DASAR TEORI
Pada bab ini akan dibahas tentang beberapa kajian pustaka dan teori-teori yang
menunjang pembuatan skripsi, antara lain Medan Elektromagnetik, Induksi
Elektromagnetik, Induktansi Bersama (Mutual Inductance), Osilator dan Rectifier.
Pada skripsi ini menggunakan beberapa kajian pustaka yang dapat dilihat pada
tabel 2.1.
5
Perancangan Dan Analisi I wayan S Membuat Efisiensi daya
Sistem Transfer Daya Adnyana, Teti rangkaian sistem listrik yang didapat
Listrik Tanpa Kabel Zubaidah dan transfer daya untuk jarak transfer
Dengan Kumparan Cahyo listrik tanpa 4
Multilayer Yang Bekerja Mustiko Okta kabel yang cm pada frekuensi
Pada Frekuensi Rendah sederhana dengan 1 KHz sebesar 2,79
frekuensi %, frekuensi 3 KHz
Dielektrika, ISSN 2086-
rendah yaitu sebesar 18,05 %
9487 161
sebesar 1 KHz, 3 dan frekuensi 5
Vol. 3, No. 2 : 161 - 172,
KHz dan 5 KHz KHz sebesar 6,41
Agustus 2016
untuk % dengan jarak
mendapatkan transfer maksimum
efisiensi untuk tiap-tiap
maksimum daya frekuensi yaitu 1
yang besar. KHz
sejauh 10 cm, 3
KHz sejauh 20 cm
dan 5 KHz sejauh
10 cm.
Wireless Energy Transfer Rikard Vinge Mempelajari Hasil yang didapat
by Resonant model rangkaian bahan magnetik
Inductive Coupling wireless energy dapat lebih
Department of Signals transfer untuk meningkatkan
and systems mendapat induksi diantara
Chalmers University Of pengetahuan dua koil dan
Tecnology Goteborg, bagaiman mengurangi
Sweden 2015 parameter kerugian arus.
komponen
berpengaruh pada
efisiensi dan
magnitudo dari
daya yang
ditranfer,
6
Metode yang
digunakan dalam
mempelajari
wireless energy
transfer dengan
resonan induktif
coupling
dilakukan dengan
3 tahapan
rangkaian
elektronik, koil
geometri dan
optimasi koil dan
rangkaian.
7
listrik alternating current (AC) dan sebaliknya aruslistrik ini juga dapat
menghasilkan medan magnet. Interaksi antara medan listrik dan medan magnet
tersebut menghasilkan medan elektromagnetik[1]. Hal ini pula yang di
kemukakan James Clerk Maxwell dalam teorinya tentang gelombang
elektromagnetik. Dengan teori Maxwel cepat rambat gelombang elektromagnetik
dapat dihitung dengan persamaan :
1
c=
√ μ0 ϵ0 ………………………..…………………… (2.1)
Keterangan :
μ0 ϵ0
Dengan memasukkan nilai dan maka akan diperoleh cepat
m/s.
8
Fluks magnet dapat diartikan sebagai perkalian antara medan magnet
dengan luas bidang yang letaknya tegak lurus dengan induksi magnetnya.
Secara matematis dapat ditulis:
ϕ = fluks magnet
B = induksi magnet
A = luas bidang
θ =sudut antara arah induksi magnet Β dengan arah garis normal bidang
Δϕ
ε =−N ( )
Δ t ……………………………………… (2.3)
9
N = jumlah lilitan
∆ϕ
∆t = laju perubahan fluks magnet
Induktansi bersama (mutual inductance) terdiri dari dua buah kumparan (N1
dan N2) yang saling berdekatan. Tegangan induksi bersama terjadi ketika
kumparan N1 dialiri arus (i) maka akan timbul fluks magnetik ( ϕ ) di sekeliling
kumparan N1 dan akan merambat ke kumparan N2. Fluks medan magnet pada
kumparan N2 akan menghasilkan GGL induksi pada rangkaian kumparan N2.
Sebuah koil yang terdiri atas N lilitan dengan fluks magnetik ( ϕ ) yang
λ=Nϕ . Fluks total ( ϕ ) yang dihasilkan oleh arus ( i1) yang mengalir pada
1
kumparan N,terdiri dari fluks bocor ( ϕ ), fluks gandeng atau fluks lingkup (
11
ϕ )[6]. Sehingga GGL yang terinduksi pada koil gandeng dapat dirumuskan
12
d ϕ 12
M =N 2 ……………………………………… (2.4)
d i1
10
ϕ12 ϕ 21
k= =
ϕ 1 ϕ 2 ……………………………………… (2.5)
2.2.4 Osilator
Osilator rmerupakan salah satu rangkaian elektronika yang digunakan untuk
mengubah tegangan Direct Current (DC) menjadi tegangan Alternating Current
(AC) sehingga menghasilkan sinyal listrik yang periodik dengan amplitude
konstan.
Osilator Colpitts adalah salah satu dari sejumlah desain untuk elektronika
osilator sirkuit dengan menggunakan kombinasi dari induktansi (L) dengan
kapasitor (C) untuk penentuan frekuensi, sehingga juga disebut LC osilator.
Osilator ini berguna untuk membangkitkan gelombang sinus frekuensi tetap dari
sekitar satu kilohertz sampai beberapa megahertz [3], [5].
11
Gambar 2.2. Osilator Colpitts
1
ω0 =
√ L CT ……………………………………… (2.6)
1
fo=
2 π √ L CT …………………………………… (2.7)
CT
Dengan nilai adalah
C1C2
CT =
C1 +C 2 ……………………………………… (2.8)
2.2.5 Rectifier
12
Rectifier atau penyearah gelombang adalah bagian dari power
supply/catudaya yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi sinyal
tegangan bolak-balik AC menjadi tegangan searah DC.
Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah dioda yang
dikonfigurasikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan
rendah, sebelum tegangan AC tersebut diubah menjadi tegangan DC maka
tegangan AC tersebut perlu diturunkan menggunakan transformator stepdown.
Ada tiga bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply
yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah gelombang atau rectifier (dioda)
dan filter (kapasitor) untuk menekan riple. Pada dasarnya konsep penyearah
gelombang dibagi dalam dua jenis yaitu, Penyearah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh[4].
13