Anda di halaman 1dari 6

Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2654-6531) Vol: 10 Nomor: 1, Maret 2020

ANALISI PENGARUH DAN JUMLAH LILITAN


PADA WIRELESS CHARGER SMARTPHONE
TERHADAP DAYA OTPUT WIRELESS CHARGER
Donny Firmansyah1, Mila Kusumawardani2, Yoyok Heru P. I. 3
1,2,3
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital,
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang, 65141 Indonesia
1
firmandonn@gmail.com.2Mila.kusumawardani@polinema.ac.id.3YoyokHeru@gmail.com

Abstrak
Pengisian daya baterai smartphone dapat melalui powerbank maupun charger bawaan dari smartphone tersebut
masih menggunakan kabel untuk pengisian daya listriknya.Pengisian daya menggunakan kabel tentunya
membatasi penggunaan dari smartphone tersebut saat sedang men-charger. Pengguna smartphone tidak bisa
jauh-jauh dari stopkontak listrik yang tentu saja merepotkan bila ini terjadi ditengah ruangan yang memiliki
sedikit stopkontak listrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekarang sudah banyak dikembangkan
pengisian daya wirelesssmartphone atau wireless charger. Dibalik manfaat yang didapat dari wireless charger
tentunya juga memiliki kekurangan, yaitu jarak transmisi yang pendek bahkan tidak ada jarak dan daya yang
ditransmisikan tidak stabil.Penelitian tentang “Analisis Pengaruh Diameter dan Jumlah Lilitan Pada Wireless
Charger Smartphone Terhadap Daya Output Wireless Charger” dibuat untuk mengatasi kekurangan yang
dimiliki oleh wireless charger yang sudah ada dan penelitian sebelumnya. Penelitian ini fokus pada beberapa
parameter yang akan dianalisa, yaitu pengaruh perbedaan diameter kumparan dan jumlah lilitan terhadap daya
output wireless charger, dan juga pengaruh daya output wireless charger terhadap jarak kumparan primer dan
sekunder. Wireless charger didasarkan pada prinsip induksi magnetik yang mana listrik ditransfer antara dua
benda melalui kumparan. Wireless charger terdiri dari kumparan primer sebagai charger (biasanya berbentuk
papan atau silinder tipis), dan kumparan sekunder terletak pada bagian belakang ponsel. Berdasarkan hasil
pengujian yang dilakukan, diperoleh daya output wireless charger paling besar yaitu 0,027W dengan diameter
kumparan 8cm pada semua jumlah kumparan primer yaitu 40 lilitan, 50 lilitan, dan 60 lilitan pada jarak
kumparan primer dan sekunder 0cm sampai 1cm. Jarak terjauh dari pengujian daya outputwireless charger
sebesar 6cm juga pada diameter kumparan 8cm untuk semua jumlah lilitan kumparan primer yaitu 40 lilitan, 50
lilitan, dan 60 lilitan.

Kata kunci : Daya outputwireless charger, induksi magnetik, diameter kumparan, jumlah lilitan kumparan.

I. PENDAHULUAN Penelitian ini fokus pada beberapa parameter yang


Pengisian daya baterai smartphone dapat akan dianalisa, yaitu pengaruh perbedaan diameter
melalui powerbank maupun charger bawaan dari kumparan dan jumlah lilitan
smartphone tersebut dengan masih menggunakan terhadap daya output wireless charger, dan juga
kabel untuk pengisian daya listriknya. Pengisian pengaruh daya output wireless charger terhadap
daya menggunakan kabel tentunya membatasi jarak kumparan primer dan sekunder.
penggunaan dari smartphone tersebut saat sedang
men-charger. Pengguna smartphone tidak bisa II. Tinjauan Pustaka
jauh-jauh dari stopkontak listrik yang tentu saja 1) Wireless charger:
merepotkan bila ini terjadi ditengah ruangan atau Wireless charger merupakan transmisi arus
cafe yang memiliki sedikit stopkontak listrik, untuk listrik dari sumber listrik ke perangkat penerima
mengatasi permasalahan tersebut sekarang sudah tanpa menggunakan koneksi fisik atau kabel[1].
banyak dikembangkan pengisian daya Wireless charger didasarkan pada prinsip wireless
wirelesssmartphone atau wireless charger. Dibalik daya atau magnetic resonance yang mana listrik
manfaat yang didapat dari wireless charger ditransfer antara dua benda melalui kumparan[2].
tentunya juga memiliki kekurangan, yaitu jarak Wireless charger terdiri dari kumparan primer
transmisi yang pendek bahkan tidak ada jarak dan sebagai charger, dan kumparan sekunder terletak
daya yang ditransmisikan tidak stabil. pada bagian belakang ponsel. Cara kerja
Penelitian tentang “Analisis Pengaruh dari wireless charger mirip dengan cara kerja dari
Diameter dan Jumlah Lilitan Pada Wireless transformator. Hal yang membedakan
Charger Smartphone Terhadap Daya Output antara wireless charger dengan transformator
Wireless Charger” dibuat untuk mengatasi adalah media induksi yang digunakan, pada
kekurangan yang dimiliki oleh wireless charger transformator medan magnet diinduksikan dengan
yang sudah ada dan penelitian sebelumnya.

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 20


Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2654-6531) Vol: 10 Nomor: 1, Maret 2020

media inti besi sedangkan pada wireless menentukan nilai induktansi suatu induktor ada dua
charger media induksinya adalah ruang udara. hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Jumlah putaran pada kumparan (N)
2) Medan Magnet: 2. Luas penampang kumparan (A)
Medan magnet adalah area atau wilayah dimana
gaya magnet masih akan berpengaruh terhadap 5) Induktor Spiral Berinti Udara:
benda disekitarnya. Sehingga apabila kita Induktor atau kumparan adalah media penyalur
mendekatkan benda logam tertentu pada daerah energi yang mentransmisikan daya akibat adanya
medan magnet, maka logam tersebut akan tertarik fluks magnetik. Arus yang mengalir pada
oleh magnet. Medan magnet paling kuat berada kumparan menyebabkan adanya medan
pada kutub-kutub magnet. Magnet mempunyai dua magnet[5].Model kumparan yang digunakan adalah
kutub, yaitu utara (U) dan selatan (S). Medan model induktor kumparan spiral berintikan udara.
magnetik dapat digambarkan dengan garis gaya
magnetik yang disebut spektrum magnetic[3].

Gambar 3.Rancangan kumparan primer dan


sekunder

1) Transistor:
Transistor terdiri dari dua tipe, yaitu tipe p
Gambar 1.Garis khayal medan magnet
dan tipe n. Ada dua buah bahan penyusun
3) Induksi Elektromagnetik: transistor, yaitu germanium dan silikon.
Induksi elektromagnetik adalah peristiwa Transistor berfungsi untuk memperkuat sinyal
timbulnya GGL (Gaya Gerak Listrik) pada suatu masukkan yang lemah, agar sinyal keluaran
penghantar atau kumparan akibat mengalami yang didapatkan memiliki nilai yang lebih
perubahan garis-garis gaya magnet (fluks besar, selain itu juga dapat berfungsi sebagai
magnetik). Menurut percobaan Michael Faraday, saklar. Transistor memiliki tiga buah kaki,
medan magnet yang berubah-ubah nilai fluksnya yaitu emitor, basis, dan kolektor. Transistor
dapat menghasilkan arus listrik. Faraday NPN akan memasuki daerah aktif ketika
menyimpulkan medan magnet konstan tidak dapat tegangan yang berada pada basis lebih besar
menghasilkan arus, namun perubahan fluks medan lebih tinggi daripada emitor, tanda panah yang
magnetik di dalam suatu rangkaian bahan berada pada kaki emitor dan menuju keluar
penghantar akan menimbulkan tegangan induksi yang menunjukan arah arus konvensional[6].
pada rangkaian tersebut (hukum faraday)[3].

Gambar 4. Transistor tipe PNP dan NPN

2) Osilator LC:
Gambar 2.Proses terjadinya induksi elektomagnetik
Osilator berfungsi mengubah daya arus
4) Induktansi: searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-
Induktansi merupakan efek dari medan magnet balik (AC) dalam beban. Osilator dengan
yang terbentuk di sekitar konduktor yang dialiri penguat, induktor dan kapasitor pada dasarnya
arus. Induktansi dalam sebuah rangkaian timbul merupakan osilator yang memanfaatkan
akibat adanya medan magnet yang disebabkan oleh rangkaian resonansi paralel induktor dan
arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar kapasitor (LC)[7]. Osilator LC sering disebut
dan berada diantara medan magnet. Suatu sebagai “rangkaian tangki”, karena
rangkaian elektronika akan memiliki nilai kemampuannya menampung tegangan AC
induktansi jika terdapat komponen induktor di pada “frekuensi resonansi”.
dalamnya. Induktor terdiri dari belitan kabel atau
tembaga untuk memusatkan medan magnet dan
memanfaatkan GGL yang dihasilkannya[4]. Untuk

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 21


Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2654-6531) Vol: 10 Nomor: 1, Maret 2020

1. Merancang desain rangkaian pada


simulasi eagle. Wireless charger terdiri
dari dua bagian yang terpisah yaitu
pembangkit induksi dan penerima induksi.
Pada sisi pembangkit induksiterdiri dari
kumparan primer dan sebuah transistor
2SC5200. Pada sisi penerima induksi
terdiri dari kumparan sekunder, penyearah
Gambar 5. Rangkaian osilator LC setengah gelombang menggunakan satu
diode 1N4007, dua buah kapasitor 2300uF
3) Penyearah Setengah Gelombang: yang disusun secara paralel, dan modul
Penyearah setengah gelombang menggunakan step down DC-DC pada output penerima
satu buah dioda untuk menghambat sisi sinyal induksi.
negatif dari gelombang AC dari transformator dan 2. Merancang kumparan primer dan
melewatkan sisi sinyal Positif-nya[8]. Prinsip kerja sekunder menggunakan kawat email
dari penyearah setengah gelombangini adalah dengan tebal diameter kawat 0,4mm.
mengambil sisi sinyal positif dari gelombang AC Diameterkumparan primer dan kumparan
dari transformator. Pada saat transformator sekunder 8cm, 6cm, 4cm. Kumparan
memberikan output sisi positif dari gelombang AC primer memiiki jumlah lilitan 40 lilitan, 50
maka dioda dalam keadaan forward bias sehingga lilitan, 60 lilitan. Kumparan primer terdiri
sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dari dua kumparan yang memiliki fungsi
dan pada saat transformator memberikan sinyal sisi berbeda namun jumlah lilitan tiap
negatif gelombang AC maka dioda dalam posisi kumparannya sama, kumparan primer satu
reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan berfungsi sebagai pemancar medan
AC tersebut ditahan atau tidak dilewatkan seperti magnet sedangkan kumparan primer dua
terlihat pada Gambar 6. sinyal output penyearah berfungsi sebagai pemicu transistor.
setengah gelombang berikut. Kumparan sekunder memiiki jumlah
lilitan 50 lilitan, 60 lilitan, 70 lilitan.
3. Mencetak rangkaian pada PCB dari hasil
dan melakukan pemasangan komponen.
4. Menggabungkan rangkaian PCB dengan
kumparan primer dan kumparan sekunder.
5. Setelah semua terpasang langkah
selanjutnya melakukan uji coba pada
Gambar 6. Penyearah setengah gelombang rangkaianuntuk mengetahui berapa
tegangan dan arus outputwireless charger.
6) Modul Step Down DC-DC XL2011:
Apabila hasil uji coba sesuai ketentuan
Modul konventer DC ke DC (DC-DC
untuk pengisian atau smartphone dapat
Converter) berfungsi untuk mengubah tingkatan
mengisi daya lanjut ke tahap selanjutnya,
tegangan (voltage level) arus searah / Direct Curent
namun jika alat masih belum bekerja
(DC) menjadi lebih rendah dibanding tegangan
dengan baik maka akan dilakukan
masukannya. Tegangan masukan (input voltage)
perbaikan alat dan dilakukan uji coba
dapat dialiri tegangan berapa pun antara 8V hingga
kembali.
40V DC, yang akan diubah menjadi tegangan yang
6. Jika hasil pengukuran alat telah sama
lebih rendah di 5V DC dengan arus output
dengan ketentuan pengisian daya
maksimum dari modul step down DC-DC XL2011
smartphone maka langkah selanjutnya
2,1A[9].
melakukan pengukuran parameter pada
III. METODE PENELITIAN rangkaian, yaitu besar daya outputwireless
charger., serta pengaruh diameter dan
A. Perancangan Alat jumlah lilitan kumparan.
Perancangan alat akan dijelaskan mengenai 7. Setelah melalui proses pengukuran
perencanaan dalam pembuatan rangkaian wireless rangkaian wireless charger dapat
charger. Perancangan ini dimaksudkan untuk digunakan.
merencanakan dan menggambarkan proses
pembuatan sehingga rangkaian wireless charger
dapat digunakan.
Gambar 7 di bawah merupakan cara
pembuatan alat yang akan dilakukan dalam
penelitian dengan penjelasan sebagai berikut :

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 22


Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2654-6531) Vol: 10 Nomor: 1, Maret 2020

Mulai
Merancang Merancang
Membuat
rangkain pada
Pengujian tegangan menggunakan multimeter
desain rangkaian kumparan
PCB SANWA tipe YX360TRF dengan posisi
multimeter mengarah ke pilihan DCV skala 10V.
Uji coba
Menyatukan
rangkaian
Posisi ujung kabel probe positif multimeter berada
Alat jadi
rangkaian dengan
kumparan
pada kabel positif USB yang bagian tengahnya
sudah ditambahkan connector agar memudahkan
pengukuran dan ujung kabel probe negatif
Tegangan >= 4v, Tidak
Arus >= 0.2A
Perbaikan alat multimeter berada pada kabel negatif USB yang
bagian tengahnya sudah ditambahkan connector
Ya
agar memudahkan pengukuran.
Pengukuran
parameter pada
Wireless charger
Pengujian arus menggunakan multimeter
rangkaian Selesai
menggunakan
dapat digunakan SANWA tipe YX360TRF dengan posisi
multimeter
multimeter mengarah ke pilihan DCmA skala
Gambar 7. Diagram pembuatan alat 25mA. Posisi ujung kabel probe positif multimeter
berada pada kabel positif USB sebelum connector
B. Cara Kerja Alat dilepas dan ujung kabel probe negatif multimeter
Gambar 8 di bawah menunjukkan diagram cara berada pada kabel positif USB setelah connector,
kerja sistem dimulai dari tegangan AC dirubah dengan terlebih dahulu melepas sambungan
menjadi tegangan DC menggunakan adaptor 12v connector pada kabel positif USB yang dekat
5A. Tegangan yang sudah dirubah menjadi dengan beban. Hasil pengujian ditunjukkan pada
tegangan DCdirubah menjadi tegangan AC kembali tabel 1 di bawah ini.
menggunakan pembangkit sinyal. Tegangan AC
digunakan untuk menginduksi kumparan primer
pada rangkaian pembangkit induksi. Kumparan
primer yang sudah diinduksi akan menghasilkan
medan magnet dan akan menginduksi kumparan
sekunder pada rangkaianpenerima induksi melalui
media induksi ruang udara. Tegangan yang
diterima oleh kumparan sekunder masih berupa
tegangan AC. Tegangan tersebut perlu dirubah Gambar 9.Pengujian tegangan dan arus
kembali menjadi tegangan DC menggunakan
penyearah setengah gelombang. Setelah menjadi Tabel I.
tegangan DC, tegangan akan diturunkan Hasil Pengujian pada Diameter Kumparan Primer
menggunakan modul step down DC-DCyang dan Sekunder 8cm JumlahLlilitan Primer 60 Lilitan
dipasang pada output penerima induksi agar bisa
menyesuaikan dengan beban yang akan dipasang Jumlah lilitan kumparan primer dan
yaitu smartphone sony xperia miro. Jarak sekunder
Pembangkit Induksi (cm) Primer 60 Primer 60 Primer 60
Tegangan AC Tegangan DC Pembangkit sinyal Kumparan primer
lilitan, lilitan, lilitan,
sekunder sekunder sekunder
Induksi
50 lilitan 60 lilitan 70 lilitan
V I out V I out V I out
smartphone
Modul stepdown Penyearah setengah
Kumparan sekunder
out (mA) out (mA) out (mA)
DC-DC gelombang (v) (v) (v)
Penerima Induksi 0 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2
Gambar 8. Diagram cara kerja sistem 1 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2 5,2
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 2 5,2 5,1 5,2 5,1 5,2 5,2
3 5,2 5 5,2 5,1 5,2 5,1
A. Pengujian Tegangan dan Arus 4 5,2 5 5,2 5 5,2 5
Pengujian tegangan dan arus dilakukan secara 5 4,2 2 4,4 2 4,6 3
bersamaan menggunakan multimeter SANWA tipel 6 3,6 1 3,8 1 4 1
YX360TRF ditunjukkan dalam Gambar 9 di 7 2,8 0 2,9 0 2,9 0
bawah. Pengujian dilakukan unutuk mengukur 8 2,4 0 2,4 0 2,8 0
berapa tegangan dan arus outputwireless charger
9 2 0 2,2 0 2 0
terhadap beban yang dipasang yaitu smartphone
10 1,6 0 1,8 0 1,8 0
sony xperia miro yang memiliki baterai Li-ion
11 1 0 1,2 0 1 0
dengan tegangan 3,7V. Pengujian dilakukan tiap
diameter kumparan terhadap jumlah lilitan
kumparan yang berbeda-beda. Setelah melakukan pengujian tegangan dan arus
outputwireless chargerakan dilakukan perhitungan

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 23


Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2654-6531) Vol: 10 Nomor: 1, Maret 2020

daya output dan efisiensi dari wireless charger. diameter kumparan dan semakin banyak jumlah
Perhitungan dilakukan tiap diameter kumparan lilitan dapat membuat daya outputwireless
terhadap jumlah lilitan kumparan yang berbeda- chargersemakin besar, ini disebabkan karena
beda. Persamaan rumus perhitungan daya dan medan magnet yang dihasilkan pada kumparan juga
efisiensi wireless charger sebagai berikut: semakin besar dan mempengaruhi sebaran fluks
Persamaan rumus perhitungan daya: magnetik yang melaluinya. Daya output wireless
P=VxI charger paling besar yaitu 0,027W pada diameter
(1) kumparan 8cm pada semua kumparan primer yaitu
Keterangan: 40 lilitan , 50 lilitan dan 60 lilitan dengan jarak 0
P = Daya (Watt) sampai 1cm . Sedangkan daya outputwireless
V = Tegangan (V) charger dengan jarak terjauh 6cm pada kumparan
I = Arus (A) 8cm untuk semua jumlah lilitan kumparan.
Persamaan rumus efisensi: Daya outputwireless charger mempengaruhi
jarak kumparan primer dan sekunder. Semakin jauh
jarak antara kumparan primer dan sekunder maka
tegangan dan arus yang dihasilkan juga semakin
η= 100%
kecil yang mengakibatkan daya outputwireless
(2) charger jugasemakin kecil. Jarak terjauh yaitu 6cm
Keterangan: pada diameter kumparan 8cm pada semua jumlah
η = efisiensi (%) lilitan kumparan primer yaitu 40 lilitan , 50 lilitan
Daya pemancar (W) dan 60.
Daya penerima (W)
Hasil perhitungan pengujian ditunjukkan pada tabel REFERENSI
2 di bawah ini.
[1] Wardhana, Ardian. Rusdinar, Angga.
Tabel II.
Zulfi.
Perhitungan Daya Output pada Diameter
2015. “Desain Dan Implementasi Wireless
Kumparan Primer dan Sekunder 8cm
Charging Untuk Baterai 12Volt 12
JumlahLlilitan Primer 60 Lilitan
Ampere Hour PadaAutomatic Guided
Vehicle”. e-Proceeding of Engineering.
Jumlah lilitan kumparan primer dan
Vol.2 No. 2. 2015. page 2059-2066.
sekunder
[2] Saputra, Very. Kumolo, Cahyo. Wibowo,
Jar Primer 60 Primer 60 Primer 60
Nur. 2016. “Analisis Luas Penampang dan
ak lilitan, lilitan, lilitan,
Pengaruh Jarak Terhadap Transmisi Daya
(c sekunder 50 sekunder 60 sekunder 70
pada Wireless Charger Universal
m) lilitan lilitan lilitan
Smartphone”. Jurnal Ilmu Komputer dan
Daya Efisi Daya Efisi Daya Efisi Informatika. Vol.2 No. 1. 2016. hal 35-41.
pene ensi pene ensi pene ensi [3] Fadel, Tyo Fabian. 2017. "Rancang
rima (%) rima (%) rima (%) Bangun Pengisi Daya Baterai Nirkabel
(W) (W) (W) Menggunakan Metode Induksi Medan-
0 0,02 0,35 0,02 0,33 0,02 0,34 Dekat”. Universitas Islam Indonesia.
7 % 7 % 7 % [4] Andesta, Rio. 2018. ”Rancang Bangun
1 0,02 0,35 0,02 0,33 0,02 0,34 Prototipe Wireless Power Transfer (Wpt)
7 % 7 % 7 % Menggunakan Induktor Planar Untuk
2 0,02 0,35 0,02 0,33 0,02 0,34 Peralatan Elektronika Berdaya Rendah”.
65 % 65 % 7 % Universitas Lampung.
3 0,02 0,34 0,02 0,33 0,02 0,33 [5] Jayadi, Yanti "Induktive Charging”
6 % 65 % 65 % <URL :
4 0,02 0,34 0,02 0,32 0,02 0,32 https://studylibid.com/doc/1104609/bab-ii-
6 % 6 % 6 % tinjauan-pustaka-2.1-induktive-charging-
5 0,00 0,11 0,00 0,11 0,01 0,17 inductive>, 2017.
84 % 88 % 38 % [6] Aditya, Emy. Su’udi. Endarko. 2012.
6 0,00 0,04 0,00 0,04 0,00 0,05 “Transistor”. Jurnal Transistor. Institut
36 7% 38 7% 4 % Teknologi Sepuluh Nopember. Vol. 1, No.
1. 2012. hal 1-35.
[7] Waynandar, S “ Osilator” <URL :
V. KESIMPULAN http://eprints.polsri.ac.id/2065/3/3.%20BA
Dari hasil pengujian yang dilakukan pada B%20II.pdf>, 2015.
pembahasan dapat disimpulkan bahwa diameter [8] Abidin, Zainal. 2015. “Pemodelan Power
kumparan dan jumlah lilitan sangat berpengaruh Supply DC Dengan Multisim 12.0 Sebagai
pada daya outputwireless charger. Semakin besar

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 24


Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2654-6531) Vol: 10 Nomor: 1, Maret 2020

Media Pembelajaran”. Jurnal Teknika.


Vol. 7. No. 1. 2015. hal 635-638.
[9] Datasheet XL2011 halaman 1

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 25

Anda mungkin juga menyukai