Ir. Dardiani
0
KATA PENGANTAR
Cianjur, Pebruari
Penulis
1
I. PENDAHULUAN
Memelihara ikan mas itu mudah. Ikan mas banyak dipelihara oleh
masyarakat Indonesia, terutama yang memiliki perairan air tawar.
Ikan mas enak rasanya apabila dimasak. Sehingga banyak sekali
permintaan ikan mas berukuran konsumsi. Dikarenakan banyak
permintaan maka kebutuhan benihpun menjadi besar. Demikian
juga kebutuhan pakan ikannya pun menjadi besar pula. Sehingga
terjadilah rangkaian bisnis spesies ikan mas ini menjadi besar.
2
II. BIOLOGI IKAN MAS
3
Keterangan Gambar
1. Mulut 6. Sirip Dada
2. Kumis 7. Sirip Perut
3. Mata 8. Sirip Dubur
4. Tutup Insang 9. Sisik
(Operculum) 10.Lubang Genital
5. Sirip Punggung 11.Lubang Dubur
6. Sirip Ekor
4
1. Ikan Mas Betina
Tubuhnya gemuk,
Lubang genital terletak di belakang lubang anus,
Betina masak kelamin apabila perut telah membesar dan
bila diraba terasa lunak
2. Ikan Mas Jantan
Tubuhnya langsing,
Lubang genital terletak di depan lubang anus,
Jantan masak kelamin apabila perut diurut kearah lubang
genital maka ikan akan mengeluarkan cairan kental
berwarna putih susu.
5
III. WADAH PEMELIHARAAN IKAN MAS
6
Kolam air deras kebalikan dengan kolam air tenang yaitu kondisi
debit air masuk cukup besar dan air keluar cukup besar
(berimbang) dengan luasan kolam sempit, sehingga kesan air
mengerojok, deras dan tidak tenang layaknya sebuah sungai.
Kolam tersebut biar sempit tetapi mampu menampung jumlah
ikan yang cukup banyak/padat.
7
menampung kepadatan ikan 2 ton. Hal ini tidak begitu masalah
karena pada prinsipnya kualitas air media dipertanggung-
jawabkan oleh bendungan atau danau dimana lokasi kolam jaring
terapung tersebut berada. Di bawah ini gambar kolam jaring
terapung.
4. Sawah
Sawah juga bisa dipergunakan sebagai wadah pemeliharaan ikan
mas, hanya pada saat-saat tertentu saja. Pemeliharaan ikanmas di
sawah bisa sebagai penyelang yaitu pada saat menunggu
pesemaian siap ditanam di sawah. Sebagai mina padi yaitu pada
saat padi berumur satu minggu hingga 2 bulan. Pada saat itu
tanaman padi bisa ditanam bersama ikan mas. Keuntungannya
ikan mas biasanya cepat tumbuh, dikarenakan pakan alami
8
melimpah, seperti cacing dan jazat renik lainnya. Penanaman ikan
mas sebagai penyelang maupun mina padi hasilnya mampu
dipergunakan sebagi pembiayaan penanaman padi itu sendiri.
Sehingga hal ini sangat memebantu petani. Di bawah ini adalah
gambar sawah yang baik.
SAWAH
5. Karamba
Karamba terbuat dari bilah-bilah bambu disusun menyerupai
kotak. Pada salah satu bidangnya terdapat pintu sebagai keluar
masuk ikan dan pemberian pakan. Karamba dapat di taruh pada
bagian tepi sungai diperkirakan tanpa adanya gangguan akan
hanyut oleh air. Tetapi pada daerah Cianjur karamba sering kali di
taruh pada aliran sungai baik di dalam kota maupun di luar kota.
Jadi karamba tersebut dipasang kuat tidak hanyut oleh aliran
9
sungai/parit, juga tanpa mengganggu aliran air menjadi
meluap/banjir.
6. Jaring Tancap
Jaring tancap juga merupakan salah satu cara untup memelihara
ikan mas. Jaring tancap tersebut dapat dipasang pada daerah yang
mempunyai sungai lebar atau danau pada bagian yang agak
dangkal. Kualitas air cukup stabil karena akan
dipertanggungjawabkan oleh seluruh sungai atau danau tersebut.
JARING TANCAP
10
IV. MEMBENIHKAN IKAN MAS
11
Ikan mas segera akan memijah apabila air-nya mengandung
Petrichor. Petrichor adalah semacam bau ampo atau zat kimia
katalisator. Untuk mendapatkan Petrichor ini dasar kolam harus
kering. Cara pengeringan dasar kolam pemijahan ikan mas yang
sering dilakukan oleh petani adalah dengan penjemuran sinar
matahari atau melakukan pembakaran sesuatu di kolam tersebut.
Setelah dasar kolam pemijahan kering benar, kemudian diairi
maka air didalam kolam tersebut biasanya akan mengandung
bahkan bau Petrichor.
12
Gambar. Kakaban Ijuk
13
X 0,45 m dengan ukuran kolam pemijahan biasanya 1,5 X 3 X 1
m.
14
5. Apabila telah kering, pasangkan kakaban yang telah tersusun
tersebut dengan jarak 0.25 m dari dasar.
6. Masukkan air ke dalam kolam pemijahan hingga kedalaman 1
m. Pertahankan permukaan air tersebut.
7. Usahakan tetap ada air masuk hingga timbul suara gemericik.
15
Gerakannya lincah, Bila diurut kearah lubang genital cairan
seperti susu akan keluar.
16
atau malah tidak jadi memijah, yang akhirnya telur ikan akan
terserap kembali atau atresia.
17
keseimbangan pasangan juga merupakan kunci keberhasilan
pemijahan ikan mas.
Pasangan ideal ikan mas adalah antara induk betina dan jantan
berbanding 1 : 1 berdasarkan berat tetapi disarankan 1 : 2
berdasarkan jumlah ikan sehingga apabila induk betina 2 ekor
maka induk jantan 4 ekor. Perbandingan ini berhubungan dengan
jumlah sperma yang diharapkankan akan membuahi sel telur.
Apabila jumlah sel sperma kurang dikhawatirkan akan
mengakibatkan banyak telur yang tidak terbuahi sehingga telur
akan mati (infertil). Tetapi kebalikannya fertilitas-nya tinggi
apabila jumlah sel sperma yang membuahi sel telur banyak dan
terjadi pembuahan. Bisa dibayangkan proses pembuahan sel telur
oleh sperma ikan terjadi diluar tubuhnya (external) sehingga
gangguan oleh lingkungan sangat tinggi. Bagaimana sel sperma
bisa mencapai sel telur perlu perjuangan yang kuat, linggkungan
yang memadahi dan adanya rangsangan dari sel telur itu sendiri.
18
Gambar . Kakaban Penuh dengan Telur
Atas dasar hal itu maka disusunlah substrat kakaban itu berjajar
dan berlapis dua. Saat ini muncul pula penggantian substrat baru
apabila substrat yang lama telah penuh dengan telur. Dengan
usaha semacam ini diharapkan penyebaran telur merata, jumlah
telur yang tertangkap pada kakaban lebih banyak sehingga angka
pembuahan akan tinggi dan sebagai akibat terakhir derajat
penetasanpun menjadi tinggi.
Kapan ikan mas itu memijah. Ikan mas akan memijah menjelang
fajar hingga muncul matahari. Saat itu suhu air relatif stabil
sehingga kondisi perairan pun cukup stabil. Keadaan lingkungan
19
juga hening, suara gemericik air semakin merangsang ikan untuk
memijah. Memang bagaimanapun lingkungan akan sangat
mempengaruhi kemauan ikan mas untuk memijah.
20
berisi telur dipindahkan ke dalam kolam penetasan telur yang
sebelumnya telah dipersiapkan.
21
kondisi media penetasannya. Biasanya dibutuhkan waktu 18-36
jam untuk penetasan telur ikan mas.
Larva ikan setelah menetas dari telurnya masih dibekali cadangan
makanan yang berupa kantong kuning telur atau egg yolk.
Cadangan makanan ini cukup hingga 3 – 4 hari. Jadi setelah
cadangan makanan habis maka benih ikan mas perlu diberi
makanan tambahan baik berupa pakan alami atau emulsi kuning
telur atau pakan berupa bubuk.
22
cara mengangkat kakaban. Jangan sampai larva ikut terangkat
bersama kakaban. Perawatan larva perlu ketekunan dan kehati-
hatian. Pengaturan aerasi, penyiponan, penggantian air
dibutuhkan kehati-hatian. Hal ini semata-mata untuk
menstabilkan kualitas air media. Contoh apabila aerasi terlalu
besar bisa mengakibatkan penyakit Gas Buble disease.
23
E. Memelihara Larva
Fase larva adalah fase kritis dalam siklus hidup ikan, sehingga
pemeliharaan larva merupakan fase yang paling sulit. Beberapa
faktor yang menyebabkan pemeliharaan larva memiliki tingkat
kesulitan tinggi yaitu:
Tubuh larva kecil dan belum sempurna sehingga bukaan
mulut juga kecil, sehingga pemilihan pakan juga harus hati-
hati.
Larva membutuhkan pakan alami, sehingga menuntut
penyediaan pakan alami.
24
Kelarutan Oksigen 6 – 8 ppm.
Wadah yang sering digunakan adalah bak semen, fiber glas atau
kadang-kadang kolam penetasan merupakan bagian dari kolam
pendederan. Sedangkan peralatan yang sering dipergunakan
adalah ember, scoop net (serok larva), selang sipon, sikat,dll.
2. Menebar Larva
Larva yang telah berumur 3-4 hari biasanya dijarangkan.
Penebaran larva perlu hati-hati. Setelah 3 hari biasanya yolksac
telah habis, sehingga pada saat itu membutuhkan tambahan pakan
dari luar, dan larva sudah mulai makan pakan tambahan itu.
Setelah larva menetas semua kakaban perlu diangkat untuk
dibersihkan dan dikeringkan.
25
Gambar . Melepas Larva
26
Gambar. Melakukan Sipon
4. Memberi Pakan Larva
Larva harus diberi pakan. Sebab pada wadah dan media yang
terbatas terkondisi, maka pakan alami secara alamiah tidak
tersedia. Pemberian pakan dilakukan pada pagi, siang dan sore
hari. Jenis pakan yang diberikan berupa emulsi kuning telur,
pakan buatan berupa tepung dan pakan alami.
27
Gambar . Memberi Pakan Larva Ikan Dengan Emulsi
Kuning Telur
6. Memanen Larva
Setelah larva berumur 10-15 hari Larva dipanen dengan cara
mengurangi air media pemeliharaan secara pelan-pelan. Persis di
28
depan lubang pengeluaran dipasang scoop net bersama ember.
Setelah air surut hingga secukupnya maka larva ditangkap dengan
menggunakan scoop net secara pelan-pelan. Usahakan larva tidak
lecet atau luka. Larva tersebut ditampung pada ember untuk
dilepaskan pada kolam pendederan yang telah disiapkan
sebelumnya.
29
V. MENDEDERKAN BENIH IKAN
30
mengisi pori-pori tersebut. Yang lebih penting lagi lapisan kedap
air terbentuk sehingga rembesan air tidak terjadi. Lakukan
pengolahan dengan membentuk dasar kolam agak mering ke
tengah ke arah kemalir.
31
Usahakan pematang benar-benar tidak bocor sebab jika bocor
sedikit saja benih akan keluar secara beruntun hingga benih akan
habis.
32
masuk tidak baik. Kondisi pintu air masuk sebaiknya bisa diatur
debit airnya dan sampah tidak bisa masuk. Untuk itu perlu
dipasang saringan. Kondisi pintu air keluar biasanya merupakan
kombinasi antar pintu pengorasan dan pelimpasan. Pintu air
keluar yang baik adalah yang mampu membuang sisa pakan dan
kotoran ikan. Pintu air keluar limpasan dipergunakan untuk
mengatur kedalaman air, hingga cahaya matahari bisa masuk atau
mampu membuang ganggang permukaan air yang berlebihan.
33
Gambar. Cara Pemupukan dan Pengapuran dasar Kolam
34
a. Melepas Benih Ikan
Benih ikan yang masih berupa post larva/lepas hapa hasil
tangkapan dari bak penetasan dilepaskan dengan menggunakan
metoda aklimatisasi pada sore atau pagi hari. Pada saat itu suhu
air relatif masih stabil. Metoda aklimatisasi yaitu suatu metoda
melepaskan larva/benih/ikan setelah ikan menyesuaikan diri pada
lingkungan barunya, yaitu dengan cara meletakkan ikan bersama
wadah ke dalam lingkungan yang baru. Wadah tersebut secara
pelan akan teraliri air hingga ikan akan beradaptasi secara
perlahan. Setelah ikan merasa telah beradaptasi maka ikan akan
mulai lepas dengan sendirinya dan lari ke dalam lingkungan yang
baru.
35
pendederan. Pakan diberikan dengan frekuensi 2 kali satu hari
yaitu pagi dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan
secukupnya tidak perlu banyak, karena pemberian pakan buatan
ini bersifat tambahan.
36
mencapai ukuran 5-8 cm, dengan berat 2.5 – 20 gram. Untuk
memanen benih ikan pertama-tama yang harus dilakukan adalah
membuka pintu air keluar, atur agar air keluar secara perlahan.
Tetapi sebelumnya dipasang saringan terlebih dahulu agar benih
tidak ikut keluar terbawa air. Tutuplah pintu air masuk, usahakan
tetap masih ada air yang masuk walau hanya sedikit.
Setelah benih telah berkumpul di kemalir dan kobakan maka
benih ikan kemudian ditangkap dengan menggunakan serok
halus. Masukkan benih ke dalam wadah penampungan sementara.
Lakukan penangkapan benih hingga benih habis tidak tersisa lagi.
PROS ES PANEN
37
Ada beberapa katagori ukuran benih ikan mas. Benih ikan mas
yang biasa dipersiapkan untuk pembesarana adalah benih
berukuran 5 – 8 cm atau 8.0 – 12 cm , (Ngaramo atau Ngaramo
lepas). Benih ukuran tersebut biasanya didapat setelah periode
Pendederan II. makan waktu kira-kira 5 minggu lagi dari
Pendederan I. Jadi benih ikan kira-kira berumur 10 minggu dari
ukuran larva lepas (0.6 – 1.0 cm). Ragam benih ikan mas yang
biasa terdapat pada petani pengusaha ikan mas adalah:
38
5 9 – 12 12 – 20 100 - 200
1. Mempersiapkan KJA
Satu unit KJA terdiri dari 4 net kolam dan satu gudang/tempat
jaga. Ukuran KJA biasanya Panjang x Lebar x Kedalaman 7x7x 3
m. Pastikan semua konstruksi dalam kondisi layak dipergunakan
dan jaring tidak ada yang bocor. Mata jaring yang dipergunakan
tergantung dengan tujuan pemeliharaan ikan. Tujuan
pemeliharaan ada yang membesarkan benih ikan menjadi ikan
konsumsi disebut pembesaran ikan, ada yang hanya bersifat
membesarkan ukuran benih disebut pendederan benih.
Menempatkan KJA
Lokasi penempatan unit KJA ke dalam perairan perlu
memperhatikan faktor-faktor :
-Luasan perairan
Luasan bagian perairan perlu diperhatikan, karena akan
menyangkut kesuburan perairan, jarak antar unit KJA. Jarak antar
unit KJA yang disarankan adalah 50 m. Hal tersebut dimaksudkan
39
agar bargas/kapal mudah untuk beroperasi serta akan mengurangi
kepadatan unit KJA dan memperhatikan daya dukung perairan.
- Kedalaman Perairan
Kedalaman perairan juga merupakan faktor penentu, di
bendungan Cirata pada saat air surut maksimum kedalaman
bendungan sekitar 85 m, pada titik dasar paling dalam. Sehingga
dengan demikian pemasangan unit KJA harus memperhatikan
surutnya air tersebut. Pilihlah tempat dimana pada saat air surut
unit KJA tidak menyentuh dasar perairan. Sebaiknya pemasangan
unit KJA dilakukan pada saat air surut maksimum.
- Arus Air
Pemasangan unit jarring disarankan jangan pada arus air, sebab
jika dipasang pada arus air unit KJA akan hanyut terbawa arus air
tersebut. Arus air akan terasa besar pada saat musim penghujan
atau pada saat aliran air besar dari salah satu sungai pemasok.
- Jalur angin kencang
Pemasangan unit KJA jangan pada jalur angin kencang sebab
angin akan mampu menghanyutkan unit KJA atau akan merobah
posisi unit KJA.
- Bebas cemaran
Lokasi KJA harus bebas dari cemaran fisik, kimia maupun biologi
dan tidak memiliki pelapisan air ( Stratifikasi ). Cemaran fisik
terdiri dari lumpur, sampah atau benda mati lainnya. Cemaran
kimia dapat berasal dari limbah industri, pemukiman dan kota
40
serta limbah pertanian seperti pestisida. Bahan pencemar biologi
dapat berupa “ Bloom alga “ , Vegetasi atau tumbuhan air,
penyakit, hama dan parasit. Stratifikasi perairan seperti
stratifikasi suhu, kandungan oksigen, pH, amoniak. Hal ini akan
membahayakan ikan jika terjadi pembalikan air, perairan
hendaknya mempunyai kandungan plankton yang optimal dengan
nilai transparansi lebih dari 40 cm. Perairan yang terlalu subur
planktonnya akan mengalami kekurangan oksigen lebih cepat
pada saat malam hari.
- Kualitas air
41
Kualitas air yang diharapkan adalah : suhu berkisar antara 25 –
29, pH 6,5 – 8,5, oksigen terlarut lebih dari 4 ppm ; NO2- N
kurang dari 0,5 ppm.
2. Pendederan I
Pada pendederan I benih ikan mas, ukuran mata jaring yang
dibutuhkan < 0,5 inci atau petani menyebut waring/hapa. Benih
tebar berupa burayak berukuran 1 – 3cm. dalam waring/hapa yang
berukuran panjang x lebar x kedalam 7x7x3 m, dibutuhkan
burayak 20 liter.
42
terbuat dari kain dengan ukuran 1 x 0,5 m, dipasang dan
dibentangkan diatas permukaan air dalam waring/hapa, jika pakan
buatan diletakkan didalam susuan, maka benih akan makan pakan
tersebut, dengan demikian lama kelamaan benih akan mengenal
pakan buatan.
43
selama sepuluh hari, biasanya pada saat itu benih telah mengenal
pakan buatan, pemberian pakan berikutnya dengan cara ditebar.
Penjarangan dilakukan setiap dua minggu atau tergantung situasi.
Cara penjarangan yaitu dengan penyaringan menggunakan ayakan
dengan mata ayakan tertentu. Sekarang benih telah menjadi
beberapa grade/ukuran, sehingga perlu penanganan berikutnya .
3. Pendederan II.
Dalam pendederan ini jaring yang dibutuhkan bermata ¾ inci.
Dari hasil pendederan I yaitu benih berukuran 3-5 cm, benih
dijarangkan menjadi 4 kolam/net, sehingga benih yang ditebar
setiap net kira-kira 40 – 45 kg ( 1 kg = 200 – 300 ekor )
44
Gambar . Pendederan II di KJA
45
Setelah umur 1-1,5 bulan dalam pendederan II maka benih telah
berukuran 1 kg = 80 -100 ekor atau 5 – 8 cm. benih ini telah siap
untuk dibesarkan.
46
VI. MEMBESARKAN IKAN
47
Gambar . Mengolah Dasar Wadah
48
2. Melepaskan Benih
Sebelum benih ikan mas dilepaskan untuk dibesarkan, terlebih
dahulu benih ikan diseleksi keseragaman ukuran dan
kesehatannnya. Benih ikan setidaknya berukuran seragam yaitu 5
– 8 cm dan sehat tidak ada penyakit serta tidak cacat fisik. Benih
ikan terpilih diangkut dengan cara tertutup yaitu dengan
menggunakan kantong plastik, apabila jarak agak jauh. Benih
dilepaskan dengan menggunakan metode aklimatisasi. Kepadatan
beih ikan 20 ekor/m2, sehingga untuk 300 m2 membutuhkan 6000
ekor.
49
diambil dengan cara dan alat yang sama. Kemudian lakukan
perhitungan jumlah populasi. Cara menghitung populasi adalah:
- menghitung jumlah rataan ikan sample yang
tertangkap (x)
- membagi luas kolam dengan luas alat (y)
- mengkalikan x dan y itulah jumlah populasi ikan.
-Genetik
Kecepatan pertumbuhan ikan ditentukan oleh gen. Gen tersebut
merupakan sifat warisan dari induknya yang dibawa melalui telur.
Gen merupakan bagian kecil dari kromosom merupakan
penyimpan sifat-sifat individu tersebut.
50
Gambar . Menimbang Ikan
51
sel-sel yang rusak, serta anti toksin/kekebalan tubuhnya akan
melawan penyakit yang ada. Dari persoalan ini jelas bahwa yang
seharusnya energi dipergunakan sebagai pertumbuhan malah
dipergunakan untuk penyembuhan, atau melawan penyakit
sehingga otomatis pertumbuhannya terganggu, atau malah tidak
sembuh. Jika penyakitnya ternyata kondisinya lebih kuat maka
ikan tersebut tidak sembuh hingga mati.
-Faktor air
52
Kualitas air mempunyai 3 faktor yaitu faktor fisika, kimia dan
biologi. Yang termasuk faktor fisika adalah suhu, kecerahan dan
kekeruhan. Faktor kimia meliputi kelarutan oksigen, CO2, NH3 –
N dan pH. Sedangkan faktor biologi adalah kandungan plankton
dan lain-lain. Apabila suhu berubah maka faktor kimia air akan
berubah, serta apabila suhu naik maka segala proses dipercepat
hingga pada batas tertentu. Termasuk metabolisme dipercepat.
Sudah menjadi gejala alam apabila kondisi cuaca cerah, intensitas
cahaya matahari tinggi, suhu air meningkat (nafsu makan
meningkat) sehingga pertumbuhan ikan pun cepat. Hal itu terjadi
kebalikan apabila kondisi cuaca mendung, suhu air menurun
akibatnya nafsu makan ikan menurun atau kondisi air kekurangan
oksigen sehingga pertumbuhan ikan terhambat.
Kondisi kualitas air akan selalu direspon oleh ikan. Apabila
kondisi kualitas airnya optimal untuk kehidupan ikan tersebut
maka sudah barang tentu pertumbuhannya juga optimal. Apabila
air tingkat kekeruhannya tinggi maka supsensi tersebut akan
menempel pada lamela insang sehingga akan mengganggu
pernafasan. Apabila pH air rendah maka lendir ikan akan
menggumpal. Begitu contoh persoalan kondisi kualitas air yang
akan langsung mempengaruhi pertumbuhan.
53
Hama dan penyakit akan muncul jika lingkungan media
memungkinkan, biasanya lingkungan tidak menguntungkan bagi
ikan. Akibat dari kondisi lingkungan media yang tidak sesuai
maka lama kelamaan stamina ikan akan menurun sehingga rentan
dan mudah terserang penyakit. Sebagai akibat pertama adalah
nafsu makan ikan menurun. Dibutuhkan energi untuk menaikkan
stamina bahkan penyembuhan penyakit tersebut. Dengan
demikian sudah jelas energi tidak digunakan untuk pertumbuhan.
Ikan tidak tumbuh. Jika serangan hama dan penyakit lebih kuat
dari stamina ikan maka ikan akan mati. Untuk menghindari
kematian ikan usahakan kualitas air tetap baik.
54
Jumlah pakan yang dimakan ikanpun kadang-kadang kurang
akibat cara pemberian pakan kurang baik, bisa karena frekuensi
pemberian pakannya berkurang atau pembagian pakan per
frekuensinya tidak imbang.
Keterangan:
Wx = Rata-rata bobot akhir ikan (mg)
Wo = Rata-rata bobot awal ikan (mg)
a = Laju pertumbuhan harian (%)
t = Lama pemeliharaan (hari)
55
Wt1 = Bobot rata-rata hari awal
56
ini juga dilakukan bertahap, tidak bisa drastis. pH 11 dan 4 juga
merupakan titik kematian ikan. Begitu juga serangan hama
penyakit adalah masalah. Dari hari ke hari kematian ini semakin
banyak, hingga populasi ikan akan habis apabila tanpa perlakuan
yang baik. Mengetahui angka kematian ikan merupakan awal
untuk mengetahui angka kelangsungan hidup ikan. Bagaimana
caranya menghitung angka kelangsungan hidup ikan, lihat rumus
di bawah ini:
SR = Nt X 100%
No
Keterangan
SR = Angka kelangsungan hidup
Nt = Jumlah ikan pada hari ke t (saat ini)
No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan
57
Gambar. Memberi Pakan Ikan
Jumlah pakan yangh diberikan 3-5% dari bobot tubuhnya, untuk
itu diperlukan sampling pertumbuhan ikan. Hal ini dimaksudkan
untuk mencari bobot pakan yang akan diberikan secara ideal.
Kadar protein pakan yang baik adalah 25 – 30 %.
Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi
siang dan sore hari dengan pembagian proporsi jumlah pakan
yang sama. Cara pemberian pakannya harus hati-hati dan sabar,
jangan sampai pakan tidak dimakan oleh ikan. Jika pakan ikan
tidak dimakan oleh ikan maka jelas akan menjadi kotoran
perairan tersebut. Kotoran tersebut lama-kelamaan akan
menyebabkan pencemaran sehingga akan meracuni organisme
yang ada didalam perairan tersebut.
5. Konversi Pakan
58
Prinsip berusaha adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
setinggi-tingginya dengan menekan biaya yang serendah-
rendahnya atau melakukan efisiensi pengelolaan. Dalam kasus
pemeliharaan ikan adalah bagaimana caranya agar angka
kelangsungan hidup tinggi, pertumbuhan ikan cepat, jumlah
pakan yang diberikan serendah-rendahnya. Untuk mengetahui
efisiensi usaha pembesaran ikan tersebut salah satunya dilakukan
penghitungan konversi pakan.
Pt
KP =
DGt
Keterangan
KP = Konversi pakan
Pt = Jumlah pakan yang diberikan hingga saat ini (t)
DGt= Jumlah bobot ikan saat ini (t)
59
habis banyak tetapi bobot ikan rendah atau ikan tidak tumbuh.
Kesalahannya dimana, bisa jadi cara pemberian pakannya tidak
benar, atau kandungan nutrisi pakan tidak baik. Hal tersebut bisa
terdeteksi. Konversi pakan yang baik bagi ikan mas adalah 1.8 –
2. Yang berarti setiap 1.8 kg pakan akan menghasilkan 1 kg
daging.
6. Memanen Ikan
60
Gambar. Memanen Ikan
Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari, dengan cara
pengurangan air kolam hingga air tersisa macak-macak. Kini ikan
mas telah berkumpul pada kobakan dan kemalir untuk ditangkap.
Penangkapan ikan mas dilakukan dengan menggunakan waring,
serok atau seser. Ikan yang telah ditangkap dimasukkan ke dalam
kolam penampungan sementara. Usahakan ikan tidak luka, dan
jagalah ikan tetap sehat. Langkah berikutnya adalah pengepakan
ikan untuk diangkut ke pasar.
61
Sebelum melaksanakan penebaran benih ikan, yang pertama kali
harus diperiksa adalah ukuran mata jaring dan keutuhan jaring.
Bila ukuran benih ikan mas 1 kg = 80 – 100 ekor ( 5-8 cm ) maka
mata jaring yang dipergunakan adalah 1 inci. Pastikan KJA
berada pada posisi aman dan menguntungkan, seperti keterangan
lokasi penempatan KJA di atas.
2. Penebaran Benih
Padat penebaran untuk net kolam ukuran 7x7x3 m dibutuhkan
benih ikan mas 125 kg ukuran 5-8 cm. Penebaran benih dilakukan
pada malam hari. Pelepasan benih ikan dengan menggunakan
metoda aklimatisasi yaitu dengan cara membiarkan kantong
plastik benih membuka sedikit. Aklimatisasi dimaksudkan untuk
mengadaptasikan benih kedalam tempat yang baru, karena ikan
mempunyai keterbatasan kecepatan adaptasi maka benih dibantu
agar lebih cepat hingga benih lepas semua.
3. Pemberian Pakan
Dikarenakan kepadatan populasi ikan dalam net kolam tinggi
maka sudah barang tentu ketersediaan pakan alami tidak
memenuhi kebutuhan ikan tersebut. Oleh karena itu perlu diberi
pakan tambahan yang berupa pellet dengan gizi tinggi yaitu
dengan kandungan protein > 20 %.
62
Gambar . Memberi Pakan Ikan
Jumlah pellet yang diberikan 3-5 % kali bobot total ikan dalam
net kolam, diberikan hingga 5 kali dalam satu hari. Pemberian
pakan tergantung dengan kondisi ikan atau kondisi lingkungan ,
jika cuaca cerah, suhu tinggi maka ikan cepat lapar, sehingga ikan
perlu diberi pakan.
63
Setelah taksiran bobot total ikan terhitung, maka bobot pakan
yang akan diberikan dapat dihitung, tetapi kejadiannya akan lain
apabila cuaca panas, yang mengakibatkan pemberian pakan
meningkat dan menyimpang dari pendekatan, untuk mengetahui
hal ini perlu dihitung konversi dan efisiensi pakan, apabila
konversi pakan 1,8 – 2 maka target terpenuhi. Akan lebih baik
apabila sebelum akhir periode pembesaran, ukuran ikan telah
tercapai sehingga dapat dilakukan pemanenan lebih awal yang
berarti menghemat pakan dan waktu.
6. Pemanenan
Setelah benih ikan mas dipelihara selama 2,5 – 3 bulan, maka
ukuran ikan menjadi 1 kg = 3-5 ekor. Berdasarkan permintaan
pasar biasanya ikan mas ukuran ini yang banyak diminati oleh
konsumen pada umumnya. Pemanenan dilaksanakan secara
serentak, sebelum ikan dipanen ikan dalam net kolam dipuaskan
terlebih dahulu selama satu hari, hal ini maksudnya agar nanti
dalam pengangkutan ikan tidak banyak mengeluarkan kotoran.
Cara pemanenan ikan, alat yang digunakan adalah tambang atau
bambu. Selipkan tambang atau bambu tersebut di bawah net
kolam yang akan dipanen. Kemudian bambu atau tambang
tersebut digerakkan mengarah ketepi. Akhirnya ikan akan
terkumpul di tepi net. Setelah ikan berkumpul, maka ikan
64
ditangkap secara hati-hati, usahakan ikan jangan sampai terluka,
jika ikan terluka maka biasanya ikan tidak tahan diangkut dalam
waktu yang relative lama. Cara memanen ikan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Target panen yang biasa diharapkan adalah apabila :
Ikan mas dijual dalam keadaan hidup, agar dagingnya tetap segar
dan enak, oleh karena itu ikan perlu diangkut dalam keadaan
65
hidup, dengan cara ikan mas dimasukkan dalam kantong plastik
( dikepak ).
66
Gambar . Proses Mengepak Ikan
67
VII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN MAS
1. Penyakit Jamur
68
Daur hidup: Jamur ini dapat berkembang biak setiap 24 – 48 jam.
69
Daur Hidup: Berlangsung selama 8-10 hari.
Pengobatan
Ikan terserang direndam di dalam larutan Methylene Blue dengan
dosis 3 gram/m3 air selama 24 jam. Atau ikan terserang direndam
di dalam larutan formalin teknis dengan dosis 25 cc/m 3 air selama
24 jam. Atau 250 cc/m3 air selama 15-30 menit.
Pengobatan tersebut dapat dilakukan 3 kali berturut-turut dengan
jarak waktu 2 – 3 hari.
70
o Myxobolus, yang bersarang pada insang ikan dan
menyebabkan penyakit insang.
o Myxosoma, yang bersarang dalam daging ikan
danmenyebabkan penyakit bengkak.
o Thelohanellus, yang bersarang pada daging ikan dan
menyebabkan penyakit bisul.
71
4. Penyakit Lernea
72
5. Penyakit Kutu Ikan
73
o Perasit ini terutama menyerang benih ikan ukuran 10-20
cm.
o Yang diserang adalah bagian insang, kulit dan sirip.
o Insang yang rusak menjadi luka-luka dan timbul
pendarahan, akibat pernapasan terganggu.
o Kulit menjadi berlendir banyak dan berwarna putih.
o Ikan menjadi lemas dan bergerak lamban.
74
75
VIII. PANANGANAN PASCA PANEN
76
Tujuan penanganan pasca panen adalah untuk menangani hasil
panen ikan berlimpah yang tidak dengan segera terjual, agar ikan
tetap bermutu dan mempunyai nilai jual. Prinsip dasar
penanganan pasca panen adalah menghambat atau membunuh
kerja bakteri pembusuk, sehingga ikan tetap segar. Cara
menghambat atau membunuh bakteri tersebut dapat dilakukan
dengan: Penggaraman, Pengeringan, Pengasapan, Pendinginan
dan Perebusan.
A. Penggaraman
1. Proses Penggaraman
77
Selama penggaraman akan terjadi proses osmosa yaitu air dalam
jaringan ikan akan ditarik oleh larutan garam pekat di luar,
sedangkan garam (Na+ dan Cl-) akan masuk ke dalam jaringan
ikan. Karena dinding sel jaringan ikan bersifat semipermiable
yang tidak sempurna, maka keluarnya protein koloidal dari sel
dapat ditahan. Apabila konsentrasi garam dalam sel sudah cukup
maka protein di koagulasikan, sel menjadi mengkerut karena
kehilangan banyak air, sehingga daging kehilangan transulennya
dan menjadi kaku/kompak.
2. Teknik Penggaraman
Penggaraman Kering, penggaraman kering umumnya dilakukan
di daerah dingin terhadap iksn ysng dibelah. Ikan dan Garam
diatur berlapis bergantian dalam keranjang atau di atas lantai
miring, di tempat ter buka, sehingga cairan yang terbentuk dapat
dialirkan ke luar. Jumlah garam yang dipergunakan biasanya
20%-30% dari bobot ikan. Biasanya hasilnya langsung
dikeringkan.
78
konsentrasi larutan disetiap tempat sama. Teknik penggaram ini
secara komersial kurang baik.
B. Pengeringan
2. Pengeringan Matahari
Ikan yang telah mengalami perlakuan pendahuluan langsung
seperti penggraman dikeringkan dipanas matahari di atas para-
para setinggi 1 meter dari tanah. Selama pengeringan perlu di
balik-balik secara periodik untuk mendapatkan pengeringan yang
merata. Pengeringan ini sangat sangat tergantung dari keadaan
cuaca. Faktor pengeringan seperti suhu, kelembaban dan
79
kecepatan udara sulit dikontrol. Pengeringan tidak membutuhkan
banyak baiaya. Dikarenakan permukaan ikan terkenan sinar ultra
violet maka ikan seperti disterilkan.
C. Pengasapan
3. Teknik Pengasapan
Pengasapan biasa umumnya dilakukan di dalam ruangan
pengasapan dengan konstruksi sederhana traditional. Ikan yang
akan diasapi digantung kemudian asap dialirkan kedalam ruangan
tersebut. Pembakaran kayu sebagai sumber asap dilakukan
dibagian luar. Ikan yang telah terasapi warnanya akan berubah
menjadi lebih kuning kecoklatan dan mengkilat. Rasa ikan
tersebut menjadi khas agak liat sedikit dan lezat.
80
D. Pendinginan
81
ikan akan menjadi berkurang, daging menjadi kaku dan beku.
Kondisi ini mengakibatkan bakteri tidak tahan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
82
Anonimus, 1990. Teknik Budidaya Ikan dalam Jaring terapung,
Dirjen Perikanan, Direktorat Bina Produksi.
83