Anda di halaman 1dari 73

Siap-siap e-Bupot PPh

23/26 di Bulan Agustus


Panduan dalam Pengisian dan Pelaporan e-Bupot PPh 23/26 menjelang
implementasi 01 Agustus 2020

Presentation by Enny Frida Kaunang

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Latar Belakang dan
Dasar Hukum

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP - 269/PJ/2020 MERUPAKAN PENETAPAN

PEMOTONG PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26 YANG DIHARUSKAN MEMBUAT

BUKTI PEMOTONGAN DAN DIWAJIBKAN MENYAMPAIKAN SPT MASA PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

DAN/ATAU PASAL 26 BERDASARKAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-04/PJ/2017

YANG BERLAKU PER MASA AGUSTUS 2020

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
WP WAJIB E-BUPOT PPh pasal 23/26

1 2
PKP yang terdaftar di KPP PKP setelah penetapan KEP
Pratama seluruh Indonesia 269/PJ/2020 berlaku sejak
Masa Pajak Wajib Pajak
WP yang tidak lagi berstatus PKP, untuk pembuatan bukti dikukuhkan sebagai PKP
pemotongan PPh 23/26 tidak berlaku aplikasi e-Bupot 23/26
tetapi menggunakan e-SPT

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Syarat Penggunaan Aplikasi e-Bupot

‘EFIN’
(Nomor Identitas yang diterbitkan DJP untuk melakukan transaksi elektronik)
(Mengajukan aktivasi EFIN)

DJP Online
SERTIFIKAT
ELEKTRONIK
Jika sudah memiliki
EFIN, daftar di Login ke DJP Online pada Sertifikat yang bersifat elektronik yang
DJP Online Website djponline.pajak.go.id
memuat tanda tangan elektronik dan
dengan menggunakan akun
yang telah Anda daftarkan identitas yang menunjukkan status subyek
Username
Password hukum para pihak dalam transaksi elektronik
yang dikeluarkan DJP.

Sertifikat elektronik e-Faktur PPN = e-Bupot 23/26

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Permohanan Aktivasi/Cetak Ulang E-Fin Badan

1. Scan formulir aktivasi EFIN (lampiran PER 06 /PJ/ 2019)

2. Scan NPWP badan

3. Scan NPWP dan KTP direktur

4. Scan Akta pendirian dan akta perubahan ( akta perubahan dilampirkan


apabila ada perubahan dalam pengurus perusahaan)

5. Swafoto direktur dengan menunjukkan KTP dan NPWP Pribadi

6. Dikirimkan ke email KPP terdaftar.

Dikirim ke alamat email KPP dimana terdaftar : kpp.kode KPP@pajak.go.id

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Daftar DJP Online

1. Akses situs DJP Online pada alamat situs


https://djponline.pajak.go.id/account/login

2. Klik “belum registrasi”

3. Masukkan data-data NPWP, EFIN dan kode keamanan.dan klik “submit”

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Daftar DJP Online

Buat Password

4. Masukkan alamat email yang aktif. Alamat email akan dipergunakan untuk media penyampaian informasi yang terkait
dengan DJP Online. Kemudian masukkan nomor handphone Anda. Langkah selanjutnya, buat password untuk akun DJP
Online, masukkan password sebanyak dua kali lalu setelah selesai klik tombol “Simpan”

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Daftar DJP Online

Aktivasi Tautan dari DJP


5. Terakhir, periksa inbox email yang sebelumnya digunakan untuk melakukan pendaftaran. Cari email dari DJP dengan
subyek : “[DJP Online] Aktivasi”, buka, dan klik tautan yang terlampir.

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Permohonan Sertifikat Elektronik
Ajukan lewat menu permintaan sertifikat elektronik pada E-nofa online di website
efaktur.pajak.go.id

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Permohonan Sertifikat Elektronik

Syarat-syarat permohonan sertifikat elektronik :

Scan/Foto Formulir permintaan sertifikat elektronik yang


1. telah ditandatangani pengurus dan distempel (lampiran
PER 04/PJ/2020)

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Permohonan Sertifikat Elektronik

Syarat-syarat permohonan sertifikat elektronik :

Scan/Foto Surat pernyataan persutujuan penggunaan sertifikat


2. elektronik yang telah diberi materai, tandatangan dan stempel

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Cara Permohonan Sertifikat Elektronik

Syarat-syarat permohonan sertifikat elektronik :

3. Scan Foto KTP/Pasport/KITAS pengurus

4. Scan/Foto Kartu Keluarga pengurus

5. Scan/Foto Spt tahunan terakhir beserta bukti penerimaan surat elektronik/manual

6. Softcopy foto direktur terbaru

Kelengkapan berkas tetap dikirimkan dengan cara scan/foto melalui email ke alamat email KPP dimana
terdaftar : kpp.kode KPP@pajak.go.id mencantumkan nomor telepon pengurus (direktur atau komisaris).

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Aplikasi Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26 Elektronik yang
selanjutnya disebut Aplikasi e-Bupot 23/26 adalah perangkat lunak yang disediakan di laman milik

Direktorat Jenderal Pajak atau saluran tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang

dapat digunakan untuk membuat Bukti Pemotongan, membuat dan melaporkan SPT Masa PPh

Pasal 23 dan/atau Pasal 26 dalam bentuk dokumen elektronik.

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Tata Cara Penerbitan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23/26

1. Standarisasi penomoran Bukti Pemotongan

2. Mencantumkan NPWP atau NIK (jika tidak memiliki NPWP)

3. Mencantumkan nomor dan tanggal Surat Keterangan Bebas

4. Mencantumkan nomor pengesahan Surat Keterangan Domisili

5. Menandatangani Bukti Pemotongan

6. Satu Bukti Pemotongan untuk satu Wajib Pajak, satu kode objek pajak, dan satu Masa Pajak

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 23

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Formulir Bukti Pemotongan PPh Pasal 26

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Revisi e-Bupot 23/26 Pembetulan SPT
Pembetulan dan Pembatalan
e-Bupot 23/26
- Pembetulan e-bupot 23/26 :
• Informasi data rekanan/supplier
………………....... ………. Yang Tidak Mengakibatkan Kurang bayar/ Lebih Bayar
rekanan/supplier : NPWP & NIK
• Kode Obyek pajak PPh pasal 23/26 ………………..... ………. Yang Tidak Mengakibatkan Kurang bayar/ Lebih Bayar
• Penghasilan bruto/ Dasar Pengenaan Pajak ……. ………. Kurang bayar / Lebih Bayar
lebih besar / lebih kecil

- Pembatalan e-Bupot 23/26 :


• Pembatalan transaksi ………………........................ ………. Lebih Bayar
• Salah “kamar” dalam membuat e-Bupot …. ………. Kurang Bayar / Lebih Bayar
23/26 antara PPh pasal 23 atau PPh pasal 26

Tambahan transaksi karena belum


dilakukan pemotongan atau penerbitan …. ………. Kurang Bayar
e-Bupot 23/26

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Obyek PPh Pasal 23

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Obyek PPh Pasal 23

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Obyek PPh Pasal 26

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
1. Login DJP Online

ALUR PENGGUNAAN 2. Set Penandatanganan

3. Buat Bukti Potong


APLIKASI E-BUPOT
4. Posting ke SPT
DAPAT DIURUTKAN
5. Rekam Bukti Setor

SEBAGAI BERIKUT: 6. Penyiapan SPT

7. Kirim SPT

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Pengisian /
Pembuatan e-Bupot PPh 26/26

1 2 3
Pastikan telah dicek kembali daftar Sebelum melakukan pembayaran Pastikan sebelum Agustus saat
pemotongan PPh 23/26 yang telah di pajak PPh 23/26 terhutang sudah implementasi, database vendor
input di aplikasi e-bupot PPh 23/26 sesuai dengan bukti terkait dan telah dilengkapi dengan NPWP dan
list kertas kerja yang telah dibuat
sebelum di posting NIK
sebelumnya

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official
Thank You.

Instagram : @lf_consulting
Youtube : LF Consulting Official

Anda mungkin juga menyukai