NAMA : ANDIKA PRATAMA
NIM : 21050874024
KELAS : TE 2021 A (TST)
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN
No. JUDUL
1 P. S. Harijanto and R. Zoro,
"Analysis of lightning strike to
overhead EHV 500 KV
transmission system Jawa-Bali
Crossing," 2016 3rd Conference on
Power Engineering and Renewable
Energy (ICPERE), Yogyakarta,
Indonesia, 2016, pp. 275-280, doi:
10.1109/ICPERE.2016.7904880.
2 F. Wang, W. Wang, Z. Jiang and X.
Zhao, "Analysis of the Line-
Frequency Electric Field Intensity
around EHV Transmission," 2010
International Conference on
Electrical and Control Engineering,
Wuhan, China, 2010, pp. 3343-
3346, doi:
10.1109/iCECE.2010.815.
3 Y. Yang et al., "Aging Performance
Evaluation of Composite Insulators
for EHV Transmission Line," 2020
KESIMPULAN
Berikut adalah ringkasan masalah dan solusi yang
menjadi fokus utama pembahasan di dalam jurnal ini :
1. Sistem transmisi tegangan tinggi (500 kV) di Jawa-
Bali Crossing rentan terhadap gangguan petir. Tingginya
jumlah petir yang terjadi di lokasi menara menunjukkan
potensi gangguan yang signifikan pada sistem transmisi
ini.
2. Analisis data menunjukkan bahwa kemungkinan
terjadinya petir dengan arus puncak negatif lebih tinggi
daripada arus puncak positif. Oleh karena itu,
perlindungan terhadap petir dengan arus puncak negatif
harus menjadi perhatian utama dalam merancang sistem
proteksi.
3. Studi ini menemukan bahwa inductance menara
adalah faktor dominan dalam meningkatkan tegangan
puncak pada menara suspensi yang sangat tinggi. Hal ini
menunjukkan perlunya penggunaan kawat tanah
tambahan untuk mengurangi tegangan stres yang
diinduksi pada kawat fase atas.
4. Analisis simulasi menunjukkan bahwa penambahan
kawat tanah dapat mengurangi tegangan puncak pada
isolator fase atas sebesar 18,5%. Ini menunjukkan
bahwa tindakan teknis ini dapat efektif dalam
melindungi sistem transmisi dari dampak petir.
Makalah ini menganalisis intensitas medan listrik di
sekitar saluran transmisi EHV dan mengusulkan metode
untuk menguranginya. Makalah ini juga membahas
pentingnya pengukuran distribusi medan listrik non-
kontak untuk keselamatan personal dan menyajikan
metode untuk mendeteksi kondisi saluran transmisi
berdasarkan analisis tersebut.
Hasil dari jurnal ini adalah sebagai berikut:
1. Sebuah model dibangun untuk mensimulasikan
medan listrik di sekitar jalur transmisi EHV.
2. Distribusi medan listrik di sekitar jalur transmisi EHV
dipengaruhi oleh komponen vertikal dan horizontal,
dengan komponen vertikal menjadi faktor utama yang
mempengaruhi kekuatan medan listrik.
3. Distribusi medan listrik di sekitar jalur transmisi EHV
dapat berubah secara signifikan ketika satu atau lebih
fase dimatikan.
4. Model matematika yang dibangun dapat digunakan
untuk mensimulasikan distribusi medan listrik di
sekitar jalur transmisi EHV dalam berbagai kondisi.
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa isolator
komposit memiliki potensi besar dalam sistem tenaga
listrik. Artikel ini membahas tentang pengambilan
 IEEE 4th Conference on Energy
Internet and Energy System
Integration (EI2), Wuhan, China,
2020, pp. 3356-3360, doi:
10.1109/EI250167.2020.9346852.
4 "IEEE Approved Draft Guide for
the Parameter Measurement of AC
Transmission Lines," in IEEE
P1870/D7, October 2018 , vol., no.,
pp.1-90, 20 March 2019.
5 A. Kennedy, M. Facta and
Hermawan, "Defense Scheme to
Avoid Voltage Collapse in
Transmission Lines: A Case Study
of Paiton- Situbondo Transmission
Lines," 2020 International
Conference on Technology and
Policy in Energy and Electric
Power (ICT-PEP), Bandung,
Indonesia, 2020, pp. 82-87, doi:
10.1109/ICT-
PEP50916.2020.9249803.
6 K. G. H. Mangunkusumo, A. A.
Kusuma and B. S. Munir, "A Case
Study of Mutual Impedance Effect
in Parallel Transmission Lines
Under Maintenance Condition,"
2018 10th International Conference
on Information Technology and
Electrical Engineering (ICITEE),
Bali, Indonesia, 2018, pp. 192-195,
doi:
10.1109/ICITEED.2018.8534740.
7 P. A. A. Pramana, A. A. Kusuma
and B. S. Munir, "Evaluation of
transmission line parameter for non
sampel isolator komposit, serta aplikasi dan studi teknis
isolator komposit. Isolator komposit juga telah dianalisis
dalam hal penuaan dan kinerja jangka panjang. Artikel
ini juga mempelajari penggunaan isolator komposit pada
jalur transmisi UHVDC dan kondisi operasionalnya di
daerah yang tercemar.
Artikel ini memberikan metode pengujian untuk
pengukuran impedansi dari saluran transmisi arus bolak-
balik (AC) dan metode perhitungan untuk parameter
distribusi RLC (Resistance, Inductance, dan
Capacitance) dari saluran yang diuji. Artikel ini juga
akan memberikan metode pengujian dan perhitungan
untuk mendapatkan induktansi timbal balik dan
kapasitansi kopel antara jalur rangkaian ganda pada
menara yang sama. Panduan ini akan menjelaskan alat
pengukuran dan keamanan dari pengukuran tersebut.
Selain itu, panduan ini akan mencakup prosedur
pengujian untuk mendapatkan impedansi rangkaian
terbuka dari saluran yang diuji serta rumus untuk
mendapatkan parameter terdistribusi dari pengukuran
impedansi.
Makalah ini berfokus pada saluran transmisi 150 kV
Paiton-Situbondo sebagai tulang punggung transfer daya
dari Jawa ke Bali untuk menyelidiki peran dan
efektivitas kombinasi ambang batas frekuensi dan
tegangan untuk menjaga kestabilan sistem ketika terjadi
gangguan pada saluran transmisi. Karena dalam saluran
transmisi, ketidakstabilan tegangan menjadi hal yang
krusial karena secara praktis memberikan dampak
langsung pada pelanggan. Terutama bagi konsumen
dengan tegangan tinggi, sehingga kualitas tegangan
harus dipertahankan untuk menghindari keluhan dari
konsumen tersebut. Dalam sistem tenaga listrik yang
besar, masalah ketidakstabilan tegangan biasanya terjadi
akibat kelebihan permintaan listrik dan kekurangan
pembangkit listrik. Untuk menghindari ketidakstabilan
tegangan, pemutusan beban di bawah tegangan dapat
menjadi pilihan untuk menghilangkan bus dengan
tegangan tidak stabil dalam sistem tenaga listrik.
Dalam penelitian ini, dilakukan pemodelan sistem untuk
mengamati efek mutual impedansi pada jalur paralel
yang terganggu dan jalur yang sedang dalam kondisi
pemeliharaan. Model sistem ini divalidasi menggunakan
gelombang arus gangguan yang direkam secara aktual.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa ketika pemutus jalur
pada jalur yang sedang dalam pemeliharaan dibuka dan
dihubungkan ke tanah di kedua sisi, arus pada kedua
jalur akan tinggi. Di sisi lain, ketika pemutus jalur
dibuka dan dihubungkan ke tanah hanya di satu sisi, arus
pada kedua jalur akan rendah tetapi tegangan akan
tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung parameter
saluran transmisi seperti kapasitansi dan induktansi yang
melewati kontur bumi yang tidak horizontal. Biasanya
 horizontal earth contour," 2016
International Conference on Smart
Green Technology in Electrical and
Information Systems (ICSGTEIS),
Denpasar, Indonesia, 2016, pp.
144-148, doi:
10.1109/ICSGTEIS.2016.7885781.
8 S. A. Ghani, M. S. Ahmad Khiar, I.
S. Chairul, M. Y. Lada and N. H.
Rahim, "Study of magnetic fields
produced by transmission line
tower using finite element method
(FEM)," 2014 2nd International
Conference on Technology,
Informatics, Management,
Engineering & Environment,
Bandung, Indonesia, 2014, pp. 64-
68, doi: 10.1109/TIME-
E.2014.7011593.
9 P. A. A. Pramana, A. A. Kusuma,
B. S. Munir and D. Hendriyono,
"Switching transient and electrical
resonance evaluation of 500kV four
circuits transmission line," 2016
6th International Annual
Engineering Seminar (InAES),
Yogyakarta, Indonesia, 2016, pp.
280-285, doi:
10.1109/INAES.2016.7821949.
10 B. Zhang, X. Yang, W. Yang, B.
Liu, W. Ai and J. Ma, "The study
on the applicability of aluminum
conductor carbon core in the high
incidence area of galloping for
transmission lines," 2016 IEEE
International Conference on High
Voltage Engineering and
Application (ICHVE), Chengdu,
China, 2016, pp. 1-4, doi:
10.1109/ICHVE.2016.7800927.
dalam perhitungan, permukaan bumi di bawah saluran
transmisi diasumsikan horizontal, padahal sebenarnya
permukaan bumi memiliki kontur yang tidak rata. Dalam
penelitian ini, dijelaskan metode untuk menentukan nilai
parameter saluran transmisi yang melewati kontur bumi
yang tidak horizontal dengan memasukkan tinggi
konduktor sebagai fungsi sumbu x untuk setiap segmen
perhitungan.
Dalam penelitian ini, dilakukan studi simulasi
menggunakan Finite Element Method (FEM) dengan
menggunakan perangkat lunak ANSYS Maxwell untuk
menganalisis medan magnet yang dihasilkan oleh
menara transmisi listrik. Menara transmisi listrik
digunakan sebagai medium untuk mentransmisikan
energi listrik dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak
yang jauh. Namun, menara transmisi juga menghasilkan
medan listrik dan magnet yang kuat di bawahnya. Oleh
karena itu, kecenderungan medan magnet yang
berdampak pada manusia dan lingkungan harus
diidentifikasi. Namun, pengukuran langsung di bawah
menara transmisi dapat memberikan risiko yang tinggi.
Oleh karena itu, pendekatan terbaik adalah dengan
melakukan studi simulasi. Hasil penelitian ini berhasil
memodelkan menara transmisi dengan memvalidasi
hasilnya dengan pengukuran langsung di lapangan,
terutama pada transmisi 132kV.
Dalam penelitian ini, dilakukan studi tentang transien
switching dan resonansi listrik pada jalur transmisi
empat sirkuit. Pada proses switching, tegangan transien
maksimum yang terjadi lebih kecil dari nilai BSL (Basic
Switching Impulse Insulation Level). Selain itu,
dilakukan evaluasi fenomena resonansi listrik dengan
menggunakan metode yang diusulkan untuk menghitung
jarak jalur transmisi di mana fenomena resonansi akan
terjadi.
Resonansi paralel pada jalur transmisi dipengaruhi oleh
nilai kapasitansi dan induktansi dalam sistem. Dalam
penelitian ini, dilakukan evaluasi resonansi paralel pada
jalur transmisi empat sirkuit dengan menggunakan nilai-
nilai kapasitansi dan induktansi yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan
eksperimental terhadap karakteristik galloping ACCC
dan pengujian simulasi terhadap kelelahan galloping
ACCC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ACCC
masih mengalami galloping, namun terdapat perbedaan
yang signifikan antara karakteristik galloping ACCC
dengan konduktor biasa. Dibandingkan dengan
konduktor biasa, kecepatan angin awal yang
menyebabkan galloping pada ACCC lebih rendah,
amplitudo dan tegangan galloping ACCC lebih kecil
pada kecepatan angin rendah, namun lebih besar pada
kecepatan angin tinggi.