Anda di halaman 1dari 84

Pembenihan Ikan Mas

(Cyprinus carpio Linn)

Ir. Dardiani

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIRJEN PMPTK
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN
CIANJUR 2007

0
KATA PENGANTAR

Pembekalan kecakapan hidup sedini mungkin berbasis potensi


daerah merupakan hal yang sangat perlu. Indonesia sangat kaya
dengan sumber daya alam, sangat disayangkan apabila bangsa ini
sudah tidak menghargai lagi potensi dan sumber daya yang ada.
Dalam rangka pembekalan kecakapan hidup sedini mungkin
kepada bangsa Indonesia, buku ini ditulis.

Buku ini hanya merupakan pembuka wawasan bagaimana cara


membudidayakan ikan mas hingga penanganan pasca
panen,sehingga tidak disajikan secara detil. Barangkali disana sini
masih banyak kekurangannya sehingga masukan dari para
pembaca sangat diharapkan.

Cianjur, Pebruari
Penulis

1
I. PENDAHULUAN

Memelihara ikan mas itu mudah. Ikan mas banyak dipelihara oleh
masyarakat Indonesia, terutama yang memiliki perairan air tawar.
Ikan mas enak rasanya apabila dimasak. Sehingga banyak sekali
permintaan ikan mas berukuran konsumsi. Dikarenakan banyak
permintaan maka kebutuhan benihpun menjadi besar. Demikian
juga kebutuhan pakan ikannya pun menjadi besar pula. Sehingga
terjadilah rangkaian bisnis spesies ikan mas ini menjadi besar.

Jawa Barat meliputi Kabupaten Cianjur, Bogor, Sukabumi


menjadi pusat produksi ikan mas di Indonesia. Terutama
bertempat di bendungan Cirata, Saguling dan Jati Luhur serta
sawah dan kolamnya. Masyarakatnya banyak yang memiliki
matapencaharian hanya memelihara ikan mas. Tetapi mampu
membiayai anak sekolah, menunaikan ibadah haji dan kehidupan
sehari-harinya layak, masyarakat tersebut bahagia dan kaya.

Bagaimana cara membudidayakan ikan mas itu ?


Membudidayakan ikan mas akan dimulai dari membenihkan
ikan, mendederkan benih dan membesarkan ikan, hingga menjual
ikan mas tersebut untuk dijadikan lauk makan atau hiasan di
kolam. Pekerjaannya sederhana dan mudah. Apabila tertarik
dipersilahkan membaca buku sederhana ini.

2
II. BIOLOGI IKAN MAS

A. Bentuk Luar Ikan Mas

Ikan mas adalah ikan yang bersirip, bersisik dan mempunyai


kumis serta mempunyai garis badan. Ikan mas tersebut hidup
diperairan tawar, tumbuh dengan baik pada daerah rendah
(pantai) hingga pegunungan. Ikan mas termasuk pemakan
campuran (omnivora) dan pemakan makanan yang berada pada
dasar perairan (bottom feeder).

Gambar 1. Ikan Mas

3
Keterangan Gambar
1. Mulut 6. Sirip Dada
2. Kumis 7. Sirip Perut
3. Mata 8. Sirip Dubur
4. Tutup Insang 9. Sisik
(Operculum) 10.Lubang Genital
5. Sirip Punggung 11.Lubang Dubur
6. Sirip Ekor

B. Macam-Macam Ikan Mas

Di Indonesia terdapat beberapa macam ikan mas. Masing-masing


ikan mas mempunyai sifat dan karakter yang agak berbeda.
Macam ikan mas tersebut adalah:

1. Majalaya 5. Karper Kancra


2. Punten 6. Kancra Domas
3. Sinyonya 7. Kumpay
4. Mas Merah 8. Kaca.

C. Ciri-Ciri Ikan Mas Jantan dan Betina

4
1. Ikan Mas Betina
 Tubuhnya gemuk,
 Lubang genital terletak di belakang lubang anus,
 Betina masak kelamin apabila perut telah membesar dan
bila diraba terasa lunak
2. Ikan Mas Jantan
 Tubuhnya langsing,
 Lubang genital terletak di depan lubang anus,
 Jantan masak kelamin apabila perut diurut kearah lubang
genital maka ikan akan mengeluarkan cairan kental
berwarna putih susu.

Gambar 2. Ikan Mas Betina dan Jantan

5
III. WADAH PEMELIHARAAN IKAN MAS

Ikan mas mudah dipelihara, sehingga wadah budidayanya tidak


menghendaki suatu persyaratan konstruksi yang khusus. Intinya
hanya menghendaki persyaratan kualitas air yang layak. Ikan mas
tersebut bisa dipelihara dalam wadah seperti di bawah ini:

1. Kolam Air Tenang


Kolam air tenang adalah kolam dengan debit air masuk relative
kecil (sesuai kebutuhan) dan air yang dikeluarkan berimbang
dengan air masuk, sehingga air kolam menjadi tenang. Kolam air
tenang biasanya agak luas (Contoh > 200 m2 ). Gambar di atas
adalah kolam air tenang.

2. Kolam Air Deras

6
Kolam air deras kebalikan dengan kolam air tenang yaitu kondisi
debit air masuk cukup besar dan air keluar cukup besar
(berimbang) dengan luasan kolam sempit, sehingga kesan air
mengerojok, deras dan tidak tenang layaknya sebuah sungai.
Kolam tersebut biar sempit tetapi mampu menampung jumlah
ikan yang cukup banyak/padat.

KOLAM AIR DERAS

3. Kolam Jaring Terapung


Kolam jaring terapung biasanya berlokasi pada perairan umum
seperti bendungan, sungai lebar dan mengalir dan danau. Pada
bendungan Cirata, Saguling, Jatiluhur dan Gajah Mungkur
banyak sekali terdapat kolam jaring terapung. Cara pemeliharaan
ikan mas pada kolam jaring terapung biasanya dengan sistem
intensif atau pada luasan kolam jaring 7X7X3 m mampu

7
menampung kepadatan ikan 2 ton. Hal ini tidak begitu masalah
karena pada prinsipnya kualitas air media dipertanggung-
jawabkan oleh bendungan atau danau dimana lokasi kolam jaring
terapung tersebut berada. Di bawah ini gambar kolam jaring
terapung.

KOLAM JARING APUNG

Beberapa bahan yang dibutuhkan dalam


pembuatan satu unit karamba jaring apung
sederhana
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Plat besi 0,5 mm 48 batang
2. Bambu (geladak) Apus, 8 cm 72 batang
3. Styrofoam/busa 0,75 m2 33 lembar
4. Bambu gombong Peting,  16 cm 22 batang
5. Kayu kaso 3m 140 batang
6. Paku reng 10 cm 8 kg
KJA Sederhana
7. Paku usuk 12 cm 3 kg
8. Karet timba @1,5 m 300 m
9. Baut No. 12-14 500 buah
10. Cat 1,5 lt 6 kaleng
11. Polytheline (jaring D/12 (7X7X4 4 kantong
atas) m2)
12. Polytheline jaring D/15 1 kantong
lapis (15,8X15,8X6
m2)
KJA lapis (kolor) KJA lapis (dolos)

4. Sawah
Sawah juga bisa dipergunakan sebagai wadah pemeliharaan ikan
mas, hanya pada saat-saat tertentu saja. Pemeliharaan ikanmas di
sawah bisa sebagai penyelang yaitu pada saat menunggu
pesemaian siap ditanam di sawah. Sebagai mina padi yaitu pada
saat padi berumur satu minggu hingga 2 bulan. Pada saat itu
tanaman padi bisa ditanam bersama ikan mas. Keuntungannya
ikan mas biasanya cepat tumbuh, dikarenakan pakan alami

8
melimpah, seperti cacing dan jazat renik lainnya. Penanaman ikan
mas sebagai penyelang maupun mina padi hasilnya mampu
dipergunakan sebagi pembiayaan penanaman padi itu sendiri.
Sehingga hal ini sangat memebantu petani. Di bawah ini adalah
gambar sawah yang baik.

SAWAH

5. Karamba
Karamba terbuat dari bilah-bilah bambu disusun menyerupai
kotak. Pada salah satu bidangnya terdapat pintu sebagai keluar
masuk ikan dan pemberian pakan. Karamba dapat di taruh pada
bagian tepi sungai diperkirakan tanpa adanya gangguan akan
hanyut oleh air. Tetapi pada daerah Cianjur karamba sering kali di
taruh pada aliran sungai baik di dalam kota maupun di luar kota.
Jadi karamba tersebut dipasang kuat tidak hanyut oleh aliran

9
sungai/parit, juga tanpa mengganggu aliran air menjadi
meluap/banjir.

6. Jaring Tancap
Jaring tancap juga merupakan salah satu cara untup memelihara
ikan mas. Jaring tancap tersebut dapat dipasang pada daerah yang
mempunyai sungai lebar atau danau pada bagian yang agak
dangkal. Kualitas air cukup stabil karena akan
dipertanggungjawabkan oleh seluruh sungai atau danau tersebut.

JARING TANCAP

10
IV. MEMBENIHKAN IKAN MAS

Pembenihan ikan merupakan kegiatan perbanyakan ikan sebagai


salah satu tahapan kegiatan penting di dalam budidaya ikan.
Tanpa dikuasainya keterampilan pembenihan ikan tersebut,
dikarenakan terus-menerus diekploitasi dan dikonsumsi maka
ikan akan habis. Sehingga untuk melestarikan ikan, maka
keterampilan pembenihan ikan sangat perlu dikuasai.

Keterampilan pembenihan ikan mas tidak sulit, bahkan sangat


sederhana sehingga akan cepat dikuasai bagi pengusaha ikan
pemula. Disarankan apabila akan mempelajari keterampilan
pembenihan ikan species tertentu sebaiknya sebagai dasar perlu
mempelajari keterampilan pembenihan ikan mas terlebih dahulu.

A. Menyiapkan Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan ikan mas perlu dipersiapkan karena ikan mas


hanya mau memijah apabila dipenuhinya persyaratan-persyaratan
yang dikehendakinya. Persyaratan tersebut diantaranya adalah air
kolam harus mengandung Petrichor, air bersih, dibutuhkan
substrat dan ada suara gemericik air. Bagaimana cara
mendapatkan hal itu?

11
Ikan mas segera akan memijah apabila air-nya mengandung
Petrichor. Petrichor adalah semacam bau ampo atau zat kimia
katalisator. Untuk mendapatkan Petrichor ini dasar kolam harus
kering. Cara pengeringan dasar kolam pemijahan ikan mas yang
sering dilakukan oleh petani adalah dengan penjemuran sinar
matahari atau melakukan pembakaran sesuatu di kolam tersebut.
Setelah dasar kolam pemijahan kering benar, kemudian diairi
maka air didalam kolam tersebut biasanya akan mengandung
bahkan bau Petrichor.

Ikan mas memijah dibutuhkan substrat. Substrat adalah tempat


menempelnya telur. Jenis substrat yang baik adalah kakaban yang
tebuat dari ijuk. Tetapi senadainya kakaban ijuk tidak ada maka
bisa diganti dengan benda yang mirip dengan ijuk bisa berupa
jerami atau rumput. Prinsip telur ikan mas akan menempel pada
substrat. Sehingga air atau kolam pemijahan harus bersih dari
kotoran atau sampah karena apabila tidak, hal ini dikhawatirkan
akan dijadikan tempat menempelnya telur.

12
Gambar. Kakaban Ijuk

Suara gemericiknya air ternyata akan merangsang pemijahan ikan


mas. Sehingga pengaturan aliran air pada pemijahan menjadi
penting agar suara gemericik bisa didapatkan.

Agar didapatkan telur yang menempel pada subtrat banyak dan


menyebar rata, maka perlu kakaban diatur sedemikian rupa.
Berdasarkan pengalaman pengaturan kakaban yang baik adalah
model susun berjajar dan atau model substitusi. Pengaturan ini
penting untuk mendapatkan fertilitas dan daya tetas telur yang
tinggi. Untuk induk betina (khususnya) dengan berat 1-2 kg
biasanya dibutuhkan kakaban 8 buah dengan ukuran kakaban 1,25

13
X 0,45 m dengan ukuran kolam pemijahan biasanya 1,5 X 3 X 1
m.

Gambar. Kolam Pemijahan

Langkah Menyiapkan Kolam Pemijahan


1. Surutkan air kolam hingga kering.
2. Periksa pematang kolam dari kerusakan, dan perbaiki bila
dibutuhkan.
3. Keringkan dasar kolam dengan sinar matahari hingga minimal
3 hari.
4. Susunlah kakaban berjajar rapat dan lapis dua dengan jarak 0,4
m. Perhatikan bentuk kolam!

14
5. Apabila telah kering, pasangkan kakaban yang telah tersusun
tersebut dengan jarak 0.25 m dari dasar.
6. Masukkan air ke dalam kolam pemijahan hingga kedalaman 1
m. Pertahankan permukaan air tersebut.
7. Usahakan tetap ada air masuk hingga timbul suara gemericik.

B. Memilih Induk Matang Gonad

Tingkat kematangan gonad ikan sangat mempengaruhi


keberhasilan pemijahan ikan. Walaupun saat ini telah banyak
diketemukan hormon–hormon perangsang pertumbuhan dan
pematangan gonad, namun tetap saja membutuhkan waktu dalam
proses pertumbuhan dan pematangannya.

Untuk mendeteksi kematangan gonad ikan bisa dilihat dari tanda-


tanda morfologi dan fisiologi sel telur atau sel sperma. Tanda-
tanda morfologis ikan matang gonad untuk ikan betina adalah :
Gerakannya lamban, Perut gembung, Perut bila diraba
terasa lunak, Kulit kadang kelihatan memerah, Kadang-
kadang telur telah keluar pada lubang genital, Lubang
genital memerah, Warna telur telah transparan.
Sedangkan tanda-tanda ikan jantan matang gonad secara
morfologis adalah : Ikan lebih langsing dibanding ikan betina,

15
Gerakannya lincah, Bila diurut kearah lubang genital cairan
seperti susu akan keluar.

Gambar. Ikan Betina dan Jantan Matang Gonad

Disamping kesehatan, kenormalan ikan merupakan unsur yang


penting juga, karena factor ini akan diturunkan kepada anaknya.

Pada saat pemilihan induk ikan matang gonad usahakan induk


ikan tidak stress. Jika induk ikan stress walaupun kematangan
gonadnya sudah memenuhi, ikan tersebut biasanya tidak akan
memijah. Jika demikian keadaannya pemijahan ikan bisa tertunda

16
atau malah tidak jadi memijah, yang akhirnya telur ikan akan
terserap kembali atau atresia.

Langkah Memilih Induk Jantan dan Betina Matang Gonad


1. Pasanglah 2 hapa pada tempat yang banyak dan relatif jernih
airnya.
2. Surutkan air kolam yang ada induknya.
3. Tangkaplah induk ikan secara hati-hati, usahakan ikan tidak
stress.
4. Pilihlah induk jantan matang gonad.
5. Masukkan ke dalam hapa induk jantan.
6. Pilihlah induk betina matang gonad.
7. Masukkan ke dalam hapa induk betina.
8. Biarkan hingga induk ikan bergerak normal kembali (tidak
stress).

C. Memijahkan Ikan Mas

Pemijahan ikan mas dapat dilakukan dengan hanya memanipulasi


lingkungan, tanpa perlakuan perangsangan hormon. Persiapan
kolam pemijahan yang telah dilakukan merupakan manipulasi
lingkungan. Kesiapan induk yang meliputi kematangan gonad,

17
keseimbangan pasangan juga merupakan kunci keberhasilan
pemijahan ikan mas.

Pasangan ideal ikan mas adalah antara induk betina dan jantan
berbanding 1 : 1 berdasarkan berat tetapi disarankan 1 : 2
berdasarkan jumlah ikan sehingga apabila induk betina 2 ekor
maka induk jantan 4 ekor. Perbandingan ini berhubungan dengan
jumlah sperma yang diharapkankan akan membuahi sel telur.
Apabila jumlah sel sperma kurang dikhawatirkan akan
mengakibatkan banyak telur yang tidak terbuahi sehingga telur
akan mati (infertil). Tetapi kebalikannya fertilitas-nya tinggi
apabila jumlah sel sperma yang membuahi sel telur banyak dan
terjadi pembuahan. Bisa dibayangkan proses pembuahan sel telur
oleh sperma ikan terjadi diluar tubuhnya (external) sehingga
gangguan oleh lingkungan sangat tinggi. Bagaimana sel sperma
bisa mencapai sel telur perlu perjuangan yang kuat, linggkungan
yang memadahi dan adanya rangsangan dari sel telur itu sendiri.

Proses memijahnya ikan mas adalah bertahap tidak sekaligus sel


telur itu keluar dari tubuhnya. Telur akan dikeluarkan menyebar
seiring dengan kemana ikan itu berenang. Dengan demikian
membutuhkan waktu.

18
Gambar . Kakaban Penuh dengan Telur

Atas dasar hal itu maka disusunlah substrat kakaban itu berjajar
dan berlapis dua. Saat ini muncul pula penggantian substrat baru
apabila substrat yang lama telah penuh dengan telur. Dengan
usaha semacam ini diharapkan penyebaran telur merata, jumlah
telur yang tertangkap pada kakaban lebih banyak sehingga angka
pembuahan akan tinggi dan sebagai akibat terakhir derajat
penetasanpun menjadi tinggi.

Kapan ikan mas itu memijah. Ikan mas akan memijah menjelang
fajar hingga muncul matahari. Saat itu suhu air relatif stabil
sehingga kondisi perairan pun cukup stabil. Keadaan lingkungan

19
juga hening, suara gemericik air semakin merangsang ikan untuk
memijah. Memang bagaimanapun lingkungan akan sangat
mempengaruhi kemauan ikan mas untuk memijah.

Langkah Kerja Memijahkan Ikan Mas


1. Alirkan air masuk ke dalam kolam pemijahan secara perlahan-
lahan jika kolam pemijahan belum diairi.
2. Masukkan pasangan induk ikan yang telah disiapkan secara
hati-hati,pada saat kedalaman air 40 cm.
3. Alirkan air masuk ke dalam kolam pemijahan hingga
mencapai kedalaman 100 cm.
4. Peliharalah kedalaman air tersebut dengan tetap ada suara
gemericik air.
5. Amatilah cara memijah ikan tersebut.

D. Menetaskan Telur Ikan

Matahari mulai muncul, biasanya ikan mas telah selesai memijah.


Kondisi induk ikan mas setelah selesai memijah akan kelelahan
kurang energi, sehingga apabila dibiarkan induk ikan campur
dengan telur ikan maka telur ikan akan dimakan oleh induknya.
Untuk mengatasi hal ini segera dipisahkan antara induk ikan mas
dengan telurnya. Cara memisahkannya biasanya kakaban yang

20
berisi telur dipindahkan ke dalam kolam penetasan telur yang
sebelumnya telah dipersiapkan.

Sebelum pemindahan telur kakaban yang berisi telur perlu dicuci


dengan cara menggoyang-goyangkan kakaban tersebut pada air
kolam pemijahan atau kolam penetasan. Tujuan dari pencucian
telur ini agar telur terbebas dari tertempelnya kotoran yang ada
dalam air baik Lumpur maupun sampah, dll. Telur ikan tersebut
telah terbuahi sehingga telah ada kehidupan didalamnya. Salah
satu tanda–tanda kehidupan adalah adanya metabolisme, dengan
demikian akan mengelurkan sisa pembakaran. Sisa pembakaran
tersebut dikeluarkan melalui pori-pori telur. Apabila pori-pori
telur tesumbat oleh kotoran maka sisa pembakaran tidak akan
keluar. Hal ini mengakibatkan perubahan kondisi di dalam telur
tersebut. pH dan zat lainnya akan berubah cenderung ke arah
asam sehingga lama-kelamaan kehidupan di dalam telur akan
mati.

Proses perkembangan dan pertumbuhan embrio akan mencapai


puncaknya ketika telur tersebut menetas. Menetasnya telur ini
akibat desakan dari embrio itu sendiri dan dibantu oleh enzim
chorionase untuk menghancurkan cangkang telurnya. Segala
proses akan dipercepat apabila suhu lingkungannya meningkat.
Sehingga cepat lambatnya proses penetasan dipengaruhi oleh

21
kondisi media penetasannya. Biasanya dibutuhkan waktu 18-36
jam untuk penetasan telur ikan mas.
Larva ikan setelah menetas dari telurnya masih dibekali cadangan
makanan yang berupa kantong kuning telur atau egg yolk.
Cadangan makanan ini cukup hingga 3 – 4 hari. Jadi setelah
cadangan makanan habis maka benih ikan mas perlu diberi
makanan tambahan baik berupa pakan alami atau emulsi kuning
telur atau pakan berupa bubuk.

Gambar. Menetaskan Telur Ikan

Kakaban sekarang hanya tinggal cangkang telur. Untuk


menghindari proses pengotoran air media sebaiknya kakaban
segera diangkat. Pastikan telur telah menetas semua dan hati-hati

22
cara mengangkat kakaban. Jangan sampai larva ikut terangkat
bersama kakaban. Perawatan larva perlu ketekunan dan kehati-
hatian. Pengaturan aerasi, penyiponan, penggantian air
dibutuhkan kehati-hatian. Hal ini semata-mata untuk
menstabilkan kualitas air media. Contoh apabila aerasi terlalu
besar bisa mengakibatkan penyakit Gas Buble disease.

Langkah Menetaskan Telur Ikan


1. Siapkan kolam penetasan, bersihkan dan keringkan.
2. Airi kolam penetasan dengan kedalaman 40 cm.
3. Angkat kakaban berisi telur dan cuci dengan cara
menggoyang-goyangkan kakaban tersebut.
4. Amati warna telurnya.
5. Pindahkan kakaban yang berisi telur ke dalam kolam
penetasan dengan kedalaman 10 cm. Usahakan kakaban
tenggelam.
6. Pasang aerator bila perlu. Aerator tidak perlu besar.
7. Pindahkan Induk ikan yang berada di dalam kolam pemijahan
ke dalam kolam induk.
8. Amati kapan telur mulai menetas.
9. Perkirakan berapa persen derajat penetasanya.
10. Apabila telur telah menetas semua, angkat kakaban, cuci dan
keringkan untuk disimpan kembali.

23
E. Memelihara Larva

Fase larva adalah fase kritis dalam siklus hidup ikan, sehingga
pemeliharaan larva merupakan fase yang paling sulit. Beberapa
faktor yang menyebabkan pemeliharaan larva memiliki tingkat
kesulitan tinggi yaitu:
 Tubuh larva kecil dan belum sempurna sehingga bukaan
mulut juga kecil, sehingga pemilihan pakan juga harus hati-
hati.
 Larva membutuhkan pakan alami, sehingga menuntut
penyediaan pakan alami.

1. Menyiapkan Peralatan dan Wadah Pemeliharaan Larva


Penyiapan peralatan dan wadah pemeliharaan dilakukan sebelum
larva dipindahkan ke dalam wadah pemeliharaan. Penyiapan ini
bertujuan agar larva hidup dengan layak, tidak terganggu oleh
lingkungan yang tidak dikehendaki, tidak terganggu oleh bakteri
atau kuman sehingga pertumbuhan larva akan cepat. Peralatan
dan wadah perlu disanitasi dengan direndam pada air Kalium
Permanganat. Sedangkan media perlu diciptakan agar kualitas air
memenuhi persyaratan hidup larva tersebut, meliputi :
 Suhu 27 – 30 C
 Derajd Keasaman 6,8 – 7,8

24
 Kelarutan Oksigen 6 – 8 ppm.
Wadah yang sering digunakan adalah bak semen, fiber glas atau
kadang-kadang kolam penetasan merupakan bagian dari kolam
pendederan. Sedangkan peralatan yang sering dipergunakan
adalah ember, scoop net (serok larva), selang sipon, sikat,dll.

2. Menebar Larva
Larva yang telah berumur 3-4 hari biasanya dijarangkan.
Penebaran larva perlu hati-hati. Setelah 3 hari biasanya yolksac
telah habis, sehingga pada saat itu membutuhkan tambahan pakan
dari luar, dan larva sudah mulai makan pakan tambahan itu.
Setelah larva menetas semua kakaban perlu diangkat untuk
dibersihkan dan dikeringkan.

25
Gambar . Melepas Larva

3. Memelihara Kualitas Air


Agar diperoleh kualitas air sebagai media hidup larva tetap stabil
maka air media selalu disipon dan diganti air. Sipon hanya
diperkenankan paling banyak 1/3 dari volume air, kemudian
diganti dengan air yang baik sebanyak volume yang hilang
disipon. Kotoran larva, sisa pakan larva memang segera harus
dibersihkan dengan cara disipon. Kotoran tersebut potensi untuk
menurunkan kualitas air media. Kemampuan larva untuk adaptasi
terhadap lingkungan air yang baru sangat terbatas. Jaga aerasi
tetap ada dengan dipasang aerator. Aersi secukupnya, tidak boleh
besar-besar. Jaga kualitas air seperti tersebut di atas.

26
Gambar. Melakukan Sipon
4. Memberi Pakan Larva
Larva harus diberi pakan. Sebab pada wadah dan media yang
terbatas terkondisi, maka pakan alami secara alamiah tidak
tersedia. Pemberian pakan dilakukan pada pagi, siang dan sore
hari. Jenis pakan yang diberikan berupa emulsi kuning telur,
pakan buatan berupa tepung dan pakan alami.

27
Gambar . Memberi Pakan Larva Ikan Dengan Emulsi
Kuning Telur

Emulsi kuning telur adalah kuning telur yang telah direbus


dilarutkan kedalam air secukupnya hingga larutlah kuning telur
tersebut dan terbentuk emulsi kuning telur. Pakan buatan berupa
tepung dapat diperolah pada penjual pakan ikan. Sedangkan
pakan alami banyak macamnya, yaitu rotifera, daphnia, moina
dan branchionus. Dari ketiga jenis pakan larva tersebut yang
paling baik adalah pakan alami dikarenakan pakan alami berupa
organisme renik yang hidup sehingga apabila pakan larva tidak
habis maka organisme tersebut tetap masih hidup hingga tidak
mencemari air media. Hal ini sangat berbeda dengan pakan tidak
hidup yaitu apabila pakan tersisa maka sisa pakan tersebut akan
mencemari lingkungan media larva. Pemberian pakan diusahakan
seefisien mungkin, pakan dimakan semua hingga tidak sisa.

6. Memanen Larva
Setelah larva berumur 10-15 hari Larva dipanen dengan cara
mengurangi air media pemeliharaan secara pelan-pelan. Persis di

28
depan lubang pengeluaran dipasang scoop net bersama ember.
Setelah air surut hingga secukupnya maka larva ditangkap dengan
menggunakan scoop net secara pelan-pelan. Usahakan larva tidak
lecet atau luka. Larva tersebut ditampung pada ember untuk
dilepaskan pada kolam pendederan yang telah disiapkan
sebelumnya.

29
V. MENDEDERKAN BENIH IKAN

A. Mendederkan Benih Ikan Di Kolam Air Tenang

1. Menyiapkan Wadah Pendederan


a. Mengolah Dasar Wadah
Pengolahan dasar wadah(kolam) pendederan dilakukan sebelum
pendederan benih dilakukan. Pengolahan dasar kolam
pendederan sangat penting dilakukan karena dasar kolam yang
diolah akan meningkatkan kesuburan kolam sehingga akan
mampu meningkatkan produktifitas kolam tersebut. Jika kolam
dipergunakan terusmenerus tanpa kemudian diolah maka kolam
akan menjadi asam.

Bagaimana mengolah dasar kolam yang baik?


Sebelum pengolahan dasar kolam dilakukan terlebih dahulu
kolam dikeringkan. Dasar kolam dicangkul merata tidak perlu
terlalu dalam, kira-kira kedalaman 15 cm. Hal ini dimaksudkan
nantinya agar tidak membentuk lumpur yang terlalu
dalam.Hindari adanya telapak kaki, karena apabila ada telapak
kaki akan mempersulit penangkapan benih ikan pada saat panen
nantinya. Dengan adanya pengolahan dasar kolam struktur tanah
diperbaiki, dengan terbaliknya tanah tanah akan menjadi lebih
gembur dan pori-pori tanah terbentuk sehingga udara akan

30
mengisi pori-pori tersebut. Yang lebih penting lagi lapisan kedap
air terbentuk sehingga rembesan air tidak terjadi. Lakukan
pengolahan dengan membentuk dasar kolam agak mering ke
tengah ke arah kemalir.

Gambar. Mengolah Dasar Kolam Pendederan

b. Memperbaiki Pematang, Pintu Air Masuk dan


Keluar
Pada saat bersamaan dengan pengolahan dasar kolam, lakukan
perbaikan pematang. Perbaikan pematang tersebut meliputi
pembersihan rumput dan sampah, penambalan kebocoran sera
penambalan pematang hingga pematang kelihatan baik dan rapi.

31
Usahakan pematang benar-benar tidak bocor sebab jika bocor
sedikit saja benih akan keluar secara beruntun hingga benih akan
habis.

Gambar . Pintu Air Masuk dan keluar

Memperbaiki pintu air masuk dan keluar juga perlu dilakukan.


Air tidak akan bisa masuk secara baik jika kondisi pintu air

32
masuk tidak baik. Kondisi pintu air masuk sebaiknya bisa diatur
debit airnya dan sampah tidak bisa masuk. Untuk itu perlu
dipasang saringan. Kondisi pintu air keluar biasanya merupakan
kombinasi antar pintu pengorasan dan pelimpasan. Pintu air
keluar yang baik adalah yang mampu membuang sisa pakan dan
kotoran ikan. Pintu air keluar limpasan dipergunakan untuk
mengatur kedalaman air, hingga cahaya matahari bisa masuk atau
mampu membuang ganggang permukaan air yang berlebihan.

c. Memupuk dan Mengapur Dasar Kolam


Maksud dan tujuan memupuk dan mengapur adalah untuk
menambah unsur hara agar organisme air tumbuh subur..
Disamping untuk mengganti unsur hara yang hilang pada saat
pemanenan ikan sebelumnya.Organisme air yang tumbuh
biasanya dalah organisme primer: epinueston, nueston,
phytoplankton, nekton, bentos dan lain-lain. Macam pupuk yang
digunakan adalah pupuk organik (pupuk kandang) dan non-
organik (pupuk buatan). Seadngkan kapur yang dipergunakan
adalah kapur pertanian.

33
Gambar. Cara Pemupukan dan Pengapuran dasar Kolam

Cara pemupukan dan pengapurannya adalah menyiapkan


kebutuhan kapur dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
Timbanglah pupuk organik berupa kotoran ayam dengan dosis
800 kg/ha, TSP 100 kg/ha, kapur 100 kg/ha untuk luas kolam
300 m2. Tebarkanlah pupuk dan kapur tersebut secara merata
pada dasar kolam. Setelah pupuk dan kapur ditebar merata maka
genangilah dengan air setinggi 40-60 cm, dan biarkan hingga satu
minggu. Setelah berumur satu minggu biasanya kolam telah
ditumbuhi organisme air hingga kolam dinyatakan subur dan siap
untuk dilakukan penebaran benih ikan.
2. Memelihara Benih Ikan

34
a. Melepas Benih Ikan
Benih ikan yang masih berupa post larva/lepas hapa hasil
tangkapan dari bak penetasan dilepaskan dengan menggunakan
metoda aklimatisasi pada sore atau pagi hari. Pada saat itu suhu
air relatif masih stabil. Metoda aklimatisasi yaitu suatu metoda
melepaskan larva/benih/ikan setelah ikan menyesuaikan diri pada
lingkungan barunya, yaitu dengan cara meletakkan ikan bersama
wadah ke dalam lingkungan yang baru. Wadah tersebut secara
pelan akan teraliri air hingga ikan akan beradaptasi secara
perlahan. Setelah ikan merasa telah beradaptasi maka ikan akan
mulai lepas dengan sendirinya dan lari ke dalam lingkungan yang
baru.

Padat penebaran 400 – 500 ekor/m2 post larva, dengan luasan


kolam pendederan 500 – 1000 m2.

b. Memberi Pakan Tambahan


Di dalam kolam pendederan tersebut telah ditumbuhi pakan alami
sebagai pakan benih ikan. Dimungkinkan larva pada suatu
periode waktu pakan alami melimpah sehingga tidak dibutuhkan
pakan tambahan. Tetapi pada periode dimana organisme atau
pakan alami telah berkurang maka pakan tambahan dibutuhkan.
Pakan tambahan berupa hi-provit tepung dengan berprotein tinggi
diberikan setelah benih berumur 1 minggu di dalam kolam

35
pendederan. Pakan diberikan dengan frekuensi 2 kali satu hari
yaitu pagi dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan
secukupnya tidak perlu banyak, karena pemberian pakan buatan
ini bersifat tambahan.

c. Mengelola Kualitas Air


Air media pemeliharaan benih ikan perlu dijaga kualitasnya, sama
seperti kualitas air media pemeliharaan larva. Pengelolaan air di
dalam kolam pendederan cukup hanya memasukkan air dengan
debit kecil dengan diimbangi pengeluaran air yang kecil pula,
sehingga terjadi keseimbangan dan volume air di dalam kolam
pendederan tetap. Apabila debit air masuk tinggi maka pakan
alami atau nutrisi air yang telah terbentuk akan larut, hanyut
terbawa air, lama-kelamaan air kolam akan miskin hara atau
pakan alami. Lagi pula apabila debit air tinggi maka benih akan
sering melakukan penyesuaian diri terhadap air tersebut,
sedangkan untuk penyesuiaian diri dibutuhkan energi. Sehingga
benih ikan akan lambat pertumbuhannya.

d. Memanen Benih Ikan


Setelah pendederan benih ikan berumur 5 minggu maka benih
ikan perlu dipanen untuk dibesarkan. Pemanenan benih sebaiknya
dimulai pada pagi hari, sebelum matahari muncul. Karena pada
saat itu suhu masih dingin dan stabil. Kini benih ikan telah

36
mencapai ukuran 5-8 cm, dengan berat 2.5 – 20 gram. Untuk
memanen benih ikan pertama-tama yang harus dilakukan adalah
membuka pintu air keluar, atur agar air keluar secara perlahan.
Tetapi sebelumnya dipasang saringan terlebih dahulu agar benih
tidak ikut keluar terbawa air. Tutuplah pintu air masuk, usahakan
tetap masih ada air yang masuk walau hanya sedikit.
Setelah benih telah berkumpul di kemalir dan kobakan maka
benih ikan kemudian ditangkap dengan menggunakan serok
halus. Masukkan benih ke dalam wadah penampungan sementara.
Lakukan penangkapan benih hingga benih habis tidak tersisa lagi.

PROS ES PANEN

Gambar . Memanen Benih Ikan

Berberapa ukuran benih ikan mas

37
Ada beberapa katagori ukuran benih ikan mas. Benih ikan mas
yang biasa dipersiapkan untuk pembesarana adalah benih
berukuran 5 – 8 cm atau 8.0 – 12 cm , (Ngaramo atau Ngaramo
lepas). Benih ukuran tersebut biasanya didapat setelah periode
Pendederan II. makan waktu kira-kira 5 minggu lagi dari
Pendederan I. Jadi benih ikan kira-kira berumur 10 minggu dari
ukuran larva lepas (0.6 – 1.0 cm). Ragam benih ikan mas yang
biasa terdapat pada petani pengusaha ikan mas adalah:

Tabel. Nama Benih Ikan Mas Berdasarkan Ukuran


No Ukuran (Cm) Nama Benih
1 Larva
2 0.6 – 1.0 Kebul (Larva stadia akhir)
3 1.0 – 3.0 Buraya
4 3.0 – 5.0 Putihan
5 5.0 – 8.0 Ngaramo
6 8.0 – 12.0 Ngaramo Lepas

Sedangkan Tabel di bawah ini merupakan pertumbuhan benih


ikan mas hasil penelitian.

Tabel . Pertumbuhan Benih Ikan Mas


No Umur Panjang Bobot
(Minggu) (Cm) (Gram)
1 2–3 1–3 0.1 – 0.5
2 3–4 3–5 0.5 – 2.5
3 4–6 5–8 2.5 – 10
4 6–9 8 – 12 10 – 20

38
5 9 – 12 12 – 20 100 - 200

Mendederkan Benih Ikan Di Kolam Jaring Apung (KJA)

1. Mempersiapkan KJA
Satu unit KJA terdiri dari 4 net kolam dan satu gudang/tempat
jaga. Ukuran KJA biasanya Panjang x Lebar x Kedalaman 7x7x 3
m. Pastikan semua konstruksi dalam kondisi layak dipergunakan
dan jaring tidak ada yang bocor. Mata jaring yang dipergunakan
tergantung dengan tujuan pemeliharaan ikan. Tujuan
pemeliharaan ada yang membesarkan benih ikan menjadi ikan
konsumsi disebut pembesaran ikan, ada yang hanya bersifat
membesarkan ukuran benih disebut pendederan benih.

Menempatkan KJA
Lokasi penempatan unit KJA ke dalam perairan perlu
memperhatikan faktor-faktor :
-Luasan perairan
Luasan bagian perairan perlu diperhatikan, karena akan
menyangkut kesuburan perairan, jarak antar unit KJA. Jarak antar
unit KJA yang disarankan adalah 50 m. Hal tersebut dimaksudkan

39
agar bargas/kapal mudah untuk beroperasi serta akan mengurangi
kepadatan unit KJA dan memperhatikan daya dukung perairan.
- Kedalaman Perairan
Kedalaman perairan juga merupakan faktor penentu, di
bendungan Cirata pada saat air surut maksimum kedalaman
bendungan sekitar 85 m, pada titik dasar paling dalam. Sehingga
dengan demikian pemasangan unit KJA harus memperhatikan
surutnya air tersebut. Pilihlah tempat dimana pada saat air surut
unit KJA tidak menyentuh dasar perairan. Sebaiknya pemasangan
unit KJA dilakukan pada saat air surut maksimum.
- Arus Air
Pemasangan unit jarring disarankan jangan pada arus air, sebab
jika dipasang pada arus air unit KJA akan hanyut terbawa arus air
tersebut. Arus air akan terasa besar pada saat musim penghujan
atau pada saat aliran air besar dari salah satu sungai pemasok.
- Jalur angin kencang
Pemasangan unit KJA jangan pada jalur angin kencang sebab
angin akan mampu menghanyutkan unit KJA atau akan merobah
posisi unit KJA.
- Bebas cemaran
Lokasi KJA harus bebas dari cemaran fisik, kimia maupun biologi
dan tidak memiliki pelapisan air ( Stratifikasi ). Cemaran fisik
terdiri dari lumpur, sampah atau benda mati lainnya. Cemaran
kimia dapat berasal dari limbah industri, pemukiman dan kota

40
serta limbah pertanian seperti pestisida. Bahan pencemar biologi
dapat berupa “ Bloom alga “ , Vegetasi atau tumbuhan air,
penyakit, hama dan parasit. Stratifikasi perairan seperti
stratifikasi suhu, kandungan oksigen, pH, amoniak. Hal ini akan
membahayakan ikan jika terjadi pembalikan air, perairan
hendaknya mempunyai kandungan plankton yang optimal dengan
nilai transparansi lebih dari 40 cm. Perairan yang terlalu subur
planktonnya akan mengalami kekurangan oksigen lebih cepat
pada saat malam hari.

Gambar . Penempatan KJA di Lokasi

- Kualitas air

41
Kualitas air yang diharapkan adalah : suhu berkisar antara 25 –
29, pH 6,5 – 8,5, oksigen terlarut lebih dari 4 ppm ; NO2- N
kurang dari 0,5 ppm.

2. Pendederan I
Pada pendederan I benih ikan mas, ukuran mata jaring yang
dibutuhkan < 0,5 inci atau petani menyebut waring/hapa. Benih
tebar berupa burayak berukuran 1 – 3cm. dalam waring/hapa yang
berukuran panjang x lebar x kedalam 7x7x3 m, dibutuhkan
burayak 20 liter.

Pelepasan burayak, pelepasan burayak dilakukan dengan


metoda aklimatisasi, yaitu dengan cara benih ikan yang berada di
dalam kantong plastik yang telah dibuka dimasukkan ke dalam air
dimana benih akan didederkan. Setelah burayak menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru maka buraya akan berangsur
angsur bergerak keluar sendiri. Lama-kelamaan burayak akan
keluar semua. Burayak diusahakan dilepaskan pada saat udara
mempunyai temperatur yang rendah.

Pemberian pakan, burayak yang baru dilepaskan dalam


waring/hapa biasanya belum mengenal pakan buatan. Untuk itu
perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan menempatkan pakan
didalam susuan. Susuan adalah tempat pakan buatan. Susuan

42
terbuat dari kain dengan ukuran 1 x 0,5 m, dipasang dan
dibentangkan diatas permukaan air dalam waring/hapa, jika pakan
buatan diletakkan didalam susuan, maka benih akan makan pakan
tersebut, dengan demikian lama kelamaan benih akan mengenal
pakan buatan.

Gambar 8. Susuan Pakan Buatan

Pakan diberikan 3 % dari kira – kira bobot benih, dengan


frekuensi pemberian empat kali sehari. Susuan ditempatkan

43
selama sepuluh hari, biasanya pada saat itu benih telah mengenal
pakan buatan, pemberian pakan berikutnya dengan cara ditebar.
Penjarangan dilakukan setiap dua minggu atau tergantung situasi.
Cara penjarangan yaitu dengan penyaringan menggunakan ayakan
dengan mata ayakan tertentu. Sekarang benih telah menjadi
beberapa grade/ukuran, sehingga perlu penanganan berikutnya .

Setelah umur satu bulan ukuran benih telah merata, sehungga


perlu dilakukan pemanenan dan penanganan berikutnya , dari 20
liter burayak akan didapatkan benih 160 – 180 kg ( 1 kg = 200 –
300 ekor )

3. Pendederan II.
Dalam pendederan ini jaring yang dibutuhkan bermata ¾ inci.
Dari hasil pendederan I yaitu benih berukuran 3-5 cm, benih
dijarangkan menjadi 4 kolam/net, sehingga benih yang ditebar
setiap net kira-kira 40 – 45 kg ( 1 kg = 200 – 300 ekor )

44
Gambar . Pendederan II di KJA

Pada pendederan II lanjutan dari Pendederan I susunan sudah


tidak perlu dipasang lagi karena benih telah menyesuaikan diri
terhadap pakan buatan yang disediakan.
Pakan yang diberikan berupa pellet berukuran 2 mm.
Pemberian pakan tergantung lapar dan tidaknya ikan atau
tergantung dengan cuaca, jika cuaca mendung maka pemberian
pakan cukup 2 kali dalam sehari, karena jika cuaca mendung
maka suhu perairan akan menurun serta berakibat nafsu makan
ikan berkurang. Tetapi apabila cuaca panas, suhu air akan
meningkat (panas) sehingga nafsu makan ikan akan meningkat,
dengan demikian permintaan pakan menjadi tinggi.

45
Setelah umur 1-1,5 bulan dalam pendederan II maka benih telah
berukuran 1 kg = 80 -100 ekor atau 5 – 8 cm. benih ini telah siap
untuk dibesarkan.

46
VI. MEMBESARKAN IKAN

A. Membesarkan Ikan Mas di Kolam Air Tenang

1. Mempersiapkan Kolam Air Tenang


Pengolahan dasar kolam untuk pembesaran ikan perlu dilakukan
karena dasar kolam yang diolah akan meningkatkan kesuburan
kolam. Dengan adanya pengolahan dasar kolam struktur tanah
diperbaiki dan dengan terbaliknya tanah, tanah akan menjadi
lebih gembur, pori-pori tanah terbentuk sehingga udara akan
mengisi pori-pori tersebut. Yang lebih penting lagi lapisan kedap
air terbentuk sehingga rembesan air tidak terjadi. Pengolahan
dilakukan dengan membentuk dasar kolam agak mering ke tengah
ke arah kemalir. Cara pengolahan dasar kolam sama dengan
pengolahan dasar kolam persiapan pendederan di atas.
Pada saat mengolah dasar kolam perbaikan pematang agar tidak
bocor juga dilakukan, perbaikan pintu air masuk dan keluar juga
dilakukan agar berfungsi dengan baik.

47
Gambar . Mengolah Dasar Wadah

Setelah dasar kolam diolah, dalam kondisi masih kering


dilakukan pemupukan dan pengapuran dasar. Kebutuhan pupuk
dan kapur sesuai dengan jenis pupuk dan dosis yang dianjurkan,
yaitu berupa kotoran ayam dengan dosis 800 kg/ha, TSP 100
kg/ha, kapur 100 kg/ha untuk luas kolam 300 m2. Tebarkanlah
pupuk dan kapur tersebut secara merata pada dasar kolam. Setelah
pupuk dan kapur ditebar merata maka genangilah dengan air
setinggi 60 - 80 cm, dan biarkan hingga satu minggu. Setelah
berumur satu minggu biasanya kolam telah ditumbuhi organisme
air hingga kolam dinyatakan subur dan siap untuk dilakukan
penebaran benih ikan.

48
2. Melepaskan Benih
Sebelum benih ikan mas dilepaskan untuk dibesarkan, terlebih
dahulu benih ikan diseleksi keseragaman ukuran dan
kesehatannnya. Benih ikan setidaknya berukuran seragam yaitu 5
– 8 cm dan sehat tidak ada penyakit serta tidak cacat fisik. Benih
ikan terpilih diangkut dengan cara tertutup yaitu dengan
menggunakan kantong plastik, apabila jarak agak jauh. Benih
dilepaskan dengan menggunakan metode aklimatisasi. Kepadatan
beih ikan 20 ekor/m2, sehingga untuk 300 m2 membutuhkan 6000
ekor.

3. Memantau Pertumbuhan Benih Ikan

a. Mengambil Sample Ikan

Jumlah ikan didalam suatu kolam itu, apabila dihitung semua


maka jumlah populasinya diketahui. Tetapi apabila kolamnya luas
atau populasinya banyak maka untuk mengetahui populasi ikan
tersebut hendaknya menggunakan metoda sampling.

Untuk mengambil sample ikan hendaknya ditentukan terlebih


dahulu titik pengambilan sample. Sebaiknya tentukan titik yang
diperkirakan bisa mewakili populasi, dengan secara acak. Sample

49
diambil dengan cara dan alat yang sama. Kemudian lakukan
perhitungan jumlah populasi. Cara menghitung populasi adalah:
- menghitung jumlah rataan ikan sample yang
tertangkap (x)
- membagi luas kolam dengan luas alat (y)
- mengkalikan x dan y itulah jumlah populasi ikan.

b. Mengukur Pertumbuhan Benih

Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar ikan.


Termasuk faktor dalam ikan adalah faktor genetik, kesehatan
serta keseragaman ukuran ikan tersebut. Sedangkan faktor luar
meliputi kondisi kualitas air, serangan hama dan penyakit serta
kondisi pakan ikan.

(1). Pengaruh Faktor dalam

-Genetik
Kecepatan pertumbuhan ikan ditentukan oleh gen. Gen tersebut
merupakan sifat warisan dari induknya yang dibawa melalui telur.
Gen merupakan bagian kecil dari kromosom merupakan
penyimpan sifat-sifat individu tersebut.

50
Gambar . Menimbang Ikan

Jika ikan memiliki sifat tahan terhadap serangan hama penyakit


(sehat), pertumbuhannya cepat, maka induknyapun dan bahkan
kelak keturunannya pun akan memiliki sifat yang demikian.
Sehingga untuk mendapatkan ikan dengan pertumbuhan cepat
maka perlu ditelusuri sifat induknya.

-Kesehatan Benih Ikan


Kesehatan benih ikan besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan.
Karena jika ikan sakit maka tahap pertama energi yang
dipengaruhi oleh ikan tersebut akan digunakan sebagai penganti

51
sel-sel yang rusak, serta anti toksin/kekebalan tubuhnya akan
melawan penyakit yang ada. Dari persoalan ini jelas bahwa yang
seharusnya energi dipergunakan sebagai pertumbuhan malah
dipergunakan untuk penyembuhan, atau melawan penyakit
sehingga otomatis pertumbuhannya terganggu, atau malah tidak
sembuh. Jika penyakitnya ternyata kondisinya lebih kuat maka
ikan tersebut tidak sembuh hingga mati.

-Keseragaman ukuran benih ikan


Keseragaman ukuran benih ikan secara keseluruhan jelas akan
mempengaruhi produksi total. Bagaimana tidak, jika benih satu
sama lain tidak sama ukurannya sudah barang tentu benih yang
kecil pertumbuhannya akan lebih lambat untuk periode tertentu
atau malah terus hingga panen. Banyak terjadi benih yang
ukurannya lebih kecil pada periode setarter tetap lebih kecil
ukurannya tetapi setelah melewati periode growder
perutmbuhannya menjadi seimbang. Hal ini disebabkan bahwa
laju pertumbuhan ikan dari waktu ke waktu atau periode ke
periode berbeda. Ada tiga periode pertumbuhan yaitu starter,
grower dan finisher.

(2). Pengaruh Faktor Luar

-Faktor air

52
Kualitas air mempunyai 3 faktor yaitu faktor fisika, kimia dan
biologi. Yang termasuk faktor fisika adalah suhu, kecerahan dan
kekeruhan. Faktor kimia meliputi kelarutan oksigen, CO2, NH3 –
N dan pH. Sedangkan faktor biologi adalah kandungan plankton
dan lain-lain. Apabila suhu berubah maka faktor kimia air akan
berubah, serta apabila suhu naik maka segala proses dipercepat
hingga pada batas tertentu. Termasuk metabolisme dipercepat.
Sudah menjadi gejala alam apabila kondisi cuaca cerah, intensitas
cahaya matahari tinggi, suhu air meningkat (nafsu makan
meningkat) sehingga pertumbuhan ikan pun cepat. Hal itu terjadi
kebalikan apabila kondisi cuaca mendung, suhu air menurun
akibatnya nafsu makan ikan menurun atau kondisi air kekurangan
oksigen sehingga pertumbuhan ikan terhambat.
Kondisi kualitas air akan selalu direspon oleh ikan. Apabila
kondisi kualitas airnya optimal untuk kehidupan ikan tersebut
maka sudah barang tentu pertumbuhannya juga optimal. Apabila
air tingkat kekeruhannya tinggi maka supsensi tersebut akan
menempel pada lamela insang sehingga akan mengganggu
pernafasan. Apabila pH air rendah maka lendir ikan akan
menggumpal. Begitu contoh persoalan kondisi kualitas air yang
akan langsung mempengaruhi pertumbuhan.

-Serangan hama dan penyakit

53
Hama dan penyakit akan muncul jika lingkungan media
memungkinkan, biasanya lingkungan tidak menguntungkan bagi
ikan. Akibat dari kondisi lingkungan media yang tidak sesuai
maka lama kelamaan stamina ikan akan menurun sehingga rentan
dan mudah terserang penyakit. Sebagai akibat pertama adalah
nafsu makan ikan menurun. Dibutuhkan energi untuk menaikkan
stamina bahkan penyembuhan penyakit tersebut. Dengan
demikian sudah jelas energi tidak digunakan untuk pertumbuhan.
Ikan tidak tumbuh. Jika serangan hama dan penyakit lebih kuat
dari stamina ikan maka ikan akan mati. Untuk menghindari
kematian ikan usahakan kualitas air tetap baik.

-Kondisi Pakan Ikan


Pada perairan umum secara liar atau dipelihara secara tradisional
tidak begitu masalah pemberian pakannya.Tetapi pada
pemeliharaan sisitem instensif pemberian pakan mesti instensif
yaitu jumlah dan pemberian pakannya harus teratur. Apabila
jumlah pakan yang diberikan kurang maka energi yang
dibutuhkan tdak terpenuhi sehingga perutumbuhannya terhambat.
Begitu juga kandungan proteinnya apabila kiurang dari 20% maka
pertumbuhannyapun akan terhambat. Kondisi protein ini bisa
diakibatkan karena rusak oleh jamur sehingga kandungan protein
menurun.

54
Jumlah pakan yang dimakan ikanpun kadang-kadang kurang
akibat cara pemberian pakan kurang baik, bisa karena frekuensi
pemberian pakannya berkurang atau pembagian pakan per
frekuensinya tidak imbang.

c. Mengukur Pertumbuhan Ikan


Berhubungan dengan pengukuran pertumbuhan ikan, terdapat dua
parameter yaitu laju pertumbuhan ikan harian dan perutmbuhan
mutlak ikan Laju pertumbuhan harian adalah kecepatan
pertumbuhan ikan perhari. Sedangkan pertumbuhan mutlak
adalah selisih pertumbuhan dua waktu tertentu.
Rumus laju perutumbuhan harian adalah:
Wx=Wo (1+0.01 a)t

Keterangan:
Wx = Rata-rata bobot akhir ikan (mg)
Wo = Rata-rata bobot awal ikan (mg)
a = Laju pertumbuhan harian (%)
t = Lama pemeliharaan (hari)

Rumus laju pertumbuhan mutlak adalah:


W=Wt2 - Wt1
Keterangan :
W = Pertumbuhan pada periode waktu tertentu
Wt2 = Bobot rata-rata pada hari akhir

55
Wt1 = Bobot rata-rata hari awal

d. Kelangsungan Hidup Ikan

Ikan akan tumbuh apabila hidup. Jadi persyaratan untuk hidup


ikan mesti terpenuhi, diantaranya adalah lingkungan media yang
cocok bagi spesies ikan tersebut. Masing-masing spesies ikan
menghendaki lingkungan media yang berbeda. Tetapi apa mau
dikata jika kita memelihara ikan dalam jumlah yang besar
kemungkinan ikan mati pasti ada. Kematian ikan tersebut
biasanya diakibatkan oleh saingan antar ikan itu sendiri, karena
lingkungan media tidak cocok, atau bahkan serangan hama
penyakit. Kematian ikan akibat saingan antar ikan itu sendiri
terjadi apabila jumlah pakan yang diberikan kurang. Demikian
terjadi terus menerus, hingga ikan yang kecil tersebut mati.
Kejadian lain apabila kondisi ikan lapar maka kecenderungan
ikan akan saling menyerang, hal ini juga berakibat menambah
potensi menaikkan angka kematian.

Ikan hidup membutuhkan kondisi kualitas air tertentu sehingga


apabila salah satu dari parameter kualitas air tersebut tidak sesuai
hingga diluar batas toleransinya maka ikan tersebut akan mati.
Ikan mampu merespon perubahan suhu tidak lebih dari 5 oc, hal

56
ini juga dilakukan bertahap, tidak bisa drastis. pH 11 dan 4 juga
merupakan titik kematian ikan. Begitu juga serangan hama
penyakit adalah masalah. Dari hari ke hari kematian ini semakin
banyak, hingga populasi ikan akan habis apabila tanpa perlakuan
yang baik. Mengetahui angka kematian ikan merupakan awal
untuk mengetahui angka kelangsungan hidup ikan. Bagaimana
caranya menghitung angka kelangsungan hidup ikan, lihat rumus
di bawah ini:

SR = Nt X 100%
No
Keterangan
SR = Angka kelangsungan hidup
Nt = Jumlah ikan pada hari ke t (saat ini)
No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan

4. Memberi Pakan Ikan

Pakan buatan berupa pellet sangat perlu ditambahkan karena


pakan alami tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupannya.
Ikan akan tumbuh apabila mempunyai energi sisa setelah energi
tersebut dipergunakan untuk pemeliharaan tubuh, gerak dan
reproduksi setelah dewasa.

57
Gambar. Memberi Pakan Ikan
Jumlah pakan yangh diberikan 3-5% dari bobot tubuhnya, untuk
itu diperlukan sampling pertumbuhan ikan. Hal ini dimaksudkan
untuk mencari bobot pakan yang akan diberikan secara ideal.
Kadar protein pakan yang baik adalah 25 – 30 %.
Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi
siang dan sore hari dengan pembagian proporsi jumlah pakan
yang sama. Cara pemberian pakannya harus hati-hati dan sabar,
jangan sampai pakan tidak dimakan oleh ikan. Jika pakan ikan
tidak dimakan oleh ikan maka jelas akan menjadi kotoran
perairan tersebut. Kotoran tersebut lama-kelamaan akan
menyebabkan pencemaran sehingga akan meracuni organisme
yang ada didalam perairan tersebut.

5. Konversi Pakan

58
Prinsip berusaha adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
setinggi-tingginya dengan menekan biaya yang serendah-
rendahnya atau melakukan efisiensi pengelolaan. Dalam kasus
pemeliharaan ikan adalah bagaimana caranya agar angka
kelangsungan hidup tinggi, pertumbuhan ikan cepat, jumlah
pakan yang diberikan serendah-rendahnya. Untuk mengetahui
efisiensi usaha pembesaran ikan tersebut salah satunya dilakukan
penghitungan konversi pakan.

Konversi pakan adalah seberapa banyak ikan mampu merubah


pakan menjadi daging ikan (dalam 1 kg daging). Rumus yang
sering digunakan adalah:

 Pt
KP =
 DGt
Keterangan
KP = Konversi pakan
 Pt = Jumlah pakan yang diberikan hingga saat ini (t)
 DGt= Jumlah bobot ikan saat ini (t)

Konversi pakan tersebut sebagai evaluasi sampai sejauh mana


efisiensi usaha pembesaran ikan tersebut. Kadang pakan ikan

59
habis banyak tetapi bobot ikan rendah atau ikan tidak tumbuh.
Kesalahannya dimana, bisa jadi cara pemberian pakannya tidak
benar, atau kandungan nutrisi pakan tidak baik. Hal tersebut bisa
terdeteksi. Konversi pakan yang baik bagi ikan mas adalah 1.8 –
2. Yang berarti setiap 1.8 kg pakan akan menghasilkan 1 kg
daging.

6. Memanen Ikan

Setelah ikan mas berumur 2.5 -3 bulan dalam pemeliharaan


pembesaran biasanya ikan telah berbobot 250 gram hingga 300
gram. Ikan berukuran tersebut telah siap untuk dipanen dan dijual
sebagai ikan konsumsi. Sebelum ikan mas dipanen terlebih
dahulu ikan dipuasakan barang satu hari. Maksudnya agar
nantinya pada saat pengangkutan ikan tidak banyak mengeluarkan
kotoran. Dengan demikian pada saat pengangkutan ikan tidak
saling mengganggu. Karena ikan dibutuhkan hidup hingga sampai
ke tempat tujuan.

60
Gambar. Memanen Ikan
Pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari, dengan cara
pengurangan air kolam hingga air tersisa macak-macak. Kini ikan
mas telah berkumpul pada kobakan dan kemalir untuk ditangkap.
Penangkapan ikan mas dilakukan dengan menggunakan waring,
serok atau seser. Ikan yang telah ditangkap dimasukkan ke dalam
kolam penampungan sementara. Usahakan ikan tidak luka, dan
jagalah ikan tetap sehat. Langkah berikutnya adalah pengepakan
ikan untuk diangkut ke pasar.

B. Membesarkan Ikan Mas di Kolam Jaring Apung

1. Mempersiapkan Kolam Jaring Apung

61
Sebelum melaksanakan penebaran benih ikan, yang pertama kali
harus diperiksa adalah ukuran mata jaring dan keutuhan jaring.
Bila ukuran benih ikan mas 1 kg = 80 – 100 ekor ( 5-8 cm ) maka
mata jaring yang dipergunakan adalah 1 inci. Pastikan KJA
berada pada posisi aman dan menguntungkan, seperti keterangan
lokasi penempatan KJA di atas.

2. Penebaran Benih
Padat penebaran untuk net kolam ukuran 7x7x3 m dibutuhkan
benih ikan mas 125 kg ukuran 5-8 cm. Penebaran benih dilakukan
pada malam hari. Pelepasan benih ikan dengan menggunakan
metoda aklimatisasi yaitu dengan cara membiarkan kantong
plastik benih membuka sedikit. Aklimatisasi dimaksudkan untuk
mengadaptasikan benih kedalam tempat yang baru, karena ikan
mempunyai keterbatasan kecepatan adaptasi maka benih dibantu
agar lebih cepat hingga benih lepas semua.

3. Pemberian Pakan
Dikarenakan kepadatan populasi ikan dalam net kolam tinggi
maka sudah barang tentu ketersediaan pakan alami tidak
memenuhi kebutuhan ikan tersebut. Oleh karena itu perlu diberi
pakan tambahan yang berupa pellet dengan gizi tinggi yaitu
dengan kandungan protein > 20 %.

62
Gambar . Memberi Pakan Ikan
Jumlah pellet yang diberikan 3-5 % kali bobot total ikan dalam
net kolam, diberikan hingga 5 kali dalam satu hari. Pemberian
pakan tergantung dengan kondisi ikan atau kondisi lingkungan ,
jika cuaca cerah, suhu tinggi maka ikan cepat lapar, sehingga ikan
perlu diberi pakan.

4. Menaksir Bobot Total Ikan


Untuk menaksir bobot total ikan maka yang dilakukan adalah
mengambil ikan contoh. Pengambilan ikan contoh dilakukan satu
minggu satu kali, dengan cara menangkap 30 ekor ikan secara
acak kemudian ikan tersebut ditimbang. Ikan contoh tersebut
dihitung bobot rata-ratanya. Bobot ikan total dihitung dengan
menggunakan pendekatan jumlah populasi awal dikurangi jumlah
ikan yang mati dikalikan bobot rata-rata ikan contoh.

63
Setelah taksiran bobot total ikan terhitung, maka bobot pakan
yang akan diberikan dapat dihitung, tetapi kejadiannya akan lain
apabila cuaca panas, yang mengakibatkan pemberian pakan
meningkat dan menyimpang dari pendekatan, untuk mengetahui
hal ini perlu dihitung konversi dan efisiensi pakan, apabila
konversi pakan 1,8 – 2 maka target terpenuhi. Akan lebih baik
apabila sebelum akhir periode pembesaran, ukuran ikan telah
tercapai sehingga dapat dilakukan pemanenan lebih awal yang
berarti menghemat pakan dan waktu.

6. Pemanenan
Setelah benih ikan mas dipelihara selama 2,5 – 3 bulan, maka
ukuran ikan menjadi 1 kg = 3-5 ekor. Berdasarkan permintaan
pasar biasanya ikan mas ukuran ini yang banyak diminati oleh
konsumen pada umumnya. Pemanenan dilaksanakan secara
serentak, sebelum ikan dipanen ikan dalam net kolam dipuaskan
terlebih dahulu selama satu hari, hal ini maksudnya agar nanti
dalam pengangkutan ikan tidak banyak mengeluarkan kotoran.
Cara pemanenan ikan, alat yang digunakan adalah tambang atau
bambu. Selipkan tambang atau bambu tersebut di bawah net
kolam yang akan dipanen. Kemudian bambu atau tambang
tersebut digerakkan mengarah ketepi. Akhirnya ikan akan
terkumpul di tepi net. Setelah ikan berkumpul, maka ikan

64
ditangkap secara hati-hati, usahakan ikan jangan sampai terluka,
jika ikan terluka maka biasanya ikan tidak tahan diangkut dalam
waktu yang relative lama. Cara memanen ikan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Target panen yang biasa diharapkan adalah apabila :

Jumlah pakan atau apabila konversi pakan pakan 1,8-2. apabila


perhitungan ini terpenuhi maka keuntungan akan diraih.

Gambar. Cara Pemanenan Ikan

C. Mengangkut Ikan Mas

Ikan mas dijual dalam keadaan hidup, agar dagingnya tetap segar
dan enak, oleh karena itu ikan perlu diangkut dalam keadaan

65
hidup, dengan cara ikan mas dimasukkan dalam kantong plastik
( dikepak ).

Cara mengepak ikan mas ke dalam kantong plastic ukuran


panjang 1,5 m dan lebar 1m. Kantong plastik tersebut diikat
tengahnya hingga menjadi dua bagian dengan panjang yang sama,
kemudian ujung yang satu ditarik keujung yang lainnya hingga
terjadi kantong plastik dengan tebal dua lapis plastic. Langkah
berikutnya kantong plastik diisi dengan air setempat sebanyak 1/3
bagian, Berikutnya 10 kg ikan mas yang akan diangkut
dimasukkan dan 2/3 bagian kantong plastik tersebut diisi dengan
oksigen. Kemudian ikatlah kepakan kantong plastik tersebut
hingga rapat, Ikan mas dalam kantong plastic seperti ini tahan
diangkut hingga 6 -8 jam, pada malam hari. Jika waktu tempuh
lebih lama, maka bobot ikan dalam kantong plastic dikurangi
hingga 5 kg dan ditambah butiran es sebesar dua jari, hal ini
membuat ikan hidup bertahan hingga 10 – 12 jam.

66
Gambar . Proses Mengepak Ikan

67
VII. HAMA DAN PENYAKIT IKAN MAS

A. Faktor-faktor Yang Mempercepat Perkembangan Parasit

 Air yang kotor, pembusukan sisa-sisa makanan, pupuk,


sampah dan pencemaran pestisida.
 Penebaran ikan yang terlalu padat.
 Daya tahan tubuh ikan yang lemah karena perawatan yang
buruk, makanan kurang, kurang oksigen, perubahan suhu
mendadak.
 Masuknya benih-benih parasit melalui ikan, air, tumbuh-
tumbuhan air, alat-alt perikanan, bendsa-benda lain dan
binatang renik yang biasa sebagia makanan ikan.

1. Penyakit Jamur

Penyebab: Jamur Saprolegnia dan Achlya. Kedua jamur ini


menyerang ikan pada luka-luka yang telah timbul lebih dulu
karena penanganan yang buruk atau diserang penyakit lain.

Bentuk parasit: Parasit ini merupakan sekumpulan benang halus


seperti kapas. Bagian ujung tiap helai benang tersebut membesar
dan di dalamnya terkandung spora.

68
Daur hidup: Jamur ini dapat berkembang biak setiap 24 – 48 jam.

Tanda-tanda Ikan Terserang:


o Tubuh ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti
kapas yang berwarna putih.
o Telur yang rusak atau mati juga ditumbuhi oleh
sekumpulan benang halus berwarna putih.

Pencegahan Dan Pengobatan


Menjaga kebersihan kolam dan kejernihan air.
Hindari perlakuan yang dapat menimbulkan luka pada tubuh ikan.
Ikan yang terserang direndam dalam larutan Malachit grenn
dengan dosis 2-3 gram/m3 air selama 30-60 menit, jika perlu
pengobatan ini bisa diulang 2 – 3 kali dengan selang waktui 3
hari.

2. Penyakit White Spot

Penyebab: Binatang besel satu bernama Ichtyopthirius multifilis.


Berbentuk bulat bergerombol dalam jumlah banyak hingga
terlihat sebagai titik putih.

69
Daur Hidup: Berlangsung selama 8-10 hari.

Tanda-tanda Ikan yang Terserang:


o Ikan menggosok-gosokkan tubuhnya ke bagian dasar yang
keras.
o Gerakannya sangat lamban.
o Pada kulit tubuh, sirip dan ingsang terlihat bintik-bintik
putih.
o Selaput lendir ikan yang terserang rusak, timbul
pendarahan pada sirip dan insang ikan.
o Pada penyerangan berat ikan akan nampak berkumpul dan
megap-megap dipermukaan air.

Pengobatan
Ikan terserang direndam di dalam larutan Methylene Blue dengan
dosis 3 gram/m3 air selama 24 jam. Atau ikan terserang direndam
di dalam larutan formalin teknis dengan dosis 25 cc/m 3 air selama
24 jam. Atau 250 cc/m3 air selama 15-30 menit.
Pengobatan tersebut dapat dilakukan 3 kali berturut-turut dengan
jarak waktu 2 – 3 hari.

3. Penyakit Insang, Penyakit Bengkak dan Bisul

Penyebab: tiga jenis hewan kecil bersel satu yaitu:

70
o Myxobolus, yang bersarang pada insang ikan dan
menyebabkan penyakit insang.
o Myxosoma, yang bersarang dalam daging ikan
danmenyebabkan penyakit bengkak.
o Thelohanellus, yang bersarang pada daging ikan dan
menyebabkan penyakit bisul.

Tanda-tanda Ikan Terserang


Parasit pada umumnya menyerang benih ikan.
o Pada lembar daun insang terdapat bintil berwarna putih
kemerahan, mudah mati lemas.
o Pada badan ikan disekitar punggung terjadi pembengkakan
memanjang. Bagian yang membengkak tadi lembek dan
bila pecah mengeluarkan nanah.
o Pada badan ikan terdapat bisul-bisul kecil berwarna putih.
o Gerakan ikan menjadi lemah.

Pengobatan dan Pencegahan


Kolam dimana ikan terserang penyakit dikeringkan secara total
dengan memberi kapur pada dasar kolam sebanyak 200 gram/m 2
selama 1-2 minggu.

Air yang masuk sebaiknya disaring (filter) dengan menggunakan


bahan saringan ijuk, pasir dan kerikil.

71
4. Penyakit Lernea

Penyebab: Hewan udang renik copepoda yaitu Lernea


cyprinacea. Tubuh seperti cacing, bagian kepala bercabang
menyerupai jangkar sedang pada bagian ekornya terdapat
sepasang kantong telur.

Daur Hidup: Selama hidupnya mengalami tiga perubahan bentuk


yaitu Nauplius, Copepodid dan deawsa yang keseluruhannya
memerlukan waktu 21 – 25 hari.

Tanda-tanda Ikan Yang Terserang

o Dibagian badan, insang, sirip dan mata terdapat parasit


yang menempel dengan kuat.
o Sering terlihat luka atau radang pada tempat melekatnya
parasit.

Pencegahan dan Prngobatan


Dicelupkan ke dalam larutan formalin teknis dengan dosis 250
cc/m3 air selama 10 – 15 menit. Ulangi 2 – 3 kali selang 2 – 3
hari berturut-turut.

72
5. Penyakit Kutu Ikan

Penyebab: Binatang sejenis udang renik disebut Argulus.


Bentuk pipih seperti kutu. Daur hidup berlangsung selama 30
hari.

Tanda- tanda Ikan Terserang


o Benih maupun induk ikan menjadi kurus bahkan hingga
sampai mati karena disengat dan dihisap darahnya oleh
parasit tersebut.
o Gerakan ikan menjadi lamban.
o Kadang pada badannya terdapat bintik merah.

Pencegahan dan Pengobatan


Dicelup ke dalam larutan garam dapur (NaCl) 20 gram/liter air
(2%) selama 5 menit.

6. Penyakit Cacing Insang dan Cacing Kulit

Penyebab: penyakit cacing insang Dactylogyrus dan cacing kulit


oleh Gyrodactylus.

Tanda-tanda Ikan Terserang

73
o Perasit ini terutama menyerang benih ikan ukuran 10-20
cm.
o Yang diserang adalah bagian insang, kulit dan sirip.
o Insang yang rusak menjadi luka-luka dan timbul
pendarahan, akibat pernapasan terganggu.
o Kulit menjadi berlendir banyak dan berwarna putih.
o Ikan menjadi lemas dan bergerak lamban.

Pengobatan Dan Pencegahan

Direndam di dalam larutan formalin teknis dengan dosis 25 cc/m 3


air selama 1 jam.

Di bawah ini beberapa gambar ikan terserang penyakit:

74
75
VIII. PANANGANAN PASCA PANEN

76
Tujuan penanganan pasca panen adalah untuk menangani hasil
panen ikan berlimpah yang tidak dengan segera terjual, agar ikan
tetap bermutu dan mempunyai nilai jual. Prinsip dasar
penanganan pasca panen adalah menghambat atau membunuh
kerja bakteri pembusuk, sehingga ikan tetap segar. Cara
menghambat atau membunuh bakteri tersebut dapat dilakukan
dengan: Penggaraman, Pengeringan, Pengasapan, Pendinginan
dan Perebusan.

A. Penggaraman

Dengan penggaraman, air dari jaringan ikan tertarik keluar


sedangkan garam masuk ke dalam jaringan. Dengan demikian
konsentrasi larutan garam dalam jaringan meningkat dan
mengganggu pertumbuhan bakteri. Lebih-lebih apabila
penggaraman diikuti oleh pengeringan, maka larutan garam dalam
jaringan/sel bakteri menjadi meningkat sehingga akan terjadi
plasmolisa atau menarik isi sel bakteri keluar dan bakteri kan
mati.

1. Proses Penggaraman

77
Selama penggaraman akan terjadi proses osmosa yaitu air dalam
jaringan ikan akan ditarik oleh larutan garam pekat di luar,
sedangkan garam (Na+ dan Cl-) akan masuk ke dalam jaringan
ikan. Karena dinding sel jaringan ikan bersifat semipermiable
yang tidak sempurna, maka keluarnya protein koloidal dari sel
dapat ditahan. Apabila konsentrasi garam dalam sel sudah cukup
maka protein di koagulasikan, sel menjadi mengkerut karena
kehilangan banyak air, sehingga daging kehilangan transulennya
dan menjadi kaku/kompak.

2. Teknik Penggaraman
Penggaraman Kering, penggaraman kering umumnya dilakukan
di daerah dingin terhadap iksn ysng dibelah. Ikan dan Garam
diatur berlapis bergantian dalam keranjang atau di atas lantai
miring, di tempat ter buka, sehingga cairan yang terbentuk dapat
dialirkan ke luar. Jumlah garam yang dipergunakan biasanya
20%-30% dari bobot ikan. Biasanya hasilnya langsung
dikeringkan.

Penggaraman Dengan Larutan Garam, Ikan setelah dicuci


dimasukkan ke dalam bejana besar yang telah terisi larutan garam
pekat, diusahakan agar ikan selalu tengelam larutan. Selama
proses penggaraman ini harus selalu diaduk secara periodik agar

78
konsentrasi larutan disetiap tempat sama. Teknik penggaram ini
secara komersial kurang baik.

B. Pengeringan

1. Prinsip Pengawetan Dengan Pengeringan


Setiap bakteri memerlukan air untuk hidupnya, sebab
makanannya harus diisap melalui dinding selnya dalam bentuk
larutan. Jika ketersediaan air dapat dibatasi, apalagi dihilangkan
sama sekali, maka kehidupan bakteripun akan dibatasi bahkan
dihentikan, yang berarti mengurangi atau menghilangkan proses
pembusukan oleh bakteri tersebut. Pengeringan umumnya usaha
pengurangan air lebih lanjut dari produk yang sebelumnya telah
mengalami proses penggaraman atau perebusan, walaupun ada
pula yang langsung dikeringkan tanpa perlakuan pendahuluan
(kering tawar).

2. Pengeringan Matahari
Ikan yang telah mengalami perlakuan pendahuluan langsung
seperti penggraman dikeringkan dipanas matahari di atas para-
para setinggi 1 meter dari tanah. Selama pengeringan perlu di
balik-balik secara periodik untuk mendapatkan pengeringan yang
merata. Pengeringan ini sangat sangat tergantung dari keadaan
cuaca. Faktor pengeringan seperti suhu, kelembaban dan

79
kecepatan udara sulit dikontrol. Pengeringan tidak membutuhkan
banyak baiaya. Dikarenakan permukaan ikan terkenan sinar ultra
violet maka ikan seperti disterilkan.

C. Pengasapan

1.Prinsip Pengawetan Dengan Pengasapan


Pengasapan bisanya didahului dengan perlakuan penggaraman,
sehingga dalam proses penggaraman air didalam tubuh ikan telah
dikurangi/dikeluarkan. Selama proses pengasapan ini kandungan
air didalam daging ikan dikurangi lagi. Sedangkan asap yang
mengandung zat kimia formaldehide dan asam asetat dan phenol
yang melapisi ikan pengaruhnya tidak begitu besar. Pengasapan
ini terlebih hanya untuk mendapatkan aroma dari sumber asap
tersebut.

3. Teknik Pengasapan
Pengasapan biasa umumnya dilakukan di dalam ruangan
pengasapan dengan konstruksi sederhana traditional. Ikan yang
akan diasapi digantung kemudian asap dialirkan kedalam ruangan
tersebut. Pembakaran kayu sebagai sumber asap dilakukan
dibagian luar. Ikan yang telah terasapi warnanya akan berubah
menjadi lebih kuning kecoklatan dan mengkilat. Rasa ikan
tersebut menjadi khas agak liat sedikit dan lezat.

80
D. Pendinginan

1. Prinsip Dasar Pendinginan


Prinsip dasar pendinginan adalah menghambat kerja bakteri
pembusuk dengan cara memperlambat metabolisme dikarenakan
suhu dingin. Dan apabila pendinginan dilakukan dengan
pemberian es maka cairan di dalam tubuh ikan sedikit akan
keluar. Bakteri suka hidup pada daerah lembab, mengandung air.
Dengan demikian bakteri terganggu dan daging ikan terkurangi.

3. Cara Melakukan Pendinginan


Ikan hasil panen dibersihkan terlebih dahulu. Kadang isi perut
dibersihkan atau kadang isi perut tidak dibersihkan. Lakukan
pemberian es secara bergantian berlapis dengan ikan. Lapisan
dasar adalah es kemudian diikuti lapisan ikan dan kemudian
lapisan es lagi, begitu selanjutnya. Usahakan ikan terkena lapisan
es.
Pendinginan tidak hanya dilakukan dengan menggunakan es saja
tetapi kadang ikan langsung dapat dimasukkan ke dalam
Refigerator, Freezer atau Cold Storage. Di dalam refigeraor,
freezer atau cold storage ikan ditata sedemikian rupa sehingga
ikan terkena uap dingin. Dengan uap dingin tersebut cairan tubuh

81
ikan akan menjadi berkurang, daging menjadi kaku dan beku.
Kondisi ini mengakibatkan bakteri tidak tahan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 1997. Advanced Fisheries Science. Taiwan Fisheries


Reasearch Instituite.

Anonimus, 1997. Advanced Aquaculture. Taiwan Fisheries


Reasearch Institute.

82
Anonimus, 1990. Teknik Budidaya Ikan dalam Jaring terapung,
Dirjen Perikanan, Direktorat Bina Produksi.

Anonimus, 1988. Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila Merah.


Dirjen perikanan, Departemen Pertanian. Sukabumi.

Anonimus, 2001. Pembudidayaan dan Managjemen Kesehatan


Ikan Kerapu. SEAFDEC Aquaculture Departement
Kelompok Kerja Perikanan APEC.

Baliao, D.D, de los Santos M.A.2000. Grouper Culture in


Floating Cage. Aquaculture Extension Manual SEAFDEC
Aquacultuer Depoartment.

Boyd, C.T. 1990. Water Quality In Ponds For Aquaculture,


Birmingham Publishing Co. Birmingham, Alabama.

Chervinsky, J. 1982. Environmental Physiology of Tilapias.


P.119-180 in R.S.V Pullin and R.H Lowe-McConnel. The
Biology and Culture of Tilapias, ICLARM Conference
Proceeding 7.

Hardjamulia, 1978. Budidaya Ikan Mas. Departemen Pertanian,


SUPM.

83

Anda mungkin juga menyukai