Anda di halaman 1dari 5

1.

WOC

2. Komplikasi

Komplikasi pada Gout artritis antara lain :

1) Gout kronik bertophus


Merupakan serangan gout yang disertai benjolan – benjolan (tofi) di
sekitar sendi yang sering meradang. Tofi adalah timbunan krstal
monosodium urat di sekitar persendian seperti di tulang rawan sendi,
synovial, bursa atau tendon. Tofi bisa juga ditemukan di jaringan lunak
dan otot jantung, katub mitral jantung, retina mata, pangkal
tenggorokan.
2) Nefropati gout kronik
Penyakit tersering yang ditimbulkan karena hiperurisemia. Terjadi
akibat dari pengendapan Kristal asam urat dalam tubulus ginjal. Pada
jaringan ginjal bisa terbentuk mikrotofi yang menyumbat dan merusak
glomerulus.
3) Nefrolitiasi asam urat (batu ginjal)
Terjadi pembentukan massa keras seperti batu di dalam ginjal, bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau
infeksi. Air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk
batu seperti kalsium, asam urat, sistin dan mineral struvit (campuran
magnesium, ammonium, fosfat).
4) Persendian menjadi rusak hingga menyebabkan pincang
5) Peradangan tulang, kerusakan ligament dan tendon
6) Batu ginjal (kencing batu) serta gagal ginjal (Emir Afif, 2010)

3. Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik


a. Pemeriksaan serum asam urat
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang
tinggi dalam darah (> 8 mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum
pada pria 8 mg% dan pada wanita 7mg%. pemeriksaan ini
mengindikasikan hiperurisemia, akibat peningkatan produksi asam
urat atau gangguan ekskresi. Pemeriksaan kadar asam urat dalam
darah diperlukan untuk mengetahui apakah kadar asam urat dalam
darah berlebih (hiperusemia) dan juga untuk memantau hasil
pengobatan.pemeriksaan kadar asam urat dalam darah biasanya juga
diminta pada pasien-pasien yang mendapatkan kemoterapi tertentu.
Penurunan berat badan yang cepat yang mungkin terjadi pada
kemoterapi tersebut dapat meningkatkan jumlah asam urat dalam
darah. Nilai normal pemeriksaan kadar asam urat dalam darah antara
3,0 sampai 7,0 mg/dL. Tapi nilai normal tiap rumah sakit berbeda.
Angka leukosit, menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai
20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka
leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000-10.000/mm3.
b. Urine specimen 24 jam
Urine dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan
ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seseorang mengekskresikan
250-750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam
urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang
dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien
dengan peningkatan serum asam urat. Instruksikan pasien untuk
menampung semua urin dengan feses atau tissue toilet selama waktu
pengumpulan biasanya diet purin normal direkomendasikan selama
pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu
diindikasikan.
c. USG
Pemeriksaan ini penting untuk menilai ginjal pasien-pasien dengan
hiperusemia dan penyakit ginjal. Pemeriksaan ini untuk mengetahui
ada tidak batu asam urat.

4. Penatalaksanaan
1) Penatakasanaan farmaklogi
a. Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat hebat. Jangan diberikan aspirin
karena dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat
dari ginjal dan memperberat hiperurisemia.
b. OAINS
OAINS yang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosis
awal 25-50 mg setiap 8 jam, diteruskan sampai gejala menghilang
(5-10 hari).
2) Penatakasanaan non farmakologi
a. Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan selama 24 jam setelah
serangan menghilang. Arthritis gout dapat kambuh bila terlalu
cepat bergerak.
b. Diet
Hindari alcohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden,
daging kambing, dan sebagainya), termasuk roti manis.
Meningkatkan asupan cairan (banyak minum)

A. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga


1) Pengkajian
Adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus. Terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber
informasi dapat menggunakan metode:
a. wawancara keluarga
b. observasi fasilitas rumah
c. pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (head to too)
d. data sekunder bisa di ambil dari data hasil laboratorium:X-ray
Hal-hal yang perlu di kaji adalah:
1. Data umum

a. Pengkajianya meliputi:
Nama kepala keluarga (KK) sebagai penanggung jawab
keputusan keluarga, alamat dan nomer tlp: menentukan demografis
wilayah lingkungan dalam memuahkan menghubungi keluarga
dalam menggali informasi, pekerjaan kepala keluarga: berhubungan
dengan setatus sosial ekonomi keluarga untuk menentukan
kemampuan derajat kesehatan, pendidikan kepala keluarga: untuk
landasan komunikasi dan tingkat pengetahuan dalam menerima
pengetahuan kesehatan serta pengetahuan untuk mengubah prilaku
yang kurang sehat.
Komposisi keluarga: untuk mengetahui siapa saja orang yang
tinggal dalam keluarga dan sejauh mana masalah kesehatan keluarga
mempengaruhi komposisi keluarga dalam menambil prioritas
masalah kesehatan yang di hadapi dan yang perlu diketahui: nama,
jeniskelamin, hubungan dengan keluarga,tingkat pendidikan,setatus
imunisasi dan keterangan
b. Genogram
Untuk menentukan dari setatus keturunan dalam keluarga dan resiko penyakit
yang di hadapi adalah penyakit keturunan atau

Anda mungkin juga menyukai