Anda di halaman 1dari 20

PERANCANGAN TRASFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL

MENGGUNAKAN OSILATOR SEBAGAI PEMBANGKIT


FREKWENSI

1 Mayo’Balqiah Hulaimi (111 062 1012)


2 Ir.
Herry Setyawan, MT.
3 M. Aan Auliq, ST. MT.

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember


Email : Lmayok99@gmail.com

ABSTRAK

Energi listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Energi listrik dalam penyaluran kepusat-pusat beban menggunakan saluran
mulai dari saluran bertegangan tinggi sampai saluran bertegangan rendah. Salah satu
konsep penyaluran energi listrik yang masih dalam tahap riset yaitu transfer daya nircabel.
Transfer nircabel adalah suatu konsep untuk menghantarkan atau mengirimkan energi tanpa
menggunakan kabel. Tetapi kendala yang saat ini sedang terjadi, yaitu masih rendahnya
prosentase output effisiensi dari rangkaian transmitter, sehingga dibutuhkan penyempurnaan
dan perbaikan agar effisiensi dapat terus ditingkatkan.Hail ini yang mendasi penulis untuk
membuat Perancangan transfer Daya Listrik Tanpa Kabel Menggunakan osilator sebagai
pembangkit frekwensi.Alat ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penyaluran daya
dilihat dari osilator menggunakan transistor TIP41C, “transmitter” menggunakan kabel E1,
‘receiver” menggunakan kawat tembaga. Desai alat ini menggunakan Transistor TIP 41C
sebagai oscilator.

Kata kunci : Transistor TIP41C, Osilator.

I. PENDAHULUAN menggunakan kabel. Secara umum,


1.1 Latar Belakang teorinya dapat digambarkan dengan
pengiriman daya listrik dari suatu alat ke
Energi listrik merukapan salah satu alat yang lain atau bisa disebut juga
sumber energi yang sangat dibutuhkan pengiriman daya listrik dari transmitter ke
oleh masyarakat berkembang sampai receiver. Tetapi kendala yang saat ini
modern seperti lampu penerangan, sedang terjadi, yaitu masih rendahnya
memasak, peralatan industri, dan lain prosentase output effisiensi dari rangkaian
sebagainya. Energi listrik dalam transmitter, sehingga dibutuhkan
penyaluran kepusat-pusat beban penyempurnaan dan perbaikan agar
menggunakan saluran mulai dari saluran effisiensi dapat terus ditingkatkan.
bertegangan tinggi sampai saluran Diharapkan dengan adanya riset pada
bertegangan rendah. Energi listrik tugas akhir ini dapat menunjang
diperoleh dari proses konversi dari energi penyempurnaan rangkaian pada transfer
primer seperti batu bara, angin, air, gas, daya nirkabel, khususnya pada penghasil
energi nuklir, atau energi matahari. osilasi atau oscillator dan metode
Salah satu konsep penyaluran energi pengubahan frekuensi.
listrik yang masih dalam tahap riset yaitu Pada tahun 1899 Nikola tesla yang
transfer daya nirkabel. Transfer nirkabel pertama kali mengembangkan atau
adalah suatu konsep untuk menghatarkan mencoba mentransmisikan tegangan
atau mengirimkan energi tanpa
melalui udara atau dengan kata lain tanpa diajukan penelitian dengan judul
perantara kabel (wireless). Dengan alat “Perancangan Trasfer Daya Listrik Tanpa
yang disebut atas namanya sendiri, yaitu Kabel Menggunakan Osilator Sebagai
tesla coil yang berhasil menyalakan 200 Pembangkit Frekuensi”.
lampu dan satu motor listrik dalam radius
26 mil. Tetapi sangat disayangkan
Pengembangan tesla harus dihentikan 1.2 Rumusan Masalah
sebelum prototype pertama berhasil
Berdasarkan latar belakang diatas
disempurnakan karena dianggap berbahaya
maka, permasalahan yang akan dibahas
dan dapat merusak perangkat elektronik
dalam tugas akhir ini seberapa efektif
disekitarnya yang dikarenakan medan
perancangan trasfer daya listrik tanpa
elektromagnetik yang dihasilkan alat
kabel menggunakan oscilator sebagai
tersebut.
pembangkit dilihat dari:
Pada tahun 2007 sekelompok ilmuan
1. Oscilator menggunakan transistor
dari MIT (Massachusetts Institute of
TIP41C.
Technology). Membuat sebuah sistem
2. Transmitr menggunakan kabel E1.
transmisi daya dengan mengunakan
3. Receiver menggunakan kawat
“strongly coupled magnetic resonance”.
tembaga.
Percobaan di lakukan dengan mengunakan
dua buah coil yang dihantarkan sebuah
1.3 Batasan Masalah
tegangan beresonansi sehingga tercipta
sebuah medan elektromagnet yang cukup Dalam Penulisan tugas akhir ini hanya
kuat. Dari percobaan ini tim MIT dapat dibatasi pada:
menyalurkan daya yang cukup besar
dengan kemampuan transmisi sekitar 60W 1. Rangkaian trasmitr menggunakan
dengan effisiensi sekitar 40% pada jarak 2 kabel E1 yang di lilit sebanyak 30
meter.
lilitan dengan panjang kabel 10
Pada tahun 2010 Kautsar dengan judul
analisa dan rancang bangun rangkaian meter, diameter kabel 0,5 mm dan
transmitter pada transfer daya listrik tanpa diameter lilitan 21 cm.
kabel, Dari hasil percobaan yang di 2. Rangkaian receiver menggunakan
lakukan pada sistem ini, kombinasi litan tembaga sebanyak 50 lilitan
kapasitor ke-6 menghasilkan nilai transfer dengan panjang 5 meter, diameter
daya yang terbaik serta optimal. kabel 2 mm dan diameter lilitan 12
Pada tahun 2012 Atar dengan judul
cm.
perancangan penghantar daya nirkabel,
Tegangan peak – to peak maksimum hanya 3. Tengangan yang di terima oleh
bisa didapatkan jika rangkaian transmitter rangkaian receiver 5Vdc.
berada pada Frekuensi resonansinya dalam 4. Rangkaian receiver hanya mampu
rangkaian transmitter ini voltase peak to mengisi arus dan tegangan baterai
peak maksimum sebesar 16 Volt dengan hp tidak lebih dari 10 cm.
frekuensi 515 Khz.
5. Hp yang di gunakan samsung
Dari beberapa riset yang sudah di
lakukan oleh pendahulu maka penulis galaxy star.
ingin mengenbangkan produk yang dapat 6. Rangkaian oscilator menggunakan
menghantarkan daya listrik tanpa kebel transistor TIP41C.
menggunakan prinsip induksi dan 7. Pengukuran pada rangkaian
resonansi magnetik. Tatapi ada perbadaan receiver hanya untuk mengetahui
pada bembuatan rangkaian pengirim, jarak terjauh untuk bisa mengisi
penerima dan oscilator. Oleh karena itu
arus dan tegangan pada batrai hp.
1.4 Tujuan tenaga listrik ke seluruh dunia (Gambar
2.1). Hasil dari penelitian dengan
Dalam tugas akhir ini untuk mengunakan peralatan seperti pada gambar
mengetahui seberapa efektif perancangan 2.1 tersebut, dia mengatakan bahwa energi
trasfer daya listrik tanpa kabel dapat dikumpulkan dari seluruh dunia baik
menggunakan osilator sebagai pembangkit dalam jumlah kecil mulai dari satu fraksi
dilihat dari: hingga mencapai beberapa kekuatan kuda.
1. Oscilator menggunakan transistor Pada tahun 1930-an, para insinyur, dan
TIP41C ilmuwan menggunakan ide Tesla dalam
2. Transmitr menggunakan kabel E1 sistem transmisi tenaga listrik melalui
3. Receiver menggunakan kawat gelombang radio, tapi memiliki perbedaan
tembaga yaitu bukan menggunakan frekuensi
rendah. Mereka berpikir tentang
penggunaan gelombang microwave.
1.5 Manfaat
Namun, orang-orang yang tertarik pada
Penggunaan alat ini diharapkan dapat penelitian ini harus bersabar sampai
meminimalisir terjadinya kebakaran akibat medote pembentukan gelombang
aruspendek, meminimalisasir penggunaan microwave untuk penghantar daya yang
kabel sebagai penyalur utama daya listrik besar terbentuk. Karena pada penelitian
dari sumber ke pengguna meski tidak mengunakan microwave ini effisiensi
sepenuhnya menghilangkan penggunaan sangat dipengaruhi daya yang diterima
kabel. pada antena dan reflector. Oleh karena itu,
harus mengunakan penghantar microwave
II. TINJAUAN PUSTAKA dengan daya besar
2.1 Wireless Power Transmission
Pada tahun 1900, Nikola Tesla,
mengusulkan penggunaan gelombang
radio untuk mengirimkan daya untuk
saluran listrik tegangan tinggi. pembuatan
dan pengujian wireless power transmission
yang dilakukan Tesla dengan menyalakan Gambar 2.1 Pecobaan Kumparan Tesla[5]
ratusan lampu pijar pada jarak 26 mil, Pada Perang Dunia II
lampu tersebut menyala dengan energi pengembangan transmisi microwave pada
listrik bebas yang diambil dari bumi, daya besar dilakukan dengan mengunakan
dengan katalain tesla menyebut bahwa sebuah magnetron dan klystron. Setelah
percobaanya ini merupakan sebuah Perang Dunia II besarnya daya pancar
terobosan untuk sebuah free energy. pada pemancar microwave menjadi cukup
Namun, meskipun kelihatannya seperti effisien, pengiriman yang dilakukan dapat
sebuah prestasi, tapi karena tidak adanya untuk mengirim ribuan watt dengan jarak
dokumentasi dari Tesla sendiri maka hal lebih dari satu mil. Sejarah pasca perang
tersebut hanyalah sebuah bualan belaka tentang penelitian transmisi daya pada
dan tidak ada yang bisa membuktikan serta ruang bebas tercatat dan didokumentasikan
melakukan percobaan sebagai oleh William C. Brown. Dia merupakan
pembuktiannya. seorang pelopor daya transmisi microwave
Pada tahun 1899, Nikola Tesla praktis. William-lah yang pertama kali
melanjutkan percobaan transmisi daya pada tahun 1964 berhasil menunjukan
nirkabel kembali di Colorado setelah dia sebuah helikopter bertenaga microwave
mendapatkan sokongan dana sebesar yang menggunakan frekuensi 2,45GHz
$30000, dengan dana tersebut tesla dalam rentang 2,4-2,5 GHz yang dibuat
membangun pemancar unutk penghantar
untuk keperluan gelombang radio pada Sedangkan, pada percobaan tesla pada
Industri, Penelitian,dan Kesehatan. proses transmisi daya harus selalu
Sebuah konversi daya perangkat terhubung dengan tanah (groundingi).[8]
dari microwave ke DC disebut rectenna. Menurut[1] Contoh lain aplikasi dari
Telah diciptakan dan digunakan untuk wireless power system tersebut adalah
pembangkit daya microwave untuk aplikaasi kapsul endeskopi dalam dunia
helikopter tersebut. Pada 1963, rectenna kedokteran, charger handphone, dan mobil
pertama dibangun dan diuji di Perdue listrik dalam dunia otomotif yang sistem
University dengan efisiensi 40% pengisian baterai listriknya menggunakan
diperkirakan dan output daya dari 7 W. sistem wireless power transfer.
Pada tahun 1975 pada JPL Raythoen Aplikasi dalam dunia otomotif, saat
Goldstone efisiensi microwave dc yang ini peneliti dari jepang telah
dicapai sampai 84% dalam demonstrasi mengembangkan konsep kendaraan yang
WPT.[5] pengisian energinya dengan wireless
Pada tahun 1968, Peter Glaser telah power transfer system dimana baterai pada
menghitung bahwa jika beberapa bagian kendaraan terhubung dengan receiver coil
besar dari solar-power satelite yang diletakkaan dibawah kendaraan dan
ditempatkan di orbit geosynchronous, saat hendak mengisi ulang mobil tinggal
maka energi yang mereka kumpulkan bisa memposisikan posisinya sejajar dengan
membetuk sebuah jaringan yang utuh di transmitter pengghantar daya yang terletak
permukaan bumi dengan menggunakan sejajar dengan tanah.
rangkaian antena yang di susun urut maka
akan dapat mentransmisi sebuah daya pada
jaringan hingga ribuan mil. Namun, Satelit
ini harus berada di ruang tak berawan dan
menerima sinar matahari setiap hari. Daya
yang diterima dengan cara ini akan lebih
dapat diandalkan dibandingkan sumber
energi terbaru lainnya seperti generator Gambar 2.2 Mobil Listrik Dengan
bertenaga surya atau tenaga angin. Wireless Power Charging[1]
Pada tahun 2007 sekelompok 2.2 Prinsip Induksi Elektromagnetik
ilmuan dari MIT (Massachusetts Institute Dalam eksperimen yang dilakukan
of Technology). Membuat sebuah sistem oleh H.C Oersted, Biot-Savart dan Ampere
transmisi daya dengan mengunakan menyatakan bahwa adanya gaya dan
“strongly coupled magnetic resonance”. medan magnet pada kawat berarus.
Percobaan di lakukan dengan mengunakan Dengan Pernyataan ini maka dapat
dua buah coil yang dihantarkan sebuah dipertanyakan sebuah pernyataan Dasar
tegangan beresonansi sehingga tercipta yaitu “ apakah medan magnet yang
sebuah medan elektromagnet yang cukup berubah-ubah terhadap waktu dapat
kuat. Dari percobaan ini tim MIT dapat menghasilkan arus listrik?”.
mentransmisi daya yang cukup besar Pada awal tahun 1930, Michael
dengan kemampuan transmisi sekitar 60W faraday Melakukan berbagai percobaan
dengan effisiensi sekitar 40% pada jarak 2 yang berhubung dengan pengaruh medan
meter. Percobaan dari MIT meskipun magnet yang berubah-ubah terhadap waktu
mengacu pada ide dari percobaan yang terhadap suatu kumparan atau loop
dilakukan oleh tesla namun memiliki tertutup percobaan faraday dapat
perbedaan yang mendasar. Diantaranya digambarkan secara sederhana sebagai
pengunaan coil yang berfrekuensi tinggi gambar dibawah ini;
lalu diterima dengan mengunakan prinsip
resonansi tanpa memerlukan grounding.
Menurut[8] Pada percobaan kedua
seperti gambar 2.4 apabila saklar ditutup,
arus mengalir melalui kumparan pertama
sehingga timbul medan magnetik. Karena
digunakan sumber DC maka perubahan
medan magnet hanya terjadi sesaat dan
akan menimbulkan arus sesaat pada
Gambar 2.3 Percobaan Pertama Faraday[5]
kumparan kedua dan kembali ke nol. Hal
Hukum Faraday menyatakan
yang sama juga terjadi bila saklar kembali
bahwa besar ggl (gaya gerak listrik)
dibuka dengan arah arus yang berlawanan.
induksi pada suatu kumparan bergantung
Dari peristiwa ini dapat disimpulkan
pada jumlah lilitan dan
bahwa arus induksi hanya terjadi bila
kecepatanperubahan fluks magnetik. GGL
terjadi perubahan medan magnetik. Bila
induksi dinyatakan dengan rumus:
medan magnetnya besar berapapun
𝜀 = −𝑁. 𝐵. 𝑖. 𝑉 .................... (2.1)
besarnya tetapi medan magnetnya konstan
Dimna:
tidak berubah-ubah terhadap waktu seperti
𝜀 = Besar ggl (volt)
arus DC, maka tidak akan menghasilkan
N = jumlah lilitan
arus induksi.
B = Kerapatan medan magnit
(tesla)
i = panjang kawat (m)
V = kecepatan gerak kawat (m/s)
Pada Percobaan pertama
faraday, Kumparan Dipasang seri dengan
galvanometer (pengukur Arus) karena
tidak ada sumber tegangan (baterai), maka
mula-mula tidak ada arus, dan bila suatu Gambar 2.5 Ilustrasi Arah Magnet Yang
batang magnet dimasukkan ke dalam Memasuki Kumparan[8]
kumparan dan digerakkan maka maka 𝑑∅
akan terbaca arus pada galvanometer, hal Vinduksi= −N 𝑑𝑡 ............................... (2.2)
yang sama juga terjadi apabila magnet ∅ = 𝐵𝐴 .................................. (2.3)
batangnya diam dan kumparannya yang Dimana:
digerakkan. apabila batang magnet Vinduksi = Tegangan induksi (volt)
dimasukkan kedalam kumparan lalu tidak N = Jumlah lilitan
digerakkan atau dalam kondisi diam begitu B = Medan magnetik (tesla)
juga dengan kumparan maka tidak akan A = luas kumparan (meter
ada arus yang timbul pada kumparan persegi)
tersebut. Hal ini membuktikan bahwa arus ∅ = Fluks magnetik (weber)
dalam suatu kumparan atau Loop circuit
dapat ditimbulkan dari medan magnet 2.3 Prinsip Pengiriman Energi Dengan
yang berubah terhadap waktu yang Induksi Resonansi Magnetik
menginduksi kumparan tersebut, Arus 2.3.1 Resonansi Elektromagnetik
yang mengalir disebut arus induksi. [5] Resonansi elektromagnetik erat
hubungannya dengan fenomena medan
elektromagnet yang juga erat hubungannya
dengan proses terjadinya aliran listrik.
Radiasi dari medan elektromagnet pada
tingkat tertentu dapat menjadi berbahaya
bagi kelangsungan hidup organisme yang
berada didalam jangkauannya. Medan
Gambar 2.4 Percobaan Kedua Faraday[8]
elektromagnet dapat digolongkan dalam
medan listrik dan medan magnet. Dan elektromagnet atau penangkap gelombang
karena medan magnet jauh lebih aman bila elektromagnet lain yang memiliki
dibandingkan dengan medan listrik, maka frekuensi resonansi yang sama dengan
medan magnet menjadi pilihan yang paling sistem sebelumnya, maka mereka akan
tepat untuk digunakan sebagai media dapat bergabung dengan sistem resonansi
pengiriman energi jika dibandingkan elektromagnet yang telah ada dan akan
dengan medan listrik dalam membentuk hubungan resonansi
pemanfaatannya untuk perpindahan energi elektromagnet yang lebih besar.
secara resonansi elektromagnet. Dengan kata lain sistem ini tidak
hanya terbatas pada sebuah sumber energi
dan sebuah penangkap energi saja. Namun
sistem ini dapat terdiri atas beberapa
sumber energi dan beberapa penangkap
energi selama mereka terdapat didalam
Gambar 2.6 Gelombang radius efektif dari sistem elektromagnet
Elektomagnetik[5] dan memiliki frekuensi resonansi yang
Dalam pembangkitan suatu medan sama.[5]
elektromagnet, radiasi gelombang 2.3.2 Prinsip Resonansi (Tuning Circuit)
elektromagnet yang dihasilkan akan Menurut[4] nama lain rangkaian
memuat sejumlah energi yang dipancarkan resonansi adalah rangkaian penala
ke lingkungan. Energi ini akan terus (Tunning Circuit), yaitu satu rangkaian
terpancar, tidak bergantung pada ada atau yang berfungsi untuk menala sinyal
tidaknya yang menangkap gelombang dengan frekuensi tertentu dari satu band
tersebut. Apabila terdapat suatu benda frekuensi.
yang mampu menangkap radiasi Melakukan penalaan berarti
elektromagnetnya, maka benda tersebut rangkaian tersebut “beresonansi” dengan
akan beresonansi dan akan menerima sinyal/frekuensi tersebut. Dalam keadaan
energi tersebut dan terjadilah perpindahan tertala (beresonansi), signal bersangkutan
energi secara resonansi elektromagnetik dipilih untuk ke tahap selanjutnya bisa
Dari penjelasan diatas, maka kita diterima unutk dapat menghasilkan
dapat merancang sebuah alat resonator penghantaran tegangan atau di
yang memiliki frekuensi tertentu yang modulasikan sebagai media
kemudian akan berperan menjadi telekomunikasi. Rangkaian dapat
penghasil medan elektromagnet sebagai digunakan misalnya :
sumber energi pada sistem. Lalu, sebuah  Antara sistem antena dan penguat
alat yang berguna menangkap radiasi RF (Radio Frequency) satu sistem
gelombang elektromagnetnya dimana alat penerima.
tersebut juga memiliki frekuensi resonansi  Anatara tahap-tahap penguat RF
sendiri yang sama dengan sumber. (Radio Frequency), IF
Sehingga terjadi suatu hubungan resonansi (Intermediate Frequency) pada
secara elektromagnet. Energi yang sistem penerima
diterima kemudian digunakan sebagai superheterodyne,dsb.
penyuplai beban setelah dikonversikan Rangkaian penala pada dasarnya
dengan rangkaian tambahan. disusun dari sebuah kapasitor dan sebuah
Secara umum, sistem resonansi induktor, yang dapat tersambung seri
elektromagnetik dengan resonansi maupun paralel seperti ditunjukan pada
frekuensi memiliki kesamaan, yaitu sama- Gambar 2.11. Tetapi pada umumnya
sama memiliki nilai efektif dalam radius rangkaian penala yang digunakan
tertentu. Apabila di dalam radius efektif berbentuk paralel. Dalam keadaan
tersebut terdapat sumber medan resonansi, impedansi ataupun
admitansinya mempunyai bagian imajiner 1
2𝜋𝑓 2 𝐿 = 2𝜋𝐶
sama dengan nol. 1
𝑓2 = 2𝜋2𝜋𝐿𝐶

√1
𝑓=
√2𝜋2𝜋𝐿𝐶

Dapat di sederhanakan menjadi :


Gambar 2.7 Rangkaian Resonansi (a) 1
Seri ; (b) Paralel[4] 𝑓 = 2𝜋√𝐿𝐶
Karena selalu satu induktor .....................................................................
mempunyai komponen resisitif yang (2.4)
disebabkan oleh bahan logamnya (semisal Dengan:
tembaga), maka induktor tersebut 𝑋𝐿 = reaktansi induktif
mempunyai rankaian ekivalen seperti 𝑓 = frekuensi resonansi
ditunjukan pada Gamba 2.12, serta akan L= induktansi
mempunyai nilai admitansi sebagai berikut C = kapasitansi
: 2.4 Prinsip Resonansi Bersama
Prinsip dasar induksi
elektromagnetik adalah pada saat arus
bolak balik melewati suatu kumparan, di
sekitar kumparan tersebut akan
menghasilkan suatu medan magnet. Jika
Gambar 2.8 Rangkaian Resonansi pada kondisi ini diletakkan suatu
Paralel Dengan Komponen Resistif[4] kumparan lain di dekat kumparan
Dalam pembahasan disini akan tersebut, maka medan magnet dari
diuraikan adalah rangkaian resonansi kumparan yang pertama akan timbul juga
bentuk paralelnya. Tetapi akan terbukti di sekitar kumparan yang kedua. Ini
nanti, bahwa besar frekuensi resonansinya merupakan alasan kenapa pengiriman
akan sama dengan frekuensi resonansi energi tanpa kabel dapat terjadi diantara
bentuk seriny. kedua kumparan tersebut. Sama seperti
Sehingga bila rangkaiaan resonansi yang telah diuraikan sebelumnya,
memiliki bentuk yang seri di bawah ini resonansi bersama adalah suatu keadaan
maka : khusus dari pengiriman energi tanpa kabel.
Letak dari kekhususannya adalah semua
kumparan yang digunakan untuk
beresonansi bersama beroperasi pada
kondisi resonansi.

Gambar 2.9 Rangkaian Resonansi Tanpa


Komponen Resistif[4]
Untuk menganalisa frekuensi yang
dapat dihasilkan dari suatu rangkaian LC,
kita dapat menganalogikan bahwa nilai Gambar 2.10 Resonansi Bersama[4]
reaktansi induktif sama dengan reaktansi Resonansi terjadi ketika frekuensi
kapasitif, sehingga dapat kita buat dalam resonansi sendiri dari kumparan-
persamaan sebagai berikut : kumparan tersebut bernilai sama dengan
frekuensi sumber arus bolak balik, saat
𝑋𝐿 = 𝑋𝐶
1 rangkaian ekivalen dari kumparan-
2𝜋𝑓𝐿 = 2𝜋𝑓𝐶 kumparan tersebut di frekuensi tinggi
memiliki impedansi paling kecil. Pada saat
kondisi seperti inilah energi paling banyak
dapat dikirimkan melalui jalur resonansi.
Gambar 2.12 menunjukkan terjadinya
proses resonansi magnetik bersama,
warna kuning menunjukkan kumparan
yang memiliki frekuensi resonansi yang
Gambar 2.11 Rangkaian Oscilator
sama, warna biru dan merah menunjukkan
2.6 Transmiter
medan magnet yang disebabkan pada
Transmiter adalah alat yang
kumparan tersebut, yang keduanya
digunakan untuk mengubah perubahan
adalah identik satu sama lain, inilah
sensing element dari sebuah sensor
gambaran sederhana dari resonansi
menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan
bersama.[4]
oleh controller. Sinyal untuk
mentransmisikan ini ada dua macam yaitu
2.5 Osilator
peneumatic dan electric. Sistem transmisi
Rangkaian osilator pada prinsipnya
peneumatic adalah transmisi menggunakan
hampir sama dengan rangkaian inverter
udara bertekanan untuk mengirimkan
untuk mengubah gelombang searah DC
sinyal. Sistem ini adalah system lama
menjadi gelombang denyut AC. Pada
sebelum kemunculan era elektrik. Sistem
rangkaian digital komponen osilator
transmisi elektronik adalah transmisi
sederhana seperti crystal banyak
menggunakan sinyal elektrik untuk
digunakan sebagai pembangkit clock
mengirimkan sinyal. Range yang
sinyal pada integrated circuit agar dapat
digunakan untuk transmisi ini adalah 4-
berkomunikasi IC to IC. Sedangkan pada
20mA dan 1-5 VDC. (Tegar Mahardika,
perangkat elektronik saat ini rangkaian
2014:16)
oscillator banyak digunakan pada
rangkaian power supply/ SMPS (switch
main Power supply) Dengan bantuan IC
PWM sebagai trigger untuk menghasilkan
gelombang denyut. Sedangkan pada
Ganbar 2.12 Diagran Wireles Power
pengembangan saat ini dalam dunia
Transfer[1]
kelistrikan dimana tuntutan teknologi yang
2.7 Receiver
semakin besar akan effisiensi dalam hal
Receiver berfungsi mengubah
biaya dan instalasi, konsep wireless power
kembali sinyal-sinyal electromagnet yang
atau transmit daya listrik dalam jumlah
diterimanya menjadi bentuk informasi
besar tanpa menggunakan kabel sebagai
aslinya, seperti pengeras suara pada
penyalur utama menjadi tantangan
telepon.[8]. Dalam tugas akhir ini Receiver
dibanyak belahan dunia. Rangkaian
berfungsi mengubah induksi
osilolator menjadi bagian penting dalam
elektromagnetik kembali ke tegangan AC.
sistem wireless power, dimana gelombang
denyut yang dihasilkan rangkaian osilator
pada dasarnya menghasilkan medan
elektromagnetik yang berubah-ubah. Dan
jika radiasi medan elektromagnetik
tersebut terkena kawat yang berada dalam Gambar 2.13 Rangkaian Receiver
jarak radiasinya maka akan menyebabkan 2.8 Resistor
timbulnya arus pada kawat tersebut.[1] Resistor merupakan komponen
elektronik yang memiliki dua pin dan
didesain untuk mengatur tegangan listrik
dan arus listrik, dengan resistansi tertentu
(tahanan) dapat memproduksi tegangan
listrik di antara kedua pin, nilai tegangan resistansi kawat, induktor berinti magnet
terhadap resistansi berbanding lurus juga memboroskan daya di dalam inti
dengan arus yang mengalir, berdasarkan karena efek histeresis, dan pada arus tinggi
hukum Ohm.[7] mungkin mengalami nonlinearitas karena
penjenuhan.[6]
2.9 Kapasitor 2.11 Transfomator Ideal
Kondensator atau sering disebut Menurut[3] Transformator atau
sebagai kapasitor adalah suatu alat yang sering disingkat dengan istilah Trafo
dapat menyimpan energi di dalam medan adalah suatu alat listrik yang dapat
listrik, dengan cara mengumpulkan mengubah Tegangan AC dari 220VAC ke
ketidakseimbangan internal dari muatan 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan
listrik. Kondensator memiliki satuan yang dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator
disebut Farad dari nama Michael Faraday. atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip
Kondensator juga dikenal sebagai Induksi Elektromagnet dan hanya dapat
kapasitor, namun kata kondensator masih bekerja pada tegangan yang berarus bolak
dipakai hingga saat ini. Pertama disebut balik (AC).
oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Pada transformator ideal, tidak ada
Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali energi yang diubah menjadi bentuk energi
condensatore), berkenaan dengan lain di dalam transformator sehingga daya
kemampuan alat untuk menyimpan suatu listrik pada kumparan skunder sama
muatan listrik yang tinggi dibanding dengan daya listrik pada kumparan primer.
komponen lainnya[6] Atau dapat dikatakan efisiensi pada
2.10 Induktor transformator ideal adalah 100 persen.
Induktor adalah sebuah komponen untuk transformator ideal berlaku
elektronika pasif yang dapat menyimpan persamaan sebagai berikut:
energi pada medan magnet yang 𝑝𝑝= 𝑝𝑠
ditimbulkan oleh arus listrik yang 𝑣𝑝 𝑥 𝑙𝑝 = 𝑣𝑠 𝑥 𝑙𝑠
melintasinya. Kemampuan induktor untuk 𝑣𝑝 𝑙𝑠
=
menyimpan energi magnet ditentukan oleh 𝑣𝑠 𝑙𝑝
𝑙𝑠 𝑛𝑝
induktansinya, dalam satuan Henry. =
𝑙𝑝 𝑛𝑠
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah
kawat penghantar yang dibentuk menjadi Dimana:
kumparan, lilitan membantu membuat 𝑝𝑝 = daya primer (watt)
medan magnet yang kuat di dalam 𝑝𝑠 = daya sekunder (watt)
kumparan dikarenakan hukum induksi 𝑣𝑝 = tegangan primer (volt)
Faraday. Induktor adalah salah satu 𝑣𝑠 = tegangan sekuder (volt)
komponen elektronik dasar yang 𝑙𝑝 = kuat arus primer (ampere)
digunakan dalam rangkaian yang arus dan 𝑙𝑠 = kuat arus sekunder (ampere)
tegangannya berubah-ubah dikarenakan 𝑛𝑝 = jumlah lilitan primer
kemampuan induktor untuk memproses 𝑛𝑠 = jumlah lilitan sekunder
arus bolak-balik. Sebuah induktor ideal 2.12 Filter Kapasitor
memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi Menurut[9] Prinsip filter kapasitor
atau kapasitansi, dan tidak memboroskan adalah proses pengisian dan pengosongan
daya. Sebuah induktor pada kenyataanya kapasitor. Saat dioda forward, kapasitor
merupakan gabungan dari induktansi, terisi dan tegangannya sama dengan
beberapa resistansi karena resistivitas periode ayunan tegangan sumber.
kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada Pengisian berlangsung sampai nilai
suatu frekuensi, induktor dapat menjadi maksimum, pada saat itu tegangan C sama
sirkuit resonansi karena kapasitas dengan Vp
parasitnya. Selain memboroskan daya pada
Pada ayunan turun kearah reverse, reaktansi induktif adalah ‘XL‘, pada
kapasitor akan mengosongkan muatannya. rangkaian AC sederhana, reaktansi
Jika tidak ada beban, maka nilainya induktif dapat dihitung menggunakan
konstan dan sama dengan Vp, tetapi jika persamaan berikut.
ada beban maka keluarannya (Vout) 𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 ...................................... (2.7)
memliki sedikit ripple akibat kondisi Dimana:
pengosongan. Untuk lebih jelas, mari kita 𝑋𝐿 = Reaktansi induktif (ohm)
lihat gambar berikut 𝑓 = frekwensi (hertz)
𝐿 = induktansi (henry)
2.14 Dioda
Dioda adalah komponen aktif yang
memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri
Gambar 2.14 Filter Capasitor[9] arus listrik ke satu arah dan menghambat
Maka nilai kapasitor yang arus dari arah sebaliknya. Dioda
diperlukan dapat di cari dengan sebenarnya tidak memiliki karakter yang
persamaan: sempurna, melainkan memiliki karakter
𝐼𝑥𝑇
𝐶= …….………….……. (2.5) yang berhubungan dengan arus dan
𝑉𝑟
Tegangan keluaran setelah di beri tegangan komplek yang tidak linier dan
kapasitor dapat dicari dengan seringkali tergantung pada teknologi yang
persamaan digunakan serta parameter penggunaannya.
(Rusmadi Dedy, 2007:22-26)
𝑉𝑑𝑐 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝑥 √2 …….……… (2.6)
Dimana:
2.15 Osiloskop
C = Kapasitansi (F)
Osiloskop adalah alat ukur
I = Arus maksimum beban (A)
elektronika yang berfungsi
T = Perioda gelombang (detik)
memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar
Perioda penyearah gelombang
dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop
penuh 0,01 detik
dilengkapi dengan tabung sinar katode.
Vr = Tegangan ripple (V)
Peranti pemancar elektron
𝑉𝑑𝑐 = tegangan keluaran (volt)
memproyeksikan sorotan elektron ke layar
𝑉𝑒𝑓𝑓 = tegangan efektif (volt)
tabung sinar katode. Sorotan elektron
2.13 Reaktansi Induktif membekas pada layar. Suatu rangkaian
Menurut[4] Pengertian Reaktansi
khusus dalam osiloskop menyebabkan
induktif adalah hambatan yang timbul
sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri
akibat adanya GGL induksi karena
ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan
dipasangnyainduktor (L). Berbeda dengan
bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat
rangkaian AC resitif dimana arus dan
dipelajari.[1]
tegangan se-phasa, pada rangkaian AC
2.16 IC Regulator 7805
induktif phasa tegangan mendahului 90°
IC 7805 adalah keluarga IC
terhadap arus. Jika digambarkan diagram
regulator tegangan. Umumnya digunakan
phasor-nya maka arus mengarah ke sumbu
dalam sirkuit elektronik yang
‘X’ positif (kanan) dan tegangan mengarah
membutuhkan power supply yang diatur
ke sumbu ‘Y’ positif (atas) seperti yang
karena kemudahan penggunaan dan biaya
diilustrasikan oleh gambar.
rendah. Untuk IC angak dua digit dr
Hambatan aliran elektron ketika
belakang, menunjukkan output tegangan 5
melewati induktor pada rangkaian AC
volt. 7805 adalah regulator yang bekerja
disebut sebagai ‘Reaktansi Induktif’,
pada tegangan positif: artinya mereka
reaktansi dihitung dalam satuan Ohm (Ω)
menghasilkan tegangan out put positif.
sama hal-nya seperti resistansi. Simbol
IC 7805 memiliki tiga kaki. Dari
tampak depan, maka kaki pertama (Kaki III. PERANCANGAN DAN
paling kiri jika di lihat dari depan) adalah PEMBUATAN ALAT
Input positif untuk, kaki berikutnya atau
kaki kedua adalah negatif, dan kaki ketiga 3.1 Langkah-Langkah Penelitian
sebagai outputnya. IC ini mendukung Langkah-langkah penelitian pada
tegangan input berapa saja di atas tegangan transfer energi listrik tanpa kabel
output yang diinginkan, sampai maksimum menggunakan oscilator sebagai
35 sampai 40 volt tergantung pada merek, pembangkit frekuensi adalah sebagai
dan biasanya outputnya 1 atau 1,5 berikut :
ampere.[2] 1. Studi Literatur
2.17 Transistor Tahap awal dalam penelitian ini
Transistor adalah komponen adalah mencari studi literatur tentang
elektronika semikonduktor yang memiliki teori-teori yang akan digunakan.
3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Untuk lebih memahami metode atau
Kolektor (Pengumpul) dan Emitor teknik yang digunakan dalam
(Pemancar). Komponen ini berfungsi menyelesaikan permasalahan pada
sebagai penguat, pemutus dan sistem yang akan dibuat.
penyambung (switching), stabilitasi 2. Pengumpulan Data dan Informasi
tegangan, modulasi sinyal dan masih Setelah permasalahan dalam
banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, penelitian telah teridentifikasi, maka
transistor juga dapat digunakan sebagai pada tahap berikutnya dilakukan
kran listrik sehingga dapat mengalirkan pengumpulan data dan informasi yang
listrik dengan sangat akurat dan sumber lebih mendetail untuk menyelesaikan
listriknya. masalah.
Transistor sebenarnya berasal dari 3. Perancangan Alat
kata “transfer” yang berarti pemindahan Tahap ini meliputi analisa dan desain
dan “resistor” yang berarti penghambat. sistem. Analisa yang akan dilakukan
Dari kedua kata tersebut dapat kita antara lain analisa proses, yaitu analisa
simpulkan, pengertian transistor adalah penggunaan metode yang digunakan
pemindahan atau peralihan bahan setengah dalam membangun sistem ini.
penghantar menjadi suhu tertentu. 4. Implementasi Alat
Transistor pertama kali ditemukan pada Tahap ini adalah melakukan
tahun 1948 oleh William Shockley, John implementasi dari rancangan yang
Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, telah dibuat dari tahap perancangan
komponen ini mulai digunakan pada tahun sebelumnya.
1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, 5. Pengujian
yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor Pengujian yang dilakukan setelah
N-P-N. proses pembuatan perangkat dan
Cara Kerja Transistor hampir sama diimplementasikan.
dengan resistor yang mempunyai tipe 6. Analisis Hasil Pengujian
dasar modern. Tipe dasar modern terbagi Pada tahap ini akan dilakukan analisis
menjadi 2, yaitu Bipolar Junction terhadap hasil yang didapat. Analisis
Transistor atau biasa di singkat BJT dan ini mencakup penyelesaian
Field Effect Transistor atau FET. BJT permasalahan yang telah dibahas.
dapat bekerja bedasarkan arus inputnya, 7. Simpulan
sedangkan FET bekerja berdasarkan Tahap ini hasil analisa dibandingkan
tegangan inputnya.[6] dengan hasil perhitungan awal didapat
simpulan dari penelitian ini.
3.2 Rancangan Alat Blok rangkaian oscilator terdiri dari
Penjelasan tentang proses induktor, kapasitor dan
perancangan masing-masing bagian pada transistor.Rancangan rangkaian oscilator
sistem pengiriman dan penerima daya seperti gambar rangkaian di bawah ini.
listrik tanpa kabel dengan prinsip kerja
transformator dengan inti udara. Adapun
bagian-bagian alat ini dapat dilihat pada
diagram di bawah ini.

Gambar 3.3 Rancangan Rangkaian


Oscilator
Pada rangkaian di atas komponen
kapasitor dapat diganti dengan kabel
induktor yang disejajarkan (L1 dan L2).
Seperti yang sudah dijelaskan pada
babsebelumnya bahwa kapasitansi antara
saluran dua kawat didefiniskan sebagai
muatan pada penghantar itu per unit beda
potensial diantara keduanya. Dalam bentuk
persamaan kapasitansi persatuan panjang
Gambar 3.1 Blok Diagram Transmitter saluran.
𝑞
𝐶= 𝐹/𝑚 ………………. (3.1)
𝑉
BLOK DIAGRAM RECEIVER atau
2𝜋𝑘
𝐶= 𝐷 𝐹/𝑚 ……...……. (3.2)
ln( )
𝑟
INDUKTOR
dimana:
C = Kapasitansi per satuan panjang
(F/m)
PENYEARA
H DIODA
k = Permitivitas listrik (8,85 x 10-12
F/m)
FILTER D = Jarak antara 2 saluran (m)
r = Jari-jari kawat (m)
KELUARAN
Rancangan induktor dapat dilihat
gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 Blok Diagram Receiver

Adapun penjelasan setiap


rancangan rangkaian dari masing-masing
blokdapat dijelaskan pada sub bab di
Gambar 3.4 Rancangan Induktor
bawah ini.
Mencari nilai induktor dapat
3.2.1 Bagian Transmiter
menggunakan persamaan induktansi loop
Bagian pengirim (transmiter) di
satu kabel.
bagi menjadi tiga blok rangkaian yakni:
1. Oscilator
Dari tabel 3.1 di atas dapat dicari
nilai induktansi dengan menggunakan
persamaan 3.3 dan 3.4.Setelah dilakukan
perhitungan maka didapat nilai induktansi
Gambar 3.5 Induktor Loop
seperti pada tabel 3.2 di bawah ini.
𝐿𝑙𝑜𝑜𝑝 = 𝜇0 𝜇𝑟 . (ln − 2) ……....……. (3.3)
𝐷 8.𝐷
2 𝑑 Tabel 3.2 Perhitungan nilai Lloop dan LTotal
Sehingga induktor totalnya adalah
𝐿 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∑ 𝐿𝐿𝑜𝑜𝑝 ...............… (3.4)
dimana,
LLoop = Induktansi loop 1 kawat
(H)
LTotal = Induktansi total loop(H)
µ0 = Permeability magnet (µ0
= 4π .10 H/m)
-7

µr = Relative Permeability
Magnet (µr = 1)
D = Diameter loop (m)
d = Diameter kawat (m)
Untuk mencari nilai frekuensi oscilasi
dapat dihitung dengan persamaan,
1
𝐹𝑂𝑠𝑐 = .......................… (3.5)
2𝜋√𝐿.𝐶
Dalam perancangan oscilator ini
rancangan induktor ditentukan dengan
menggunakan kabel telepon 2 kawat
dengan diameter 0.5 mm (0,0005 meter) Dari tabel perhitungan di atas maka
dengan panjang kabel 10 meter. Setelah didapat nilai induktansi totalnya adalah
dilakukan penggulungan seperti pada 9,1697 x 10-6 H atau 9,1697 uH
gambar 3.4 maka didapat 27 gulungan
dengan diameter loop seperti pada tabel di Selanjutnya adalah menghitung nilai
bawah ini. kapasitansi pada kabel. Kabel dengan
Tabel 3.1 Diameter gulungan kabel panjang 10 meter dan diameter kawat
0,5mm (0,0005 m) atau dengan jari-jari
0,00025 meter dan jarak antar kawat
adalah 1 mm (0,001 m). Dengan
persamaan 3.2 maka nilai kapasitansi
kawat sejajar didapat,

2𝜋𝑘
𝐶= 𝐹/𝑚
𝐷
ln( 𝑟 )
2𝑥 3,24 𝑥 8,85 x 10−12
𝐶= 𝐹/𝑚
0,001
ln( )
0,00025
𝐶 = 40 𝑥 10−12 𝐹/𝑚
Karena panjang kabel adalah 10 meter
maka nilai kapasitansinya adalah
𝐹
𝐶 = 40 𝑥 10−12 𝑥 10 𝑚
𝑚
𝐶 = 400 𝑥 10−12 𝐹
Nilai frekuensi oscilasi dapat dicari mempunyai kemampuan menerima
dengan persamaan 3.5 dengan frekuensi maksimum 1 Mhz
memasukkan nilai induktnsi dan 2. Catu daya oscilator
kapasitansi, dengan perhitungan seperti di Rancangan catu daya oscilator dengan
bawah ini. menggunakan rangkaian seperti
1 gambar di bawah ini.
𝐹𝑂𝑠𝑐 =
2𝜋√𝐿. 𝐶
1
𝐹𝑂𝑠𝑐 =
6,28 𝑥 √9,1697 𝑥 10−6 𝐻 𝑥 400 𝑥 10−12 𝐹
𝐹𝑂𝑠𝑐 = 2.629.256 𝐻𝑧

Karena rangkaian oscilator seperti


pada gambar 3.3 maka Fosc adalah 1/8
dari Focs hasil perhitungan yakni Fosc
= 328.657 Hz Gambar 3.6 Perancanaan Rangkaian
Catu Daya Oscilator
Nilai induktor, kapasitor dan frekuensi
oscilasi sudah diketahui maka langkah Berdasarkan perhitungan pada poin 2
selanjutnya adalah menghitung nilai arus di atas konsumsi arus kolektor transistor 1
kolektor sehingga Rbasis dan daya A maka transformator yang digunakan
transistor minimum dapat diketahui. adalah minimal 1 A. Pada perancangan
Pada bab sebelumnya untuk mencari catu daya oscilator, transformator yang
nilai reaktansi induktif dapat digunakan digunakan adalah tipe CT 3A.
persamaan
𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿….………...……. (3.7) Tegangan 220Vac dari jala-jala PLN
Dengan memasukkan nilai induktansi dihubungkan sisi primer transformator dan
dam frekuensi oscilasi hasil perhitungan masing – masing dioda minimum 5A
sebelumnya maka nilai reaaktansi dihubungkan dengan tegangan 12V sisi
induktifnya (XL) dapat dicari dengan sekunder transformator.Keluaran dari
perhitungan seperti bawah ini. dioda penyearah untuk menghasilkan
𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 tegangan DC dengan ripple yang kecil
𝑋𝐿 = maka digunakan kapasitor sebagai filter
2𝜋 𝑥 328.657 x 9,1697 𝑥 10−6 ohm ripple dengan perhitungan di bawah ini.
𝑋𝐿 = 18,93 ohm 𝐼𝑥𝑇
𝐶= ...………...……. (3.10)
𝑉𝑟
Jika menggunakan catu daya 17V Dimana:
maka arus kolektor minimum dapat dicari C = Kapasitansi (F)
dengan persamaan berikut: I = Arus maksimum beban (A)
V = I x XL….………...……. (3.8) T = Perioda gelombang (detik)
𝑉 Perioda penyearah gelombang
𝐼= ….………...……. (3.9)
𝑋𝐿 penuh 0,01 detik
Sehingga didapat, Vr = Tegangan ripple (V)
18 𝑉
𝐼=
18,93 Jika arus beban maksimum 1A dan
𝐼 = 0,95 𝐴 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 1 𝐴 tegangan ripple yang diinginkan
adalah 1Vpp maka nilai kapasitor
Transistor dengan arus kolektor dapat dicari dengan persamaan 3.10.
minimum 1 A dapat menggunakan 𝐼𝑥𝑇
transistor TIP41C. Penggunaan transistor 𝐶=
𝑉𝑟
TIP41C juga karena transistor ini
1𝐴 𝑥 0,01𝑠 1𝐴 𝑥 0,01𝑠
𝐶= 𝐶=
1 𝑉𝑝𝑝 2 𝑉𝑝𝑝
𝐶 = 0,01 𝐹atau𝐶 = 10.000 𝑢𝐹 𝐶 = 0,005 𝐹atau𝐶 = 5.000 𝑢𝐹
Tegangan keluaran setelah diberi
kapsitor dapat dicari dengan Tegangan keluaran setelah diberi
persamaan, kapasitor dapat dicari dengan
𝑉𝑑𝑐 = persamaan 3.11. Sehingga nilai
𝑉𝑒𝑓𝑓 𝑥 √2…………….……… (3.11) tegangan keluaran catu daya kipas
pendingin adalah,
Sehingga nilai tegangan keluaran catu 𝑉𝑑𝑐 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝑥 √2
daya oscilator adalah, 𝑉𝑑𝑐 = 9𝑉 𝑥 √2
𝑉𝑑𝑐 = 𝑉𝑒𝑓𝑓 𝑥 √2 𝑉𝑑𝑐 = 9𝑉 𝑥 1,414
𝑉𝑑𝑐 = 12𝑉 𝑥 √2 𝑉𝑑𝑐
𝑉𝑑𝑐 = 12𝑉 𝑥 1,414 = 12,726 𝑉𝑑𝑐 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 13 𝑉𝑑𝑐
𝑉𝑑𝑐
= 16,968 𝑉𝑑𝑐 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 17 𝑉𝑑𝑐 3.2.2 Bagian Receiver
Rancangan rangkaian penerima
energi listrik yang dipancarkan dari
3. Catu daya kipas pendingin rangkaian pemancar (transmiter) seperti
Catu daya kipas pendingin dirancang pada gambar di bawah ini.
pada tegangan 12 V ± 1 V dan arus beban
maksimum 1 A. Rancangan rangkaian catu
daya kipas pendingin seperti gambar di
bawah ini.
Gambar 3.8 Rancangan Rangkaian
Receiver
Lilitan L1 sebagai penerima
(receiver) energi listrik, semakin banyak
lilitan maka semakin besar tegangan
keluaran, hal ini sesuai dengan persamaan
Gambar 3.7 Perancanaan Rangkaian ideal transformator.
Catu Daya Kipas Pendingin
Tegangan 220Vac dari jala-jala PLN 𝑉𝑝 𝑁𝑝
= ………………….……… (3.12)
dihubungkan sisi primer transformator 1A 𝑉𝑠 𝑁𝑠
dan masing – masing dioda minimum 1A Dimana:
dihubungkan dengan tegangan 9V sisi 𝑣𝑝 = tegangan primer (volt)
sekunder transformator. Keluaran dari 𝑣𝑠 = tegangan sekuder (volt)
dioda penyearah untuk menghasilkan 𝑛𝑝 = jumlah lilitan primer
tegangan DC dengan ripple yang kecil 𝑛𝑠 = jumlah lilitan sekunder
maka digunakan kapasitor sebagai filter
ripple dengan perhitungan seperti pada Sesuai dengan rancangan
persamaan 3.10. transmitter (sekunder transformator)
Jika arus beban maksimum 1A dan jumlah lilitan Ns adalah 30 lilit dan
tegangan ripple yang diinginkan tegangan Vs adalah 17V. Jika diinginkan
adalah 2 Vpp maka nilai kapasitor tegangan prmer (Vp) 17V maka jumlah
adalah, lilitan adalah 30 lilit.
𝐼𝑥𝑇 Lilitan dihubungkan dengan dioda
𝐶=
𝑉𝑟 jembatan untuk dilakukan penyearah
gelombang penuh, karena frekuensi
oscilasi sebesar 328.657 Hz, arus beban
maksimum 1 A dan tegangan ripple yang Start
diinginkan adalah 0,1 Vpp maka nilai
kapasitor adalah,
Memberikan tegangan sumber
𝐼𝑥𝑇 AC
𝐶=
𝑉𝑟 Merubah tegangan AC ke
1 𝐴 𝑥 0,000003 𝑠 ∗ DC
𝐶=
0,1 𝑉𝑝𝑝
𝐶 = 0,00003 𝐹atau𝐶 = 30 𝑢𝐹 Osilat
or
Dengan regulator tipe IC 7805
maka tegangan keluaran pada rangkaian Receiver
penerima (receiver) adalah 5 Vdc

3.3 Pengujian Dan Proses Pengambilan Transmite


Data r
Merubah tegangan AC ke
Proses Pengujian dan pengambilan DC
data bertujuan untuk membandingakan
antara hasil perhitungan dengan hasil Beban
pengukuran pada catu daya dan sistem
pengirim (transmiter), mengetahui jarak
maksimal penerima (receiver) utuk dapat Nyala Tidak
mengisi tegangan dan arus pada batrai
hand phone dan mengetahui tegangan,
arus, serta daya yang dihasilkan penerima
(receiver) yang di pengaruhi jarak. Berikut Ya
tahapan-tahapan pengujian dan proses
pengambilan data yang dilakukan pada
catu daya, pengirim (transmitter) dan Finish
penerima (teceiver) :
Gambar 3.9 Flowcard Pengujian Alat
1. Pengambilan data tegangan pada IV.ANALISA DAN HASIL
pengirim (transmiter). PENGUJIAN
2. Pengambilan data frekwensi, arus, Pada bab sebelumnya telah
tegangan dan daya pada pengirim disinggung tentang metode yang dilakukan
(transmiter). untuk pengujian yang dilakukan pada
3. Pengambilan data besarnya arus, sistem transfer daya listrik tanpa kabel.
tegangan dan daya yang diterima Pada pengujian bertujuan untuk
penerima (receiver) berdasarkan membandingakan antara hasil perhitungan
jarak. dengan hasil pengukuran pada catu daya
dan sistem transmiter, mengetahui jarak
3.4 Pengujian Alat maksimal receiver utuk dapat mengisi
Dalam pengujian alat di tegangan dan arus pada batrai hand phone
lakukan dengan alogaritma dibawah ini: dan mengetahui tegangan, arus, serta daya
yang dihasilkan receiver yang di pengaruhi
jarak. Pengujian ini terdiri dari :
• Pengujian catu daya
• Pengujian transmiter kesalahan atau selisih sebasar 1.5 %,
karena selisih tidak lebih besar dari 10%
• Pengujian recevier maka dapat di katakan perhitungan yang
telah dilakukan pada sisi catu daya
Pengujian ini dilakukan dengan
berhasil.
cara pengecekan dan pengukuran jalur
rangkaian serta menguji komponen
4.2 Pengujian Transmiter
penunjangnya secara keseluruhan.
Seperti yang telah dibahas di bab
Pengujian ini dilakukan untuk
sebelumnya bahwa pada sistem utama
mendapatkan data yang nantinya akan
transfer daya listrik tanpa kabel adalah
dibandingkan dengan hasil perhitungan
transmitter. Transmitter ini merupakan
serta untuk mengetahui sistem transfer
sebuah rangkaian yang beroasilasi pada
daya listrik bekerja sebagaimana mestinya.
frekuensi 328.657 Hz dan karena memiliki
4.1 Pengujian Catu Daya
daya yang disesuaikan maka penghantaran
Pengujian pada catu daya bertujuan
tanpa kabel dapat terjadi.
untuk mengamati dan mengetahui
Pengujian ini dilakukan untuk
besarnya tegangan saat dan sebelum
mengetahiui frekewensi, arus, tegangan
melewati rangkaian capasitor dan kemuan
dan daya pada rangkaian transmiter dan
akan dibandingkan antara hasil pengujian
kemudian akan dibandingkan dengan hasil
dan perhitungan untuk mengetahui
perhitungan yang telah di lakukan pada
keselarasan atau selisih anatara
bab sebelumnya.
perhitungan dan hasil pengujian. Pengujian
Pengujian yang dilakukan
pada catu daya ini menggunakan alat ukur
menggunakan osciloskop sebagai alat ukur
multimeter digital. Berikut ini adalah tabel
untuk mengetahui frekwensi, arus,
hasil pengujian rangkaian capasitor saat
tegangan dan daya pada rangkaian
diberi tegangan masukan sebesar 12 Volt.
pengirim transmitter. Pada pengujian
transmiter tidak diberi beban supaya
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Capasitor
Output Output
didapat hasil yang maksimal dari hasil
N Capasito Inpu Selisih
O r t
Pengukur Perhitung
%
pengukuran.
an an
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran dan
1 10.000 𝑢𝐹
12Va
17,27Vac 16,98 Vac 1.5%
perhitungan transmiter
c NO Variabel Hasil Hasil Selisih
Pengukura Perhitunga %
n n
1 Frekwens 309.522 Hz 328.657 Hz 6.1%
Untuk mengetahui selisih atantara i
output pengukuran dan outpur perhitungan 2 Arus 1A 1A 0%
pada catu daya menggunakan rumus. 3 Tegangan 16.4Vac 16.9 Vac 3%
4 Daya 16.4 watt 16.9 watt 3%
17.25 − 16.98
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ =
16.98 Untuk mengetahui selisih atantara
× 100%
0.27 pengukuran dan perhitungan pada
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ = × 100% frekwensi, arus, tegangan dan daya
16.98 menggunakan rumus.
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ = 0.015 × 100%
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ = 1.5% 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑤𝑒𝑛𝑠𝑖
328.657 − 309.522
Dari tabel diatas dapat terlihat =
peningkatan tegangan setelah melewati 309.522
rangkaian penyearah dan dari taber × 100%
tersebut juga diketahui hasil dari 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑤𝑒𝑛𝑠𝑖
19.135
perhitungan tidak jauh berbeda dengan =
hasil dari pengukuran menggunakan 309.522
multimeter digital yaitu hanya terjadi × 100%
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑤𝑒𝑛𝑠𝑖 Pengujian ini dilakukan untuk
= 0.061 menguji jarak jangkauan maksimal radiasi
× 100% medan elektromagnetik transmitter untuk
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑤𝑒𝑛𝑠𝑖 = 6.1% dapat mengisi tegangan dan arus pada
0−0 hand phone dan mengetahui tegangan,
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑟𝑢𝑠 = arus, serta daya yang dihasilkan receiver
0
× 100% yang di pengaruhi jarak. Pada pengujian
0 ini tidak perlu di cari eror pada sisi
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑟𝑢𝑠 = × 100% receiver karena pengujian ini hanya
0
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑟𝑢𝑠 = 0 × 100% sebagan data pelengkap yang di butuhkan
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑟𝑢𝑠 = 0% pada pembuatan perancangan transfer daya
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 listrik tanpa kabel menggunakan oscillator
16.9 − 16.4 sebagai pembangkit
=
16.4
× 100% Tabel 4.3 Hasil Pengukuran receiver AC
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 No Jarak Arus(A) Tegangan(Vac) Daya(Watt)
(cm)
0.5
= 1 5 0.34 6.5 2.21
16.4 2 10 0.27 3 0.81
3 15 0.2 1,3 0.26
× 100% 4 20 0.15 0.6 0.09
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 5 25 0.11 0.3 0.033
= 0.03 6 30 0.08 0.1 0.008

× 100%
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 3%
16.9 − 16.4
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑦𝑎 =
16.4
× 100%
0.5
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑦𝑎 = × 100%
16.4
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑦𝑎 = 0.03 × 100%
𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑦𝑎 = 3%

Gamabar 4.2 Pengukuran Tegangan Pada


Receiver

Gamabar 4.1 Pengukuran Frekwensi Pada


Trasmiter
Dari hasil perhitungan dan
pengukuran yang telah di cari selisihnya
yaitu pada frekwensih 6.1% , arus 0%,
Gambar 4.3 Pengukuran Frekwensi Pada
tegangan 3% dan daya 3% terlihat dari
Receiver
keempat variable tidak ada selisih yang
melebihi dari 10% maka dapat di
simpulkan bahwa perhitungan pada sisi
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran receiver DC
transmitter berhasil. No Jarak Arus Tegangan(Vdc) Daya(Watt)
4.3 Pengujian Recevier (cm) (A)
1 5 0,12 5 0.6 a. Berresonansi membutuhkan
2 10 0,09 3,6 0.324
3 15 0,05 1,9 0.095
30 lilitan kawat tembaga
4 20 0,03 1 0.03 dengan diameter 12cm.
5 25 0,02 0.15 0.003 b. Daya yang lebih besar
6 30 0,01 0.01 0.0001
sebanding dengan
banyaknya lilitan dan
Dari kedua table diatas dapat di
diameter lilitan.
simpulkan jika pada batrai Samsung
c. Jarak maksimal agar dapat
galaxy star tertulis 1200 mAh dan jika
mengisi arus dan tengangan
diletakkan pada jarak 5 cm maka batrai
pada batrai Samsung galaxy
akan penuh setelah 2 jam.
star adalah 10 cm.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
d. Waktu sekitar 2 jam agar
dapat mengisi penuh arus
5.1 Kesimpulan
dan tegangan pada batrai
Berdasarkan perancangan alat dan
Samsung star pada jarak 5
pengujian yang telah dilakukan serta
cm.
permasalahan yang timbul, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Transistor TIP 41C menbangkitkan 5.2 Saran
frekwensi sebanyak 8 kali. Tugas akhir ini merupakan hasil
2. Transmiter memiliki kemampuan maksimal yang diperoleh saat ini. Karya
karakteristik sebagai berikut: ini bisa dikembangkan, disempurnakan
a. Menggunakan kabel E1 dan juga adanya penambahan-penambahan
menghasilkan induktansi lainya, seperti disain pada transmiter dan
9,17 𝜇𝐻 dan capasitansi receiver, komponen osilator menggunakan
400× 10−12 𝐹. komponen lain selain TIP 41C, dan di beri
b. Hasil dari perhitungan tidak perhitungan pada sisi receiver.
jauh berbeda dengan hasil
pengukuran tercatat selisih
terbasar pada pengukukura
frekwensi yaitu 6.1%. 5.1 DAFTAR PUSTAKA
c. Perancangan daya listrik
[1]. Atar Muhammad. (2012).
tanpa kabel menggunakan
oscillator sebagai Perancangan penghantar daya
pembangkit frekwensi nirkabel, skripsi.Jakarta, Fakultas
dapat berjalan dengan baik Teknik, Universitas Indonesia.
sesuai perancangan yang [2]. Blocher Richard. (2004) Dasar
telah dibuat. Elektonika. Yogyakarta: Andi
d. Sesuai hasil perhitungan
[3]. Higginbotham David (1981) Dasar-
semakin besar arus yang di
gunakan makan daya akan Dasar Elektro Teknik. Jakarta:
besar dan jarak pengiriman Erlangga
semakin jauh. [4]. Jack E. Kemmerly. (1998)
e. Semua sistem Rangkaian listrik jilid 1 edisi
membutuhkan daya yang keempat. Surabaya: Erlangga
stabil agar alat dapat [5]. Kautsar Helmy. (2010). Analisa
berjalan dengan baik.
dan rancang bangun transmiter
3. Receiver memiliki kemampuan
berikut ini: pada transfer daya listrik tanpa
kabel, skripsi.Jakarta, Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia.
[6]. Mismail Budiono (2006) Dasar
Teknik Elektro. Malang:
Bayumedia Publishing
[7]. Rusmadi Dedy. (2007) Belajar
Rangkaian Elektronika Tanpa
Guru. Bandung: Delfaja Utama
[8]. Tegar Mahardika N. (2014).
Analisi perangkat transmisi untuk
werles energi transfer, Skripsi.
Surabaya, Sistem Komputer,
Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika & Teknik Komputer.
[9]. Wiliam D. Stevenson, Jr. (1990).
Analisa system tenaga listrik edisi
keempat. Surabaya: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai