Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS BESAR MEDAN LISTRIK DI PERMUKAAN TANAH DI


BAWAH SALURAN TRANSMISI 500kV, 12.000MVA
MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB

DOSEN PENGAMPU:

IBU NI MADE SENIARI, ST., MT.

DISUSUN OLEH:

CITRA PUTRI MAHARANI (F1B021005)

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Pengaruh Kuat
Medan Listrik Pada Saluran Transmisi 500kV, 12.000MVA dengan Menggunakan
Simulasi Program Matlab" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Elektromagnetika. Selain


itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Made Seniari, ST., MT.
selaku dosen Mata Kuliah Elektromagnetika. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Rabu, 24 Mei 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

2
A. Latar Belakang

Pada suatu Sistem Tenaga Listrik, energi listrik yang dibangkitkan dari pusat
pembangkit listrik lalu ditransmisikan ke pusat-pusat pengatur beban melalui suatu
saluran transmisi, saluran transmisi tersebut dapat berupa saluran udara atau saluran
bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang
disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat
telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media isolasi antara kawat
penghantar tersebut dengan benda sekelilingnya, dan untuk menyangga kawat
penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan
sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi
bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara. Antara menara listrik dan kawat
penghantar disekat oleh isolator.

Saluran transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan


tenaga listrik dari Generator Station/Pembangkit Listrik sampai stasiun distribusi
hinga sampai pada pelanggan pengguna listrik. Tenaga Listrik ditransmisikan oleh
sebuah bagan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik. Ditinjau
dari klasifikasi tegangannya, transmisi listrik dibagai menjadi: Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV, Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) 30kV-150kV dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV.

Saluran udara transmisi tegangan tinggi yang besarnya 500 kV tentunya akan
menimbulkan medan listrik dan medan magnet. Manusia, khususnya yang juga
terdiri dari bahan konduktor akan dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan
magnet luar, apalagi lagi berada di sekitan saluran transmisi tersebut.

Sampai sekarang masyarakat masih khawatir tinggal dibawah Saluran Udara


Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Ketakutan ini tampaknya berawal dari
pernyataan ahli Epidemiologi bahwa SUTET dapat membangkitkan medan listrik
dan medan magnet yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia.
Masyarakat bahkan ada yang mengeluh pusing-pusing walaupun belum dapat
dibuktikan penyebabnya. Kehadiran medan listrik dan medan magnet di sekitar
kehidupan manusia tidak dapat dirasakan oleh indera manusia. Diusahakan dalam
pemilihan jalur SUTET tidak melintas daerah pemukiman, hutan lindung maupun
cagar alam. Di beberapa daerah pemukiman yang padat mungkin tidak bisa
3
dihindari jalur SUTET untuk melintas, tetapi baik medan listrik maupun medan
magnet tidak boleh diatas ambang batas yang diperbolehkan. Oleh sebab itu,
dilakukan analisis perhitungan kuat medan listrik di sekitar kawasan saluran
transmisi 500kV serta untuk membuktikan besar medan listrik yang dihasilkan
masih dalam ambang batas yang diperbolehkan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kuat medan listrik yang dihasilkan oleh saluran transmisi 500kV?

2. Apakah besar medan listrik yang berada di bawah saluran transmisi masih
dalam ambang batas yang ditentukan dan tidak membahayakan penduduk di
sekitar saluran transmisi 500kV?

C. Tujuan

1. Mengetahui kuat medan listrik yang dihasilkan oleh saluran transmisi 500kV.
2. Menganalisis besar medan listrik yang berada di bawah saluran transmisi masih
dalam ambang batas yang ditentukan dan tidak membahayakan penduduk di
sekitar saluran transmisi 500kV.

D. Manfaat Penulisan

Menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa mengenai Analisis Pengaruh


Kuat Medan Listrik Pada Saluran Transmisi 500kV, 12.000MVA dengan
Menggunakan Simulasi Program Matlab,

4
BAB II

PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN

A. Saluran Transmisi

Saluran transmisi merupakan media yang digunakan untuk


mentransmisikan tenaga listrik dari pusat pembangkit tenaga listrik, sistem
transmisi hingga pusat beban (konsumen). Tenaga listrik ditransmisikan oleh
suatu bahan konduktor yang disebut dengan saluran transmisi listrik.Penyaluran
tenaga listrik pada transmisi menggunakan arus bolak-balik (AC) ataupun juga
dengan arus searah (DC). Pengunaan arus bolak-balik yaitu dengan sistem tiga-
fasa. Saluran transmisi dengan menggunakan sistem arus bolak-balik tiga-fasa
merupakan sistem yang banyak digunakan, mengingat kelebihannya sebagai
berikut :

- Mudah pembangkitannya.
- Mudah merubah tegangannya.
- Dapat menghasilkan medan magnet putar.
- Dengan sistem tiga fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan nilai
sesaatnya konstan.

B. Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV

Saluran transmisi di Indonesia pada umumnya menggunakan pembangkit


dengan kapasitas 500 kV. Tujuan dari penggunaan pembangkit dengan kapasitas
500kV adalah agar drop tegangan yang dihasilkan penampang kawat dapat direduksi
secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien.
Permasalahan mendasar dalam pembangunan SUTET adalah konstruksi tiang
(tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator
yang
banyak, sehingga memerlukan biaya yang mahal.

5
Gambar 1.1 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

C. Batasan Perhitungan Medan Listik

Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas perencanaan menggunakan rapat


arus yang diinduksi dalam tubuh karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat
dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas perencanaanditurunkan
dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak
terganggu dan rapat fluks magnetik (B), suatu medan listrik yang homogen dengan
kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4
mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh daerah kepada atau batang tubuh
manusia. Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan
menginduksi rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan
tubuh yang berjejari 10 cm. UNEP, WHO dan IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan
suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek-efek biologis yang
ditimbulkan akibat pajanan medan listrik pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh
manusia. Sementara menunggu ditetapkannya Enviromental Health Criteria dari
WHO mengenai medan elektromagnetik, Pemerintah akan mengadopsi rekomendasi
international radiation protection association (IRPA) dan WHO 1990 untuk batas
perencanaan Medan Listrik dan Medan Magnet pada frekuensi 50 - 60 Hz yang
diperlihatkan pada tabel 1 berikut:

6
Tabel 1.1 Standar Medan Listrik

Sumber : Rekomendasi IRPA, INIRC dan WHO tahun 1990

Standar medan listrik dan medan magnet pada frekuensi 50/60 Hz di beberapa
negara maju untuk tingkat penerapan secara terus menerus pada kelompok
masyarakat umum (MU) dan kelompok pekerja (KP) adalah diperlihatkan pada tabel
2

berikut:

Sumber : IRPA, 1991; Pakpahan, 1992 ; WHO, 1987

D. Karakteristik Saluran Transmisi

Karakteristik saluran kabel transmisi adalah sifat suatu transmisi daya dalam
menyalurkan daya listrik yang dipengaruhi oleh:

a. Resistansi (R)

7
Kemampuan konduktor untuk menghantarkan arus listrik yang disebut
konduktifitas ( ρ ), kemudian juga dipengaruhi oleh luas penampang konduktor (A)
dan panjang dari konduktor ( l ) tersebut.

b. Reaktansi induktif (XL)

Konduktor yang terdiri dari beberapa bundle kemudian diberikan tegangan


maka akan menimbulkan medan listrik ( E ), dan jika dibagian ujung kabel
transmisi diberi beban maka arus listrik akan mengalir pada permukaan kabel yang
dapat menyebabkan timbulnya medan magnet ( H ). Pengaruh kedua medan listrik
dan medan maknet tersebut dapat menimbulkan reaktansi induktip ( XL). Besar
reaktansi induktip ( XL) dapat berupa:

- Induktansi Sendiri pada kabel tunggal


- Induktansi Internal pada kabel itu sendiri
- Induktansi ekternal antara dua atau lebih kabel tunggal

c. Reaktansi kapasitip (XC)

Seperti yang dijelaskan terdahulu bahwa konduktor yang terdiri dari


beberapa bundle kemudian diberikan tegangan maka akan menimbulkan medan
listrik ( E ), dan jika dibagian ujung kabel transmisi diberi beban maka arus listrik
akan mengalir pada permukaan kabel yang dapat menyebabkan timbulnya medan
magnet ( H ). Pengaruh kedua medan listrik dan medan maknet tersebut selain
dapat menimbulkan reaktansi induktip (XL) juga dapat menimbulkan Reaktansi
Kapasitif.

E. Program Matlab Mencari Medan Listrik

Program yang digunakan untuk mencari besaran dalam analisa perencanaan


saluran transmisi 500 kV, 12.000 MVA yaitu Program Menghitung Medan Listrik.
Untuk mencari kuat medan listrik pada saluran transmisi 500 kV dengan kapasitas
12.000 MVA dilakukan beberapa pendekatan, antara lain harus tinggi daerah arah
vertical ( x ), lebar daerah arah horizontal ( y ), diameter kawat penghantar (m), tebal
tanah (m), tinggi kawat fasa (m), jarak antar kawat fasa (m), jumlah simpul ( I ),

8
jumlah simpul ( j ), besar tegangan puncak fasa (V), sudut fasa R, S, T (derajad).
Bentuk Program dan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 3 berikut :

9
%Perhitungan Medan Listrik Pada Saluran Transmisi 500kV
Lx =input('tinggi daerah arah vertikal-x (m): ');
Ly =input('lebar daerah arah horisontal-y (m): ');
TR =input('tinggi kawat fasa-R (m, <Lx): ');
JNT =input('jarak kawat netral ke kawat fasa-T (m, >TK): ');
BK =input('jarak antar kawat fasa (m, < 0.25 lebar daerah x): ');
%TO=input('tinggi orang (m): ');
NI =input('jumlah simpul i: ');
NJ =input('jumlah simpul j (ganjil): ');
Vm =input('besar tegangan puncak fasa-netral: ');
Phir =input('sudut fasa R (derajad) : ');
Phis =Phir-120;
Phit =Phis-120;
Vr =Vm.*cos(Phir.*pi/180);
Vs =Vm.*cos(Phis.*pi/180);
Vt =Vm.*cos(Phit.*pi/180);
%er=input('permisivitas relatif udara: ');
Er =1.0005;
Eo =8.854E-12;
E =Er.*Eo;
Ni =NI-1;
Nj =NJ-1;
Dx =Lx/Ni;dy=Ly/Nj;
centerj =round(NJ/2);
deltab =round(BK/Dx);
%io=round(TO/dx);
ir =round(TR/Dx);
is =ir+deltab;
it =is+deltab;
in =it+round(JNT/Dx);
irg =round(ir/2);
irs =round((ir+is)/2);
ist =round((is+it)/2);
itn =round((it+in)/2);
inn =round((in+NI)/2);
Ax =2+2.*Dx.^2/dy.^2;
Ay =2+2.*dy.^2/Dx.^2;
Dmax =10;qy=0;qx=0;
%Penentuan Kondisi Awal
for i =1:NI,
for j =1:NJ,
if (i==ir)&(j==centerj)
V(i,j)=Vr;
elseif (i==is)&(j==centerj)
V(i,j)=Vs;
elseif (i==it)&(j==centerj)
V(i,j)=Vt;
else
V(i,j)=0;
end
end
end
ep=input('ketelitian perhitungan (%): ');
M=0;
%Perhitungan Potensial.
while Dmax>ep,
for i=1:NI,
for j=1:NJ,
C(i,j)=V(i,j);
end

10
end
%Perhitungan daerah dalam
for i=2:Ni,
for j=2:Nj,
if (i==ir)&(j==centerj)
V(i,j)=Vr;
elseif (i==is)&(j==centerj)
V(i,j)=Vs;
elseif (i==it)&(j==centerj)
V(i,j)=Vt;
elseif (i==in)&(j==centerj)
V(i,j)=0;
else
V(i,j)=(V(i+1,j)+V(i-1,j))/Ax+(V(i,j+1)+V(i,j-1))/Ay;
end
B(i,j)=100.*(V(i,j)-C(i,j))/Vm;
end
end
Dmax=max(max(abs(B)));
M=M+1;
for i=2:Ni,
V(i,1)=V(i,2);
V(i,NJ)=V(i,Nj);
end
for j=1:NJ,
V(NI,j)=V(Ni,j);
V(1,j)=0;
end
end
Dmax=Dmax'
M=M'
N=input('jumlah contour: ');
cs=contour(V,N);
clabel(cs,'manual'), hold on
[px,py]=gradient(V,Dx,dy);
Ex=-px;
Ey=-py;
E=(Ex.^2+Ey.^2).^.5;
quiver(Ex,Ey), hold off
qrg=0;qrs=0;qst=0;qtn=0;
for i=1:NI,
for j=1:NJ,
Dx(i,j)=E.*Ex(i,j);
end
end
for j=2:Nj,
qrg=qrg+Dx(irg,j).*dy;
qrs=qrs+Dx(irs,j).*dy;
qst=qst+Dx(ist,j).*dy;
qtn=qtn+Dx(itn,j).*dy;
end
qr=qrs-qrg;
qs=qst-qrs;
qt=qtn-qst;
Cr=1000.*qr/Vr;
Cs=1000.*qs/Vs;
Ct=1000.*qt/Vt;
disp('Kapasitansi fasa-R (F/km)= ');Cr'
disp('Kapasitansi fasa-S (F/km)= ');Cs'
disp('Kapasitansi fasa-T (F/km)= ');Ct'

11
- HASIL RUNNING

12
13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa kuat medan listrik dan medan magnet pada transmisi
500 kV, 12.000 MVA dengan tinggi kabel 27 meter dari permukaan tanah dan jarak
antara phasa 12 meter diperoleh hasil:

1. Kuat medan listrik pada saat phasa R = 0o adalah:


a. Pada permukaan konduktor sebesar 26,7 kV/m
b. Pada permukaan tanah sebesar 1,22 kV/m
2. Kuat medan listrik pada saat phasa R =30o adalah:
a. Pada permukaan konduktor sebesar 23,7 kV/m
b. Pada permukaan tanah sebesar 1,22 kV/m
Memperhatikan batas kuat medan listrik dan medan magnet yang telah
ditetapkan oleh WHO yaitu 5 kV/m maksimum untuk medan listrik maka dapat
disimpulkan bahwa SUTET dengan kapasitas tersebut diatas masih layak berada di
atas permukaan pemukiman penduduk

B. Saran

Dalam sebuah penulisan, tentu diperlukan dilakukannya penulisan lanjutan


guna meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam membuat makalah, disarankan
mencari referensi yang lebih luas lagi, sehingga pembahasan akan semakin
mendalam dan lebih efektif.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai