Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

SISTEM PENCERNAAN (THYPOID)

Disusun guna memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Praktik Keperawatan Dewasa I
Dosen Pembimbing : Ns. Nur Isnaini, S.Kep., M.Kep

DISUSUN OLEH :

Nama : Firli Madani Akbariza


NIM : 1811020081
Kelas : 4B Keperawatan S1

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


2020

LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi
dan biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam, gangguaan pada
saluran pencernaan.
2. Etiologi
Etiologi typhoid adalah salmonella typhi. Ada dua sumber penularan salmonella typhi
yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier.
3. Tanda dan Gejala
Demam, nyeri otot, sakit kepala,merasa tidak enak badan, kelelahan dan
lemas,berkeringat.
4. Patofisiologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan
5F yaitu Food(makanan), Fingers(jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan
melalui Feses.
5. Pathway

6. Pemeriksaan Penunjang
Tes Widal. Tes widal adalah tes yang paling sering dilakukan untuk mendiagnosis tifus.
Tes Tubex. Tubex merupakan alat uji yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan
antibodi IgM anti-O9 dalam darah.

7. Penatalaksanaan
Klien diistirahatkan 7 atau 14 hari sampai demam turun untuk mencegah komplikasi
perdarahan usus, diberikan kompres hangat, pada penderita akut diberikan bubur saring
8. Focus Pengkajian
Demografi, Riwayat penyakit,pengkajian fisik, pola makan, gaya hidup, dan pola
eliminasi.
9. Diagnosa yang Mungkin Muncul
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak
adekuat
2. Ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah
10. Intervensi Keperawatan
 Dx : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak
adekuat
Tujuan : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi
Kriteria Hasil : Nafsu makan bertambah, menunjukkan BB stabil/ideal
Intervensi :
1. Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan,
2. Bantu pasien dalam menentukan pedoman atau paramida makanan yang paling
cocok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbingan terhadap pilihan
(makanan) yang lebih sehat, jika diperlukan
 Dx : Ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah
Tujuan : Ketidakseimbangan volume cairan tidak terjadi
Kriteria Hasil : Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, TTV dalam batas normal
1. Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak
elastisdan peningkatan suhu tubuh,
2. Ukur BB tiap hari pada waktu dan jam yang sama
3. Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000-2500 cc per hari, kolaborasi dalam
pemeriksaan laboratorium.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : Firli Madani Akbariza
NIM : 1811020081
Kasus : Typoid (Sistem Pencernaan)

Deskrcipsi kasus/rangkuman : Nn.T berusia 20 tahun dengan penyakit typoid


pengkajian mengeluhkan demam tinggi tidak turun-turun. Pasien
mengatakan sering mual dan sakit perut. Pasien
mengatakan sering jajan sembarangan dan sering
beraktivitas berlebihan. Yang dilakukan pasien ketika
merasakan sakit langsung pergi ke dokter. Saat ditanya
mengenai cara kompres hangat untuk menurunkan
demam pasien mengatakan tidak tahu, karena pasien
sering meredakannya dengan minum air putih
secukupnya dan beristirahat yang cukup. Hasil
Pemeriksaan fisik didapatkan TD = 110/70, N= 80
x/menit, S= 38,5 C, RR=20 x/menit.

Diagnose Utama : Dx : Hipertermia b.d aktivitas berlebihan


Ds : Pasien mengeluhkan demam tinggi
Do : Pasien tidak mengetahui kompres hangat untuk
meredakan demam, TD = 110/70, N= 80 x/menit, S=
38,5 C, RR=20 x/menit.

Intervensi : Outcome :
Termoregulasi : Penurunan suhu kulit
Intervensi :
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
2. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat, terapkan
pembatasan aktivitas
3. Ajarkan pasien tentang cara kompres hangat
4. Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi

Tindakan prioritas : Mengajarkan pasien cara kompres hangat

Evaluasi : Pasien sudah memahami cara kompres hangat untuk


menurunkan demam. Dibuktikan pasien sudah bisa
mempraktekkan dengan benar.
Masalah teratasi sebagian.

Salem, 03 Mei 2020

Ketua Rt 04/Rw 01

Desa Salem

Anda mungkin juga menyukai