Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ​WIRELESS POWER TRANSFER ​(WPT)


MENGGUNAKAN OSILATOR COLPITTS UNTUK BEBAN LAMPU

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1)
pada
Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik
Energi Oleh

DIMAS ADJIE PRAYOGA BANCIN


NIM : 150402003

DEPARTEMEN TEKNIK
ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
2020
PROPOSAL TUGAS AKHIR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kemajuan teknologi WPT dewasa ini semakin pesat. Berbagai penelitian
dilakukan untuk menyempurnakan teknologi ini dalam hubungan jarak dan
efisiensi yang kini masih rendah. Menurut buku Wireless Power Transfer –
Principles and Engginering Explorations, tujuan penelitian-penelitian tentang
transfer daya nirkabel yang dilakukan di seluruh dunia adalah untuk
meningkatkan efisiensi (>70%) dalam mentransfer daya besar (>100W)
dengan meningkatkan jarak yang lebih jauh (>10m) [1].

Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi dalam hal-hal berikut :


1. Geometris yang berbeda dari koil.
2. Menggunakan material baru untuk meningkatkan efisiensi.
3. Sistem multi resonansi induksi.
Penelitian sebelumnya oleh Arriyadul Qolbi, yakni penambahan lapisan
elektroplating nikel dan krom pada antena penerima sistem transfer daya
listrik nirkabel, menyimpulkan bahwa pelapisan antena dengan bahan nikel
mengakibatkan turunnya efisiensi sistem dan pelapisan antena dengan bahan
krom tidak menimbulkan perubahan efisiensi yang signifikan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang bahan antena yang
digunakan pada sistem transfer daya tanpa kabel. Dengan mengacu pada
penggunaan selubung alumunium sebagai antena penerima sinyal VHF/UHF
pada televisi perumahan, maka tidak menutup kemungkinan penggunaan
antena di sisi transmisi dan receiver alat tranfer daya listrik tanpa kabel yang
akan dirancang menggunakan selubung aluminium [1].
Osilator colpitts adalah salah satu dari sejumlah desain untuk elektronika
osilator sirkuit dengan menggunakan kombinasi dari induktansi (L) dengan
kapasitor (C) untuk penentuan frekuensi, sehingga juga disebut LC
osilator.Osilator ini adalah suatu rangkaian yang berguna untuk membangkitkan
gelombang sinus frekuensi tetap dari sekitar satu kilohertz sampai beberapa
megahertz.Colpitts Oscillator biasa digunakan pada radio frequency dan biasanya
mempunyai rentang kerja 20KHz smapai 300MHz. Pada osilator Colpitts ,
pembagi tegangan kapasitor dalam rangkaian tank bekerja sebagai sumber umpan
balik dan penyusunan ini memberikan kestabilan frekuensi yang lebih baik
dibanding osilator Hartley.[8]
Penelitian tugas akhir ini akan mendesain rangkaian sistem teknologi
​ ntuk beban lampu yang terdiri dari rangkaian
Wireless Power Transfer u
pemancar yang berupa antena dan rangkaian penerima yang
menggunakan osilator colpitts dengan judul ​RANCANG BANGUN
WIRELESS POWER TRANSFER ​(WPT) MENGGUNAKAN
OSILATOR COLPITTS UNTUK BEBAN LAMPU.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi acuan dalam menyelesaikan tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :
4. Bagaimana cara merancang dan membuat rangkaian sebuah alat WPT dengan
osilator colpitts?
5. Bagaimana perbandingan efisiensi penyaluran daya dengan menggunakan trafo
dan kabel?
6. Bagaimana efesiensi alat WPT dengan menggunakan osilator colpitts?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
7. Dapat merancang dan membuat rangkaian desain alat WPT dengan
menggunakan osilator colpitts.
8. Dapat membandingkan efisiensi penyaluran daya dengan menggunakan
trafo dan kabel.
9. Dapat merancang dan membuat rangkaian desain WPT untuk beban lampu.

1.4. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini supaya isi dan
pembahasannya lebih terarah dan terkonsep adalah sebagai berikut :
1. Perancangan sistem transfer daya listrik nirkabel yang akan digunakan untuk beban
DC 12 volt.
2. Rangkaian osilator yang digunakan adalah Colpitts Oscilator.
3. Frekuensi osilasi yang diinginkan sebesar 503 KHz.
4. Parameter yang diteliti adalah tegangan, frekuensi, jarak hantaran, serta efisiensi
daya yang dihantarkan.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian tugas akhir ini antara lain adalah :
1. Untuk memperkenalkan pada masyarakat luas tentang alat ​wireless
power transfer .​
2. Diharapkan kedepanya untuk semua perangkat elektronik
maupun elektronika tidak lagi menggunakann kabel dalam
penyaluran energinya.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman, skripsi ini ditulis dengan sistematika
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat penulisan,
batasan masalah, tahapan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini akan membahas mengenai beberapa teori tentang ​Wireless Power
Transfer, ​induksi elektromagnetik, induktansi, transmitter, receiver,
kumparan,osilator dan osilator colpitts. .
BAB III PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini akan menjelaskan bagaimana proses perancangan alat ​wireless
power transfer (​ WPT) menggunakan osilator colpitts.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS


Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisis terhadap alat yang
telah dirancang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi tentang kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab
sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh dan diharapkan dapat
bermanfaat dalam pengembangan dan pemanfaatannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.​Wireless Power Transfer

Wireless Power Transfer(WPT) merupakan metode transferdaya listrik dari


sumber tegangan menuju ke beban tanpa menggunakan konduktor kawat tembaga.
WPT digunakan untuk mentransfer daya dalam kasus dimana interkoneksi kabel
yang merepotkan, berbahaya, atau tidak memungkinkan. Pada transfer daya
nirkabel iniperangkat pengirim mentransmisikan daya listrik menggunakan medan
elektromagnet ke pada satu atau beberapa perangkat penerima yang kemudian
diubah kembali menjadi energi listrik. Dalam sistem komunikasi jumlah energi
listrik yang diterima receiver umumnya berjumlah kecil. Hal tersebut tidak begitu
berpengaruh dikarenakan dalam sistem komunikasi tujuannya bukan transfer
energi tetapitransfer informasi. Sebaliknya pada sistem transmisi energi, jumlah
daya yang diterima adalah hal yang penting, sehingga efisiensi adalah parameter
yang selalu dianggap penting [1].

WPT memiliki beberapa kelebihan seperti membuat perangkat elektronik lebih


nyaman dengan menghilangkan kebutuhan akan kabel listrik. Karena tidak
menggunakan kabel listrik maka kecil kemungkinan untuk terjadinya kegagalan
daya dikarenakan short circuit. Selain memiliki kelebihan WPT juga memiliki
kekurangan diantaranya modal untuk mengaplikasikannya secara skala besar
sangat mahal. WPT juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem komunikasi.
Di samping itu efisiensi nya masih tergolong rendah dibandingkan dengan
pengisian daya tradisional.

2.2 Induksi Elektromagnetik


Induksi elektromagnetik merupakan peristiwa timbulnya gaya gerak listrik
(GGL) pada suatu penghantar atau kumparan akibat perubahan garis – garis gaya
magnet. Faraday dalam percobaanya menemukan bahwa medan magnet yang
berubah – ubah nilai fluksnya dapat menghasilkan arus listrik.
[3].
Percobaan Faraday dapat dilihat pada gambar 7.2.
Gambar 2.2 Percobaan Michael Faraday

Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Faraday menyimpulkan bahwa


medanmagnet konstan tidak dapat menghasilkan arus listrik, namun perubahan
fluksmedan magnetik di dalam suatu rangkaian bahan penghantar atau kumparan
akanmenimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut (hukum faraday) [3].
Besar tegangan induksi dinyatakan dalam persamaan:

2.3. Induktansi

Induksi (L) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor
yang dialiri arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet
sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan
medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi
yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah
gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu.
Secara matematis induktansi pada suatu induktor dengan jumlah lilitan sebanyak N
adalah akumulasi flux magnet untuk tiap arus yang melewatiya :

L=NΦi (2.3)

Keterangan : L = Induktansi (H)


N = Jumlah banyak lilitan
Φ = Fluks magnet (Wb)
I = Arus (Ampere)
2.4. Transmitter (​Pengirim)

Transmiter merupakan bagian yang paling penting dalam system transfer


energi tanpa kabel, jika tidak ada rangkaian pemancar maka sebuah tegangan dari
supply tidak dapat ditransmisi/hantarkan tanpa menggunakan kabel. Pada system
transfer energi tanpa kabel, ini untuk memancarkan gelombang digunakanlah
sebuahrangkaian osilasi yaitu rangkaian Colpitts oscillator. Pemilihan rangkaian
osilasi ini karena kebutuhan untuk pengunaan daya yang besar, serta dengan
menggunakan rangkaian ini tidak membutuhkan rangkaian penguat Radio
Frequency ( RF ).

2.5. Receiver (Penerima)


Receiver (penerima) gelombang elektromagnetik dengan proses resonansi
magnetik, rangkaian penerima hanya terdiri dari rangkaian LC saja yang akan
terhubung ke beban Rangkaian LC. Untuk mendapatkan penerimaan gelombang
yang hampir sempurna, maka frekuensi resonansi sendiri pada rangkaian
penerima kurang lebih sama dengan frekuensi resonansi pada rangkaian
transmitter, ini berguna untuk mendapatkan frekuensi resonansi bersama bisa
terpenuhi. Jika dalam suatu sistem pengiriman daya listrik tanpa kabel konstruksi
dan perancangan pada sisi penerima juga akan sangat mempengaruhi daya listrik
yang dapat diterima baik itu dalam hal jarak maupun tegangan keluaran yang
dihasilkan ke beban.

2.6. Kumparan

Dimensi belitan pengirim dan penerima akan menentukan besar induktansi


belitan Induktansi belitan dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Keterangan : L= Induktansi (µH)


r = Jarak antar kumparan (cm)
N= Jumlah putaran lilitan
= Panjang lilitan (cm)
2.7. Osilator
​ silator merupakan peralatan penting dalam komunikasi radio. Pada dasarnya
O
osilator merupakan penguat sinyal dengan umpan balik positif dimana rangkaian
resonansi sebagai penentu frekuensi osilator. ​(Malvino, Barmawi, 1985: 225)

​ silator ialah rangkaian yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa adanya
O
sebuah sinyal input yang diberikan. Keluaran osilator bisa berupa bentuk sinusoida,
persegi, dan segitiga. Osilator berbeda dengan penguat, karena penguat memerlukan
syarat untuk menghasilkan syarat keluaran, dalam osilator tidak ada syarat masukan
melainkan ada syarat keluaran saja. ​(Susanti, Eka. 2014: 48)
Macam-macam osilator sebagai berikut :
1. Osilator Amstrong
2. Osilator Colpitts

3. Osilator Clapp
4. Osilator Hartley
5. Osilator Kristal

2.8. Osilator Colpitts


Osilator colpitss bernama setelah penemu Edwin H. Colpitts, adalah salah satu dari
sejumlah desain untuk elektronika osilator sirkuit dengan menggunakan kombinasi dari
induktansi (L) dengan kapasitor (C) untuk penentuan frekuensi, sehingga juga disebut LC
osilator.
Osilator ini adalah suatu rangkaian yang berguna untuk membangkitkan gelombang
sinus frekuensi tetap dari sekitar satu kilohertz sampai beberapa megahertz. Osilator ini
menggunakan rangkaian tertala LC dan umpan balik positif melalui suatu kapasitif dari
rangkaian tertala. Umpan balik ini bisa diumpankan deret atau jajar seperti yang
diperhatikan. ​(L Shrader, Robert. 1985: 99)
Pada dasarnya, untuk menghasilkan getaraan frekuensi agar dapat berosilasi
digunakan rangkaian tangki dari LC yang disambungkan dengan rangkaian umpan balik.
Kekhususan pada rangkaian osilator colpitts adalah digunakannya dua buah kapasitor
pada rangkaian tangkinya. Fungsi dari kedua kapasitor ini adalah sebagai pembagi
tegangan keluaran dari masukan penguat. Pada osilator colpitts, pengaturan kumparan
dan perubahan harga kapasitor menentukan frekuensi yang dihasilkan. ​(Susanti, Eka.
2014: 55)
Frekuensi osilasi untuk Osilator Colpitts ditentukan oleh frekuensi resonansi dari
rangkaian tangki LC dan diberikan sebagai:

di mana C T adalah kapasitansi C1 dan C2 yang terhubung secara seri dan diberikan
sebagai:
Desain Osilator Colpitts menggunakan dua kapasitor yang disadap pusat
secara seri dengan induktor paralel untuk membentuk rangkaian tangki
resonansinya yang menghasilkan osilasi sinusoidal.

Kelebihan dari jenis konfigurasi rangkaian kapasitif ini adalah bahwa dengan
induktansi diri dan timbal balik yang lebih sedikit dalam rangkaian tangki,
stabilitas frekuensi osilator ditingkatkan seiring dengan desain yang lebih
sederhana.

Seperti halnya osilator Hartley, osilator Colpitts menggunakan penguat ​transistor


bipolar (BJT) ​satu tahap sebagai gain elemen yang menghasilkan output
sinusoidal [4].

2.8.1 Rangkaian Dasar Osilator Colpitts

Terminal emitter dari ​Transistor ​secara efektif terhubung ke persimpangan dua


kapasitor, C1 dan C2 yang dihubungkan secara seri dan bertindak sebagai
pembagi tegangan sederhana. Ketika power supply pertama diterapkan, kapasitor
C1 dan C2
mengisi dan kemudian melepas melalui coil L. Osilasi di seluruh kapasitor
diterapkan ke persimpangan base-emitter dan muncul di amplifikasi pada output

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1 Perancangan Sistem Transfer Daya Listrik Nirkabel

Perancangan sistem untuk penelitian ini dimulai dari perancangan rangkaian


pengirim osilator colpitts sebagai pembangkit sinyal sinus. Selanjutnya
melakukan perancangan rangkaian

transmitter menggunakan rangkaian LC terdiri dari dua kapasitor seri dan


kumparan receiver, juga menggunakan rangkaian rectifier untuk penyearah
gelombang penuh. Beban yang akan

digunakan untuk penelitian ini adalah berdaya rendah untuk tegangan DC.
Gambar 3.1 adalah diagram alir dari perancangan penelitian ini:

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Berikut adalah penjelasan mengenai metodologi penelitian yang akan dilakukan


sesuai

diagram alir tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi Literatur yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk:

a. Mengetahui konsep dasar dari sistem Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS)

beserta komponen yang digunakan termasuk converter sebagai penyesuai

tegangan DC.
b. Mempelajari konsep transfer daya listrik secara nirkabel.

c. Mempelajari konsep dasar transfer daya listrik nirkabel menggunakan


transmitter

dan receiver dengan menggunakan lilitan.

d. Mempelajari prinsip kerja transfer listrik nirkabel dengan induksi


elektromagnetik

dan rangkaian osilator sebagai penghasil gelombang sinus tegangan DC.

2. Perancangan Desain Alat

Perancangan rangkaian osilator menggunakan software Proteus untuk uji coba

rangkaian osilator sebagai penghasil tegangan sinus. Rangkaian osilator yang

digunakan adalah osilator colpitts.

3. Perakitan Alat

Rangkaian akan dirakit setelah perancangan yang dilakukan pada software


berhasil

dengan uji coba rangkaian hingga berfungsi sesuai keinginan.

4. Uji Coba Alat

Uji coba alat setelah rangkaian selesai dirakit dan bekerja dengan baik. Untuk ke

tahap selanjutnya alat akan dilakukan pengukuran untuk memperoleh data

menggunakan multimeter, osiloskop, dan alat uji lainnya. Apabila alat belum
bekerja

dengan baik maka akan dilakukan perbaikan untuk perancangan desain alat dan

dirakit kembali untuk di uji coba.

5. Pengumpulan data

Setelah pengujian alat akan dilakukan pengumpulan data dari uji coba dengan

parameter yang ditentukan, seperti tegangan yang dihasilkan, arus yang


didapatkan,

jarak antar kumparan, frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian osilator, dan
efisiensi

alat yang diteliti.

6. Analisa Percobaan

Analisa percobaan dilakukan setelah pengumpulan data, yang nantinya akan


dianalisa

pada rangkaian osilator yang digunakan, jarak antar kumparan, tegangan yang

dihasilkan, bentuk kumparan, dan efisiensi alat. Analisa dillakukan sesuai


parameter

yang ditentukan.

7. Penulisan Laporan

Pembuatan laporan hasil penelitian berdasarkan hasil analisa dan data yang

didapatkan dari uji coba.

3.2 Diagram Blok Sistem

Gambar 2.1 Blok diagram WPT Device

Gambar 3.2 diagram blok sistem akan menjelaskan alur kerja dari sistem
penelitian ini,

dari Power Supply (DC) adalah sebagai sumber energi listrik yang bertegangan
DC. Selanjutnya tegangan yang dihasilkan power supply akan digunakan untuk
mengaktifkan rangkaian osilator colpitts. Sumber tegangan dc 12 volt digunakan
untuk rangkaian osilator collpits yang memiliki fungsi sebagai pembangkit sinyal
dc menjadi sinyal sinus.
Gelombang sinus dihasilkan dari rangkaian osilator colpitts memiliki frekuensi

gelombang sinyal sinus, frekuensi osilasi tersebut adalah frekuensi gaya induksi
elektromagnetik yang terjadi rangkaian LC pada kumparan transmitter. Kumparan
transmitter yang mengalami induksi elektromagnetik, sehingga akan beresonansi
dengan kumparan receiver dan akan terjadi transfer energi listrik nirkabel. Proses
terjadinya transfer daya nirkabel ini kumparan transmitter menghantarkan gaya
gerak listrik seperti medan magnet dengan frekuensi osilasi dan diterima

kumparan receiver yang meresonansi gelombang osilasi dari kumparan


transmitter. Sehingga di rangkaian receiver tegangan yang diterima akan
disearahkan gelombang sinus untuk menghasilkan tegangan keluaran yang
digunakan ke beban dc.

3.3 Penjelasan Alat

3.3.1 Perancangan Osilator

Rangkaian osilator berfungsi untuk mengubah sinyal DC menjadi sinyal yang


berosilasi. Osilator ini terdiri dari rangkaian pembagi tegangan pada nilai R1 dan
R2, Resistor R3 memiliki kegunaan untuk menjaga kestabilan suhu, Kapasitor C3
merupakan input DC kapasitor dan C5 output kapasitor yang menuju ke rangkaian
LC Tank pada C1, C2, dan L2 sebagai frekuensi

osilasi. Osilator colpitts ini memiliki kelebihan yaitu :

- Peningkatan performa saat frekuensi tinggi yang dipengaruhi oleh kapasitor

menghasilkan nilai reaktansi yang kecil, sehingga sinyal output sinus pada
frekuensi

tinggi akan lebih halus.

- Dengan sistem yang sederhana dapat menghasilkan kestabilan saat frekuensi


tinggi.

- Menggunakan satu buah mosfet atau transistor untuk menghasilkan sinyal sinus.

Perancangan osilator colpitts yang mengunakan penguat IRFZ44N memiliki


spesifikasi

sebagai berikut:
- Tegangan input yang digunakan 12 Volt DC.

- Frekuensi osilasi yang diinginkan sebesar 503 KHz.

Nilai kumparan induktor sebesar 2 μH.

- Kumparan induktor transmitter dan receiver menggunakan kawat tembaga


berongga.

Nilai frekuensi osilasi sebesar 503 KHz didapatkan dari perhitungan nilai LC
Tank

rangkaian osilator colpitts, dengan persamaan (3.1) berikut:

Nilai C total dari C1 dan C2 didapatkan sebesar 5.10-8

F, sehingga nilai frekuensinya

dengan persamaan (3.2) berikut[6]:

Nilai frekuensi yang didapatkan adalah 503,54 KHz sesuai perhitungan persamaan
(3.2), nilai kapasitor dan induktor tersebut digunakan untuk rangkaian LC di
osilator colpitts.

Gambar 3.3 skema rangkaian dari osilator colpitts dengan menggunakan software

proteus:
Gambar 3.3.1 Rangkaian Osilator Colpitts

3.3.2 Perancangan Receiver

Gambar 3.3.2 Rangkaian Receiver

Rangkaian receiver pada gambar 3.4 ini memiliki fungsi untuk menerima gaya
gerak

listrik yang dihasilkan dari rangkaian osilator colpitts, sinyal sinusoidal yang
dihasilkan

rangkaian osilator akan diterima rangkaian LC pada receiver. Untuk bisa


beresonansi antar

kumparan yang optimal pada LC receiver nilai komponennya dibuat sama dengan
LC

transmitter dengan menggunakan dua kapasitor 100nF dan induktor 5 lilitan nilai
2 μH.

Frekuensi osilasi yang dihasilkan dari rangkaian osilator pada kumparan


transmittrer sebesar

503,54 KHz dapat beresonansi dengan kumparan receiver. Setelah beresonansi


antar kumparan,

tegangan 12 volt yang beresonansi akan masuk ke dua buah kapasitor untuk
selanjutnya

disearahkan dengan dioda untuk digunakan beban DC.

3.3.3 Power Supply

Power Supply DC adalah perangkat keras untuk mengalirkan sumber tegangan


dan arus

listrik untuk komponen elektronika dengan arus searah DC. Pada power supply
sendiri berbentuk
kotak yang didalamnya memiliki fungsi mengubah tegangan AC menjadi output
tegangan DC

seperti inverter. Penelitian ini sumber dari rangkaian elektronika osilator colpitts
menggunakan

sumber DC 12 volt dan arus 3 A untuk mengaktifkan rangkaian osilator tersebut.


Karena batasan

spesifikasi dari power supply yang digunakan batas tegangan maksimal 30 Volt
dan arus

maksimal 3 Ampere.

3.4. Waktu dan Tempat Penelitian


Pelaksanaan penelitian tugas akhir ini berlokasi di Departemen Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Waktu pelaksanaan
penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2020 dan diperkirakan akan
selesai hingga akhir bulan Juni 2020.

3.5. Studi Bimbingan


Studi Bimbingan dilakukan melalui diskusi dan tanya jawab
dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk serta ditetapkan oleh
pihak Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, USU dan para dosen
lainnya untuk membahas tentang topik Tugas Akhir yang berkaitan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai prosedur tugas akhir ini,
maka akan digambarkan melalui sebuah diagram alir (flowchart).
Gambar diagram alir (flowchart) dari penelitian yang akan dilakukan
ditunjukkan pada Gambar 8.
3.6. Jadwal Kegiatan Penelitian
Jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian
tugas akhir ini ditunjukkan pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan ke-
No. Kegiatan I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul TA ke
1
Dosen
Pembimbing

Pengajuan
2 Seminar
Proposal

Seminar
3
Proposal
Pembuatan
Alat dan
4
Pengambilan
Data

Pengujian
5
Alat

Pengajuan
6
Seminar Hasil

7 Seminar Hasil

8 Sidang

DAFTAR PUSTAKA

[1] T. Supriyanto and A. Wulandari, “Rancang Bangun Wireless Power


Transfer (WPT) Menggunakan Metode Multi - Magnetic Resonator,”
POLI-Teknologi PNJ,​ vol. 14, no. 2, 2015.

[2] I. Ayu, M. Oka, and E. Handarbeni, “Perancangan Collpits Oscillator


Frekuensi 1 MHz dengan Resistansi Negatif pada Peralatan NDB Tipe ND
200,” vol. 4, no. 2, pp. 1–5, 2015.

[3] A. Charisma, “Pemancar Pada Transmisi Energi Listrik Tanpa Kabel,”


Jurnal.Umj.Ac.Id,​ 2018.
[4] S. Pengajar, J. T. Elektro, F. Teknik, and U. T. Pontianak, “Pengaruh
Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman
Daya Listrik Tampa Kabel,” vol. 6, no. 2, pp. 10–14, 2014.

[5] P. Ekonomi, P. Iv, S. Komoditas, and U. Madura, “Seminar Nasional


Seminar Nasional,” no. May, pp. 225–231, 2017.

[6] Supriyadi, “Transfer Daya Nirkabel dengan Kopling Induksi,” ​Semin. Nas.
TEKNOKA​, vol. 2, no. 2, pp. 31–36, 2017.

[7] G. Motors and W. Europe, “No ​主観的健康感を中心とした在宅高齢者に


おける 健康関連指標に関する共分散構造分析​Title,” ​La Vanguard.​, pp.
57–61, 1899.

[8] ​http://psychotechengineering.blogspot.com/2017/01/colpitts-oscillator.html
[9]

Anda mungkin juga menyukai