sumber kasih sayang. Reinforcement dan support dapat
dipelajari hingga dikembangkan melalui interaksi dalam keluarga.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk memenuhi
fungsi afektif, adalah:
a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saking menerima
dan mendukung. Setiap anggota keluarga yang mendapat
kasih sayang dan dukungan, maka kemampuannya untuk
memberi akan meningkat sehingga tercipta hubungan yang
hangat dan saling mendukung. Hubungan yang baik dalam
keluarga tersebut akan menjadi dasar dalam membina
hubungan dengan orang lain diluar keluarga.
b. Saling menghargai, dengan mempertahankan iklim yang
positif dimana setiap anggota keluarga baik orang tua
maupun anak diakui dan dihargai serta haknya.
c. Ikatan dan identifikasi, ikatan ini mulai sejak pasangan
sepakat memulai kehidupan yang baru. Kemudian
dikembangkan dan disesuaikan dengan berbagai aspek
kehidupan dan keinginan yang tidak dicapai sendiri, misalnya
memiliki anak. Hubungan selanjutnya akan dikembangkan
menjadi hubungan orang tua-anak dan antar anak melalui
proses identifikasi. Proses identifikasi merupakan inti ikatan
kasih sayang, oleh karena itu perlu diciptakan proses
identifikasi yang positif.
Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan
kebahagiaan keluarga, seperti pada saat keluarga mengalami masalah,
perceraian serta kenakalan pada anak yang timbul akibat fungsi afektif
keluarga yang tidak terpenuhi.
2. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang
dialami individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosial, sedangkan Soekanto (2000),
mengemukakan bahwa sosialisai adalah suatu proses dimana anggota
masyarakat yang baru mempelajari norma-norma masyarakat dimana
dia menjadi anggota. Tahap perkembangan individu dan keluarga
akan dicapai melalui interaksi dan hubungan yang diwujudkan dalam
sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, memiliki nilai/norma,
budaya dan perilaku melalui interaksi dalam dalam keluarga sehingga
individu mampu berperan dimasyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program
keluarga berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun
disisi lain banyak kelahiran yang tidak diharapkan atau diluar ikatan
perkawinan sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu orang tua
( single parent).
4. Fungsi Ekonomi
Kebutuhan yang diperlukan oleh anggota keluarga dalam
kehidupan sehari-hari seperti, makanan, pakaian dan rumah, sehingga
keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh
keluarga dibawah garis kemiskinan (Gakin atau pra keluarga
sejahtera). Perawat berkontribusi untuk mencari sumber-sumber di
masyarakat yang dapat digunakan keluarga meningkat status
kesehatan mereka.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun
merawat anggota yang sakit. Keluarga juga menentukan kapan
anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan memerlukan
bantuan atau pertolongan tenaga profesional. Kemampuan ini sangat
mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga.
Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan
terhadap anggota dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang
dilaksanakan. Tugas kesehatan tersebut adalah:
1) Mengenal masalah kesehatan.
2) Mengambil keputusan untuk mengambil tindakan yang tepat
bagi keluarga.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan suasana didalm rumah yang sehat dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat
(Padila, 2012).

Anda mungkin juga menyukai