Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN PENGISIAN AIR PADA TOILET UMUM SECARA

OTOMATIS DENGAN DUA SUMBER SUPLAY BERBASIS


MIKROKONTROLER

Oleh :

Ahmad Sayyiddur (171910201019)

1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Toilet Umum adalah sebuah ruangan yang dirancang khusus lengkap dengan
kloset, persediaan air dan perlengkapan lain yang bersih, aman dan higienis
dimana masyarakat di tempat-tempat domestik, komersial maupun publik dapat
membuang hajat serta memenuh kebutuhan fisik, sosial dan psikologis lainnya.
Persediaan air pada toilet umun ini sangat tidak stabil, terkadang air yang berada
di penampungan sudah habis atau kadang tumpah-tumpah karena manusia yang
seringkali lupa mematikan keran setelah menggunakannya. Padahal posisi air di
toilet sangatlah penting untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan.
Untuk mengatasi ketidakstabilan persediaan air dalam penampungan ini,
diperlukan suatu sistem yang mengontrol pengisian air secara otomatis sehingga
memudahkan pengguna toilet umum. Sistem kontrol yang biasa digunakan adalah
sistem kontrol berbasis mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan IC yang
digunakan untuk pengontrolan secara otomatis dan manual dalam perangkat
elektronika. Salah satunya adalah Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc
processor) Atmega8535 yang menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction
Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan
satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Sehingga pengisian
air secara otomatis dengan menggunakan sistem kontrol berbasis mikrokontroler
sangatlah diperlukan, agar penggunaan air bisa berjalan secara efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan diatasi melalui
proposal penelitian ini adalah :

1. Bagaimana cara mengatasi ketidakstabilan jumlah air penampungan di dalam


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1
toilet umum?
FAKULTAS TEKNIK
2. Bagaimana cara kerja sistem kontrol berbasis mikrokontroler pada pengisian
UNIVERSITAS JEMBER
air di toilet umum?
2020

2
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam proposal penelitian ini adalah :

1. Sistem kontrol berbasis mikrokontroler ATMEGA8535.


2. Penampungan air yang digunakan adalah penampungan air di toilet umum

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari proposal penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui cara mengatasi ketidakstabilan jumlah air penampungan pada


toilet umum.
2. Mengetahui cara sistem kontrol berbasis mikrokontroler pada pengisian air
secara otomatis di toilet umum.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1. Bagi penulis, menambah wawasan terhadap system control berbasis
mikrokontroler pada pengisian air otomatis.
2. Bagi mahasiswa/i, menambah wawasan dan literatur para mahasiswa/i Teknik
Elektro tentang system control berbasis mikrokontroler pada pengisian air
otomatis.

1.6 Sistematika Penulisan


Laporan ini disusun sedemikian rupa menjadi satu kesatuan yang saling
berkaitan sehingga tersusun secara sistematis dan mudah dipahami. Sistematika
penulisan pada rencana skripsi ini diuraikan sebagai berikut
1. Bab I – Pendahuluan.
Bab ini berisi 6 (Enam) Sub Bab, yaitu berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.

3
2. Bab II – Kajian Pustaka dan Dasar Teori
Bab ini berisikan tentang penjelasan kajian secara teoritis sebagai dasar untuk
memahami penelitian ini.
3. Bab III – Metodologi Penelitian
Bab ini membahas tentang metode yang digunakan pada penelitian yang
disusun secara sistematis sehingga langkah – langkah apa saja yang
dilakukan pada penelitian ini dapat diketahui secara jelas dan pasti.
4. Bab IV – Analisa dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang pembahasan dan analisis penelitian serta pemodelan
aplikasi hasil penelitian dan pengujiannya.
5. Bab V – Penutup
Bab ini adalah bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran mengenai
penelitian yang telah dilaksanakan.

4
BAB 2. LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Kontrol


Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau
beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada harga (range)
tertentu (pakpahan, 1994). Kontrol mengandung 3 aspek yaitu rencana yang
jelas, dapat melakukan pengukuran dan dapat melakukan tindakan (Sulasno,
2006).
Pada penelitian ini sistem kendali yang digunakan adalah sistem kendali lup
tertutup (Closed Loop System). Variabel yang dikendalikan disensor secara
kontinyu, kemudian dibandingkan dengan besaran acuan. Variabel yang
dikendalikan berupa hasil pengukuran ketinggian air. Hasil pengukuran
tersebut diumpan-balikkan ke pembanding (komparator) yang dapat berupa
peralatan mekanik, listrik, elektronik, atau pneumatik. Pembanding
membandingkan sinyal sensor yang berasal dari variabel yang dikendalikan
dengan besaran acuan, dan hasilnya berupa sinyal kesalahan. Selanjutnya
sinyal kesalahan diumpankan kepada peralatan kendali dan diproses untuk
memperbaiki kesalahan sehingga menghasilkan keluaran sesuai dengan yang
dikehendaki. Diagram blok sistem kendali lup tertutup dapat dilihat pada
Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Diagram Blok LupTertutup

2.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas
menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor,
I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi
sebagai pemroses data (Heryanto, dkk, 2008:1).

5
Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki
arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan
sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal
dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara
umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga
AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan
fungsinya (Heryanto, dkk, 2008:1).

Gambar 2. Pin Atmega8

2.3 Sensor Ultrasonik


Sensor ultrasonik merupakan sensor yang bekerja dengan cara
memancarkan suatu gelombang dan kemudian menghitung waktu pantulan
gelombang tersebut. Kelebihan sensor ini ialah hanya membutuhkan 1
sinyal (SIG), selain jalur 5V dan ground.
Sensor ultrasonik mendeteksi jarak obyek dengan cara memancarkan
gelombang ultrasonik (40 KHz) kemudian mendeteksi pantulannya.
Sensor PING memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol

Gambar 3. Sensor ultrasonik

6
BAB 3. KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konseptual
Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat alat yang memudahkan
pengguna toilet umum dalam hal pengisian air. Alat ini bertujuan untuk
menghemat waktu pengguna dalam toilet umum. Adapun kerangka konseptual
penelitian ini dijelaskan menggunakan kerangka konsep dibawah ini :

Pengumpulan data berupa


spesifikasi alat dan tempat

Perancangan alat

Efisiensi alat

Hasil

3.2 Hipotesa
Dalam penelitian ini saya berpendapat bahwa alat pengisi air otomatis ini
akan sangat membantu pengguna toilet umum dalam mempersingkat waktu
mereka dalam menggunakan toilet umum.

7
BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
Adapun tempat dilakukannya penelitian ini secara umum bertempat di:
Tempat : Pantai Papuma

Alamat : Desa Lojejer, Kecamatan wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa


Timur.

4.2 Alat dan Bahan


Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang
terselesaikannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Laptop/PC
2. IC mikrokontroler avr
3. Sensor ultrasonik
4. Resistor
5. Transistor
6. Pompa Air
7. Saklar
8. Lcd
9. Adaptor 12 V

8
4.3 Prosedur Penelitian
Pada bagian ini dibahas tentang perancangan Sistem Kontrol Pengisian Air
Otomatis Dengan Dua Sumber Suplai dan di bagi menjadi tiga Bagian utama,
yaitu : Perancangan Instalasi Air, Perancangan Perangkat Keras (Hardware),
Perancangan Perangkat Lunak (Software).

9
DAFTAR PUSTAKA

Permana, Fajar. 2009. Pembuatan Sistem Monitoring Ketinggian Air


dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATMega8535.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Agustian, Indra. 2013. Definisi Sistem Kendali, online:
http://te.unib.ac.id/lecturer/indraagusti an/2013/06/definisi-sistem-kendali/
Diakses pada tanggal 25 Maret 2014 jam 13.30 WIB
Sumardi. 2013. Belajar AVR Mulai dari Nol. Yogyakarta: Graha Ilmu

10

Anda mungkin juga menyukai