PENDAHULUAN
berdimensi luas yang meliputi: faktor fisik, mental maupun sosial bagi
individu yang menderita penyakit gigi. Gigi merupakan bagian dari alat
dkk, 2013).
tinggi, Tidak ada satu wilayah di dunia yang bebas dari karies gigi. Karies
perempuan, semua suku, ras dan pada semua tingkatan status sosial. Survei
dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang
Amerika, dan Asia ternyata 80-95% dari anak- anak dibawah umur 18 tahun
Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering
ditemui pada anak sekolah adalah kejadian karies gigi. Pihak pemerintah
1
yang berwenang dalam bidang kesehatan di Indonesia sangat menekankan
2012). Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dentil dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik
dilaksanakan dan laporannya dirilis pada tahun 2013 yang lalu oleh Badan
nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9 persen, dan bahkan sebanyak
nasional tersebut. Dari masalah tersebut lebih dari 75% nya adalah berupa
Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi maupun mandi sore (76,6%),
namun yang sangat menyedihkan adalah cara menyikat gigi secara benar
yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam untuk penduduk
Upaya yang efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut salah
satunya yaitu dengan menggosok gigi secara rutin dan teratur. Kebiasaan
yang baik dan disiplin memelihara dan membersihkan gigi dengan cara
menggosok gigi secara rutin dan teratur harus sudah dimulai sejak dini
2
gigi adalah membersihkan gigi dari kotoran atau sisa makanan dengan
statistik antara perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi pada
Karies pada anak, banyak dan sering terjadi namun kurang mendapat
perhatian dari orang tua karena anggapan bahwa gigi anak akan di gantikan
gigi tetap. Orang tua menyadari dampak yang di timbulkan sebenarnya akan
sangat besar bila tidak dilakukan perawatan untuk mencegah karies gigi
pada anak. Peran orang tua sangat diperlukan dalam pemeliharaan kesehatan
anak khususnya kebersihan gigi dan mulut karena anak masih bergantung
pada orang tua. Di samping itu perawat perlu menjalankan tugas dan
menanggulangi prevalensi karies gigi yang tinggi pada anak usia sekolah.
kesehtan gigi melalui kerja sama dengan pihak sekolah (Potter dan Perry,
2005). Selain perawat dapat memberik promosi kesehatan kepada orang tua
kepada anak
anak mengalami karies gigi dan 4 anak tidak mengalami karies gigi. Data
3
anak dan peneliti juga menanyakan kebiasaan sikat gigi, berdasarkan hasil
wawancara 6 orang hanya sikak gigi saat mandi pagi dan sore hari tetapi
jarang sikat gigi sebelum tidur malam dan sesudah makan pagi, serta 5
orang tidak membersihkan sikat gigi dengan air terlebih dahulu sebelum
Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Kelas 1 SD Inpres Asilulu
Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Kelas 1 SD Inpres
Tahun 2019.
4
1.3.2 Tujuan Khusus