Anda di halaman 1dari 1

yang apabila ditambah dengan 3 orang jaro tangtu disebut sebagai jaro dua belas.

Pimpinan dari jaro duabelas ini disebut sebagai jaro tanggungan.


Adapun jaro pamarentah secara adat bertugas sebagai penghubung antara
masyarakat adat Kanekes dengan pemerintah nasional, yang dalam tugasnya
dibantu oleh pangiwa, carik, dan kokolot lembur atau tetua kampung. Prinsip
kearifan yang dipatuhi secara turun temurun oleh masyarakat Baduy ini membuat
mereka tampil sebagai sebuah masyarakat yang mandiri, baik secara
sosial maupun secara ekonomi. Karena itu, ketika badai krisis keuangan global
melanda dunia, dan merontokkan pertahanan ekonomi kita di awal tahun
milennium ini, suku Baduy terbebas dari kesulitan itu. Hal itu berkat
kemandirian mereka yang diterapkan dalam prinsip hidup sehari-hari.
Masyarakat Baduy sangat percaya bahwa segala sesuatu di alam ini telah
diciptakan oleh Sang Maha Pencipta. Oleh karenanya, sebagai manusia yang juga
diciptakan, manusia tidak memiliki kepatutan untuk merusak seperti memotong
atau menyambung. Konsep hidup yang diserahkan pada gagasan natural ini jelas
memperkuat masyarakat Baduy secara umum bahwa mereka dilahirkan untuk
menjaga stabilitas alam agar tetap seimbang.
Kesederhanaan hidup ini adalah cara mereka untuk “bersatu” dengan alam.
Pikukuh yang menjadi pegangan hidup mereka dianggap sebagai harga mati dan
tak boleh diubah.

2.3 Tinjauan Geografis

2.3.1 Peta Kawasan Baduy

18

Anda mungkin juga menyukai